Anda di halaman 1dari 1

Skandal Toshiba

Pelemahan ekonomi dunia ikut mempengaruhi investasi di sektor manufaktur Indonesia. Hal
ini dirasakan oleh raksasa elektronik asal Jepang, Toshiba, yang bakal hengkang dari
Indonesia pada April 2016. Pabrik Toshiba juga tak lagi beroperasi di Indonesia. Penutupan
pabrik perusahaan ini akibat melemahnya daya beli masyarakat. Imbasnya, penjualan produk
Toshiba turun drastis. Dan produk-produk elektronik sekarang ini lebih bersaing dibanding
lima sampai 10 tahun lalu.
Selain itu dalam pembukuan perusahaan sejak tahun 2008, sebuah panel independen
menemukan bahwa periusahaan telah membesar-besarkan angka keuntungan. Menurut tim
penyelidik, keuntungan operasi perusahaan digelembungkan nilainya hingga $1.22miliar.
Untuk kerugian operasi perusahaan per Maret 2016, Presiden dan CEO Toshiba Corporation
memperkirakan akan mencapai 340 milyar yen. Hal ini dapat terjadi karena pihak manajemen
yang berniat meningkatkan keuntungan pada hampir semua biaya. Presiden dan Wakil
Presiden (Tanaka dan Sasaki), yang total masa kepemimpinan keduanya mencapai enam
tahun, berusaha untuk menunda pembukuan kerugian dan karyawan tidak mampu untuk
melawan perintah manajemen.
Saham Toshiba pun menukik ke titik terendah dalam lebih dari 36-tahun pada Jumat 5 Feb
16. Saham Toshiba anjlok lebih dari 11 persen menjadi 176,3 yen pada Jumat, penutupan
terendah sejak akhir 1979.
Upaya restrukturisasi yang dilakukan Toshiba yang mengalami kerugian ratusan milyar yen,
sekitar 7.800 karyawan Toshiba baik dalam dan luar Jepang akan direstrukturisasi, sehingga
total senilai 550 miliar per Maret 2016 dapat terselamatkan. Selain itu Toshiba juga menjual
pabrik televisi dan mesin cuci Toshiba di Indonesia kepada perusahaan Hongkong Skyworth
dengan nilai 3 miliar dan perusahaan masih mencari pembeli untuk bisnis healthcare
(perawatan kesehatan).
Di kantor pusat Toshiba sendiri, 1.000 karyawannya akan segera direstrukturisasi. Tahun ini
saja pengurangan jumlah karyawan sekitar 10.600 orang. Selain itu Toshiba juga akan
menjual kantornya di dalam negeri Jepang yang ada di kota Ome.

Anda mungkin juga menyukai