Anda di halaman 1dari 2

BENCANA YANG DIAKIBATKAN OLEH VIRUS

Bencana wabah virus yang yang tersebar ke seantero dunia nyatanya memang
terus terjadi tiap tahunnya. Silih berganti bermacam virus penyakit membawa risiko
tertular bagi milyaran penduduk dunia. Ada yang mematikan, ada pula yang hanya
sekadar membawa kesulitan sementara bagi si pengidap virus. Virus dan bakteri ganas
rata-rata muncul satu atau dua kali tiap tahunnya menjadi bibit baru penyakit menular
bagi manusia. Biasanya merupakan virus yang di bawa oleh hewan ternak, dan
kemudian menulari manusia menjadi bencana wabah penyakit berskala internasional.
Belum lama ini, MERS Coronavirus atau Middle East Respiratory Syndrommerebak
menjadi risiko menakutkan di semenanjung Arab. Tak butuh beberapa lama,
Coronavirus sebagai pembawa penyakit MERS ini menyebar pula hingga ke negeri
Korea Selatan. Ribuan jiwa terancam, kini mereka dalam proses karantina penuh oleh
Kementerian Kesehatan Korea Selatan.
Sebelum virus MERS merebak dalam perbincangan kesehatan dan bencana penyakit
menular, ada virus lain yang sama-sama cukup menyita perhatian dunia. Masih
ingatkah Kita dengan risiko Virus EBOLA?
Ebola Virus atau Demam Berdarah Ebola adalah nama penyakit yang menjangkiti
manusia yang disebabkan oleh Virus Ebola. Setelah terjangkit virus ini, tubuh si pasien
akan merasakan demam tinggi, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Biasanya ditambah pula dengan mual, muntah, diare, serta menurunnya fungsi utama
dari hati (liver) dan ginjal
Awalnya, diduga virus ini muncul dari kontak darah atau cairan dengan hewan yang
terinfeksi. Biasanya virus Ebola muncul pada darah Monyet atau Kelelawar. Sejak
dideteksi pertama kali pada 1976 lalu, Virus yang memiliki tingkat kematian sangat
tinggi ini belum pernah ditemukan obat khususnya.
Setahun lalu, pada 2013-2014 wabah Ebola kembali menyentuh angka tertinggi dalam
statistik penyebarannya. Terjadi di sejumlah negara wilayah Afrika Barat. Dengan angka
kematian menurut data terakhir pada 5 Mei 2015 mencapai angka 11.022 jiwa tewas
dari 26.661 kasus di 9 Negara, termasuk Amerika Serikat dengan 4 korban jiwa. Angka

11.022 kematian tersebut paling banyak terjadi di wilayah Negara Liberia dan Sierra
Leone.
Serupa dengan kasus bencana wabah penyakit lain yang melanda di belahan dunia
manapun, Ebola menjangkiti pasien yang berada dalam kondisi imunitas rentan.
Bahkan WHO merilis fakta bahwa setidaknya pada Desember 2014 ada 10.000 kasus
Ebola baru perminggu di tiga negara yang pertama kali terjangkiti Ebola (Sierra Leone,
Liberia, dan Guinea). Ribuan pasien yang terkena Ebola ini berada dalam kondisi
kemisikinan akut, dengan akses yang sangat terbatas terhadap kebersihan apalagi
pada teknologi sabun anti kuman dan sanitasi air bersih.
Krisis Ebola yang mengancam di Sub Sahara Afrika bagian Barat bukan berarti tak
mengancam masyarakat di Indonesia. Ada banyak faktor yang menyebabkan virus
menular mampu melintasi batas negara dan menjadi bencana wabah mematikan di
negara lain. Oleh sebab itu, Puluhan ribu kasus Ebola di negara-negara Afrika
setidaknya menjadi pengingat bagi Indonesia terutama bagi diri sendiri, bahwa risiko
penyakit ganas dapat menular kepada siapapun. Menyiapkan risiko terburuk terhadap
ragam wabah penyakit yang sedang menjalar di belahan dunia lain harus menjadi
prioritas supaya dapat merespons jika tiba-tiba datang kondisi darurat bencana penyakit
menular. (ijal)

http://blog.act.id/mengenali-bencana-wabah-virus-ebola/

Anda mungkin juga menyukai