PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat tiga cairan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai pelindung
alami tubuh yakni air liur, air mata dan cairan vagina (pada wanita). Di dalam
rongga mulut terdapat air liur yang berperan menjaga tubuh dari penyakit
(merupakan pertahanan pertama pada sistem saluran pencernaan) dan menjaga
kesehatan gigi. Air liur atau air ludah dalam bahasa ilmiah dikenal dengan saliva
yakni cairan bening yang dihasilkan di dalam mulut oleh manusia dan hewan. Air
liur pada manusia diproduksi oleh tiga kelenjar utama yakni kelenjar parotis,
kelenjar submaksilaris dan kelenjar sublingualis. Volume air liur yang diproduksi
bervariasi yaitu 0,5-1,5 liter setiap hari tergantung tingkat perangsangannya.
Air liur mengandung 99,5% benda-benda padat. Dua per tiga dari bendabenda padat tersebut terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik. Bahan
anorganik yang terdapat pada air liur misalnya SO42-, PO43-, HCO3-, Cl-, Ca2+, Mg2+
dan K+. Senyawa anorganik yang dimiliki air liur misalnya enzim ptialin. Enzim
prialin adalah salah satu jenis enzim amilase yang berfungsi memecah pati
(amilum) menjadi maltose atau glukosa. Hidrolisis pati menggunakan enzim akan
menghasilkan maltose namun hidrolisis pati menggunakan asam akan terbentuk
glukosa. Pada percobaan ini dilakukan beberapa uji terhadap sampel air liur baik
berupa uji kandungan senyawa organik, uji kandungan senyawa anorganik,
hidrolisis pati oleh air liur dan pengaruh pH terhadap kerja amylase air liur.
1.2 Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pencernaan oleh air liur.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
saliva
dibagi
menjadi
2,
yaitu
kelnjar
saliva
dari
kelenjar
besar
meliputi
kelenjar
parotis,
sub
mukosa
rongga
mulut,
merupakan
kelenjar
kecil-kecil
yang
Enzim
sangatlah
spesifik,
baik
terhadap
reaksi
yang
jarang
sekali
terjadi
reaksi
sampingan
yang
laun
terasa
manis
sewaktu
yang semula
kita
tak
mengunyah
berasa,
karena
dihidrolisa
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 2000. Larutan Asam dan Basa. Ganesha, Bandung.
Lehinger AL. 1998. Dasar-Dasar Biokimia 1. Terjemahan dari Principles of
Biochemistry, oleh Thenawijaya M, Erlangga, Jakarta.
Maryati, Sri. 2000. Sistem Pencernaan Makanan. Erlangga, Jakarta.
Pine, H. Stanley. 1988. Kimia Organik. ITB Press, Bandung.
Poedjaji. Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.
Prawirohartono, Slamet. 2000. Biologi Sains. Bumi Aksara, Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi tabung reaksi, gelas kimia,
corong gelas, pH meter, test plate dan pipet tetes. Bahan yang digunakan pada
percobaan ini adalah daun bayam, lilin, kertas saring, kertas lakmus, indikator
universal, fenolftalein, merah kongo, pereaksi molibdat special, benedict, biuret,
millon, molish, urea, FeSO4, HCl, BaCl2, pati, iodium, asam laktat, NaOH dan
aquades.
3.2 Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan
Tabel 3.1. Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan
Bahan
Berat Molekul Titik Didih
Titik Leleh
((
C)
((C)
(gram/mol)
Fenolptealin
318
1129
263
Urea
60,06
Terurai
133-135
FeSO4
151,9
Terurai
-70
HCl
37
-89,9
-114,8
BaCl2
208,2
1560
962
Iodium
253,8
184
113
Asam Laktat
90,08
122
53
NaOH
40
1390
680
H2O
18
100
0
Tinjauan
Keamanan
Karsinogenik
Iritan
Beracun
Korosif
Beracun
Iritan
Aman
Korosif
Aman