Anda di halaman 1dari 13

1 IDENTIFIKASI SENYAWA KARBON

Kompetensi Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon dan


golongan senyawanya
Indikator Merancang dan mengamati proses identifikasi senyawa karbon

1.1 Tujuan Percobaan


Mengidentifikasi senyawa karbon yang ditandai dengan terbentuknya larutan keruh

1.2. Dasar Teori


Identifikasi apakah suatu bahan merupakan senyawa karbon atau tidak, dapat
dilakukan dengan membakar bahan tersebut. Pembakaran tidak sempurna dari senyawa
karbon akan menghasilkan zat sisa berupa arang (jelaga) atau karbon. Sedangkan bila
pembakarannya berlangsung sempurna akan menghasilkan gas CO2. Keberadaan gas CO2
ini dapat diketahui dengan cara mengalirkannya ke air kapur (larutan Ca(OH)2 atau air barit
(larutan Ba(OH)2). Apabila senyawa yang dibakar sempurna merupakan senyawa karbon
(menghasilkan CO2), air kapur atau air barit akan menjadi keruh. Reaksi yang terjadi antara
gas CO2 dengan air kapur:
CO2 (g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)

1.3. Prosedur Kerja


A. Bahan
No. Bahan Jumlah Keterangan
1. Ca(OH)2 10 mL -
2. Gula (C6H12O6) 10 mL -

B. peralatan
No. Alat Jumlah Keterangan
1. Tabung reaksi 2 buah Mudah pecah
2. Pipa kaca 1 buah Mudah pecah
3. Penjepit tabung 2 buah -
4. Bunsen 1 buah Flammable
5. Karet berlubang 1 1 buah -

C. Cara Kerja
a. pasang alat seperti gambar di bawah ini

b. Masukkan larutan Ca(OH)2 dan gula (C6H12O6) masing-masing 10 mL ke dalam


tabung reaksi
c. Bakarlah larutan gula menggunakan bunsen
d. Amati perubahan yang terjadi pada tabung larutan kapur.

1.4. Data Pengamatan


Reaksi Hasil pengamatan Hasil reaksi

Ca(OH)2 + C6H12O6 → ........................ .............................

1.5. Diskusi
A. Gas apa yang dihasilkan dari reaksi percobaan?...............
B.
1.6. Kesimpulan

....................................................................................................

...................................................................................................

...................

2 KALORIMETRI
Kompetensi Menentukan ΔH reaksi berdasarkan eksperimen, menggunakan
hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar dan
data energi ikatan
Indikator Menentukan harga ΔH reaksi dengan melakukan eksperimen
sederhana

2.1. Tujuan percobaan


Percobaan ini akan menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan
Natrium hidroksida dengan larutan asam klorida.

2.2. Dasar teori


Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau
dibebaskan sistem. ΔH reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan
secara kalorimetri.
Kalorimetri sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak
menyerap kalor). Sehingga wadah dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi
berlangsung. Akan tetapi, meskipun sistem diusahakan terisolasi, kemungkinan adanya
sistem masih dapat menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan, dalam hal ini
lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiri. Jika kalorimeter juga terlibat dalam
pertukaran kalor, maka besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter harus
diperhitungkan.
Jumlah kalor yang dilepas atau diserap sebanding dengan massa, kalor jenis zat, dan
perubahan suhu. Hubungannya adalah sebagai berikut.

Q=mxcxT

Dimana Q = perubahan kalor (J)


m = massa zat (gram)
C = kalor jenis zat (J/g.K)
T = perubahan suhu (K)

2.3. Prosedur Kerja


A. Bahan
No. Bahan Jumlah Keterangan
1. NaOH 25 mL -
2. HCl 25 mL -
B. Peralatan
No. Alat Jumlah Keterangan
1. Gelas ukur 2 buah Mudah pecah
2. Kalorimeter 1 buah -
sederhana
3. Termometer 1 buah Mudah pecah
4. Beaker gelas 2 buah Mudah pecah

C. Cara Kerja

a. Masukkan 25 mL larutan NaOH 1 M ke dalam gelas styrofoam dan masukkan 25


mL 1 M ke dalam gelas ukur.
b. Ukurlah suhu kedua larutan. Jika suhu kedua larutan berbeda catat suhu rata-ratanya
sebagai suhu awal
c. Tuangkan larutan HCl tersebut ke dalam kalori meter yang berisi larutan NaOH.
Aduk dan perhatikan suhu yang terbaca pada termometer.
d. Catatlah suhu tertinggi yang terbaca pada termometer sebagai suhu akhir.
e. Buatlah data hasil pengamatan pada kertas yang telah disediakan.

2.4. Data Hasil Pengamatan


Reaksi Hasil reaksi
Suhu awal (T)
T NaOH ………..
T HCl…………….. T campuran…………….

2.5. Diskusi dan Pertanyaan

1. Mengapa dalam percobaan ini menggunakan bejana yang terbuat dari plastik
(styrofoam)?
2. Berdasarkan pengamatan, reaksi apakah yang terjadi dalam percobaan ini dan
berikan alasannya.
3. Berdasarkan hasil percobaan, hitunglah kalor yang yang berpindah dari sistem
ke lingkungan agar suhu larutan kembali turun dan menjadi sama dengan suhu
awal larutan (anggap massa jenis larutan = 1 g/ ml dan kalor jenis larutan 4,2 J
g-1K-1
2.6. Kesimpulan

............................................................................................................

................................................................................................................

...............................................................................................................
3 LAJU REAKSI

Kompetensi Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi


Indikator Menyimpulkan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi berdasarkan
data hasil pengamatan

3.1. Tujuan Percobaan

Menentukan rumus laju reaksi pada reaksi antara natrium hidroksida dan natrium
tiosulfat.

3.2. Dasar Teori


Laju reaksi kimia adalah suatu ukuran perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi
per satuan waktu. Laju reaksi bergantung pada banyaknya tumbukan yang terjadi antara
molekul-molekul zat yang bereaksi. diketahui persamaa reaksi :

mA + nB → pC + qD

Menurut Guldberg dan Waage, dalam campuran reaksi yang homogen, laju reaksi
untuk persamaan reaksi di atas adalah sebanding dengan konsentrasi-konsentrasi zat,
masing-masing dengan pangkat koefisiennya.

v = k[A]m [B]n

Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi laju reaksi masuk ke dalam konstanta


reaksi (k). Luas permukaan dan konsentrasi mempengaruhi banyaknya tumbukan antar
molekul-molekul yang bereaksi.

3.3. Prosedur kerja


A. Bahan
No. Bahan Jumlah Keterangan
1. Na2S2O3 25 mL -
2. HCl 25 mL -
B. Peralatan
Alat Ukuran/satuan Jumlah Keterangan
Gelas kimia 100 mL 2 buah Mudah pecah
Gelas ukur 25 mL 2 buah Mudah pecah
Stopwatch - 1 buah -

C. Cara Kerja
a. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih
b. Masukkan 5 mL larutan HCl 2 M ke dalam gelas beaker dan letakkan gelas
beaker tersebut dia atas tanda silang
c. Tambahkan mL larutan Na2S2O3 0,2 M
d. Catat waktu sejak penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari
atas larutan
e. Ulangi percoban tersebut dengan memvariasikan konsentrasi larutan
Na2S2O3 dan larutan HCl seperti pada tabel di bawah ini

Volume
Volume HCl Na2S2O3 (mL) Air (mL) Jumlah volume (mL)
(mL)
5 5 0 10
5 3 2 10
5 1 4 10

Volume
Volume HCl (mL) Air (mL) Jumlah volume (mL)
Na2S2O3 (mL)
6 4 0 10
6 3 1 10
6 2 2 10

f. Buatlah data hasil pengamatan pada kertas yang telah disediakan.


3.4. Data Hasil Pengamatan

Volume Waktu (s)


Volume HCl (mL) Na2S2O3 Air (mL) Jumlah volume
(mL) (mL)
5 5 0 10 ………….
5 3 2 10 ………….
5 1 4 10 …………

Volume Waktu (s)


Volume HCl (mL) Air (mL) Jumlah volume
Na2S2O3 (mL) (mL)
6 4 0 10 ………..
6 3 1 10 ……….
6 2 2 10 ……….

3.5. Pertanyaan dan diskusi

3.6. Kesimpulan

............................................................................................................

................................................................................................................

...............................................................................................................
REAKSI BOLAK BALIK (REAKSI
4 KESETIMBANGAN)

Kompetensi Mengamati reaksi bolak balik


Indikator Menyimpulkan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi berdasarkan
data hasil pengamatan

4.1. Tujuan Percobaan

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati suatu reaksi kimia yang berlangsung bolak
balik.

4.2. Dasar Teori

Suatu reaksi akan berada dalam keadaan setimbang, jika tidak mengalami perubahan
makroskopis, yaitu perubahan yang langsung dapat diamati. Kesetimbangan kimia bersifat
dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawananndengan
kecepatan yang sama. Reaksi yang berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik
atau reaksi bolak balik (reversible). Reaksi bolak-balik dapat diamati dengan cara
melakukan reaksi ke suatu arah, kemudian dengan cara melakukan reaksi ke suatu arah,
kemudian melakukan reaksi kea rah kebalikannya.

4.3. Prosedur Kerja

A. Bahan

No. Bahan Jumlah Keterangan


1. PbSO4 2 mL -
2. KI 2 mL -

B. Alat

No. Alat Jumlah Keterangan


1. Tabung reaksi 2 buah Mudah pecah
2. Rak tabung 1 buah -
3. Pipet tetes 2 buah Mudah pecah

C. Cara kerja

5 FAKTOR-FAKTOR REAKSI KESETIMBANGAN


Kompetensi Mengamati reaksi bolak balik
Indikator Menyimpulkan pengaruh konsentrasi pada laju reaksi berdasarkan
data hasil pengamatan

5.1. Tujuan Percobaan

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi


kesetimbangan.

5.2. Dasar Teori

5.3. Prosedur Kerja

a. bahan

No. Bahan Jumlah Keterangan


1. Larutan FeCl3 2 mL -
2. Larutan KSCN 2 mL -
3. Na2HPO4
4. Aquades

b. alat

No. Alat Jumlah Keterangan


1. Tabung reaksi 5 buah Mudah pecah
2. Rak tabung 1 buah -
3. Pipet tetes 3 buah Mudah pecah
4. Gelas kimia 1 buah Mudah pecah
5. Gelas ukur 1 buah Mudah pecah
6. pengaduk 1 buah Mudah pecah

C. Cara Kerja
a. Ambillah 25 mL akuades dan masukkan ke dalam gelas kimia
b. Teteskan ke dalam akuades tersebut masing-masing 5 tetes larutan KSCN 1 M dan
FeCl3 1 M dan aduklah sampai warna tetap
c. Bagi larutan tersebut ke dalam 5 tabung reaksi sama banyak. Tabung 1 digunakan
sebagai pembanding.
d. Tambahkan berturut-turut :
tabung 2 : larutan FeCl3 1 M sebanyak 3 tetes
tabung 3 : larutan KSCN 1 M sebanak 3 tetes
tabung 4 : kristal Na2HPO4 sebanyak 2 butir
tabung 5 : akuades 5 mL
e. Bandingkan warna pada tabung 2,3,4 dan 5 dengan tabung 1
f. Catatlah hasil yang diperoleh sebagai data hasil pengamatan

5.4. Data Hasil Pengamatan


Reaksi Hasil pengamatan
Akuades + KSCN + FeCl3 → ……………………….
Tabung I → pembanding ………………………….
Tabung II → ditambahkan Fe3+ ………………………….
Tabung III → ditambahkan SCN- .........................................
Tabung IV → ditambahkan HPO42- ………………………….
Tabung V → ditambahkan akuades ..........................................

5.5. Pertanyaan dan Diskusi


1. Jelaskan bagaimana pengaruh penambahan konsentrasi salah satu komponen dalam
sistem kesetimbangan? Hubungkan dengan hasil percobaan
2. Jelaskan bagaimana pengaruh pengurangan konsentrasi salah satu komponen dalam
sistem kesetimbangan? Hubungkan dengan hasil percobaan
3. Bagaimana cara menentukan suatu larutan sudah mencapai kesetimbangan?
4. sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kesetimbangan?
5. Lengkapi persamaan reaksi berikut.
Fe3+ (aq) + SCN-(aq) → FeSCN2+

5.6. Kesimpulan
...............................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

……………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai