Anda di halaman 1dari 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan sampel menggunakan small standard net dengan bukaan mulut 0,30 meter dan
meshsize 0.080mm. metode ini jaring plankton dilempar sekitar 5 meter kemudian ditarik
secara perlahan dan konstan ke tepi. Air yang tertampung pada botol di ujung jaring plankton
kemudian dipindahkan ke dalam botol film. Selanjutnya yaitu penambahan formalin 4% ke
dalam botol sampel dengan tujuan untuk mengawetkan plankton agar tidak hancur.
Pada titik kedua yang dilakukan pada danau sebelah utara sampling dilakukan dengan
metode tuang. Pada metode ini air diambil dengan ember sebanyak 10 L kemudian dituang ke
dalam jaring plankton. Jaring plankton yang digunakan pada metode ini berbeda dengan net
plankton yang digunakan pada metode lempar. Jaring plankton yang digunakan mempunyai
botol yang lebih besar di ujungnya. Percobaan dilakukan sebanyak sepuluh kali sehingga
total volume air yang tertuang sebanyak 100 L. Setelah itu air yang tertampung dipindahkan
ke dalam botol film lalu ditambahkan formalin 4%.
Kedua sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk diamati. Pengamatan
dilakukan menggunakan mikroskop binokuler dan gelas objek yang disebutSedgewick Rafter
Counting Chamber (SRCC). Sampel pertama yang menggunakan metode tuang diteteskan
hingga kotak terisi penuh. SRCC ditutup secara perlahan agar tidak terjadi aerasi. Kemudian
sampel diamati di bawah mikroskop. Hasilnya adalah terdapat 17 jenis spesies yang
ditemukan dalam sampel pertama. Pada sampel kedua yang menggunakan metode lempar
hasilnya ditemukan 4 jenis spesies yang tiga diantaranya sama dengan jenis spesies yang ada
pada sampel pada metode tuang. Jenis spesies yang terdapat dalam sampel metode tuang
lebih bervariasi dikarenakan frekuensi dan volume air penyaringan pada metode tuang lebih
banyak dibandingkan dengan metode lempar. Pada metode tuang penyaringan dilakukan
sebanyak 10 kali sedangkan pada metode lempar hanya satu kali.
Semua jenis sampel digabung dalam satu tabel, kemudian dihitung menggunakan
perhitungan kelimpahan individu (plankton) setiap skala luas dan hasilnya kelimpahan yang
terbesar dimiliki oleh spesies Fragillaria sp. sebesar 0,091 per 1000 satuan luas kotak
pengamatan, sehingga menyebabkan nilai indeks keragaman jenisnya rendah
karen Fragillaria sp. mendominasi lokasi ini. Kaeragaman jenis merupakan karakteristik
struktur suatu komunitas. Suatu komunitas dikatakan mempunyai keragaman jenis yang
tinggi apabila terdapat banyak jenis dengan jumlah individu dari masing-masing spesies yang
relatif merata. Sebaliknya jika suatu komunitas hanya terdiri dari beberapa jenis dengan
jumlah yang tidak merata, keragaman jenisnya rendah (Barus, 2002).
Fragillaria sp. merupakan organisme diatom yang berbentuk panjang seperti benang dengan
susunan tubuh uniseluler. Selnya terdiri dari 2 bagian tutup (epitheca)dan
wadah (hypoteca). Habitatnya di tempat-tempat basah seperti air tawar, air laut, dan tanah
lembab. Sehingga spesies ini mudah ditemukan diberbagai tempat perairan. Berperan sebagai
plankton dan produsen utama.

Anda mungkin juga menyukai