Anda di halaman 1dari 2

kesimpulan

Dari hasil quesioner yang dibagikan kepada responden yang mengalami penyakit DBD
telah didapatkan prioritas masalah komunitas mengenai tingginya angka kejadian DBD di
wilayah kerja puskesmas Ratu Agung pada bulan Januari dan Februari 2016. Masalah yang
menjadi prioritas untuk diselesaikan secara teknis dengan sumberdaya yang dapat diperbaiki
adalah kurangnya pengetahuan mengenai penyakit DBD, perilaku tentang 3M Plus, perilaku
kesehatan keluarga sehari-hari (menggunakan kelambu, menggunakan lotion antinyamuk,
dan tidak menggantung pakaian), dan ditemukannya jentik nyamuk.
Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah diatas telah dilakukan beberapa kegiatan
dalam menyelesaikan masalah yang ditentukan berdasarkan penghitungan dari magnitude,
importancy, vulnerability dan cost. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai
DBD kepada masyarakat di kelurahan Bentiring Permai dan Pematang Gubernur saat
kegiatan Posbindu, pasien dan keluarga pasien yang berobat di Puskesmas Perawatan Ratu
Agung Kota Bengkulu. Tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai penyekakit DBD secara

umum, mengenai cara penularan dan

pencegahannya dan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga


kebersihan lingkungan sekitar rumah dengan menerapkan 3M plus.
Penggalakkan gotong royong bersama warga kelurahan Bentiring Permai dan Pematang
Gubernur bekerjasama dengan perangkat RT setempat. Membersihkan lingkungan sekitar
dengan harapan sarang nyamuk dapat terberantas sehingga memotong siklus penularan
penyakit.
Melakukan pembagian bubuk abate kepada masyarakat saat kegiatan posbindu dan saat
pasien mendaftar di puskesmas. Pembagian ini diharapkan dapat membunuh jentik-jentik
nyamuk sebagai bakal nyamuk Aides aegypti. Terbunuhnya jentik dapat memotong pula
siklus hidup nyamuk, sehingga vektor penyakit DBD tidak ada. Sehingga virus DBD tidak
dapat menyebar.
Semua kegiatan penyelesaian masalah diatas telah dilaksakan dengan baik. Kordinasi
anatar instansi berjalan sesuai yang diinginkan sehingga hasil yang dicapai cukup
memuaskan. Antusias masyarakat pun tak luput mengambil peran penting dalam
terlaksananya kegiatan ini.
Saran

Puskesmas diharapkan dapat menjadi fasilitator kegiatan dan terus melakukan


kordinasi kepada perangkat yang ada di masyarakat agar kebersihan lingkungan yang
berkenaan dengan penyakit DBD dapat diatasi. Tidak berhenti untuk melakukan promosi
kesehatan dalam rangka refreshing pengetahuan kepada masyarakat dan perangkat terkait.
Melakukan penilaian hasil intervensi penyelesaian masalah yang telah dilaksanakan dan
melakukan evaluasi dari hasil yang didapatkan agar kekurangan yang ada dapat di lengkapi
demi kesehatan yang lebih baik.
Masyarakat diharapkan selalu peduli terhadap lingkungan sekitar dan peduli kepada
sesama warga masyarakat. Kegiatan gotong royong dijadikan sebagai kegiatan rutin dengan
kordinator perangkat setempat. Kegiatan rutin dievaluasi oleh perangkat yang lebih tinggi
agar kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga secara luas dan kompak
di seluruh wilayah kerja.

Anda mungkin juga menyukai