Anda di halaman 1dari 26

Diskusi Topik Khusus

Rujukan Berjenjang

Arsy Prestica Rosadi,S.Ked


Doni Trinanda,S.Ked
Fanny Pratami Kinasih,S.Ked
Imam Nafi Yana Saputra,S.Ked
Wiwit Rahayu,S.Ked

Pembimbing
dr. RA Yeni Warningsih
dr. H. Hamzah, MM

Pendahuluan
Setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan dan memperoleh
pelayanan
kesehatan
yang
aman,
bermutu, dan terjangkau. (UU 36/2009)
setiap orang mempunyai kewajiban turut
serta dalam program jaminan kesehatan
sosial, (Kemenkes, 2013)

Amanat UU 40/2004
Jaminan sosial wajib bagi seluruh
penduduk, termasuk Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)

SISTEM RUJUKAN BERJENJANG


Penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan
yang
mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung
jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik baik vertikal maupun
horizontal yang wajib dilaksanakan
oleh peserta jaminan kesehatan atau
asuransi
kesehatan
sosial,
dan
seluruh fasilitas kesehatan
(BPJS Kesehatan, 2014)

Landasan Hukum

bpjs-kesehatan.go.id, 2014

Ketentuan Umum
Pelayanan kesehatan tingkat pertama

Pelayanan rujukan dapat dilakukan


secara horizontal maupun vertikal

Rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingka

Rujukan yang dilakukan antar pelayanan

Sistem Jaminan Sosial


Nasional (SJSN)
suatu tata cara penyelenggaraan
program jaminan sosial oleh beberapa
badan penyelenggara jaminan sosial

Jaminan Kesehatan Nasional


(JKN)
Jaminan
berupa
perlindungan
kesehatan agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan
dalam
memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh pemerintah

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


merupakan bagian dari Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN)
Diselenggarakan melalui mekanisme
Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat
wajib (mandatory)
Tujuan
semua penduduk terlindungi
dalam sistem asuransi, sehingga kebutuhan
dasar kesehatan masyarakat terpenuhi

Manfaat jaminan kesehatan


nasional

TINGKAT PERTAMA

Pelayanan kesehatan lain yang


ditetapkan oleh Menteri
Peserta juga berhak mendapatkan
pelayanan berupa alat kesehatan

Manfaat Non Medis

Manfaat akomodasi

(Kemenkes, 2013; Perpres No.111 Tahun 2013).

Promotif dan Preventif


Penyuluhan

Manfaat yang tidak dijamin


Tidak sesuai prosedur;
Pelayanan di luar Fasilitas
Kesehatan yang bekerja sama
dengan BPJS, kecuali dalam
keadaan darurat;
Pelayanan Kesehatan yang telah
dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit
atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja;

Manfaat yang tidak dijamin


Pelayanan kesehatan yang telah
dijamin oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas yang bersifat
wajib sampai nilai yang ditanggung
oleh program jaminan kecelakaan
lalu lintas;
Pelayanan kesehatan yang
dilakukan di luar negeri;
Pelayanan kesehatan bertujuan
estetik;
Pelayanan untuk mengatasi

Hak dan Kewajiban Puskesmas


Menggerakan Pembangunan Kesehatan
Berwawasan Kesehatan
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
Melakukan koordinasi dengan sektor terkait
dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam
fungsi pembinaan
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
Memelihara dan meningkatkan mutu,
pemerataan dan keterjangkauan
pemerataan kesehatan yang diselenggarakan

Memelihara dan meningkatkan


kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
Meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi- tingginya
Gangguan kesehatan/ penyakit akibat
ketergantungan obat dan/atau
alkohol;

Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi,


dan susu;
Perbekalan kesehatan RT;
Pelayanan kesehatan akibat bencana pada
masa tanggap darurat, KLB/wabah;
Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian
tak diharapkan yang dapat dicegah;
Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada
hubungan dengan Manfaat Jaminan
Kesehatan yang diberikan
(Perpres No.111 Tahun 2013)

Masalah teknis lapangan


Tidak semua poliklinik rujukan berada
pada rumah sakit rujukan tingkat kedua
(RS tipe C), (ortopedi, kulit, dan paru)
pasien dirujuk ke RS tipe B.

Beberapa poliklinik rujukan terkesan


kurang konsisten dalam pelayanan
pasien. (pelayanan sore hari)
merugikan pasien

Masalah teknis lapangan


Kepatuhan pasien terhadap sistem
rujukan Pasien bersikeras minta
dirujuk ke rumah sakit
Beberapa poliklinik rujukan terkesan
kurang konsisten dalam pelayanan pasien.
(pelayanan sore hari) merugikan pasien

Kesimpulan
Puskesmas sudah melayani pasien BPJS dan
Jamkesmas sesuai dengan wilayah kerja
telah ditetapkan oleh pemerintah.
masalah yang dihadapi keterbatasan
pelayanan dan kelengkapan jenis poliklinik
di rumah sakit rujukan tingkat dua.
Pasien-pasien yang memiliki penyakit yang
seharusnya masih bisa diobati bersikeras
meminta rujukan ke rumah sakit.

Saran
Perlu dilakukan evaluasi oleh dinas
kesehatan terkait dan dinas lintas
sektor lainnya
Evaluasi dinas sosial, tenaga
kesehatan, masyarakat mengenai
sistem rujukan dan pembiayaan
rujukan dapat tepat sasaran

Jika ada kekurangan agar segera


diperbaiki untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di masa yang akan
datang
program aspek promotif dan preventif
penyuluhan dan sosialisasi kepada
masyarakat tentang mekanisme
sistem rujukan yang benar

TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai