Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin

meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang
lebih berkembang. Dengan pemanfaatan teknologi hal ini dapat terfasilitasi
dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiansian waktu, biaya dan resource,
sehingga akan menghasikan output yang optimal.
Disisi lain kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan
waktu, terkadang kita membutuhkan akses informasi dan juga sistem yang
berkaitan dengan pekertjaan kita, baik pribadi, maupun yang menyangkut dengan
suatu perusahaan atau organisasi tertentu.
Sistem yang sangat berkembang sekarang ini juga memiliki beberapa
bagian yang sangat penting. Didalam makalah ini akan diibahas tentang
Konsepsi Sistem.
1.2

Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalh pada makalah Konsepi Sistem yaitu sebagai

berikut:
1. Apakah Pengertian Konsespsi sistem?
2. Apa sajakah aspek konsep sistem?
3. Apakah pengertian abstraksi fenomena?
1.3

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagi berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian konsespsi sistem
2. Untuk mengetahui apa sajakah aspek konsep sistem
3. Untuk mengetahui pengertian abstraksi fenomena

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Definisi Sistem
Pengertian sistem bergantung pada cara pandang orang yang mencoba

mendefinisikannya. Secara sederhana, Geoffrey Gordon (1987) mendefinisikan


sistem sebagai berikut (Simatupang, 1995):
Sistem adalah suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam
interaksi dan saling ketergantungan yang teratur
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan
sistem sebagai berikut (Jogiyanto, 1995):
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya,
mendefinisikan sistem sebagai berikut (Jogiyanto, 1995):
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu
Dengan demikian sistem adalah kumpulan dari elemen atau prosedur yang
saling berinteraksi dan bekerja sama, untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran
tertentu.

2.2

Pengertian Konsep Sistem


Konsep system yaitu penyajian komponen pembentuk system ke dalam

suatu definisi yang mantap yang merupakan awal dari suatu studi system yang
selanjutnya akan didesain dan dievaluasi.

Konsep system memiliki beberapa aspek yang mempunyai makna untuk


suatu tujuan tertentu. Konsepsi sistem adalah penyajian komponen-komponen
pembentuk sistem kedalam suatu definisi yang mantap.
2.2.1

Aspek Konsep Sistem

1. Aspek Struktural
Menjelaskan hakikat dari elemen-elemen pembentuk system atau
konfigurasi elemen-elemen system. Aspek ini hanya menunjukkan elemenelemen pembentuk system dan ada tidaknya relasi antar elemen.
Hubungan antar sub system (elemen) disebut sebagai relasi dan diberi
notasi r.

2. Aspek Fungsional
Menjelaskan kelakuan atau tindakan atau fungsi dari system. Menyatakan
relasi antar elemen untuk mencapai tujuan system dan mempelajari aspek
relasi

rij

yaitu

seberapa

besar

hubungan

itu

dan

bagaimana

karakteristiknya.
Besaran yang menyatakan hubungan antar elemen tergantung pada atribut
kedua elemen tersebut dan penentuan atribut elemen tergantung pada
tujuan dari system, sebab suatu system mempunyai tujuan yang tetap. Bila
tujuannya berubah, maka atributnya juga berubah dan untuk menjelaskan
karakteristik relasi rij, diperlukan asumsi mengenai atribut yang ditinjau

3. Aspek Lingkungan
Menerangkan keberadaan system dalam lingkungannya yang kompleks.
Jika pengamat system tidak memiliki pengetahuan/informasi tentang
struktur maupun fungsi suatu system, maka system itu disebut kotak hitam

(black box). Oleh karena itu diperlukan adanya percobaan. Dengan


percobaan ini dipelajari struktur system berikut lingkungannya lebih jauh
lagi tingkah laku (behavioral) system tersebut. Hasil percobaan dianalisis
dengan teknik-teknik tertentu (untuk mengetahui relevansi obyek obyek
system), kemudian dilakukan pengujian signifikansi.

2.3

Abstraksi Fenomena

2.3.1

Pengertian Abstrak
Abstraksi merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai

pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan
mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu).
Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang dimuali dengan judul,
permasalahan pendekatan terhadap masalah landsan teoritik yang digunakan, hasil
temuan dan rekomendasi.
Beberapa Pengertian Khusus Abstaksi:
1. Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus.
Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara
imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
2. Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi
atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan
itu.
3. Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari
obyek partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan
wanita yang merupakan obyek partikular.

4. Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri


obyek itu dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian
tersebut disebut abstraksi.
Abstrak tidak tampak secara fisik. Sering juga diartikan intisari, atau
ringkasan. Kadangkala diartikan sebagai sebuah ringkasan dari pengetahuan
mengenai proses informasidan perpustakaan, seringkali terdiri dari satu paragraf,
pada awal suatu dokumen, misalnya dalam penulisan ilmiah.
2.3.2

Pengertian Fenomena
Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat

diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu.
Fenomena terjadi di semua tempat yang bisa diamati oleh manusia.
Fenomena berasal dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat",
fenomena juga bisa berarti:
1.
2.
3.
4.
2.3.3

gejala, misalkan gejala alam


hal-hal yang dirasakan dengan pancaindra
hal-hal mistik atau klenik
fakta, kenyataan, kejadian
Pengertian Abstraksi Fenomena
Abstraksi fenomena adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang

dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan,


mengenai obyek tertentu dan digunakan untuk menjelaskan fenomena secara lebih
kongkrit.
Sistem abstrak yaitu suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang
saling tergantung.
Sebagai contohnya adalah sebuah sistem teologi dimana merupakan
susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia, dan sebagainya. Sistem Fisik yaitu
serangkaian unsur yang saling kerjasama untuk tujuan tertentu. Contohnya adalah
sistem peredaran darah yaitu jantung dan urat-urat darah yang mengalirkan darah
ke seluruh tubuh.
5

2.4

Komponen Sistem (Elemen Sistem)


Raymond McLeod Jr. dalam bukunya "Management Information Systems"

(2001 : 9) menyebutkan: Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen


yang sama, tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar berikut ini :

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya
mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi ke elemen output. Suatu
mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan
bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.
Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan
memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan
informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme
pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan
balik dengan tujuan dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem
operasi memang perlu diubah.
Menurut (Togar, 1994:11) Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem
yang dapat diidentifikasi. Input output adalah kerangka yang bermanfaat untuk
mengevaluasi operasi sistem (analisis proses) dan menentukan alternatif
alternatif untuk peningkatan performansi sistem (anlisis hasil akhir) (Togar,

1994:31). Lingkungan sistem adalah kumpulan obyek dimana perubahannya akan


mempengaruhi sistem dalam batas batas tertentu. (Togar, 1994:24)
Elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses,
keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan. setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain
berbeda.
2. Masukan. Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan
dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih
bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa
hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan
laporan, dan sebagainya.
5. Batas. Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem
dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim
sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan
pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian
pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja
batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke
publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
7

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Mekanisme pengendalian


(control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk
mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa
merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu

kelangsungan

operasi

sistem,

sedangkan

yang

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap


kelangsungan hidup sistem.
Elemen sistem menurut Jogianto yaitu:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batasan sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem
dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkunagn

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka
akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem
Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem.
masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi.signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh didalam
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran
yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
barang jadi.
8. Sasaran Sistem
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan
adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut
dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun
tujuan.
Komponen (elemen-elemen) sistem mempunyai tujuan untuk bisa
memotivasi agar sistem tersebut dapat terarah dan terkendali. Sistem diinput atau
dimasukkan supaya dapat beroperasi, selanjutnya bahan diproses dan setelah
diproses output atau keluarannya itu sebagai informasi, saran, laporan atau
sebagainya. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak aka nada gunanya. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran dan tujuannya.

2.5

Aspek-aspek Kerangka Dasar Sistem


Konsepsi sistem adalah penyajian komponen-komponen pembentuk sistem

ke dalam suatu definisi yang mantap. Konsepsi sistem merupakan awal dari studistudi sistem yang selanjutnya akan didesain dan dievaluasi (Simatupang, 1995).
Kerangka dasar sistem dapat digambarkan dengan formula sederhana seperti
ditunjukkan pada gambar 2.1:

Sumber: (Simatupang, 1995)


Gambar 2.1 Kerangka Dasar Sistem
Bila sistem beroperasi dalam situasi tertentu, formula di atas berkembang
menjadi seperti tampak pada gambar 2.2:

10

Sumber: (Simatupang, 1995)


Gambar 2.2 Kerangka Sistem
Tujuan, standar performasi dan kendala, kesemuanya merupakan restrisi
bagi sistem. Restrisi memiliki peranan sebagai berikut (Simatupang, 1995):
1. Mengarahkan pemasukan input ke dalam proses yang sesuai dengan
kebutuhan sistem.
2. Merupakan acuan untuk mengendalikan proses
3. Merupakan komponen untuk membangun kontrol model. Dengan model dapat
ditentukan apakah output sudah sesuai dengan keinginan sehingga dapat
diambil tindakan, apabila di anatara model dan output terdapat kesenjangan.
Setiap sistem adalah subsistem dari sistem yang lebih besar. Contoh
bentuk hubungan antar subsistem ditunjukkan pada gambar 2.3 dan 2.4 berikut
ini:

11

Sumber: (Simatupang, 1995)


Gambar 2.3 Hubungan Sub-sistem Seri

Sumber: (Simatupang, 1995)


Gambar 2.4 Hubungan Sub-sistem Paralel

12

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasn pada bab sebelumnya adalah:
1. Konsepsi sistem adalah penyajian komponen-komponen pembentuk sistem
kedalam suatu definisi yang mantap.
2. Aspek konsep sistem yaitu aspek struktural, aspek fungsional, dan aspek
lingkungan.
3. Abstraksi fenomena adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
keadaan, mengenai obyek tertentu dan digunakan untuk menjelaskan
fenomena secara lebih kongkrit.

3.2

Saran
Adapaun saran yuntuk penyusunan makalah ini adalah perlunya refensi

yang lebih banyak agar dapat terususun dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

13

http://van88.wordpress.com/2009/07/03/pengertian-sistem-komponen-sistempendekatan-sistem-analisis-sistem-oleh-para-ahli-ala-irvan-jaya-musrida-batosai/
http://mbegedut.blogspot.com/2012/09/elemen-sistem-menurut-mcleod.html
http://rizkipertama76.wordpress.com/2013/01/11/pengertian-dari-sistem/
http://raniwidiastuti.blogspot.co.id/2014/11/komponen-elemen-elemensistem.html
www.google.com

14

Anda mungkin juga menyukai