Epidemiologi
Setiap tahunyya, 120 per 100.000 orang di Amerika Serikat dating rumah sakit
karena seizure. Baru diakui setidaknya 8% dari populasi umum minimal kejang saja
tidak memiliki epilepsi. Tingkat kekambuhan kejang dalam 5 tahun pertama berkisar
antara 23% dan 80%. Anak-anak dengan idiopathic pertama kejang dan sebuah EEG
memiliki keuntungan untuk prognosis. Beberapa kejang terjadi peristiwa tunggal
yang dihasilkan dari penarikan system saraf pusat (SSP) atau selama penyakit
neurologis akut atau kondisi beracun di sistemik (missal uremia atau eklampsia).
Beberapa pasien yang mengalami kejang hanya berhubungan dengan demam
jadinya kejang demam. Kejang demam ini bukan merupakan epilepsi. Epilepsy
adalah gangguan kronis yang ditandai dengan seizure yang berulang. Setiap tahun,
sekitar 125.000 kasus epilepsy terjadi di Amerika Serikat. Hanya 30% pada orang
muda dari 18 tahun. Namun frekuensi tertinggi terjadinya epilepsy terjadi pada orang
tua.
II.
Patofisiologi
Kejang terjadi akibat eksitasi yang berlebihan atau dalam kasus tidak adanya
kejang dari penghambatan neurons. Hal ini tercermin pada EEG sebagai gelombang
tajam. Sejumlah kecil neuron abnormal. Membrane yang conductances normal dan
arus sinaptik yang menghambat pemecahan dan menyebarkan rangsangan yang
berlebihan, baik secara local untuk menghasilkan kejang fokal atau kejang umum.
Onset ini menjalan oleh jalur fisiologis untuk melibatkan daerah yang berdekatan atau
jauh. Manifestasi klinis tergantung pada lokasi focus, tingkt iritabilitas dari daerah
disekitar otak dan impuls.
Ada beberapa mekanisme yang mungkin berkontribusi terhadap sinkron
hyperexcitability termasuk :
1. Perubahan dalam distribusi, jumlah, jenis dan sifat biofisik saluran ion dalam
2.
3.
4.
5.
6.
membrane neuronal.
Modifikasi biokimia dari reseptor
Modulasi system pesan dan ekspresi gen
Perubahan konsentrasi ion ekstraseluler
Perubahan dalam serapan neurotransmitter dan metabolism dalam sel glial
Modifikasi dalam rasio dan fungsi sirkuit penghambatan
yang
konsisten.
Namun,
ketidakseimbangan
sementara
antara
III.
Etiologi
1. Idiopatik epilepsi : biasanya berupa epilepsi dengan serangan kejang umum,
penyebabnya tidak diketahui. Pasien dengan idiopatik epilepsi mempunyai
inteligensi normal dan hasil pemeriksaan juga normal dan umumnya predisposisi
genetik.
2. Kriptogenik epilepsi : Dianggap simptomatik tapi penyebabnya belum diketahui.
Kebanyakan lokasi yang berhubungan dengan epilepsi tanpa disertai lesi yang
mendasari atau lesi di otak tidak diketahui. Termasuk disini adalah sindroma
West, Sindroma Lennox Gastaut dan epilepsi mioklonik. Gambaran klinis berupa
ensefalopati difus.
3. Simptomatik epilepsi : Pada simptomatik terdapat lesi struktural di otak yang
mendasari, contohnya oleh karena sekunder dari trauma kepala, infeksi susunan
saraf pusat, kelainan kongenital, proses desak ruang di otak, gangguan pembuluh
darah diotak, toksik (alkohol, obat), gangguan metabolik dan kelainan
neurodegeneratif.
Daftar Pustaka
Dipiro, Joseph. 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th edition. McGraw Hill
companies. Unites States
Kustiowati E, Hartono B, Bintoro A, Agoes A (editors) (2003) : Pedoman Tatalaksana Epilepsi,
Kelompok Studi Epilepsi Perdossi.