ITS Undergraduate 20411 Paper 1644836 PDF
ITS Undergraduate 20411 Paper 1644836 PDF
Nama Mahasiswa
NRP
Jurusan
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
ABSTRAK
PT. WILMAR NABATI GRESIK membutuhkan lahan baru untuk menunjang
tambahan usaha produksi dengan menambah unit silo (biodiesel plant). Mengingat
keterbatasan lahan yang tersedia untuk pembangunan silo (biodiesel plant) maka dibutuhkan
usaha memperluas lahan dengan cara reklamasi pantai. Kondisi tanah dasar pada kawasan
reklamasi pantai PT WILMAR NABATI GRESIK cenderung berjenis tanah lempung lunak.
Tanah ini pada umumnya memiliki sifat sangat mudah memampat (compressible),
permeabilitas yang rendah dan mempunyai daya dukung yang rendah. Mengetahui sifat-sifat
tersebut, tanah lunak cenderung memiliki potensi pemampatan konsolidasi yang besar.
Pemampatan konsolidasi yang terjadi dapat dihilangkan dengan menggunakan metode
preloading. Selain timbunan reklamasi, struktur tanggul juga perlu diperhatikan karena
memiliki peranan penting sebagai pelindung tanah timbunan dari terjangan arus dan
gelombang air laut. Untuk itu dibutuhkan perkuatan tanah menggunakan micropile di bawah
tanggul untuk meningkatkan tahanan geser tanah sehingga struktur tanggul aman dari
kelongsoran (sliding).
Perencanaan reklamasi pantai PT WILMAR NABATI GRESIK ini memanfaatkan
metode preloading dan pemasangan perkuatan tanah dasar dengan micropile ukuran 20x20
cm di bawah tanggul sebanyak 15 buah per meter Panjang.
Kata kunci : Reklamasi Pantai, Lempung Lunak, Preloading, Micropile.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Wilmar Nabati - Gresik merupakan
perusahaan yang bernaung di bawah Wilmar
Group (Wilmar International) yang ada di
Indonesia. Perusahaan pemilik kelapa sawit
dan pabrik biodiesel kelapa sawit terbesar di
dunia ini berada di kompleks industri Wilmar
seluas 54 hektar, Jalan Kapten Dharmo
Sugondo no. 56 Gresik. Di kompleks industri
inilah akan dibuat dua tambahan usaha
produksi turunan dari minyak kelapa sawit
mentah (crude palm oil) yaitu biji minyak
kelapa sawit mentah (crude palm kernel oil)
dan biji minyak kelapa sawit (palm kernel oil).
Hasil pengolahan dari kedua jenis turunan
minyak kelapa sawit mentah tersebut
digunakan sebagai bahan baku pembuatan
produk-produk , diantaranya minyak goreng,
creamer, produk kosmetik, produksi biodiesel,
dan produksi oleokimia. Untuk itu dilakukan
usaha pembangunan tambahan biodiesel plant
guna memenuhi usaha produksi tambahan
tersebut.
Keadaan eksisting industri saat ini
memperlihatkan adanya kekurangan lahan
yang digunakan untuk pembangunan biodiesel
plant tambahan karena bangunan hangar dan
biodiesel plant yang ada sudah tidak
menyisakan ruang atau lahan kosong.
Mengingat masalah keterbatasan lahan
tersebut
maka
diperlukan usaha untuk
memperluas lahan dengan cara reklamasi
pantai. Reklamasi pantai dilakukan dengan
cara menguruk area perairan pantai seluas 24
hektar.
Tanah dasar di daerah perairan pantai
tersebut berjenis tanah lempung lunak yang
memiliki
sifat
kompressibel
tinggi,
permeabilitas yang rendah, dan mempunyai
daya dukung yang rendah. Mengetahui sifatsifat tersebut, tanah lunak cenderung memiliki
potensi pemampatan konsolidasi yang besar.
Untuk
menghilangkan
pemampatan
konsolidasi yang terjadi dapat digunakan
metode preloading.
Permasalahan lain yang ditemui pada
reklamasi pantai adalah lokasi reklamasi yang
berhubungan langsung dengan laut sehingga
diperlukan suatu struktur pelindung berupa
tanggul
(shore protection) yang berfungsi
untuk melindungi tanah timbunan dari
terjangan arus dan gelombang air laut.
Tanggul tersebut dibangun di sepanjang
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan yang muncul dalam
merencanakan reklamasi pantai di area
Pelabuhan Khusus PT. WILMAR Gresik
antara lain:
1.
Berapa tinggi timbunan awal ( )
yang harus diletakkan agar mencapai
tinggi timbunan yang direncanakan ?
2.
Berapa besar dan lama pemampatan
tanah akibat beban yang bekerja di atas
tanah dasar?
3.
Berapa ukuran dan jumlah micropile
yang harus dipasang sebagai perkuatan
tanah di bawah tanggul agar tidak
mengalami kelongsoran?
4.
Bagaimana metode pelaksanaan yang
seharusnya dikerjakan ?
1.3
Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini adalah
sebagai bahan masukkan yang sangat
Lokasi Proyek
Secara geografis, pekerjaan reklamasi
pantai PT Wilmar Nabati terletak di
sekitar 71048 LS dan 112401 BT.
Lokasi proyek berada di kawasan
industri Kabupaten Gresik, Provinsi
Jawa Timur yang berdekatan dengan
dermaga container Marina dan dermaga
Semen Gresik.
Lokasi
METODOLOGI
MULAI
Studi Literatur
Pengumpulan
Data
Perencanaan Reklamasi
Perencanaan Tanggul
Perencanaan Hinisial
timbunan
Periksa :
Stabilitas
BL -1
BL -2
BL -3
Perhitungan Pemampatan
Konsolidasi
TIDAK
OK
Besar konsolidasi
Waktu konsolidasi
BL -4
Perkuatan Micropile
BL -5
Periksa :
apakah tersedia waktu yang
cukup untuk dicapainya
konsolidasi
OK
YA
TIDAK
Preloading + PVD
Metode Pelaksanaan
Preloading
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1
Data Tanah
4.1.1 Data Tanah Dasar
Data tanah yang digunakan dalam
perencanaan reklamasi PT. Wilmar Nabati
Gresik merupakan data sekunder yang
N- SPT
0
10
15
20
25
tipe
: Minipile persegi
mutu Beton
tegangan ijin tekan beton
dimensi
30
0
2,5
5
10
BL 1
12,5
BL-2
BL-3
15
1,802
0,148
5
1,777
0,144
7
1,803
0,171
7
1,796
0,152
7
1,737
0,134
1
gr/cm3
Kg/cm2
sat
Kedalaman
7,5
BL-4
17,5
BL-5
20
22,5
25
27,5
30
4.2
dengan
46,766
45,176
44,962
44,437
40,726
Hubungan N-SPT
kedalaman
2,559
2,587
2,587
2,588
2,610
80,540
80,223
78,075
78,711
77,441
4.2
14
10
6.4
2.4
0- 2
(m)
Ke
37,395
40,407
38,727
40,481
51,772
%
Wc
SeaBed
Gs
5.0000
+0.00 LWS
%
LL
sat = 1,98t/m2
= 25
PARAMETER TANAH
REKAPITULASI
Tabel 4.1
HASIL PER
= 25
2. Data Perencanaan Struktur Timbunan
Berdasarkan kebutuhan lahan yang
digunakan untuk penambahan unit silo
maka
luas total daerah yang akan
direklamasi adalah 24 ha dan elevasi akhir
yang direncanakan adalah +4 m LWS.
Sketsa potongan melintang dari timbunan
ditunjukkan pada Gambar 4.4
1:2
%
IP
Gambar
: K-450
:168.08 kg/cm2
: 20 x 20 cm
BAB V
PERENCANAAN REKLAMASI
5.1 Menentukan Tinggi awal Timbunan
(Hinisaial)
Langkah pertama yang dilakukan
untuk mencari tinggi timbunan awal (Hinisial)
dari perencanaan timbunan reklamasi ini
adalah membuat grafik hubungan antara Hfinal
dengan Hinisial dan grafik hubungan antara Hfinal
4m dengan Sc dari data tanah yang sudah
dianalisa. Hinisial dapat dicari menggunakan
1m Persamaan 2.33 sedangkan Hfinal adalah Hinisial
dikurangi Sc menggunakan Persamaan 2.34.
Perhitungan
besar
pemampatan
konsolidasi (Sc) pada perencanaan ini dihitung
berdasarkan pemampatan konsolidasi primer
(consolidation primary settlement) yaitu pada
kondisi normally consolidated. Perhitungan
pemampatan konsolidasi dilakukan untuk
beban timbunan bervariasi sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
=
=
=
=
=
=
=
4
5
6
7
8
9
10
m
m
m
m
m
m
m
;
;
;
;
;
;
;
q1
q2
q3
q4
q5
q6
q7
=
=
=
=
=
=
=
6,23
7,98
9,73
11,48
13,23
14,98
16,73
t/m2
t/m2
t/m2
t/m2
t/m2
t/m2
t/m2
5.1.1 Perhitungan
besar
pemampatan
konsolidasi (Consolidation Primary
Settlement)
Tabel 5.1 Parameter tanah
No.
Lapisan
1
2
3
4
Kedalaman
(m)
0 0,45
0,45 1,45
1,45 2,45
2,45 3,45
Tebal
lap
(m)
0.45
1
1
1
Z
(m)
0,225
0,95
1,95
2,95
Tahapan menghitung
konsolidasi adalah :
1.
sat
t/m3
1,737
1,737
1,737
1,796
Cc
eo
0,496
0,496
0,496
0,496
besar
1,351
1,351
1,351
1,048
3.
Cu
kg/cm2
0,134
0,134
0,134
0,152
pemampatan
Po' = '.z
dimana :
z = ketebalan tanah dari permukaan tanah
dasar sampai tengah-tengah lapisan yang
ditinjau (meter).
' = gamma efektif, yaitu '= sat- w
5.1.2
0.00 LWS
0.45 m
Z1
Z2
1m
Z3
Z4
1m
1m
H inisial =
H inisial =
))
q final + (( S c + H w )( timb timb
timb
6,23 + ((0,655 + 1)(1,75 0,98))
1,75
= 4,288 meter
= 4,288 0,655
= 3,633 meter
Dengan cara yang sama hasil perhitungan
Hinisial untuk beban (q) yang berbeda
selengkapnya dapat dilihat di Tabel 5.2
Hfinal
Sc
Tabel
5.2
H final Vs H initial
12,000
y = -0,0037x 2 + 1,0975x + 0,3525
R = 1
10,000
H initial ( m )
H final Vs H initial
2,000
0,000
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
H final ( m )
0,900
0,800
0,700
0,600
0,500
H final Vs Settlement
0,400
245 100
0,0005 0,0005
= 0,0005 cm2/sec
Hdr
= 3,45 m
U
= 80 % Tv = 0,567 (harga Tv
berdasarkan harga derajat konsolidasi (U)
dapat diperoleh dari Tabel 2.1)
Sehingga dengan menggunakan Persamaan
2.28, didapatkan waktu konsolidasi.
2
0,567(3,45)
t=
(0,0005 x3600 x 24 x365 x10 4 )
= 4,28 tahun
Hasil
perhitungan
waktu
konsolidasi
berdasarkan harga derajat konsolidasi lainnya
dapat dilihat pada Tabel 5.4
Tabel 5.4 : Waktu pemampatan
6,000
4,000
Sc ( m )
(245 + 100) 2
CVgabungan =
8,000
Cv
cm2/sec
5,00E-04
5,00E-04
0,300
0,200
Derajat
Faktor
Lama
Lama
Konsolidasi
Waktu
Konsolidasi
Konsolidasi
(U%)
(Tv)
(detik)
(tahun)
0,000
10
0,008
0,0
1904400
0,031
7379550
0,234
0,071
16901550
0,536
0,126
29994300
0,951
0,197
46895850
1,487
60
0,287
68320350
2,166
70
0,403
95934150
3,042
80
0,567
134974350
4,280
90
0,848
201866400,00
6,401
100
0,100
0,000
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
H final ( m )
Gambar 5.3 :
Grafik Hubungan
antara Tinggi Timbunan Akhir (Hfinal)
dengan Settlement (Sc).
20
30
40
50
0,060
5.3
28
=5.0m
9
p10
0
)2
'
9,453
8,542
7,805
7,271
'
)2
H=4.5m
' + 8
p9
(t/m
8,578
7,667
6,930
6,396
'
)2
H=4.0m
' + 7
p8
(t/m
7,703
6,792
6,055
5,521
H=3.5m
'
(t/m )2
' + 6
p7
=)
6,828
5,917
5,180
4,646
'
)2
H=2.5m
(t/m
' + 4
p5
5,953
5,042
4,305
3,771
'
)2
H=3.0m
' + 5
p6
(t/m
5,078
4,167
3,430
2,896
)2
H=1.0m
(t/m
'
2,838
1,927
1,190
0,656
H=0.5m
)2
2,348
1,437
0,700
0,166
H=0m
(t/m
4 mg
3 mg
2 mg
1 mg
0
0
0
0
0
5 mg
4 mg
3 mg
2 mg
1 mg
0
0
0
0
4,45
3,45
2,45
1,45
6 mg
5 mg
4 mg
3 mg
2 mg
1 mg
0
0
0
Waktu (minggu)
Hkritis
Po + p1
Po
(t/m
3 mg
2 mg
1 mg
0
0
0
0
0
0
3,45
2,45
1,45
1,0
8 mg
7 mg
6 mg
5 mg
4 mg
3 mg
2 mg
1 mg
0
Tinggi Timbunan
7 mg
6 mg
5 mg
4 mg
3 mg
2 mg
1 mg
0
0
9mg
8 mg
7 mg
6 mg
5 mg
4 mg
3 mg
2 mg
1 mg
4.5 m
4m
3.5 m
3m
2.5 m
2m
1.5 m
1m
0.5 m
Tin
Pentahapan
5.5 : Tab
peni
Pe rubah
unantimb
pada derajat konsolidasi (U
Perhitungan
:
Tabel
tegangan
5.6 efektif akibat b
2 mg
1 mg
0
0
0
0
0
0
0
' + 1
p2
3,818
2,907
2,170
1,636
)2
'
1 mg
0
0
0
0
0
0
0
0
H=1.5m
(t/m
' + 2
p3
4,203
3,292
2,555
2,021
)2
'
100%
H=2.0m
' + 3
p4
(t/m
13,
Kpa
(t/m )
1,0
1,45
2,45
3,45
0,852
1,43
2,20
3,12
(%)
Cu
Baru
Kpa
Cu
Lama
Kpa
40,726
40,726
40,726
44,437
8,363
9,088
10,040
11,012
13,4
13,4
13,4
15,2
PI
Cu
Pakai
Kpa
11,012
10,040
9,088
8,363
Kpa
Kpa
(%)
Cu Baru Cu Lama
PI
15,200
13,400
13,400
13,400
1,45
2,45
3,45
4,45
13,4
15,2
44,437
40,726
40,726
40,726
)2
(t/m )2
3,125
2,197
1,433
0,852
'P
1
2
H=4.0m
(t/m )2
3
H=3.5m
(t/m )2
H=4.5m
(t/m )2
4
5
H=2.5m
(t/m )2
6
H=2.0m
(t/m )2
(t/m )2
100%
H=3.0m
5.3.1 Menghitung
besar
pemampatan
akibat pentahapan penimbunan.
Hasil perhitungan pemampatan (Sc) akibat
beban bertahap diplot seperti diberikan pada
Gambar 5.4.
Dari Gambar 5.4, dapat diketahui pada minggu
ke-12 (tahap akhir penimbunan) dicapai
pemampatan (Sc) sebesar 15,3cm. Sedangkan
pada
waktu
yang
disediakan
untuk
pelaksanaan penimbunan dan waktu tunggu
preloading selama 1 tahun telah dicapai
pemampatan (Sc) sebesar 32,1cm sehingga
apabila total pemampatan (Sc)=75cm maka
sisa pemampatan Sc sebesar 42,9cm.
Pemampatan (Sc) yang dicapai pada tahun ke2 dan berikutnya ditampilkan dalam Tabel
5.11.
0,056
0,055
0,054
0,053
15,048
(t/m
H=1.5m
)2
8
0,139
0,132
0,121
0,104
16,087
H=1.0m
)2
P2 U2'
(t/m
9
H=0.5m
0,077
0,074
0,066
0,044
17,063
(t/m
H=0m
2,348
1,437
0,700
0,166
100
P1 U1' Po'
(t/m )2
3,45
2,45
1,45
0,45
2,45
1,45
0,45
0,0
k
Derajat Konsolid
Umur Timb
Tinggi Tim
Perubah
unantimb
pada derajat konso
Perhitungan
:
Tabel
tegangan
5.7
4.
'P
kedalaman
(m)
TIMBUNAN
52
Tanggul
Tanah Dasar Lapisan 1
Tanah Dasar Lapisan 2
Lapisan Dasar Lapisan 3
0,153
0,321
Waktu
Tahun ke 1
Tahun ke 2
Tahun ke 3
Tahun ke 4
Tahun ke 5
Tahun ke 6
Tahun ke 7
Sc
yang
terjadi
(cm)
32,1
13,3
9
6,6
4,8
3,5
2,5
Komulatif
(cm)
Sc sisa
(cm)
Derajat
konsolidasi
( U %)
yang dicapai
32,1
45,4
54,4
61
65,8
69,3
71,7
42,9
29,6
20,6
14
9,2
5,7
3,3
41,01 %
58 %
69,51 %
78 %
84,12 %
88,5 %
91,73 %
E = 4700 fc = 4700 45
= 31.528,56 N/mm2 = 315.285,6 kg/cm2
I
= 1/12 x b x h3
= 1/12 x 20 x 203
= 13.333,33 cm4
MR
Sfmin =
MD
Dari hasil program Stable diperoleh :
MR = 3421 KNm
SFmin = 1,15
MR
3421 Kn m
MD =
=
Sf min
1,15
= 2974,783 KN m
all xInersia
y
148,5 13.333,33
5.4
Perhitungan
Micropile
sebagai
perkuatan tanah dasar pada Tanggul
Tahap awal yang dilakukan dalam pekerjaan
reklamasi adalah membuat tanggul sebagai
1
20
2
= 197.999,95 kg cm
T
= ( EI/f)1/5
FM
145,71
0,064
= 145,71 cm
panjang micropile
di bawah bidang
longsor adalah 300
cm)
1,00 Diperoleh dari grafik
(Gambar 2.13)
M P max 1micropile
(TxFM )
2. Menentukan
Jumlah
Kebutuhan
Micropile
SF = 1,15
MRo= 3421 KNm
R = 11,38 m
MR+ MR
Sf rencana
=
MD
MR
=(Sfrencana xMD)-MR
(Sfrencana diambil 1,4)
= ( 1,4 x 2974,783 ) 3421
= 743,6957 KNm
= 7.436.957 kg cm
Jumlah tiang
MR
=n(PxR)
7.436.957 kg cm
n
=
197.999,95
145,71 1
= 1358,86 kg
1358,86 1138
= 6,10 buah
= 7 buah / meter panjang
(untuk satu bidang longsor)
3.
10
Menentukan
panjang
dan
pola
pemasangan micropile
Micropile dipasang di bawah tanggul
dan berada di dalam area bidang longsor
sebanyak 7 buah per meter (untuk satu
sisi bidang longsor) dengan jarak antar
tiang 2,00 meter. Panjang micropile (L)
yang direncanakan di bawah bidang
longsor adalah 3,00 m sedangkan panjang
micropile pada kedalaman bidang longsor
adalah 2,00 meter, sehingga panjang total
micropile yang dibutuhkan menjadi 5
meter.
Pada perencanaan tanggul, dasar
timbunan tanggul diberi matras bambu
sebanyak 2 lapis dan juga dipasang 1
buah micropile (Gambar 5.6).
Jadi total micropile yang dibutuhkan
adalah:
MICROPILE
kekuatan penahan
kekuatan penggerak
Cu . Nc
=
timb . H timb
11
Tanggul
MICROPILE
2.00
2.00
2.00
2.00
1.65 1.65
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00
1.00
2.00
TALUD TANGGUL 1 : 2
LEBAR TANGGUL ATAS ( 5m )
daratan
12
GEOMEMBRAN
Limestone Uk. 20 - 40 cm
2
5
f.
13
g.
h.
2.
Penimbunan
dilakukan
bertahap
dengan kecepatan penimbunan yaitu
0,5m/minggu tanpa ada penundaan.
4.
Pekerjaan Finishing
Untuk lapis timbunan paling atas selain
dipadatkan juga harus dilakukan perataan
dan perapihan hingga tidak terdapat
cekungan-cekungan yang memungkinkan
menjadi tempat tampungan air apabila
turun hujan seperti pekerjaan yang
ditunjukkan oleh Gambar 6.14
1.
3.
BAB VII
KESIMPULAN
Elevasi
akhir
timbunan
yang
direncanakan adalah 5 m dari seabed,
yaitu 1,0 m dibawah muka air laut (1,0 LWS) dan 4,0 m diatas muka air
laut (+ 4.00m LWS).
Tinggi
timbunan
awal
yang
dibutuhkan adalah sebesar 5,75 m
dengan besar pemampatan yang harus
dihilangkan adalah sebesar 75 cm.
14