I.

II.

III.

IDENTITAS PASIEN
Nama pasien
Nomor rekam medik
Jenis Kelamin
Tanggal lahir/umur
Pekerjaan
Alamat rumah
Nomor telepon/HP
Suku/kebangsaan
Nama ayah
Umur Ayah
Suku ayah
Pekerjaan ayah
Nama ibu
Umur ibu
Suku ibu
Pekerjaan ibu

: Rahma Nurhasanah
: 00-68-28
: Perempuan
: Banyumas, 10 Mei 2003
: Pelajar
: Jl. Pertabatan, Purwokerto Kidul
: 087737526969
: Jawa/Indonesia
: Sugeng
: tahun
: Jawa
: Swasta
: Solihati
: tahun
: Jawa
: Ibu rumah tangga

IDENTITAS OPERATOR
Nama Operator

: Aisha Mutiara, S.KG

NIM

: G4G013033

Dosen pembimbing

: drg. Riski Amalia

ANAMNESA
1. Keluhan utama:
Pasien, anak, perempuan, 11 tahun, datang ke RSGM Unsoed atas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

keinginan sendiri untuk merapikan giginya.

Berat badan: 38 kg
Tinggi badan: 134cm
Kelahiran: normal
Kelainan endokrin: tidak ada
Pernah tindakan operasi: tidak
Penyakit yang pernah/sedang diderita: tidak ada
Kebiasaan jelek: tidak ada
Keluarga yang pernah dirawat orthodontia: ada; kakak perempuan

pertama
10. Bentuk skelet: mesomorfik
11. Ciri keluarga yang berkaitan dengan maloklusi: susunan gigi yang
berjejal
12. Kesehatan saat ini: pasien dalam keadaan sehat
IV.

ANALISIS LOKAL
DIAGNOSIS EKSTRAORAL
1. Bentuk kepala
: brakisefalik

2. Tipe muka
3. Tipe profil
Maksila
Mandibula
4. Bibir
Tonus atas
Tonus bawah
5. Fungsi bicara

: brakifasial/lebar
: konveks/cembung
: normal
: normal
tidak kompeten
: hipertonus
: hipertonus
: normal

DIAGNOSIS INTRAORAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mukosa mulut : normal

Gingival : normal
Frenulum labii: Atas: normal ; Bawah: normal
Lidah : normal
Palatum : normal
Tonsil : normal
Frekuensi karies : sedang
Kebersihan mulut : sedang
Fase gigi geligi : permanen

ODONTOGRAM

KETERANGAN FOTO PERIAPIKAL/PANORAMIK

1.
2.
3.
4.

Benih gigi: posisi baik

Agenesi: Gigi berlebih: Impaksi: 2

5. Lain-lain: V.

ANALISIS FUNGSIONAL
1. Free way space: 2mm (normal)
2. Path of closure: normal
3. Sendi temporomandibula: normal
4. Displacement mandibula: tidak ada

VI.

ANALISIS MODEL STUDI

1. Bentuk lengkung geligi
Rahang atas
: simetris : V form
Rahang bawah
: simetris : V form
2. Jumlah lebar mesio distal 4 insisif rahang atas:
9,0 + 9,4 + 8,30 + 8,0 = 31,15 (normal)
Jumlah lebar mesio distal 4 insisif rahang bawah:
6,30 + 6,30 + 7,2 + 7,05 = 22,24 (normal)
3. Perhitungan Analaisa Diskrepansi Model:
GIGI

LEBAR
M-D
(mm)

GIGI

LEBAR
M-D
(mm)

GIGI

LEB
AR
M-D
(mm)

GIGI

LEBA
R MD
(mm)

17

27

37

47

16

11,15

26

11,25

36

11,4

46

13,2

15

8,10

25

8,10

35

8,45

45

8,3

14

8,45

24

9,2

34

8,25

44

8,2

13

8,15

23

8,25

33

7,45

43

7,15

12

8,0

22

8,3

32

7,2

42

7,05

11

9,0

21

9,4

31

6,3

41

6,3

TEMPAT YANG TERSEDIA

RA =

81,3

mm

TEMPAT YANG DIBUTUHKAN

RA =

METODE
NANCE

JUMLAH KEKURANGAN / KELEBIHAN TEMPAT

84,9
5
RA =
3,65

mm
mm

RB
72,5
=
RB
74,5
=
RB = 2,15

m
m
m
m
m
m

METODE
MOYERS

JUMLAH 4 INSISIVUS RB

31,1
5
= 22,7

TABEL SITEPU

JUMLAH 4 INSISIVUS RA

mm
mm
mm

TEMPAT YANG TERSEDIA

RA =

TEMPAT YANG DIBUTUHKAN

RA =

JUMLAH KEKURANGAN / KELEBIHAN TEMPAT

81,3

84,9
5
RA =
3,65

mm
mm
mm

RB
72,5
=
RB
74,5
=
RB = 2,15

m
m
m
m
m
m

RB
72,5
=
RB
74,5
=
RB = 2,15

m
m
m
m
m
m

METODE
SITEPU

JUMLAH 4 INSISIVUS RB

31,1
5
= 22,7

TABEL SITEPU

JUMLAH 4 INSISIVUS RA

TEMPAT YANG TERSEDIA

RA =

TEMPAT YANG DIBUTUHKAN

RA =

JUMLAH KEKURANGAN / KELEBIHAN TEMPAT

mm
mm
mm

81,3

84,9
5
RA =
3,65

mm
mm
mm

SOLUSI MACAM PERAWATAN

RA

RB

NON-EKSTRAKSI

: .................................
........................

GREY AREA / BORDERLINE

: .................................
........................

EKSTRAKSI

: .................................
........................

NON-EKSTRAKSI

: .................................
........................

GREY AREA / BORDERLINE

: .................................
........................

EKSTRAKSI

: .................................
........................

METODE PONT
JUMLAH MESIODISTAL 12-11-21-22

34,7

mm

PENGUKURAN JARAK P1 - P1

39,2
5

mm

43,3
8

mm

PERHITUNGAN JARAK P1 - P1
(JUMLAH 4 INSISIVUS/80) X
100

DISKREPANSI (PENGUKURAN PERHITUNGAN)

NORMA
L

KONTR
AKSI

PENGUKURAN JARAK M1 - M1
PERHITUNGAN JARAK M1 - M1
(JUMLAH 4 INSISIVUS/64) X
100
DISKREPANSI (PENGUKURAN PERHITUNGAN)
NORMA
L

KESIMPULAN:

KONTR
AKSI

4,12

mm

DIST
RAK
SI
=

52,2
54,2
=
2

mm

mm

2,02

mm

mm

DIST
RAK
SI

Lengkung gigi geligi rahang atas mengalami kontraksi

atau lebih mendekati mid sagital

METODE KORKHAUS
JUMLAH MESIODISTAL 12-11-21-22
TABEL
KORKHAUS
PENGUKURAN JARAK INSISIVUS - (P1-P1)
DISKREPANSI (TABEL PENGUKURAN)
NORMA
L

RETRA
KSI

34,7

mm

19,8

mm

21

mm

-1,2

mm

PROTRAKSI

KESIMPULAN:
Berdasarkan metode korkhaus, terdapat pelebaran lengkung gigi sehingga
perlu perawatan retraksi anterior.

METODE
HOWES
JUMLAH MESIODISTAL M1 - M1
JARAK P1 - P1 (TONJOL)
INDEX P = (JARAK P1-P1 / MD M1-M1) X 100%

99,2
5
= 41,2
41,5
=
1
=

mm
mm
%

LENGKUNG GIGI UNTUK MENAMPUNG GIGIGIGI

KURAN
CUKUP
G
JARAK INTER-FOSSA CANINA (FC)
INDEX FC = (JARAK FC / MD M1-M1) X 100%
LENGKUNG GIGI UNTUK MENAMPUNG GIGIGIGI
KURAN
CUKUP
G

LEBI
H
47,3
5
47,7
=
0

mm
%

LEBI
H

INKLINASI GIGI-GIGI REGIO

POSTERIOR

NORMAL
DIVERGEN
KONVERGE
N

KESIMPULAN:

Jarak Inter-fossa Canina lebih besar dari index P, maka kasus ini
dapat diindikasikan untuk dilakukan perawatan ekspansi.
Lengkung gigi untuk menampung gigi-geligi anterior ialah kurang,
sedangkan untuk gigi-geligi posterior ialah lebih.

Maksila
Tempat yang tersedia (available space)
Tempat yang dibutuhkan (required space)
Jumlah kelebihan tempat
Mandibula
Tempat yang tersedia (available space)
Tempat yang dibutuhkan (required space)
Jumlah kelebihan tempat

: 81,3mm
: 84,95mm
: -3,65 mm
: 72,5 mm
: 74,65 mm
: -2,15 mm

4. Kurva spee : positif

5. Diastema: 6. Gambar model studi

7. Simetri gigi geligi:

Rahang atas:
21 lebih mesial dari 13
12 lebih mesial dari 22
23 lebih mesial dari 13
24 lebih mesial dari 14
25 lebih mesial dari 15
26 lebih mesial dari 16
Rahang bawah:
31 lebih mesial dari 41
32 lebih mesial dari 42
33 lebih mesial dari 43
34 lebih mesial dari 44
35 lebih mesial dari 45
36 lebih mesial dari 46
8. Malposisi gigi-geligi
UE
UE
Palatoversi

18
17
16
15

28
27
26
25

UE
UE
7

Mesiotorsoversi
-

14
13
12
11
41
42
43
44
45
46
47
48

24
23
22
21
31
32
33
34
35
36
37
38

Mesiotorsoversi
-

9. Midline lengkung gigi: tidak bergeser

10. Kelainan kelompok gigi:
Infraposisi
: rahang atas regio 17 dan 27
Protrusi
: rahang atas
11. Relasi geligi posterior rahang atas dan rahang bawah
a. Jurusan sagital:
- Kaninus: Kanan: neutroklusi
Kiri: neutroklusi
- Molar: Kanan: neutroklusi
Kiri: neutroklusi
b. Jurusan transversal: gigitan fisura luar RA/normal
c. Jurusan vertikal: normal

12. Relasi gigi anterior rahang atas dan rahang bawah

a. Jurusan sagital:
- Jarak gigit: bertambah: 4mm
b. Jurusan vertikal:
- Tumpang gigit: bertambah: 3,5mm
- Gigitan dalam, regio: 31 dan 41
VII.

ANALISIS SEFALOMETRI
1. Analisis skeletal
Rerata
a. Sudut SNA
82
b. Sudut SNB
80
c. Sudut fasial
87,8
d. Sudut FHP-Man
26
e. Sudut convexity
2. Analisis dental
a. Jarak Iatas-NA

SD
2
2
3
3

Pasien
81
81
90
20

+3

Rerata SD
4mm 2

Kesimpulan
Normal
Normal
Normal
Mandibula kurang
berkembang/deep bite
Normal

Pasien Kesimpulan
10mm Protrusi
8

b.
c.
d.
e.

Jarak Iatas-NA
Jarak Ibwh-NB
Sudut Ibwh-NB
Sudut Iatas-Ibwh

22
2
4mm 2
25
135 15

39
6mm
32
109

Protrusi
Normal
Protrusi
Protrusi

Diagnosis skeletal kelas: I

VIII. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI
- DDM (disharmoni dento maksiler)
IX.

DIAGNOSIS MALOKLUSI
Klasifikasi maloklusi Angle: Kelas I Tipe 1

X.

RINGKASAN
- Pasien laki-laki usia 15 tahun datang ingin merapatkan gigi-giginya
-

yang renggang.
Diskrepansi model: terdapat kelebihan tempat maksila 15,3mm dan
terdapat kelebihan tempat mandibula 8,24mm.
Terdapat diastema rahang atas: 14-13-12-11 dan 21-22-23-24
Terdapat diastema rahang bawah: 34-33-32-31-41-42-43-44
Relasi gigi anterior:
Jurusan sagital: overjet 4mm
Jurusan vertikal: overbite 3,5mm, gigitan dalam regio 31 dan 41
Berdasarkan analisis sefalometri: diagnosis skeletal kelas 1, diagnosis
maloklusi klasifikasi angle kelas I tipe 1.

XI.

PROGNOSIS PERAWATAN
Baik
Alasan:
Pasien kooperatif, berdasarkan analisis sefalometri sebagian besar hanya
analisis dental yang abnormal yaitu terjadi protrusi gigi anterior sehingga
dapat dirawat dengan peranti lepasan.

XII.

MACAM PERAWATAN
Tanpa pencabutan

XIII. RENCANA PERAWATAN

Rahang atas
1. Retraksi gigi 13 dan 23
2. Retraksi gigi 12, 11, 21, dan 22
3. Peranti retentif

Rahang bawah
1.
2.
3.
4.

Retraksi gigi 33 dan 43, koreksi gigitan dalam

Retraksi gigi 32, 31, 41, dan 42, koreksi gigitan dalam
Koreksi gigitan dalam
Peranti retentif

XIV. PERANTI YANG DIGUNAKAN

Peranti lepasan rahang atas dan rahang bawah

XV.

FOTO PASIEN

10

XVI. DESAIN PERANTI

11

XVII. PROSEDUR PERAWATAN

TANGGAL
26 Mei 2014
2 Juni 2014

PERAWATAN
KETERANGAN
Aktivasi kantilever tunggal gigi 13, 23,
33, dan 43 sebesar 3mm
Kontrol perawatan orthodonsi gigi 13, Diastema gigi 1423, 33, dan 43
13, 23-24, 34-33,
12

dan 43-44
terkoreksi
23 Juni 2014
2 Juli 2014
4 Juli 2014
24 Juli 2014
27 Agustus
2014
24 September
2014
29 Oktober
2014
24 November
2014
29
Januari
2015
2 Maret 2015
25
Maret
2015
22 April 2015
6 Mei 2015
26 Mei 2015
15 Juni 2015
2 Juli 2015
21 Oktober
2015
4 November
2015

telah

Acc pembuatan cengkeram dan pegas

peranti ke-2
Acc pemolesan peranti ke-2
Insersi peranti ke-2
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm
Aktivasi labial bow gigi 12, 11, 21, 22,
dan 32, ,31, 41, 42 sebesar 1mm

XVIII. PERAWATAN YANG TELAH SELESAI DILAKUKAN

Rahang atas:
1. Retraksi gigi 13 dan 23
Rahang bawah:

13

1. Retraksi gigi 33 dan 43

XIX. PERAWATAN YANG BELUM SELESAI DILAKUKAN
Rahang atas:
1. Retraksi gigi 12, 11, 21, dan 22
2. Peranti retentif
Rahang bawah:
1. Retraksi gigi 32, 31, 41, dan 42, koreksi gigitan dalam
2. Koreksi gigitan dalam
3. Peranti retentif

14