Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Rinitis Kronis merupakan suatu penyakit infeksi hidung yang berulang dengan tanda adanya
atrofi progresif tulang dan mukosa konka1. Rhinitis kronis adalah rhinitis simplek kronis, rhinitis
hipertrofi, rhinitis atrofi, rhinitis sika, dan rhinitis kaseosa. Rhinitis kronis yang tidak disebabkan
oleh peradangan dapat kita jumpai pada rhinitis alergi, rhinitis vasomotor, dan rhinitis
medikamentosa2.
Penyebabnya bisa berupa spesies klebsiella, stafilokok, streptokok, dan pseudomonas aerginosa.
Keluhan subyektif yang sering ditemukan pada pasien biasanya napas bau, pasien menderita
anosmia, ingus kental hijau, kusta hijau, gangguan penciuman, sakit kepala, dan hidung
tersumbat. Mukosa hidung menghasilkan secret kental dan cepat mengering, sehingga terbentuk
krusta berbau busuk1.
Prevalensi nasional Rhinitis adalah 2,4% (berdasarkan keluhan responden)3.

Daftar pustaka
1.
2.
3.
4.
5.

Jurnal teknik
Fghh
Rikesda 2007
Buku bois
medcape

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Hidung
1. Hidung Luar
Hidung luar berbentuk pyramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah: 1)
pangkal hidung (bridge), 2) batang hidung (dorsumnasi), 3) puncak hidung (hip), 4) ala
nasi, 5) hidung luar, dapat dibedakan atas tiga bagian; yang paling atas, a) kubah tulang,
yang tak dapat digerakan; dibawahnya terdapat b) kubah kartilago yang sedikit bisa
digerakan; dan yang paling bawah adalah c) lobulus hidung yang mudah digerakan.
Belahan bawah aperture hanya kerangka tulangnya saja, memisahkan luar dengan hidung
dalam. Disebalah superior, struktur tulang hidung luar berupa prosesus maksila yang
berjalan ke atas dan kedua tulang hidung, semuanya disokong oleh prosesus nasalis
tulang frontalis dan suatu bagian lamina perpendikularis tulang etmoidalis. Spina nasalis
anterior merupakan bagian dari prosesus maksilaris madeial embrio yang meliputi
premaksila anterior, dapat pula dianggap sebagai hidung luar. Bagian berikutnya, yaitu
kubah kartilago yang sedikit dapat digerakan, dibentuk oleh kartilago lateralis superior
yang saling berfusi di garis tengah serta berfusi pula dengan tepi atas kartilago septum
kuadrangularis, sepertiga bawah hidung luar atau lobules hidung, dipertahankan
bentuknya oleh kartilago lateralis inferior. Lobules menutup vestibulum nasi dan dibatasi
di sebelah medial oleh kolumela, dilateral oleh ala nasi dan anterosuperior oleh ujung
hidung, mobilitas lobules hidung penting untuk ekspresi wajah, gerakan mengendus, dan
bersin. Otot ekspresi wajah yang terletak subkutan di atas tulang pipi hidung, pipi
anterior, dan bibir atas menjamin mobilitas lobulus. Jaringan ikat subkutan dan kulit juga
ikut menyokong hidung luar. Jaringan lunak di antara hidung dan dalam dibatasi di
sebelah inferior oleh Krista piriformis dengan kulit penutupnya, di medial oleh septum
nasi, dan tepi bawah kartilago lateralis superior sebagai batas superior dan lateral.
Struktur tersempit dari seluruh saluran pernapasan atas adalah apa yang disebut sebagai
limen nasi atau os internum oleh ahli anatomi, atau sebagai katup hidung4.

2. Hidung Dalam
Struktur ini membentang dari os internum di sebelah anterior himgga koana di
posterior, yang memisahkan rongga hidung dari nasofaring. Selanjutnya, pada dinding
lateral hidung terdapat pula konka yaitu a) konka superior, b) konka media, c) konka
inferior, dengan rongga udara yang tidak teratur diantara nya meatus superior, meatus
media dan meatus inferior. Manusia mempunyai sekitar 12 rongga di sepanjang atap dan
bagian lateral rongga udara hidung, jumlah, bentuk, ukuran dan simetri bervariasi. Sinus
sinus ini membentuk rongga di dalam beberapa tulang wajah dan diberi nama yang
sesuai: sinus maksilaris, sfenoidalis, frontalis, dan etmoidalis. Yang terakhir biasanya
berupa kelompok kelompok sel etmoidalis anterior dan posterior yang saling
berhubungan, masing-masing kelompok bermuara ke dalam hidung. Seluruh sinus
dilapisi oleh epitel saluran pernapasan yang mengalami modifikasi, dan mampu
menghasilkan mucus, dan bersilia, secret disalurkan ke dalam rongga hidung. Pada orang
sehat, sinus terutama berisi udara. Selain itu terdapat duktus nasolakrimalis bermuara
pada meatus inferior di bagian anterior. Hiatus semilunaris dari meatus media merupakan
muara sinus frontalis, etmoidalis anterior dan sinus maksilaris. Sel sel sinus etmoidalis

bermuara pada meatus superior, sedangkan sinus sfenoidalis bermuara pada resesus
sfenoetmoidalis4.

Septum nasi merupakan struktur tulang di garis tengah, secara anatomi membagi organ
menjadi dua hidung. Bagian tualang dari septum terdiri dari 1) kartilago septum
(kuadrangularis) di sebelah anterior, 2) lamina perpindikularis tulang etmoidalis
disebelah atas, 3) vomer dan rostum sphenoid di posterior dan suatu Krista di sebelah
bawah, terdiri dari 4) Krista maksila dan Krista palatine. Septum hidung dilapisi oleh
mukosa hidung.

Kompleks ostiomeatal (KOM)


Kompleks ostiomeatal (KOM) merupakan celah pada dinding lateral hidung yang
dibatasi oleh konka media dan lamina papirasea. Struktur anatomi penting yang

membentuk KOM adalah prosesus unsiatus, infundibulum etmoid, hiatus semilunaris,


bula etmoid, agger nasi dan resesus frontal. KOM merupakan unit fungsional yang
merukan tempat ventilasi dan dreanase dari sinus sinus yang letaknya di anterior yaitu
sinus maksila, etmoid anterior dan frontal5.

3. Suplai Darah
Cabang sfenoplatina dari arteri maksilaris interna menyuplai konka, meatus, dan
septum. Cabang etmoidalis anterior dan posterior dari arteri oftalmika menyuplai
sinus frontalis dan etmoidalis serta atap hidung. Sedangkan sinus maksilaris
diperdarai oleh suatu cabang arteri labialis superior dan cabang infraorbital serta
alveolaris dari arteri maksilaris interna, dan cabang faringealis dari arteri maksilaris
interna disebarkan ke dalam sinus sfenoidalis. Vena vena membentuk suatu pleksus
kavernosus yang rapat di bawah membrane mukosa. Pleksus ini terlihat nyata di atas
konka media dan inferior, serta bagian bawah septum di mana ia membentuk jaringan
erktil. Drainase vena terutama melalui vena oftalmika, fasialis anterior dan
sfenopalatina4.

Anda mungkin juga menyukai