Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
2.
b.
c.
d.
Terlaksananya
program
pencegahan
sehingga
tidak
terjadi
pengulangan KTD.
3.
11
dan
prosedur
mengarahkan
pelaksanaan
12
13
14
15
16
dan/atau
prosedur
dikembangkan
untuk
17
dimonitor
hasilnya,
baik
keberhsilan
18
Definisi Kepatuhan
Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada
perintah atau aturan dan berdisiplin. Patuh adalah sikap positif individu
yang ditunjukkan dengan adanya perubahan secara berarti sesuai dengan
tujuan yang telah diterapkan. Ketidakpatuhan merupakan suatu kondisi
pada individu atau kelompok yang sebenarnya mau melakukannya, tetapi
dapat dicegah untuk melakukannya oleh faktor-faktor yang menghalangi
ketaatan terhadap anjuran.
Seseorang yang dikatakan patuh apabila orang tersebut mau
mengikuti dan mentaati peraturan atau kebijakan yang telah ditentukan
tanpa harus ada paksaan dan tuntutan dari orang lain (Azwar, 2005).
Menurut Diadjeng (2009) mengemukakan kepatuhan dapat dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal individu. Yang termasuk kedalam faktor
internal antara lain : pengetahuan, pendidikan, masa kerja, motivasi,
kemampuan, ketrampilan, dan beban kerja dan yang termasuk kedalam
faktor eksternal adalah kepemimpinan, fasilitas, prosedur, dan supervisi.
Sementara
Notoatmodjo
(2005)
mengemumakan
faktor
yang
19
Kemampuan
Kemampuan
adalah
kapasitas
seseorang
individu
untuk
Motivasi
Motivasi
merupakan
hasrat
di
dalam
seseorang
yang
20
bersangkutan
mempunyai
keyakinan
bahwa
dengan
Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil
penginderaan manusia terhadap suatu objek diluarnya, melalui
indera-indera yang dimiliki. Pengetahuan tersebut dapat diukur atau
diobservasi melalui apa yang diketahui tentang objek. Pengetahuan
merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya
perilaku seseorang untuk bertindak patuh. Tingkat pengetahuan
menuru Priyoto (2014) terbagi menjadi 6 tingkatan pengetahuan
yang tercakup dalam domain kognitif yaitu :
1) Tahu (know) diartikan sebagai pengingat suatu materi yang
dipelajari sebelumnya, mengingat kembali (recall) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atas
rangsangan yang telah diterima, "tahu" ini merupakan tingkatan
yang paling rendah.
21
2) Memahami
(comprehension)
diartikan
sebagai
suatu
22
d.
Pendidikan
Pendidikan
adalah
suatu
proses
usaha
manusia
untuk
2)
3)
e.
Kejelasan prosedur
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan
untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
23
Klasifikasi kepatuhan
Klasifikasi menurut Smeltzer dan Bare (2013) dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
a.
b.
24
Definisi Motivasi
Perilaku kerja seseorang itu pada hakekatnya ditentukan oleh
keinginannya untuk mencapai beberapa tujuan. Keinginan itu istilah
lainnya ialah motivasi kerja perawat. Motivasi berasal dari bahasa latin
yaitu movere yaitu dorongan atau daya penggerak. Dengan demikian
motivasi kerja perawat merupakan dorongan terhadap serangkaian proses
perilaku manusia pada pencapaian tujuan (Wibowo, 2014).
Menurut Mangkunegara (2013), menyatakan motivasi merupakan
kondisi atau energi untuk menggerakkan karyawan yang terarah atau
tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Motivasi kerja
merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengarahkan para
karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing
dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan
bertanggung jawab (Hasibuan, 2008).
Berdasarkan pada beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu daya penggerak atau
dorongan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat menimbulkan
kegairahan kerja, dengan membangkitkan, mengarahkan, dan menjaga
perilaku untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
25
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik secara langsung berhubungan dengan tingkat
ambisi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Semakin tinggi
ambisi seseorang terhadap suatu kegiatan, dapat dikatakan semakin
termotivasi kerja perawat orang tersebut (Juliani, 2007). Sebagai
contoh : seorang perawat yang mengingkan menjadi cpns akan
memperhatikan bagaimana ia akan memenuhi persyaratan pada
tingkatan tersebut. Setelah yang bersangkutan mengetahuinya,
tingkah laku perawat tersebut akan menggambarkan apa yang ia
rasakan dan dengan perasaan tersebut tingkah laku perawat dapat
diperbaiki.
Beberapa faktor yang berkaitan dengan motivasi intrinsik
menurut Hasibuan (2008), yaitu :
26
1) Prestasi (Achievement).
2) Pengakuan (Recognition).
3) Pekerjaan itu sendiri (The work it self).
4) Tanggung jawab (Responsibility).
5) Pengembangan potensi individu (Advancement).
b.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik meliputi kekuatan yang ada di luar diri
individua seperti halnya gaji/upah, kondisi kerja, kebijaksanaan atau
administrasi perusahaan, hubungan antara pribadi, kualitas supervisi
(Hasibuan, 2008).
Saat motivasi intrinsik seseorang dirasa rendah, maka cara
menaikkan motivasi dapat melalui motivasi ektrinsik. Upah gaji
pegawai, hadiah, merupakan salah satu dari rangsangan ekstrinsik
yang mampu mendorong seseorang bila pengalami penurunan respon
yang berasal dari dalam dirinya. Maka para pemimpin mengganggap
penting untuk memanfaatkan motivasi ektrinsik yang dapat
menurunkan respon dari pegawai (Purwanata, 2014).
3.
Teori Motivasi
a.
27
bertumbuh,
sedangkan
faktor
hygiene
atau
28
29
d.
tingkat
usaha
dengan
tingkat
tampilan
kerja
= Instrumentally
= Expectancy
= Valence
30
31
Klasifikasi Motivasi
a. Motivasi Kuat
Motivasi dikatakan kuat apabila dalam diri seseorang dalam
kegiatan-kegiatan
sehari-hari
memiliki
harapan
yang
positif,
32
33
ruang rawat inap RSUD Kebumen, didapatkan bahwa ada hubungan motivasi
intrinsik perawat terhadap kepatuhan pelaksanaan tindakan memandikan
pasien sesuai prosedur tetap.
34
E. Kerangka Teori
Konsep Teori Motivasi
McClelland :
1. Kebutuhan untuk berprestasi
2. Kebutuhan akan afiliasi
3. Kebutuhan akan kekuasaan
Konsep Teori Motivasi Herzberg
Two-Theory :
1. Motivasi Intrinsik
a. Prestasi
b. Pengakuan
c. Pekerjaan itu sendiri
d. Tanggung jawab
e. Peluang untuk maju
2. Motivasi Ektrinsik
a. Gaji
b. Pengawasan kerja
c. Kehidupan pribadi
d. Hubungan interpersonal
e. Kebijakan perusahaan
Konsep Teori Motivasi ERG :
1. Kebutuhan akan keberadaan
2. Kebutuhan akan afiliasi
3. Kebutuhan akan kemajuan
Konsep Teori Motivasi Harapan :
1. Expectancy
2. Instrumentally
3. Valence
Konsep Teori Motivasi Penetapan
Tujuan :
1. Fokus pada :satu
perhatian
Diteli
2. Bertindak
3. Ketekunan
4. Mengembangkan strategi dan
rencana : Tidak diteliti
Kemampuan
Motivasi
Pengetahuan
Pendidikan
Kejelasan prosedur
Kepatuhan melaksanakan
Program Patient Safety
Ketepatan identifikasi
pasien
Peningkatan komunikasi
efektif
Keamanan obat
Pengurangan resiko
infeksi
Pengurangan resiko jatuh
Tepat lokasi, prosedur,
pasien saat akan
dioperasi
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
35
Variabel Dependen
Kepatuhan perawat dalam
melaksanakan program patient
safety
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ada hubungan antara motivasi intrinsik dengan kepatuhan perawat dalam
melaksanakan program patient safety di Instalasi Rawat Inap RSUD Ungaran.