Bab Iii
Bab Iii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi
Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terjadi
atas
37
Sampel
a.
Besar sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang kerja di
instalasi rawat inap RSUD Ungaran, jumlah populasi kurang dari
10.000 dapat menggunakan rumus yang lebih sederhana dngan
menggunakan rumus sebagai berikut :
n
N
1 N (d 2 )
Dimana :
N
: Besar populasi
: Besar sampel
110
1 110 (0,01)
110
1 1.1
38
110
2.1
7
x64 4.0 4
110
36
x64 20.7 21
S1 Keperawatan :
110
67
x64 38.6 39
D3 Keperawatan :
110
Ners
39
D. Variabel
Variabel-variabel yang akan diteliti meliputi :
1.
2.
Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya vatiabel independen (Sugiyono, 2015). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan perawat dalam
melaksanakan program patient safety.
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Hasil Ukur
Hasil kuesioner
dihitung dengan cara :
1. Motivasi Kuat : 54 indikator
2. Motivasi Sedang :
3-2 indikator
3. Motivasi Lemah :
1-0 indikator
Tingkat kepatuhan
perawat dalam
melaksanakan program
patient safety dengan
kriteria :
1. Kepatuhan penuh :
5 indikator
2. Kepatuhan tidak
penuh: 5
indikator
Variabel
Independen :
Motivasi
Intrinsik
Variabel
Dependen :
Kepatuhan
perawat dalam
melaksanakan
program patient
safety
Skala
Ukur
Ordinal
Ordinal
40
36
41
F. Pengumpulan Data
1.
2.
Kisi-kisi kuesioner
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner
Variabel
Motivasi intrinsik
Kepatuhan Perawat
Dalam
Melaksanakan
Program Patient
Safety
Indikator
Prestasi
Pengakuan
Pekerjaan
Tanggung jawab
Kemajuan
Ketepatan identifikasi pasien.
1. Pasien diidentifikasi
menggunakan dua identitas.
2. Pasien diidentifikasi
sebelum pemberian obat,
transfusi darah.
3. Pasien diidentifikasi
sebelum mengambil darah,
dll.
4. Pasien diidentifikasi
sebelum pemberian
pengobatan.
Peningkatan komunikasi yang
efektif.
1. Mencatat perintah dari
pemberi petintah.
2. Membaca kembali
perintah yang di terima.
3. Mengkonfirmasi saat
menerima perintah
Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai.
1. Mengidentifikasi kembali
saat menerima obat untuk
No Pernyataan
1,2
3,4
5
6
7,8
Jumlah
2
2
1
1
2
4
1
2
3
4
3
5
6
7
3
8
42
Variabel
Indikator
pasien.
2. Mengimplementasikan
sesuai dengan SOP.
3. Mengecek elektrolit
konsentrat yang tidak
butuhkan.
Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan.
1. Menggunakan prinsip
steril saat tindakan infus
2. Melakukan hand hygiene
sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien.
3. Membuang sampah
jarum, ampul kedalam safety
box.
Pengurangan risiko pasien
jatuh.
1. Melakukan assesment
awal pada pasien.
2. Melakukan assesment
ulang pada pasien
3. Memberikan pengamanan
bagi pasien.
4. Memonitor dan
mengevaluasi keadaan pasien.
No Pernyataan
Jumlah
9
10
3
11
12
13
4
14
15
16
27
43
n xy x y
n x 2 x 2 n y 2 y 2
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi
x
: variabel independen
: variabel dependen
: jumlah sampel
Dari hasil perhitungan, jika di dapatkan hasil nilai r tabel dengan
44
Keterangan :
k
45
nilai alpha cronbach didapatkan sebesar 0,875 lebih besar dari 0,6
sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sedangkan hasil uji
reliabilitas untuk variabel kepatuhan perawat diperoleh nilai alpha
cronbach didapatkan sebesar 0,895 lebih besar dari 0,6 sehingga
instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
2.
3.
Ungaran
Kabupaten
Semarang
dengan
membawa
surat
5.
6.
7.
Peneliti
langsung
menemui
responden
yang
sudah
ditentukan
46
9.
H. Etika Penulisan
Penelitian dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari STIKES Ngudi
Waluyo kemudian mengajukan permohonan ijin kepada tempat penelitian dan
setelah mendapat persetujuan maka peneliti melaksanakan penelitian.
Pelaksanaan penelitian ini dengan memperhatikan prinsip etik hak-hak dan
kewajiban peneliti dan yang diteliti sebagai berikut :
a.
47
c.
Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga
kerahasiannya oleh peneliti, kerahasiaan informasi yang diberikan
responden dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan kepada pihak
yang tidak terkait dengan penelitian dan hanya akan disajikan apabila
dibutuhkan oleh peneliti dalam hal pertanggungjawaban.
d.
Beneficience
Pada penelitian ini, peneliti tidak memaksanakan responden untuk
bersedia mengisi kuesioner dan pengisian kuesioner waktunya diserahkan
ke responden tanpa mengganggu kegiatan responden.
e.
Nonmaleficience
Penelitian ini tidak berdampak dan tidak mempunyai risiko terhadap
karir responden sehingga dijaga kerahasiaannya.
I.
Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data menurut Notoatmodjo (2015) sebagai
berikut :
48
1.
Editing
Editing adalah mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui,
dengan cara peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang ada,
jika ditemui data yang salah pengisiannya maka data tidak dipergunakan.
2.
Scoring
Scoring kegiatan menterjemahkan isian data penelitian kedalam
bentuk angka untuk memudahkan dalam proses analisis data. Scoring
pada variabel motivasi intrinsik diberikan dengan memberikan angka :
4
= Sangat Sesuai
= Sesuai
= Tidak Sesuai
3.
= Ya
= Tidak
Coding
Teknik ini dilakukan dengan memberikan kode pada nomor
responden, hasil jawaban dari kuesioner. Hasil perhitungan dari variabel
motivasi intrinsik diberikan kode :
1
= Motivasi Lemah
= Motivasi Sedang
= Motivasi Kuat
49
= Kepatuhan Penuh
Entry Data
Merupakan kegiatan memproses data yang didapat dari kuesioener
kemudian dianalisis dengan cara memasukkan data tersebut ke paket
program SPSS.
5.
Cleaning
Merupakan
data
yang
sudah
Tabulating
Merupakan kegiatan penelitian dalam memasukkan data hasil
penelitian ke dalam tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
kuesioner yang telah ditentukan skornya.
J.
Analisis Data
1.
Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis data yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi
dengan proposinya (Notoatmodjo, 2015). Analisis univariat ini akan
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase yang
50
Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara
motivasi intrinsik dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan
program patient safety. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi-square
atau kai kuadrat pada variabel motivasi intrinsik dan kepatuhan perawat.
Menurut Sugiyono (2015) bila ada data yang diambil dari dua variabel
adalah katagorik maka uji statistik yang digunakann adalah uji Chi-square
dengan syarat tabel 2x2 atau lebih dari 2x2, apabila tabel lebih dari 2x2
maka tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang
dari 5, lebih dari 20% dari jumlah keseluruhan sel. Alasan peneliti memilih
Chi-square adalah karena teknik yang digunakan dalam dua variabel
menggunakan data ordinal yang termasuk dalam kategorik dengan rumus
sebagai berikut :
fo fh 2
x2
fh
Keterangan :
X2 : Chi kuadrat
fo
: Frekuensi yang diobservasi
fh
: Frekuensi yang diharapkan
Selanjutnya untuk mengetahui nilai Chi-square yang diperoleh
dibandingkan dengan Chi-square tabel, hasil yang diperoleh dicari
koefisien korelasi hasilnya signifikan atau tidak, dengan taraf kesalhan (
) 5%. Apabila nilai ekspetasi lebih dari lima ekspetasi, maka nilai yang
dipakai nilai Fisher Exact Test.