Anda di halaman 1dari 15

36

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
korelasi (descriptive corelational) yaitu penelitian atau penelaahan hubungan
antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo,
2012).
Pendekatan yang digunakan pendekatan cross sectional, dimana
penelitian ini menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data
variabel independen variabel dependen hanya dengan satu kali pada waktu
bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di RSUD Ungaran dikarenakan rumah sakit
masih ditemukan tingginya angka kejadian patient safety di rumah sakit
tersebut. Penelitian ini akan dilakukan di Instalasi Rawat Inap yang meliputi 7
ruangan, yang terdiri dari : ruang cempaka, ruang mawar, ruang baugenvil,
ruang melati, ruang dahlia, ruang anggrek, ruang ICU pada 28 Januari 2016.

C. Populasi dan Sampel


1.

Populasi
Populasi

adalah

wilayah

generalisasi

yang

terjadi

atas

37

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Dari data tenaga kerja perawat RSUD
Ungaran didapatkan sebanyak 110 perawat yang tersebar di tujuh
ruangan meliputi : ruang cempaka 17 perawat, ruang mawar 18 perawat,
ruang baugenvil 16 perawat, ruang melati 16 perawat, ruang dahlia 17
perawat, ruang anggrek 14 perawat, ruang ICU 12 perawat.
2.

Sampel
a.

Besar sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang kerja di
instalasi rawat inap RSUD Ungaran, jumlah populasi kurang dari
10.000 dapat menggunakan rumus yang lebih sederhana dngan
menggunakan rumus sebagai berikut :
n

N
1 N (d 2 )

Dimana :
N

: Besar populasi

: Besar sampel

: Penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan sebesar 10%

Jika jumlah populasi perawat sebanyak 110 perawat maka :


n

110
1 110 (0,01)
110
1 1.1

38

110
2.1

= 52.38 dibulatkan menjadi 53 responden


= 53 responden + 20% populasi
= 63.6 dibulatkan menjadi 64 responden
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan hasil jumlah total
sampel sebanyak 64 responden.
b.

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik sampling secara acak stratifikasi (stratified random sampling).
Stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari
populasi yang mempunyai karakteristik berbeda-beda atau heterogen
(Notoatmodjo, 2012).
Stratified random sampling yang akan digunakan adalah tingkat
strata pendidikan perawat yang bekerja di instalasi rawat inap RSUD
Ungaran, meliputi pendidikan : DIII Keperawatan, S1 Keperawatan,
Ners.
Sampel = jumlah jenjang pendidikan perawat x jumlah sampel
jumlah populasi

7
x64 4.0 4
110
36
x64 20.7 21
S1 Keperawatan :
110
67
x64 38.6 39
D3 Keperawatan :
110
Ners

39

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan hasil jumlah sampel


sebanyak 64 responden yang terbagi atas stata jenjang pendidikan perawat
Ners 4 responden, S1 Keperawatan 21 responden, D3 Keperawatan 39
responden.

D. Variabel
Variabel-variabel yang akan diteliti meliputi :
1.

Variabel Independen atau bebas


Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
variabel yang menjadi sebab perubahannya (Sugiyono, 2015). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik.

2.

Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya vatiabel independen (Sugiyono, 2015). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan perawat dalam
melaksanakan program patient safety.

E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel

Definisi

Alat & Cara Ukur

Hasil Ukur
Hasil kuesioner
dihitung dengan cara :
1. Motivasi Kuat : 54 indikator
2. Motivasi Sedang :
3-2 indikator
3. Motivasi Lemah :
1-0 indikator
Tingkat kepatuhan
perawat dalam
melaksanakan program
patient safety dengan
kriteria :
1. Kepatuhan penuh :
5 indikator
2. Kepatuhan tidak
penuh: 5
indikator

Variabel
Independen :
Motivasi
Intrinsik

Penilaian perawat secara internal terhadap motivasi


dalam patient safety meliputi indikator :
1. Prestasi
2. Pengakuan
3. Pekerjaan
4. Tanggung jawab
5. Kemajuan

Kuesioner berbentuk skala Likert


yang terdiri dari (8) pernyataan
dengan (4) kategori : Sangat Sesuai
(SS) skor 4, Sesuai (S) skor 3, Tidak
Sesuai (TS) skor 2, Sangat Tidak
Sesuai (STS) skor 1

Variabel
Dependen :
Kepatuhan
perawat dalam
melaksanakan
program patient
safety

Perilaku perawat taat terhadap aturan yang sudah


ditetapkan dalam melaksanakan program patient safety di
rumah sakit meliputi indikator :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan
kesehatan
5. Pengurangan risiko pasien jatuh

Kuesioner berbentuk skala Likert


yang terdiri dari (17) pernyataan
dengan 2 kategori : Ya skor 2, Tidak
skor 1

Skala
Ukur
Ordinal

Ordinal

40

36

41

F. Pengumpulan Data
1.

Alat pengumpulan data


Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu kuesioner.
Kuesioner adalah sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan
baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau
dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012).

2.

Kisi-kisi kuesioner
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner

Variabel
Motivasi intrinsik

Kepatuhan Perawat
Dalam
Melaksanakan
Program Patient
Safety

Indikator
Prestasi
Pengakuan
Pekerjaan
Tanggung jawab
Kemajuan
Ketepatan identifikasi pasien.
1. Pasien diidentifikasi
menggunakan dua identitas.
2. Pasien diidentifikasi
sebelum pemberian obat,
transfusi darah.
3. Pasien diidentifikasi
sebelum mengambil darah,
dll.
4. Pasien diidentifikasi
sebelum pemberian
pengobatan.
Peningkatan komunikasi yang
efektif.
1. Mencatat perintah dari
pemberi petintah.
2. Membaca kembali
perintah yang di terima.
3. Mengkonfirmasi saat
menerima perintah
Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai.
1. Mengidentifikasi kembali
saat menerima obat untuk

No Pernyataan
1,2
3,4
5
6
7,8

Jumlah
2
2
1
1
2
4

1
2
3
4
3
5
6
7
3
8

42

Variabel

Indikator
pasien.
2. Mengimplementasikan
sesuai dengan SOP.
3. Mengecek elektrolit
konsentrat yang tidak
butuhkan.
Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan.
1. Menggunakan prinsip
steril saat tindakan infus
2. Melakukan hand hygiene
sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien.
3. Membuang sampah
jarum, ampul kedalam safety
box.
Pengurangan risiko pasien
jatuh.
1. Melakukan assesment
awal pada pasien.
2. Melakukan assesment
ulang pada pasien
3. Memberikan pengamanan
bagi pasien.
4. Memonitor dan
mengevaluasi keadaan pasien.

No Pernyataan

Jumlah

9
10

3
11
12
13
4
14
15
16
27

Kuesioner untuk motivasi intrinsik dengan kepatuhan perawat dalam


melaksanakan program patient safety dalam penelitian ini adalah kuesioner
tidak baku, artinya disusun sendiri oleh peneliti karena itu sebelum digunakan
untuk pengambilan data dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Uji validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti, dengan
demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data

43

yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang seseungguhnya terjadi


pada obyek penelitian (Sugiyono, 2015).
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak
kita ukur, oleh karena itu di lakukan uji validitas instrumen (kuesioner).
Instrumen yang diuji adalah kuesioner untuk mengukur motivasi intrinsik
dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan program patient safety.
Uji validitas eksternal dengan cara diajukan kepada 20 responden lain di
RSUD Ambarawa pada bulan Januari 2016. Data uji coba instrumen
dianalisis dengan menggunakan uji korelasi person product moment,
dengan rumus :
rxy

n xy x y
n x 2 x 2 n y 2 y 2

Keterangan :
rxy : koefisien korelasi
x

: variabel independen

: variabel dependen

: jumlah sampel
Dari hasil perhitungan, jika di dapatkan hasil nilai r tabel dengan

N=20 pada taraf signifikassi 5% adalah 0,444 maka instrumen dapat


nyatakan valid bila r hitung lebih besar dari tabel (Notoatmodjo, 2012).
Hasil uji validitas untuk variabel motivasi instrinsik diperoleh nilainilai r hitung dari pertanyaan 8 nomor diperoleh nilai-nilai r hitung
terletak antara 0,488-0,945 lebih dari r tabel 0,444 maka item-item

44

tersebut dinyatakan valid.


Hasil uji validitas untuk variabel kepatuhan perawat diperoleh nilainilai r hitung dari 18 pernyatan diperoleh nilai-nilai r hitung terletak
antara 0,470-0,846 lebih dari r tabel 0,444 maka item-item tersebut
dinyatakan valid.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2012). Uji reliabilitas instrumen
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik reliabilitas internal
karena peneliti dalam menganalisa data hanya memberikan kuesioner
kepada responden satu kali saja, sehingga uji reliabilitas diilakukan
dengan rumus alpha cronbach yang dhitung dengn menggunakan rumus.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :.
k
si
ri
1
2
k 1
st

Keterangan :
k

: mean kuadrat antara subyek

i2 : mean kuadrat kesalahan


St2 : varian total
Instrumen dikatakan reliabilitas jika r hitung > r tabel, instrumen
penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai r hitung > 0,060
(Sugiyono, 2015).
Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi instrinsik diperoleh

45

nilai alpha cronbach didapatkan sebesar 0,875 lebih besar dari 0,6
sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sedangkan hasil uji
reliabilitas untuk variabel kepatuhan perawat diperoleh nilai alpha
cronbach didapatkan sebesar 0,895 lebih besar dari 0,6 sehingga
instrumen tersebut dinyatakan reliabel.

G. Prosedur Pengambilan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.

Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari STIKES


Ngudi Waluyo Ungaran.

2.

Menyampaikan surat permohonan ijin kepada Kesbangpol Kab.


Semarang untuk melakukan penelitian di RSUD Ungaran.

3.

Peneliti mengajukan ijin penelitian kepada Kepala Bidang Keperawatan


RSUD

Ungaran

Kabupaten

Semarang

dengan

membawa

surat

rekomendasi dari Kesbangpol.


4.

Setelah diberikan ijin oleh pihak yang bersangkutan, maka peneliti


mensosialisasikan rencana penelitian kepada responden.

5.

Terlebih dahulu reponden dipilih sesuai dengan ketentuan dari peneliti


dengan berdasarkan jadwal shift kerja perawat.

6.

Peneliti langsung ke ruangan dan meminta ijin kepada kepala ruang


untuk melakukan penelitian.

7.

Peneliti

langsung

menemui

responden

yang

sudah

ditentukan

berdasarkan strata tingkat pendidikan dan peneliti memberikan

46

penjelasan serta membuat kesepakatan kepada responden, dan responden


bersedia berpartisiasi dalam penelitian ini maka diberikan lembar
persetujuan responden.
8.

Peneliti memberikan lembar kuesioner, surat permohonan menjadi


responden.

9.

Responden diminta untuk mengisi semua pernyataan, setelah selesai


responden diminta mengembalikan kepada peneliti.

10. Peneliti mengecek kelengkapan isian kuesioner, apabila didapatkan ada


yang tidak lengkap, maka peneliti segera melakukan klarifikasi terhadap
responden dan saat itu juga diminta untuk melengkapinya.

H. Etika Penulisan
Penelitian dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari STIKES Ngudi
Waluyo kemudian mengajukan permohonan ijin kepada tempat penelitian dan
setelah mendapat persetujuan maka peneliti melaksanakan penelitian.
Pelaksanaan penelitian ini dengan memperhatikan prinsip etik hak-hak dan
kewajiban peneliti dan yang diteliti sebagai berikut :
a.

Informed Consent (Lembar persetujuan)


Responden diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian
yang dilakukan sebelum pengambilan data penelitian. Setelah reponden
menyatakan bersedia untuk diteliti kemudian peneliti meminta responden
untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai responden, dan
responden tidak ada yang menolak untuk dilakukan penelitian, tidak ada

47

responden yang ingin mengundurkan diri saat dilakukan penelitian.


b.

Anonimity (tanpa nama)


Pelaksanaan penelitian ini, peneliti tetap melaksanakan prinsip
menjaga kerahasiaan responden dengan cara tidak mencantumkan nama
responden dalam pengolahan data penelitian. Peneliti menggunakan
nomor atau kode responden.

c.

Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga
kerahasiannya oleh peneliti, kerahasiaan informasi yang diberikan
responden dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan kepada pihak
yang tidak terkait dengan penelitian dan hanya akan disajikan apabila
dibutuhkan oleh peneliti dalam hal pertanggungjawaban.

d.

Beneficience
Pada penelitian ini, peneliti tidak memaksanakan responden untuk
bersedia mengisi kuesioner dan pengisian kuesioner waktunya diserahkan
ke responden tanpa mengganggu kegiatan responden.

e.

Nonmaleficience
Penelitian ini tidak berdampak dan tidak mempunyai risiko terhadap
karir responden sehingga dijaga kerahasiaannya.

I.

Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data menurut Notoatmodjo (2015) sebagai
berikut :

48

1.

Editing
Editing adalah mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui,
dengan cara peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang ada,
jika ditemui data yang salah pengisiannya maka data tidak dipergunakan.

2.

Scoring
Scoring kegiatan menterjemahkan isian data penelitian kedalam
bentuk angka untuk memudahkan dalam proses analisis data. Scoring
pada variabel motivasi intrinsik diberikan dengan memberikan angka :
4

= Sangat Sesuai

= Sesuai

= Tidak Sesuai

= Sangat Tidak Sesuai


Scoring pada variabel kepatuhan perawat dalam melaksanakan

program patient safety diberikan angka :

3.

= Ya

= Tidak

Coding
Teknik ini dilakukan dengan memberikan kode pada nomor
responden, hasil jawaban dari kuesioner. Hasil perhitungan dari variabel
motivasi intrinsik diberikan kode :
1

= Motivasi Lemah

= Motivasi Sedang

= Motivasi Kuat

49

Pada variabel kepatuhan diberikan kode :


2

= Kepatuhan Penuh

= Kepatuhan Tidak Penuh


Kode tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja

untuk memudahkan pengolahan.


4.

Entry Data
Merupakan kegiatan memproses data yang didapat dari kuesioener
kemudian dianalisis dengan cara memasukkan data tersebut ke paket
program SPSS.

5.

Cleaning
Merupakan

kegiatan pengecekan kembali

data

yang

sudah

dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak.


6.

Tabulating
Merupakan kegiatan penelitian dalam memasukkan data hasil
penelitian ke dalam tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
kuesioner yang telah ditentukan skornya.

J.

Analisis Data
1.

Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis data yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi
dengan proposinya (Notoatmodjo, 2015). Analisis univariat ini akan
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase yang

50

digunakan untuk mengetahui proporsi dan gambaran dari tiap-tiap


variabel penelitian yaitu motivasi intrinsik dan kepatuhan perawat dalam
melaksanakan program patient safety.
2.

Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara
motivasi intrinsik dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan
program patient safety. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi-square
atau kai kuadrat pada variabel motivasi intrinsik dan kepatuhan perawat.
Menurut Sugiyono (2015) bila ada data yang diambil dari dua variabel
adalah katagorik maka uji statistik yang digunakann adalah uji Chi-square
dengan syarat tabel 2x2 atau lebih dari 2x2, apabila tabel lebih dari 2x2
maka tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang
dari 5, lebih dari 20% dari jumlah keseluruhan sel. Alasan peneliti memilih
Chi-square adalah karena teknik yang digunakan dalam dua variabel
menggunakan data ordinal yang termasuk dalam kategorik dengan rumus
sebagai berikut :
fo fh 2
x2
fh
Keterangan :
X2 : Chi kuadrat
fo
: Frekuensi yang diobservasi
fh
: Frekuensi yang diharapkan
Selanjutnya untuk mengetahui nilai Chi-square yang diperoleh
dibandingkan dengan Chi-square tabel, hasil yang diperoleh dicari
koefisien korelasi hasilnya signifikan atau tidak, dengan taraf kesalhan (
) 5%. Apabila nilai ekspetasi lebih dari lima ekspetasi, maka nilai yang
dipakai nilai Fisher Exact Test.

Anda mungkin juga menyukai