ABSTRACT
In 2012 the incidence of URI (Under Respiratory Infection) in the Wiyung district of Surabaya has URI
incidence of 12784 people. The URI incidence in the Wiyung district greater than the URI incidence in the Dukuh Pakis
district of 7089 people, although the geographical situation is equal, frequently traveled by motor vehicles, and density
of residential is not much different. This is encouraging research on Wiyung districts, for the purpose to analyzing the
sanitation conditions, including humidity, lighting, ventilation size, and density of residential to have influence on the
incidence of URI.
This type of research is survey research with case-control design. The unit of analysis used in this study is in
this space Wiyung districts. Sampling based on data from Wiyung health centers of Surabaya is purposive sampling,
thus obtained 50 cases of respiratory illness and sought control of 50 respondents who were not infected URI in the
same area. Controlled variable is the type of work. The data analysis technique used is the chi square test and multiple
logistic regression using SPSS.
The results of the research by using chi square test showed that the sanitary conditions affect the incidence of
URI in the population Wiyung district of Surabaya is a density of residential condition (p = 0.000 < = 0.05) with
odds ratio (OR) = 6, for lighting condition (p = 0.229> = 0.05), moisture condition (p = 0.161> = 0.05 ), and
ventilation size condition (p = 0.423 > = 0.05) there was no significant effect. And after multiple logistic regression,
the most influential variable equal to the chi-square test is variable density of residential (p = 0.000 < = 0.05). So the
analysis of the results of the two tests, it is known that the most dominant factor influence on the incidence of URI is the
density of residential condition.
Keyword : Sanitation, URI,Case Control, Density of residential
20
PENDAHULUAN
Menurut sensus penduduk tahun 2012 Kota
Surabayamencapai sekitar 3.024.321 jiwa/km. Angka kejadian
ISPAdi kota Surabaya sangat besar, dan diketahui dari data 10
jenis penyakit terbanyak (Depkes.2012) berikut ini :
TABEL 1.1
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
NAMA PENYAKIT
ISPA
RONGGA MULUT
SISTEM OTOT DAN JARINGAN
PENGIKAT
KELAINAN
KULIT
DAN
JARINGAN SUB KUTAN
INFEKSI PADA USUS
PENYAKIT
LAIN
PADA
SISTEM PENCERNAAN
TEKANAN DARAH TINGGI
PENYAKIT
MATA
DAN
ADNEKSIA
PENYAKIT VIRUS
PENYAKIT ENDOKRIN DAN
METABOLIK
TOTAL
578269
179969
176714
%
19,12
5,95
5,84
135556
4,48
90209
86671
2,98
2,86
45202
25067
1,49
0,82
24925
24872
0,82
0,82
21
TABEL 1.2
Data Jumlah Penduduk, Jumlah ISPA,Prevalensi ISPA,
Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di
Kota Surabaya Tahun 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Kecamatan
Asemrowo
Lakarsantri
Bulak
Sawahan
Krembangan
Gunung anyar
Wiyung
Sukomanunggal
Rungkut
Simokerto
Mulyorejo
Tenggilismejoyo
Kenjeran
Dukuh pakis
Genteng
Benowo
Pakal
Sukolilo
Tandes
Tegalsari
Gubeng
Bubutan
Tambaksari
Wonokromo
Sambikerep
Karangpilang
Gayungan
Jambangan
Wonocolo
Pabeancantian
semampir
Jumlah
Pendud
uk
39659
52531
40892
227555
124797
50919
67624
100897
102195
96658
81963
58058
144267
58938
57441
50736
44263
104749
92209
114591
144267
114847
228071
171162
62270
70235
48104
45673
151395
87605
172830
ISP
A
18923
20324
10110
54136
29247
10466
12784
18996
18124
14910
14556
7960
19435
7089
6293
5450
4636
10626
5427
6318
19435
4265
6723
3907
1343
1392
913
51
5
-
Preval
ensi
(%)
47,71
38,68
24,72
23,79
23,43
20,55
18,90
18,82
17,73
15,42
17,75
13,71
13,47
12,02
10,95
10,74
10,47
10,14
5,88
5,51
3,79
3,71
2,94
2,28
2,15
1,98
1,89
0,11
0,005
-
L.Wi
laya
h
(Km
)
2,28
17,73
6,72
7,64
6,613
9,20
11,52
11,2
21,02
2,67
11,94
5,51
7,72
10,2
4,66
23,76
22,07
23,66
9,77
4,29
7,48
3,75
10,49
6,7
17,94
7,72
6,07
4,19
6,11
4,27
6,14
Kepa
datan
Pendu
duk
17394
2.963
6.085
29.785
18871
5.535
5.870
9.008
4.861
36.201
6.865
10.537
18.687
5.778
12.326
2.135
2.005
4.427
9.438
26.711
19.287
30.625
21.742
25.546
3.471
9.098
7925
10.900
24.778
20.516
28.148
NAMA PENYAKIT
TOT
AL
12784
18,9
5334
4423
2150
7,88
6,54
3,17
2058
1661
1362
1199
1132
3,04
2,45
2,01
1,77
1,67
1006
33109
1,48
48,91
22
3.
TABEL 1.3
4.
5.
N
o
Kelurahan
1.
Balas
Klumprik
Babatan
Wiyung
Jajar
Tunggal
2.
3.
4.
Total
L.
Wilay
ah
(Km)
PEND
UDU
K
(Jiwa)
2,01
11.754
KEPA
DATA
N
PEND
UDU
K
(jiwa/
km)
5.848
4,40
3,55
1,56
26.784
18.117
10.969
6.087
5.103
7.031
ISP
A
Pre
v
ISP
A
(10
0%)
2087
17,7
2.203
6.912
1.582
8,2
38,1
14,4
12.784
78,4
11,52
67.624 24.069
KOTA SURABAYA 2012
B. Rumusan Masalah
TABEL 1.4
Berdasarkan latarbelakang dan identifikasi
masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh faktor kelembaban udara
terhadap kejadian ISPA di kecamatan Wiyung kota
Surabaya?
2. Adakah pengaruh faktor pencahayaan terhadap
kejadian ISPA di kecamatan Wiyung kota
Surabaya?
3. Adakah pengaruh faktor kepadatan hunian terhadap
kejadian ISPA di kecamatan Wiyung kota
Surabaya?
4. Adakah pengaruh factor ukuran ventilasi terhadap
kejadian ISPA di kecamatan Wiyung kota
Surabaya?
5. Faktor manakah yang paling dominan pengaruhnya
terhadap kejadian ISPA di kecamatan Wiyung kota
Surabaya?
NO.
1.
2.
3.
4.
Balas
Klumprik
Babatan
2,01
34
11.754
4,40
68
11
26.784
Wiyung
3,55
37
18.117
Jajar
Tunggal
1,56
26
10.969
11,52
165
33
67.624
Jumlah
C. Tujuan Penelitian
menunjukkan angka kematian balita akibat penyakit system
1.
pernafasan adalah 4,9 per 1000 balita. Permasalahan timbul
dipengaruhi beberapa factor diantaranya kurang pengetahuan
2.
3.
kesehatan seperti :
1.
Kepadatan hunian
2.
4.
5.
masih berupa lantai)
23
b.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Menerapkan dan memperkaya ilmu pengetahuan
Geografi yang diperoleh selama di perguruan tinggi,
terutama yang berkaitan dengan mata kuliah Geografi
Kesehatan. Selain itu penelitian ini juga diharapkan
dapat memberi masukan bagi ilmu pengetahuan dan
penelitian lebih lanjut dalam mempelajari factor sanitasi
rumah, perilaku penduduk, dan polusi udara yang
mempengaruhi kejadian ISPA.
Manfaat Praktis
Dilaksanakan penelitian ini diharapkan mampu :
a. Memberi gambaran mengenai keadaan sanitasi
lingkungan yang ada di kecamatan Wiyung kota
Surabaya
b. Memberi kesadaran kepada masyarakat terhadap
lingkungan khususnya sanitasi lingkungan rumah
tempat tinggal mereka, sehingga mereka dapat
menjaga lingkungan perumahan dan lingkungan
sekitar.
c. Dapat
menjadi
bahan
masukan
dalam
penanggulangan penyakit ISPA dan sebagai salah
satu upaya untuk mengurangi perkembangan
penyakit ISPA.
2.
E.
2.
Variabel Bebas
Dalam variable bebas ini dikhususkan pada
kelembapan udara, pencahayaan, kepadatan hunian, dan
ukuran ventilasi yang dapat dibatasi dalam hal
((Kepmenkes RI nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999).:
1. Ventilasi , adalah tempat sirkulasi/pertukaran udara.
Untuk pengukuran ventilasi dikategorikan 2 yaitu :
a. Ventilasi baik jika ukuran ventilasi >10% luas
lantai
b. Ventilasi yang dikategorikan buruk jika
ventilasi berukuran <10%luas lantai
Data kondisi ventilasi diperoleh dari
pernyataan tiap-tiap responden melalui wawancara
secara sistematis menggunakan lembar pertanyaan
(kuisioner) berupa luas ventilasi dibandingkan dengan
luas lantai rumah.
2.
Variabel Penelitian
1.
3.
24
4.
Batasan penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei dengan
menggunakan rancangan case-control yaitubahwa factor efek
(variable terikat) diidentifikasi terlebih dahulu baru kemudian
factor resiko (variable bebas) dipelajari secara retrospektif.
Rancangan case-control dimaksudkan pada setiap
kasus yaitu dengan factor efek positif dicarikan factor efek
negative. Untuk lebiih jelas rancangan case control dalam
penelitian ini adalah setiap kasus yaitu penduduk yang sakit
ISPA dicarikan kontrolnya yaitu penduduk yang tidak sakit
ISPA.
2.
B. Daerah Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah kecamatan Wiyung kota
Surabaya. Dasar pemilihan lokasi ini dikarenakan wilayah
tersebut memiliki kepadatan penduduk dan keadaan geografis
yang sama dengan kecamatan Dukuh Pakis akan tetapi memiliki
prevalensi ISPA yang lebih besar.
C. Penentuan Subjek Penelitian
a. Subyek Kasus
Subyek kasus dalam penelitian ini adalah responden
yang sakit ISPA di Kecamatan Wiyung.Dimana
subyek kasus diambil pada saat penelitian
dilaksanakan yaitu terhitung mulai tanggal 1-31
Januari 2014.Dalam kurun waktu 3 hari didapatkan
jumlah kejadian ISPA sebanyak 50 kasus.
3.
b. Subyek Kontrol
25
Wawancara
Teknik yang digunakan dalam penelitian dengan
menggunakan pertanyaan secara tertulis dengan
disediakan jawaban. Wawancara adalah mendapatkan
informasi dengan cara bertanya secara langsung kepada
responden. Data yang diambil dalam penelitian ini
adalah :
a. Data tentang sanitasi rumah meliputi
kepadatan hunian.
b. Data tentang pendidikan keluarga, jenis
pekerjaan, dan usia.
c. Data luas bangunan rumah.
Observasi
Obsesrvasi adalah mengadakan pengamatan terhadap
wilayah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
jelas mengenai semua kegiatan yang sebenarnya
dengan pedoman observasi lapangan.Observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu pencahayaan,
kelembapan, dan ukuran ventilasi. Pencahayaan
diperoleh pada saat jam-jam tertentu peneliti datang ke
rumah responden , cahaya bisa menerangi ruangan
rumah atau tidak. Kelembapan udara diperoleh dengan
meletakkan hygrometer di dalam rumah selama 5
menit.Ukuran ventilasi di peroleh dengan mengukur
luas bangunan dikalikan 10%, hasilnya adalah ukuran
ideal ventilasi rumah tersebut, yang kemudian
dibandingkan dengan ukuran ventilasi yang sebenarnya
memenuhi syarat kesehatan atau tidak.
Dokumentasi
Yaitu data yang diperoleh dari instansi dan lembaga
yang terkait, seperti BPS, yang meliputi : jumlah
4.
5.
SKORING VARIABEL
VARIAB
EL
Kondisi
Sanitasi
Rumah
INDIKATOR
-Ventilasi
-Kelembapan
-Pencahayaan
SKOR
1
(BURUK)
A.
2 (BAIK)
Kejadian
ISPA
Sakit ISPA
Tidak
ISPA
Sakit
2.
3.
>10%
luas
lantai
40% - 70%
Bisa
menerangi
50% lantai
>3-4m/orang
-Padatan
Hunian
Kejadian
ISPA
26
Pencahayaan
alami
dalam
rumah
merupakan penerangan dalam rumah pada pagi,
siang, atau sore hari yang berasal dari sinar
27
e.
28
f.
29
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dari masalah
yang ada dapat disimpulkan bahwa :
1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kondisi kelembaban udara terhadap keadian
ISPA di Kecamatan Wiyung Kota Surabaya
2. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kondisi pencahayaan terhadap kejadian ISPA di
Kecamata Wiyung Kota Surabaya
3. Ada pengaruh yang signifikan antara kondisi
kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA di
Kecamatan Wiyung Kota Surabaya
4. Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara
kondisi ukuran ventilasi terhadap kejadian ISPA
di Kecamatan Wiyung Kota Surabaya
5.
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Abiyoso, A. 1994.Ilmu Penyakit Dalam. Laboratium Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya. Malang
Penelitian
Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2003).
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat.Jakarta : PT. Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta
30
angka
Putraprabu.wordpress.com
31