Anda di halaman 1dari 23

Prospective randomized evaluation of

prophylactic antibiotic usage in patients


undergoing tension free inguinal hernioplasty

Penggunaan antibiotik profilaks


pada pasien hernioplasti

Received: 9 September 2010


Published online: 23 January 2011
Springer-Verlag 2011

Pendahuluan

Latar Belakang

Operasi hernia inguinalis merupakan


prosedur bedah yang umum.
Pengenalan teknik Lichtenstein pada
1989 (hernioplasti free-tension dengan
polypropylene mesh) mewakili terobosan
baru dari teknik Bassini.
Infeksi pada daerah pembedahan
komplikasi tersering bertambahnya
waktu inap di rumah sakit dan biaya
pengobatan.

Tujuan Penelitian
Untuk menilai kegunaan dari antibiotik
profilaksis dalam mencegah kejadian
infeksi pada daerah operasi
hernioplasti inguinal yang
menggunakan mesh.

Tempat dan Waktu

Bagian Bedah Umum, Rumah Sakit


Umum Ghodran, Saudi Arabia,
selama periode Juli 2006-April 2010

Patient

Pasie
n:
Kriteria Inklusi

Pasien dewasa yang menjalani perbaikan hernia inguinal unilateral


atau bilateral elective dengan metode Lichtenstein yang menggunakan
propylene mesh.

Kriteria Eksklusi

pasien dengan hernia strangulata / obstruksi,


pasien yang mendapat terapi steroid atau kemoterapi,
pasien yang mendapat terapi antibiotik 48 jam sebelumnya, dan
pasien dengan katup jantung prostetik.

Total : 98

Randomiz
ed

Double
blind

98
Pesert
a 2 kelompok
Dibagi menjadi

Kelompok A (50 pasien)


- dosis tunggal
Augmentin 1,2 gr
(coamoxiclav :
amoksisilin dan asam
klavulanat) iv

Kelompok P (48 pasien)


menerima volume yang
sama dari normal saline
secara iv bolus

30 menit sebelum anestesi

Hernioplasty
Kulit sekitar operasi
Kulit sekitar operasi
dicukur
dicukur povidone
Desinfeksi dengan
Desinfeksi dengan povidone
iodine 10%
10% kantung hernia dipotong.
iodine
Kulit diiris,
Sebuah mesh standar hernioplasti dilakukan :
Polypropylene mesh ditanamkan dengan
menjahitkan mesh pada
cojoint tendon,
tuberkulum pubikum,
ligamen ingunal dan
fascia transversal.
Kulit ditutup menggunakan staples kulit yang
dihapus setelah penyembuhan luka lengkap.

Follow up

Kebanyakan pasien dipulangkan satu


hari setelah operasi.
Follow up dilakukan setiap hari sampai
dilepasnya staples, kemudian setiap 1
minggu selama 1 bulan setelah keluar
dari rumah sakit.

Follow up
Bekas luka operasi dievaluasi untuk
mencari setiap infeksi superficial maupun
infeksi dalam pada daerah operasi.
Kejadian infeksi pada luka setelah
operasi dilakukan swab dan kultur untuk
menilai sensitivitas.
USG abdomen dilakukan pada kasus
dimana curiga adanya infeksi bagian
dalam daerah operasi.

Follow up
Sellulitis, infeksi jaringan lunak didiagnosis berdasarkan
APIC (Assosiation for Professionals in Infection Control
and Epidemiology), kriteria Central for Disease Control
(CDC) adalah dengan menemukan 1 dari berikut ini :
Adanya pus pada kulit, luka, atau jaringan lunak.
Memiliki 4 atau lebih tanda / gejala berikut ini :
Demam (>38oC) / perubahan status mental akibat suhu yang

terlalu tinggi,
Panas,
Kemerahan,
Bengkak,
Nyeri / sakit,
Cairan yang keluar dari daerah operasi.

Statistical Meth

Variabel kuantitatif dinyatakan sebagai rata-rata SD


(Simpang Deviasi).
Variabel kualitatif dinyatakan dalam frekuensi dan persen.
Variabel kuantitatif parametrik dibandingkan antara dua
kelompok menggunakan unpaired Students test, variabel
kuantitatif non-parametrik dibandingkan menggunakan
Mann-Whitney test.
Variabel kualitatif dibandingkan menggunakan Chi-Square
test atau Fishers test.
Nilai p yang digunakan adalah 0.8 sedangkan tingkat
signifikan adalah 5%.
Odds ratio dihitung sesuai dengan persamaan standar.
Odds ratio >1 artinya kejadian tersebut akan lebih
mungkin terjadi daripada tidak, sedangkan jika odds ratio
< 1 artinya kejadian tersebut lebih mungkin tidak terjadi
dari pada tidak.

Hasil

Critical Apprais

Pasien yg menjalani hernioplasty dengan mesh

VV
AA
LL
II
DD
II
TT
AA
SS

1. Apakah alokasi pasien terhadap terapi / perlakuan dilakukan s

1. Berapa besar efek terapi ?

II
M
M
PP
OO
RR
TT
AA
NN
CC
EE

1.

AA
PP
PP
LL
II
CC
AA
BB
LL
EE

Kesimpulan
Penggunaan antibiotik profilaksis
pada pasien yang menjalani
hernioplasti inguinal free-tension
tidak menunjukkan keuntungan
signifikan secara statistik dalam
mengurangi infeksi pada daerah
operasi.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai