Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Untuk menilai kegunaan dari antibiotik
profilaksis dalam mencegah kejadian
infeksi pada daerah operasi
hernioplasti inguinal yang
menggunakan mesh.
Patient
Pasie
n:
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Total : 98
Randomiz
ed
Double
blind
98
Pesert
a 2 kelompok
Dibagi menjadi
Hernioplasty
Kulit sekitar operasi
Kulit sekitar operasi
dicukur
dicukur povidone
Desinfeksi dengan
Desinfeksi dengan povidone
iodine 10%
10% kantung hernia dipotong.
iodine
Kulit diiris,
Sebuah mesh standar hernioplasti dilakukan :
Polypropylene mesh ditanamkan dengan
menjahitkan mesh pada
cojoint tendon,
tuberkulum pubikum,
ligamen ingunal dan
fascia transversal.
Kulit ditutup menggunakan staples kulit yang
dihapus setelah penyembuhan luka lengkap.
Follow up
Follow up
Bekas luka operasi dievaluasi untuk
mencari setiap infeksi superficial maupun
infeksi dalam pada daerah operasi.
Kejadian infeksi pada luka setelah
operasi dilakukan swab dan kultur untuk
menilai sensitivitas.
USG abdomen dilakukan pada kasus
dimana curiga adanya infeksi bagian
dalam daerah operasi.
Follow up
Sellulitis, infeksi jaringan lunak didiagnosis berdasarkan
APIC (Assosiation for Professionals in Infection Control
and Epidemiology), kriteria Central for Disease Control
(CDC) adalah dengan menemukan 1 dari berikut ini :
Adanya pus pada kulit, luka, atau jaringan lunak.
Memiliki 4 atau lebih tanda / gejala berikut ini :
Demam (>38oC) / perubahan status mental akibat suhu yang
terlalu tinggi,
Panas,
Kemerahan,
Bengkak,
Nyeri / sakit,
Cairan yang keluar dari daerah operasi.
Statistical Meth
Hasil
Critical Apprais
VV
AA
LL
II
DD
II
TT
AA
SS
II
M
M
PP
OO
RR
TT
AA
NN
CC
EE
1.
AA
PP
PP
LL
II
CC
AA
BB
LL
EE
Kesimpulan
Penggunaan antibiotik profilaksis
pada pasien yang menjalani
hernioplasti inguinal free-tension
tidak menunjukkan keuntungan
signifikan secara statistik dalam
mengurangi infeksi pada daerah
operasi.
Terimakasih