Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha Esa
Karena atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Dalam penyajian tugas ini terdapat berbagai pengetahuan tentang
Pengendalian mutu produk dan jasa.
Sebelumnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak , Drs. Eka Daryanto
M.T. yang telah menuntun para penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini dan sekaligus
memberi petunjuk berupa cara penulisan makalah yang baik dan benar.
Orang tua para penulis yang telah memberi dukungan dan mau membiayai segala
pengeluaran yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah ini. Pihak-pihak lain yang telah
membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna walaupun para
penulis telah berusaha keras memberikan sedaya mampu. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang sfatnya membangun terutama dari dosen dan teman-teman sangat diharapkan demi
penyempurnaan tugas makalah ini.Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangan pengetahuan yang berarti bagi kita.

Medan, 16 September 2013

Penulis

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan
operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam memaksimalkan keuntungan dan
berhasil atau tidaknya suatu misi perusahaan untuk mencapai tujuan atau Pengendalian mutu
oleh individu-individu yang menjalankan manajemen yang dilaksanakan perusahaan.
Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih menjalankan
manajemen pengendalian mutu yang baik. Jadi manajemen pengendalian mutu sangat
penting bagi seorang manajer dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan
karyawan. Agar dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi perusahaan demi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang
untuk mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau
melakukannya. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang,
wadah itulah yang disebut dengan organisasi.
Perusahaan yang mempunyai pengendalian mutu yang baik dan teratur kemungkinan
besar tidak akan mengalami hambatan-hambatan dalam mengerjakan tugasnya dengan
efektif. Dan begitu pula sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik
dan teratur. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan
kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya rasa
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pegendalian Mutu Produk dan Jasa
2. Apakah Pegendalian Mutu Produk dan Jasa
3. Bagaimana Metoda Pengendalian Kualitas Statistical.
C . Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai instrument pemenuhan
tugas dari mata kuliah terkait, juga sebagai tambahan Referensi mengenai informasi terkait.

PEMBAHASAN
PENGENDALIAN MUTU PRODUK DAN JASA
Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau pengendalian kualitas
melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang dirancang
2

dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun
produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau
rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional.
Beberapa teknik telah dikembangkan untuk memelihara pengendalian mutu. Di antara
nya adalah pemeriksaan total, mengecek noda, pengendalian mutu secara statis, dan Nol
Cacat. Sebagai teknik pengendalian mutu, pemeriksaan total melibatkan kelengkapan dan
pemeriksaan total pekerjaan yang diproduksi oleh masing-masing karyawan untuk
menentukan ya atau tidaknya standar mutu minimum telah dicapai. Jika bukan, ukuran
mengoreksi barangkali akan diambil. Pemeriksaan Total diinginkan untuk tertentu jenis
pekerjaan ketatausahaan. Seperti contoh yang umum pemeriksaan total adalah koreksi
cetakan pekerjaan diketik. Lain contoh pekerjaan ketatausahaan yang sering menerima total
pemeriksaan adalah verifikasi kalkulasi seperti ilmu hitung penting dan hasil menyusun data
statistik. Oleh karena itu sifat alami beberapa bentuk pekerjaan ketatausahaan, pemeriksaan
total mungkin tidak perlu. Dalam beberapa peristiwa, pekerjaan akan menjadi sangat terbatas.
Di lain kejadian, sangat kecil kesempatan kesalahan yang telah dibuat. Contoh penyimpanan
surat menyurat klien. Walaupun beberapa surat menyurat mungkin tidak tersimpan, situasi ini
tidak menjamin keabsahan pemeriksaan total file untuk memastikan ketelitian menyimpan.
Dalam Pengendalian Mutu ada 4 bagian untuk menjadikan Pengendalian Mutu yang baik
Antara lain :

1.

Sumber Daya Manusia


Salah satu bidang penting dalam Administrasi/Manajemen Pendidikan adalah

berkaitan dengan Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik
itu Pendidik seperti guru maupun tenaga Kependidikan seperti tenaga Administratif.
Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang sebagai suatu
perbedaan penting antara lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya.
Hal ini menunjukan bahwa masalah sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat
dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, hal ini juga berarti bahwa mengelola
sumberdaya manusia merupakan bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses
pendidikan/pembelajaran

di

sekolah.Meningkatkan

kinerja

Sumber

Daya

Manusia

memerlukan pengelolaan yang sistematis dan terarah, agar proses pencapaian tujuan
organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini berarti bahwa manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan,
3

besar atau kecil, apapun jenis industrinya, aspek Manajemen Sumberdaya Manusia
menduduki posisi penting dalam suatu perusahaan/organisasi.
Hal ini karena setiap organisasi terbentuk oleh orang-orang, menggunakan jasa
mereka, mengembangkan keterampilan mereka, mendorong mereka untuk berkinerja tinggi,
dan menjamin mereka untuk terus memelihara komitmen pada organisasi merupakan faktor
yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan suatu pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang
cukup potensial dan sangat menentukan dalam suatu organisasi, dan perlu terus
dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi
maupun bagi pengembangan dirinya.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang akan menentukan pada
kinerja organisasi, ketepatan memanfaatkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia
serta mengintegrasikannya dalam suatu kesatuan gerak dan arah organisasi akan menjadi hal
penting bagi peningkatan kapabilitas organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk lebih
memahami bagaimana posisi Manajemen SDM dalam konteks organisasi diperlukan
pemahaman tentang makna Manajemen SDM itu sendiri, agar dapat mendudukan peran
Manajemen SDM dalam dinamika gerak organisasi.
2.

Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan


bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti,
yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran,
transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah
mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya.
Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal
hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari
analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran,
merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
Pemasaran.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih
tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.
4

Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk
sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan
manajemen mutu total (Total Quality Management).
3.

Produksi
Menurut Suardi (2001), untuk mempertahankan mutu produk pangan sesuai dengan

yang diharapkan konsumen dan mampu bersaing secara global, maka mengacu secara umum
dapat ditempuh upaya-upaya berikut, khususnya yang menyangkut hubungan antar penjamin
mutu, yaitu:
a.

Pengadaan bahan baku.


Baik bahan penolong maupun bahan tambahan industri harus direncanakan dan

dikendalikan dengan baik.

Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu 1)

Persyaratan-persyaratan dan kontrak pembelian, 2) Pemilihan pemasok yang baik, 3)


Kesepakatan tentang jaminan mutu, 4) Kesepakatan tentang metoda-metoda verifikasi, 5)
Penyelesaian perselisihan mutu, 6) Perencanaan dan pengendalian pemeriksaan, dan 7)
Catatan-catatan mutu penerimaan bahan. Pengadaan bahan baku, jika melihat kinerja
penjamin mutu, merupakan tanggung jawab dari quality control, yaitu pada bagian produksi.
Baik atau buruknya bahan baku yang digunakan akan berpengaruh terhadap produk yang
dihasilkan sehingga dapat menjadi evaluasi untuk quality control.
b.

Pengendalian Produksi.
Pengendalian produksi dilakukan secara terus menerus meliputi kegiatan antara lain:

1) Pengendalian bahan dan kemampuan telusur, dengan inti kegiatan adalah inventory
system, dengan tujuan pengendalian kerusakan bahan, 2) Pengendalian dan pemeliharaan
alat, 3) Proses khusus, yaitu proses produksi yang kegiatan pengendaliannya merupakan hal
yang sangat penting terhadap mutu produk, dan 4) pengendalian dan perubahan proses.
c.

Pengemasan.
Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi persyaratan teknis untuk

kepentingan distribusi dan promosi. Dalam industri pangan, pengemasan merupakan tahap
terakhir produksi sebelum didistribusikan. Pengemasan berfungsi sebagai: 1) Wadah untuk
memuat produk, 2) Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama penyimpanan dan
distribusi, 3) Melindungi pangan dari kontaminasi lingkungan dan manusia, 4) Mencegah
kehilangan selama pengangkutan dan distribusi, dan 5) Media komunikasi atau promosi.

d.

Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.


Penyimpanan dan penanganan produk jadi bertujuan untuk mencegah kerusakan

akibat vibrasi, shock, abrasi, korosi, pengaruh suhu, Rh, sinar dan sebagainya selama
penanganan, pengangkutan, dan penyimpanan.
e.

Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk Akhir.


Tujuan utama adalah untuk mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan

memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Quality control
memegang peran pada tahap ini, karena pengujian produk akhir akan menjadi penentu
keputusan produk jadi.
f.

Keamananan dan Tanggung Jawab Produk.


Karakteristik mutu keamanan dalam industri pangan semakin hari semakin penting

karena banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu perlu
dikembangkan metode atau peraturan tentang praktek pengolahan pangan yang baik. Pada
bagian ini quality manajement menjadi bagian utama yang bertanggung jawab. Produk yang
dihasilkan bukan hanya menjadi tanggung jawab bagian produksi, namun juga semua pihak
yang terkait produksi termasuk bagian administrasi, atau keamanan.
g.

Dokumentasi Sistem Mutu


Perusahaan harus membangun dan mempertahankan suatu sistem mutu tertulis

(terdokumentasi), dengan pengertian hal ini akan menjamin produk-produknya sesuai dengan
persyaratan tertentu. Sistem mutu tertulis ini membuat jaminan mutu bersifat lebih
melembaga sebab dokumentasi ini dilakukan menyeluruh terhadap pedoman, prosedur dan
instruksi kerja. Sistem mutu tertulis bukan sekedar merupakan sesuatu yang diinginkan saja
tetapi harus dikerjakan di lapangan.

4.

Keuangan
Manajemen Keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi disekeliling

kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan
informasi. Untuk lebih jelas mengenai manajemen keuangan silakan anda simak makalah di
bawah. Pelaksanaan pengelolaan keuangan negara pasca Reformasi Manajemen Keuangan
Pemerintah yang diikuti lahirnya UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU
No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah berjalan hampir satu setengah tahun.

Sebagaimana dipahami UU Keuangan Negara No.17 tahun 2003 dan UU


Perbendaharaan Negara nomor 1 tahun 2004 adalah untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan
keuangan negara yang sesuai dengan tuntutan perkembangan demokrasi, ekonomi dan
teknologi moderen.
UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara telah merubah sistem dan pola pengelolaan
keuangan negara. Sistem yang diusung dalam UU tersebut adalah sistem penganggaran
berbasis kinerja (performance budgeting system) yang menjadikan kinerja sebagai fokus
sehingga seluruh potensi harus diarahkan untuk mendukung agar kinerja yang diinginkan
dapat tercapai. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kinerja yang dicanangkan tercapai
dengan pendanaan yang dialokasikan secara efisien dan efektif.
Sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam UU No.17 tahun 2003, Menteri
Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakikatnya adalah Chief
Financial Officer (CFO) Pemerintah RI sedangkan setiap Menteri/Pimpinan Lembaga adalah
Chief Operacional Officer (COO) untuk statu bidang tugas pemerintahan. Untuk
meningkatkan akuntabilitas dan menjamin terselenggaranya saling uji (check and balance)
dalam proses pelaksanaan anggaran, perlu dilakukan pemisahan secara tegas antara
pemegang kewenangan administratif yang diserahkan kepada kementrian/lembaga dan
pemegang kewenangan kebendaharaan yang diserahkan kepada kementrian keuangan.
Metoda Pengendalian Kualitas Statistical.
Pengendalian kualitas secara statistika dapat digunakan pada contoh penerimaan
material atau pada pengendalian proses. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara
pengukuran penampilan (attribute) atau dengan cara pengukuran dimensi (variable).
Control chart
Merupakan kumpulan data yang ditulis dalam bentuk grafik dan digunakan untuk
membuat penilaian status pengendalian kualitas pada sebuah proses produksi.
X chart adalah jenis control chart yang menggunakan angka rata-rata dari contoh yang
diambil dari suatu paket produk output yang akan diukur variable atau atribut dalam rangka
untuk mengetahui status proses produksi atau tingkat pengendalian kualitas dan biasa
dinamakan sample average.
X chart mempunyai tiga parameter penting yang ditentukan dengan cara perhitungan
dari data-data histories, yaitu:
1. Nilai rata-rata
2. Batas pengendalian atas atau upper control limit (UCL)
7

3. Batas pengendalian bawah atau lower control limit (LCL)


Hasil pengukuran pada unit sampel

Hasil
Penelitian
variabel

Batas Pengendalian atas (UCL)

Angka rata-rata historis

Batas Pengendalian bawah (LCL)


Jumlah sampel

Teori Central Limit


Teori ini menjelaskan hubungan penting antara standar deviasi S dari distribusi
individu dengan standar deviasi Sx dari distribusi sampling:
Sx = S/n
Tahapan untuk membentuk control chart adalah sebagai berikut:
1.

Control chart dibentuk dari data histories dimana kinerja masa depan
dibandingkan dengan kinerja masa lalu.

2.

Hitung angka rata-rata, batas pengendalian atas dan batas


pengendalian bawah. Batas pengendalian berdasarkan pada distribusi sampling.

3.

Gambar control chart dimana sumbu Y menunjukkan perhitungan


variable dan sumbu mendatar X menunjukkan jumlah sample.

4.

Tulis pada grafik angka hasil pengukuran variable atau atribut dari
unit sample.

5.

Terjemahkan arti grafik untuk melihat apakah:

Proses terkendali dan tidak perlu ada tindakan

Proses tak terkendali maka perlu dicari penyebabnya

Proses terkendali tetapi ada kecenderungan dimana harus memperingatkan kepada


manajer ada kemungkinan terjadi kondisi yang tidak acak atau kondisi yang tak
terkendali.

6. Secara periodic control chart diperbaharui dengan kembali ke tahapan pertama.


Distribusi sampling n = 20
(angka rata-rata sampel)

Ditribusi sampling n = 100


(angka rata-rata sample)

Distribusi proses
(angka individu)

Rata-rata
Batas Pengendalian
dengan n = 100
Batas Pengendalian dengan
n = 20

Perhitungan control chart dengan rumus:


i = Xi/n

= j/ m

Si = (j - )/m-1

UCL = X + k S
LCL = X - k S
Dalam hal ini:
Xi: Pengukuran untuk sample unit i
n: Jumlah unit pada masing-masing sample
m: Jumlah sample
k: Nilai konstan adalah jumlah dari standar deviasi
i: Nilai rata-rata dari sample unit i
: Nilai rata-rata dari sample j
S: Standar deviasi dari distribusi rata-rata sample
UCL: Batas Pengendalian atas
LCL: Batas Pengendalian bawah
Rencana Penerimaan Sampel
Menentukan besarnya ukuran sample n dan jumlah unit minimal yang bebas dari
penyimpangan c ditentukan dengan empat parameter:
9

a. AQL atau Acceptable Quality Level untuk menentukan tingkat kualitas yang diterima.
b. LTPD atau Lot Tolerance Percent Defective untuk menentukan jumlah persentase
kerusakan yang dibolehkan
c. Penyimpangan a dari resiko producer
d. Penyimpangan b dari resiko consumer.
Rumus:
n: Sample size atau ukuran jumlah unit dalam sample
c: acceptance number atau jumlah maksimum unit yang menyimpang di dalam suatu sample
sebagai persyaratan untuk penerimaan sebuah paket material
x: number of defective units found in the sample atau jumlah unit yang ditemukan rusak
dalam sebuah sample.
Jika x c, paket dapat diterima
Jika x c, paket tidak dapat diterima

10

Anda mungkin juga menyukai