Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR


SUMUR RESAPAN

OLEH:
KELOMPOK
AUFA RAHMATIKA

1210941003

WINNA ANGGRAENI

1210942004

DHITA DWI TIRTA

1310941014

DOSEN:
ANSIHA NUR, MT

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016

SUMUR RESAPAN
1. Latar Belakang
Selama ini kita cenderung untuk mengalirkan air hujan secepatnya ke laut.
Pembangun kanal-kanal untuk mengurangi bencana banjir banyak dibangun oleh
pemerintah. Masyarakat juga selalu mengarahkan air menuju saluran drainase
yang menuju ke sungai dan akhirnya bermuara di laut. Tujuannya adalah untuk
mengurangi bencana banjir. Padahal, dengan hanya membangun kanal dan saluran
drainase, masih tidak cukup untuk mencegah terjadinya banjir tetapi hanya
memindahkan lokasi banjir. Salah satu konsep sederhana yang efektif untuk
mengurangi aliran permukaan yang dapat menyebabkan banjir adalah sumur
resapan.
Sumur resapan merupakan kegiatan konservasi sipil teknis sederhana berupa
sumuran yang berfungsi untuk menampung, menahan dan meresapkan air
permukaan (run-off) ke dalam tanah (akuifer) untuk meningkatkan jumlah dan
posisi muka air tanah. Air hujan diberikan jalan untuk meresap ke dalam tanah
menjadi air tanah melalui sumur resapan. Bila secara alami air hujan yang jatuh
mencapai permukaan air tanah melalui proses infiltrasi dan perkolasi, maka
dengan cara tiruan ini, aliran permukaan (run-off) dari air hujan yang jatuh
direkayasa untuk dialirkan masuk kedalam sumur resapan. Air hujan yang pada
dasarnya merupakan air bersih dialirkan ke dalam tanah melalui sumur resapan.
Sisa air hujan yang tidak diresapkan baru dialirkan dan dibuang ke laut.
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air
tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan
sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada
dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan
daerah topografi karst.

2. Pengertian
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan
yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam
tanah.
3. Manfaat
Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan
air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana
dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:
1.

Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi


terjadinya banjir dan genangan air.

2.

Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.

3.

Mengurangi erosi dan sedimentasi

4.

Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan


dengan kawasan pantai

5.

Mencegah penurunan tanah (land subsidance)

6.

Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

4. Bentuk dan Jenis Sumur Resapan


Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan
air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur
terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan
adalah:
1. Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masingSumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah
maupun ijuk (kosong)

2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah
dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar
sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk
dinding sumur).
5. Kriteria Desain Sumur Resapan berdasarkan Jenis Tanah/ Batuan
Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding
sumur dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan
membahayakan bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celahcelah bahan isian tersebut.
Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata /
batu kali / batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi
batu belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan.
Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan
menggunakan buis beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya
berlangsung pada dasar sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur
resapan dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan
(terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).
6. Peraturan Terkait
SNI yang berkaitan dengan sumur resapan terdapat pada SNI No: 03- 2453-2002
tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan. Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan
untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas
muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan,
perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan adalah hujan yang
ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.

7. Dimensi Sumur Resapan


Dimensi dan ukuran sumur adalah 2 meter x 2 meter x 2 meter sehingga
memiliki volume air yang ditampung 8 M3 yang diperkirakan akan diresapkan
kedalam tanah dalam jangka waktu sekitar 1 (satu) minggu, hal ini berdasarkan
perhitungan sifat dan karakteristik dari batuan setempat. Bagian terbawah dari
sumur diisi oleh batuan lepas berukuran kerikil atau kerakal dengan ketebalan
0,25 meter, selanjutnya diatas lapisan batuan tersebut ditempatkan juga lapisan
ijuk penyaring (ijuk enau) dengan ketebalan 0,25 meter. Kedua lapisan ini
berfungsi untuk menyaring air permukaan yang masih keruh (mengandung
lempung) yang akan diresapkan sehingga diharapkan proses peresapan akan
berlangsung dengan baik. Bagian atas akan dikuatkan dengan tembok sebagai
dudukan penutup sumur resapan, juga akan berfungsi sebagai penguat bibir sumur
resapan sehingga tidak mudah lonsor, terutama pada lapisan tanah gembur/soil,
akan tetapi bagian dinding sumur resapan tidak memerlukan penguatan dengan
tembok hal ini dikarenakan lapisan tanah dibawahnya relative kuat juga untuk
mempercepat proses peresapan air kedalam tanah. Penutup sumur resapan dibuat
untuk menjaga sumur agar tidak terjadi adanya manusia atau binatang yang
tercebur/tenggelam kedalam sumur, sehingga kualitas air yang diresapkan akan
memiliki kualitas yang baik, akan tetapi penutup ini masih harus dilengkapi
dengan lubang angin untuk menjaga tekanan udara dalam sumur resapan agar
proses peresapan berlangsung dengan baik.

Gambar 1. Tampak Sumur Resapan

Anda mungkin juga menyukai