KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah dengan judul Spektrofotometri Sinar Tampak dan
Ultraviolet.
Makalah Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet ini merupakan tugas
mata kuliah Kimia analitik II. Melalui makalah yang berjudul Spektrofotometri Sinar
Tampak dan Ultraviolet ini yang diharapkan dapat menunjang nilai penulis di dalam
mata kuliah Kimia analitik II. Selain itu, dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
bambang wijianto M.Sc.,Apt. selaku dosen pengampu serta kepada seluruh pihak yang
terlibat di dalam penulisan makalah Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet ini.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Pontianak, 15 september 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
Sejarah UV-VIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Pengertian Spektrofotometri UV-VIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
Kegunaan Spektrofotometri UV-VIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
Analisis Sampel Spektroskopi UV-VIS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Cara Kerja Spektrofotometer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
Penyerapan Sinar Ultraviolet dan Sinar Tampak Oleh Molekul . . . . . . . . . 8
Instrumen UV-VIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Parameter Instrumen Spektroskopi UV-VIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .15
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi
dengan detektor fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik
memancarkan spektrum yang lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang
yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata
manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision).
Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang
elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200 380 nm), daerah visible (380
700 nm), daerah inframerah (700 3000 nm) (Khopkar 1990).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat
berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang ada pada
atom ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan
dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu
perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi
radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciriciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar.
1.2
Tujuan
a. Mengetahui Komponen Spektrofotometer UV/VIS.
b. Mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer UV/VIS.
c. Mengetahui Keuntungan Analisis Secara Spektrofotometer UV/VIS
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah UV-VIS
Absorbansi cahaya oleh bahan pertama kali dieksplorasi oleh ahli Matematika
Jerman Johann Heinrich Lambert (1728-1777) yang menemukan bahwa untuk radiasi
monokromatik (dalam radiasi praktek pita sempit) jumlah cahaya yang diserap adalah
berbanding lurus dengan panjang jalur cahaya itu melalui material dan tidak tergantung
dari intensitas cahaya. Astronom Jerman Wilhelm Beer (1797-1850) memperluas
pekerjaan ini dan menemukan bahwa, untuk larutan encer, ada hubungan linier antara
konsentrasi analit dan absorbansi.
Ahli kimia klinis Henry Bence Jones (1813-1873) menggunakan spektroskopi
emisi untuk mendeteksi lithium dalam urin dan pada jaringan lain termasuk lensa
dihapus dari mata pasien katarak dan bekerja dengan Agustus Dupre (1835-1907),
digunakan analisis fluoresensi untuk mendeteksi kina dalam darah dan jaringan lain.
Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh Arnold O. Beckman (19002004), Namun, kelompok-kelompok seperti yang dipimpin oleh Bernand B. Brodie
(1907-1989) melanjutkan untuk menggunakan instrumen untuk mengembangkan
kuantitatif. Brodie mendirikan beberapa aturan dasar untuk sukses meansurement obat
dan racun lainnya dalam spesimen biologi, banyak yang masih berlaku hari ini.
Seperti dengan pengembangan spektrofotometer UV praktis, kepentingan
militer, Kali
ini
dalam
obat
antimaterials,
juga
mendorong
kemajuan
di
penentuan struktur senyawa memiliki sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang populer
berdasarkan prinsip yang sama dengan spektroskopi.
2.2
UV-VIS.
Spektrofotometri
ini
merupakan
gabungan
antara
Biru
Hijau : 490-570 nm
Kuning: 570-585 nm
Oranye: 585-620 nm
Merah : 620-780 nm
: 440-490 nm
= Transmitansi
I0
It
= Koefisien ekstingsi
kesalahan
sistematik
yang
sering
terjadi
dalam
analisis
Pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat
diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat
yang digunakan. (melalui pengenceran atau pemekatan) Sama seperti pHmeter,
untuk mengatasi kesalahan pada pemakaian spektrofotometer UV-VIS maka perlu
dilakukan kalibrasi. Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-VIS dilakukan dengan
menggunakan blangko:
Setting nilai absorbansi = 0
Setting nilai transmitansi = 100 %
Penentuan kalibrasi dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dengan kuvet yang sama.
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.
c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam
panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit. Dengan
adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan membantu
pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.
2.5
dan energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran
absorbansi dalam spektrofotometer (Aisyah 2009).
Cara kerja spektrofotometer dimulai
dengan
dihasilkannya
cahaya
monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat
sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan
dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Hadi 2009)
Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal
ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang
diberikan. Secara kuantitatif, besarnya energi yang diserap oleh zat akan identik dengan
jumlah zat di dalam larutan tersebut. Secara kualitatif, panjang gelombang dimana
2.6
Instrumen UV-VIS
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
14etector14ter
dan
fotometer.
Spektrofotometer
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis
menjadi
beberapa
komponen
panjang
gelombang
tertentu
12
Ada 2 macam monokromator yaitu :
A. Prisma
16
karena
c. Drift
Penyimpangan
(drift)
pada
umumnya
merupakan
hasil
dari variasi
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
KESIMPULAN
1. Spektrofotometri pada UV-VIS adalah suatu metode analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna.
2. Kegunaan Spektrofotometri UV-VIS untuk identifikasi senyawa organik dan cairan
berwarna
3. Analisis Spektrofotometri UV-VIS terbagi 2:
Analisis kualitatif
Analisis kuantitatif
4. Kalibrasi digunakan untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi
5. Kromatogram berupa gelombang yang menyatakan (a- ).
Penentuan kromatogram meliputi :
Senyawa organik yang mengandung elektron , , dan n.
Absorpsi yang melibatkan elektron dari orbital d dan f.
Absorpsi perpindahan muatan (charge transfer electrons)
6. Instrument pada spektroskopi UV-VIS terbagi 2 :
Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)
Spektrofotometer double beam (berkas ganda)
7. Parameter instrumen UV-VIS terbagi 3 :
Resolusi Spektral
Akurasi Panjang Gelombang dan Presisi
Akurasi Fotometri dan Presisi
18
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. 2008. Spektrofotometer. Farmasi UNHAS.
Cahyanto.
2008.
Tinjauan
Spektrofotometer.
Xains
Info.
http://xains-
19