Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam nukleat telah menjadi bahan penelitian paraa ahli biokimia sejak senyawa ini
diisolasi dari inti sel untuk pertama kalinya. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA
(Deoxyribonucleic Acid) atau Asam DEoksiribonukleat dan RNA (Ribonucleid Acid) atau
Asam Ribonukleat.
DNA ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang
percaya bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel ia
memilih sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut
dari bekas pembalut yang diperolehnya dari ruang bedah
Sejak tahun 1940 studi tentang genetika telah berkembang pesat dan orang telah
mengetahui bahwa kromosom dalam sel adalah pembawa sifat-sifat keturunan pada
seseorang. Pada tahun 1951 seorang ahli genetika Amerika, James Watson, bekerja sama
dengan dua orang sarjana fisika dari Inggris Francis Crick dan Maurice Wilkins yang telah
melakukan penelitian terhadap kromosom ini.
Asam Nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat
oleh protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon.
Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nucleoprotein. Molekul
asam nukleat merupakan suatu olimer seperti protein,tetapi yang menjadi monomer bukan
asam amino,melainkan nukleotida

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Nukleoprotein?
2. Apa pengertian Asam Nukleat?

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Apa pengertian Purin dan Pirimidin?


Bagaimana biosintesis Purin dan Pirimidin?
Bagaimana tata nama Purin dan Pirimidin?
Apa pengertian basa Purin?
Apa pengertian basa Pirimidin?
Bagaimana proses katabolisme Purin menjadi asam urat?
Apa perbedaan Purin dan Pirimidin?

C. Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Untuk mengetahui pengertian Nukleoprotein


Untuk mengetahui Asam Nukleat
Untuk mengetahui pengertian Purin dan Pirimidin
Untuk mengetahui bagaimana biosintesis Purin dan Pirimidin
Untuk mengetahui tata nama Purin dan Pirimidin
Untuk mengetahui basa Purin
Untuk mengetahui basa Pirimidin
Untuk mengetahui proses katabolisme Purin menjadi asam urat
Untuk mengetahui perbedaan Purin dan Pirimidin.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. NUKLEOPROTEIN
Nukleoprotein terdapat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan
RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam
fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan

mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi,
tembaga dan seng.
B. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida,
jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut
dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam
ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab
antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan
fosfodiester antara posisi 3 suatu mononukleotida dan posisi 5 pada mononukleotida
lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua
sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat
mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari
suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari
satuan monomer yang disebut nukleotida(Dage, 1992).

Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan
membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar
organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu
messenger RNA (mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari
berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (fessenden,
1990).

Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan


dengan DNA, antara lain yaitu(Poedjiati, 1994):
1.

Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
dioksiribosa.

2.

Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai
tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.

3.

RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak
mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.

4.

Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian
pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.

Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
1.

Ukuran dan bentuk


Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA

berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun


demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak
terpilih sebagai spiral.

2.

Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan

DNA yaitu:
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi
urasil.
3.

Lokasi

DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung


dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4.

Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan

fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:


a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b. RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino,
proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.

RNA (Asam Ribonukleat)


Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang
tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat,
satu gugus gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun
dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus
gula ribosa dari nukleotida yang lain.

Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan
pada cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA
sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada
RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu
nukleotida.Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda
sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.
Tipe-tipe RNA
RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik,
RNA berwujud sepasang pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA). Genetika
molekular klasik mengajarkan adanya tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses
sintesis protein:
a. RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA),
b. RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA),
c. RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA, tRNA).
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir
dalam berbagai macam bentuk dan terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam
pengaturan ekspresi genetik orang sekarang mengenal RNA-mikro (miRNA) yang
terlibat dalam peredaman gen atau gene silencing dan small-interfering RNA
(siRNA) yang terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus.

Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan
genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA
pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang
dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel
inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai


perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini
berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai
salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan
basa ini tersusun dalam bentuk triplet, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan
nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk
berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk
keterangan lebih lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung
atas teori dunia RNA, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.
DNA (Asam Deoksiribonukleat)
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris:
deoxyribonucleic

acid),

adalah

sejenis

asam

nukleat

yang

tergolong

biomolekulutama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA


umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi
genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku
umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah
beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human
Immunodeficiency Virus).
Karateristik Kimia
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
1. gugus fosfat
2. gula deoksiribosa
3. basa nitrogen, yang terdiri dari :
1. Adenina (A)
2. Guanina (G)

3. Sitosina (C)
4. Timina (T)

DNA as structure
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut
dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.

Rantai DNA memiliki lebar 22-24 , sementara panjang satu unit nukleotida 3,3
[2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida
yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220
juta nukleotida[3].
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling.
Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus
gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada

cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama
DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada
struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan
orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing
untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang
berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA
disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut.
Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari
cytosine), guanin (G), dan timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin, sedangkan
guanin berikatan dengan sitosin.
Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida
pada DNA yang digandakan.

C. Pengertian purin dan pirimidin


Istilah, purin diciptakan oleh Emil Fischer, seorang kimiawan Jerman, pada tahun
1884. Purin yang secara biologis disintesis seperti nukleosida diproduksi dengan cara
jalur metabolik dari organisme yang berbeda. Purin ditemukan bukan hanya dalam
molekul DNA dan RNA, tetapi juga dalam ATP, NADH, GTP, AMP siklik dan co-enzim
A; purin kebanyakan ditemukan pada produk daging. Makanan nabati tidak mengandung
banyak purin. Sarden, ikan asin, roti manis, dll adalah sumber yang kaya purin. Asupan

tinggi daging, yang berisi purin, terkait dengan gout. Oleh karena itu, orang harus
mempertimbangkan pilihan untuk memiliki diet rendah purin.
Sifat kimia pirimidin yang mirip dengan piridina. Pirimidin adalah senyawa yang
dihasilkan melalui proses sintesis organik. Salah satu metode di mana pirimidin dapat
disintesis secara artifisial adalah reaksi Biginelli.
Pirimidin adalah senyawa heterosiklik aromatik organik yang terdiri dari cincin
pirimidin yang menyatu dengan cincin imidazol. Molekul seperti guanin dan adenin
adalah turunan dari kelas yang disebut purin yang bukan merupakan molekul nyata
dalam dirinya sendiri. Singkatnya, derivatif ini adalah manifestasi dari kelas virtual
yang disebut purin. Adenin dan guanin adalah purin yang berpartisipasi dalam sintesis
DNA melalui ikatan energi tinggi. Purin dan pirimidin berpartisipasi dalam pertumbuhan
RNA dan DNA melalui proses yang disebut transkripsi atau replikasi DNA. Penyimpanan
energi jangka pendek juga merupakan salah satu fungsi nukleotida ini.
Dalam proses sintesis nukleotida, purin dan pirimidin membentuk ikatan hidrogen
dengan satu sama lain. Struktur nukleotida adalah sedemikian rupa sehingga tiga ikatan
hidrogen terbentuk antara guanin dan sitosin sementara adenin dan timin membentuk dua
ikatan hidrogen dengan satu sama lain. Jenis seperti ikatan disebut sebagai basis
pasangan.

D. Biosintesis Purin dan Pirimidin


1. Purin
Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotope adalah setiap
komponen yang dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacammacam sumber antara lain :
a. Atom C (6) inti purin berasal dari atom karbon molekul CO2 udara
pernafasan.
b. Atom N (1) inti purin berasal dari atom nitrogen gugus amino (-NH2)
molekul aspartat.

c. Atom C (2) dan atom C (8) inti purin adalah produk reaksi transformilasi
yang berasal dari senyawa donor gugus formil yang mengakibatkan
koenzim FH4 (tetra hidro folat).
d. Atom N (3) dan atom N (9) berasal dari nitrogen gugus amida molekul
glutamin.
e. Atom C (4),atom C (5) dan atom N (7) merupakan molekul glisin.
2.

Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan
pembentukan yang sama misalnya PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim
tetrahidrofolat (FH4). Tetapi ada satu perbedaan yaitu pada saat terjadinya
penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P
tersebut sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin
berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh.

E. Tahapan Biosintesis Purin dan Pirimidin


1. Tahapan biosintesis Purin
a. Sintesis purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho
ribosil pyro phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP
dan ion Mg+ sebagai aktivator.
b. Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi
PRPP dengan glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino
glutamat + Ppi.
c. Berikutnya pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil
reaksi ribosilamin-5P dengan glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg+
sebagai aktivator dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-thetase.
d. Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor
gugus formil, membentuk senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya.
Atom karbon gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.

e. Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi


(pada atom karbon ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa
glutamin) dan terbentuknya senyawa formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom
N gugus amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
f. Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa
amino- imidazole- ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa aminoimidazole- ribosil-5P melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai
koenzim dan atom karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6)
inti purin. Dilanjutkan reaksinya dengan aspartat membentuk senyawa 5amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid ribosil-5P.
g. Senyawa 5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan
reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan
koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, maka
terbentukny senyawa 5- formamido- 4- imidazole karboksamide- ribosil5P.
h. Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya
terbentuklah

derivat

purin

yang

pertama

berupa

IMP

(inosin

monophosphate= inosinic acid) yaitu derivat hiposantin atau 6- oksipurin.


Sedangkan AMP dan GMP diturunkan dari IMP.

2. Tahapan biosintesis pirimidin


a. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan dari
reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase
yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang
bekerjapada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam
sitosol melainkan didalam mitokondria.
b. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa
karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.

c. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid).
Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
d. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan
koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
e. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP
(orotidin mono posphate).
f. Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat
dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada
biosintesis pirimidin.
F. Tata Nama purin dan pirimidin
Asam nukleat dinamai untuk penemuan awal mereka dalam inti dan gugus fosfat
terkait dengan asam fosfat. Meskipun pertama kali ditemukan dalam nukleusdari
eukariotik se,asam nukleat sekarang dikenal dapat ditemukan dalam semua bentuk
kehidupan ,termasuk dalam bakteri,arachia,mitokondria,kloroplas,virus,dan virologi.
Semua sel hidup dan organel mengandung DNA dan RNA ,sedangkan virus mengandung
baik DNA atau RNA .

G. Basa Purin
Purin adalah sebuah senyawa organik heterosiklik aromatik, yang terdiri dari
cincin pirimidin dan cincin imidazola yang bergandeng sebelahan. Purin merupakan salah
satu dari dua grup basa nitrogen. Purin, termasuk purin-purin bersubstitusi dan berbagai
tautomernya, adalah heterosiklik bernitrogen yang paling banyak tersebar di alam.
Jumlah purin yang terjadi secara alami di bumi sangat banyak, karena 50% basa
dalam asam nukleat, adenin dan guanin adalah purin. Dalam DNA, basa-basa ini

membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya pirimidin, timin dan sitosina. Ini
disebut pasangan basa komplementer. Dalam RNA, komplemen dari adenina adalah
urasil (U) dan bukannya timina.

H. Basa Pirimidin
Basa Pirimidin adalah turunan senyawa heterosiklik pirimidin. Basa pirimidin
dalam DNA adalah timin dan sitosin, sedangkan dalam RNA adalah urasil dan sitosin.
Ketiga jenis basa ini berbeda dalam tipe dan posisi gugus kimia yang terikat pada cincin.
o Thymine is: 5 methyl-2 ,4-dioksipirimidin
Timin adalah: 5 metil-2,4-dioksipirimidin
o

Cytosine are: 2-oxy-4-aminopirimidin

Sitosin adalah: 2-oksi-4-aminopirimidin

Uracil is: 2.4-dioksipirimidin

Urasil adalah: 2,4-dioksipirimidin


I. Proses katabolime menjadi asam urat
Proses katabolisme purin menjadi asam urat, yaitu adenosin pertama-tama akan
mengalami deaminasi menjadi inosin oleh enzim adenosin deaminase. Fosforolisis ikatan
N-glikosidat inosin dan guanosin, yang dikatalisis oleh enzim nukleosida purin
fosforilase, akan melepas senyawa ribose-1 fosfat dan basa purin. Hipoxantin dan
guanine selanjutnya membentuk xantin dalam reaksi yang dikatalisis masing-masing oleh
enzim xantin oksidase dan guanase. Kemudian xantin teroksidasi menjadi asam urat
dalam reaksi kedua yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase.XE

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri dari
Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat sedangkan pirimidin
yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3. Hasil penelitian dengan
menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen yang dijumpai dalam kerangka inti purin
berasal dari bermacam-macam antara lain atom C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom

C (4), atom C (5) dan atom N (7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul
PRPP(5-phospho

ribosil

pyro

phosphate)

dan

slanjutnya

membentuk

senyawa

5-

phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR membentuk
reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P
sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P akhir
dari penutupan cicncin yang k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan pembentuk
yang sama yaitu PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan metabolisme
purin yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke. Sedangkan pirimidin
mempunyai kelainan kekurangan enzim. Metabolisme pirimidin larut dalam air.

Anda mungkin juga menyukai