lagi maut! Allah yang baik akan ada dalam kita; Allah dari kehidupan yang kekal.
Tak ada lagi penyakit, tak ada lagi susah, tak ada lagi sengsara, tak ada lagi duka.
Kalian yang bersedih, bersukacitalah! Ketakutanmu dan airmatamu tak akan
melampaui liang kubur. Allah yang baik Sendiri yang akan menghapus air
matamu! Bersukacitalah, wahai kalian yang dianiaya dunia! penderitaanmu akan
segera berakhir, dan karena penderitaan yang sekejap, kalian akan mendapatkan
di surga suatu kemuliaan yang gilang-gemilang. Bersukacitalah! Sebab kalian
mendapatkan segala yang baik dalam Satu - sumber dari segala yang baik, yaitu
Allah yang baik Sendiri.
Dapatkah seorang bersedih jika ia bersama Allah yang baik; jika ia berbahagia
dengan kebahagiaan Allah yang baik, dari Allah yang baik Sendiri; jika ia melihat
Allah yang baik seperti ia melihat dirinya sendiri? Seperti dikatakan St Paulus,
anak-anakku, kita akan melihat Tuhan muka dengan muka, sebab pada waktu itu
tak akan ada lagi selubung antara Dia dengan kita. Kita akan memiliki Dia dengan
tanpa khawatir, sebab kita tak lagi takut kehilangan Dia. Kita akan mengasihi-Nya
dengan kasih yang tak henti-hentinya dan tak terbagi, sebab Ia saja yang akan
menguasai segenap hati kita. Kita akan menikmati-Nya dengan tanpa kenal lelah,
sebab kita akan mendapati dalam Dia kesempurnaan-kesempurnaan yang
senantiasa baru; dan dalam proporsi sebagaimana kita masuk ke kedalaman
jurang kebijaksanaan, kebajikan, belas kasihan, keadilan, kemuliaan dan
kekudusan, kita akan membenamkan diri ke dalamnya dengan kerinduan yang
baru. Jika suatu penghiburan batin, jika suatu rahmat dari Allah yang baik,
memberikan kepada kita begitu banyak kenikmatan di dunia ini hingga ia
melenyapkan kesulitan-kesulitan kita, hingga ia membantu kita memikul salib
kita, hingga ia memberikan kepada begitu banyak martir kekuatan untuk
menderita siksa aniaya yang paling keji - betapa terlebih lagi kebahagiaan
surgawi, di mana penghiburan-penghiburan dan suakcita diberikan, bukan
setetes demi setetes, melainkan diguyurkan!
Marilah kita menggambarkan bagi diri kita sendiri, anak-anakku, suatu hari abadi
yang senantiasa baru, suatu hari yang senantiasa tenteram, senantiasa tenang;
suatu himpunan yang paling nikmat, yang paling sempurna. Betapa sukacitanya,
betapa bahagianya, andai kita dapat memiliki di bumi ini, walau hanya sekejap
saja, para malaikat, Santa Perawan Maria, Yesus Kristus. Di surga kita akan
melihat dalam keabadian, bukan hanya Santa Perawan Maria dan Yesus Kristus,
tetapi kita juga akan melihat Allah yang baik! Kita akan melihat Dia tak lagi
melalui kegelapan iman, melainkan dalam terang siang, dalam segala KeagunganNya! Jika demikian, betapa bahagianya melihat Allah yang baik! Para malaikat
telah mengkontemplasikan-Nya sejak permulaan dunia, dan mereka belum
terpuaskan; sungguh suatu bencana paling dahsyat bagi mereka terpisah dariNya walau sekejap saja. Harta surgawi, anak-anakku, tak akan pernah dapat
melelahkan kita; kita memiliki Allah yang baik, Pencipta segala kesempurnaan.
Lihatlah, semakin kita memiliki Tuhan, semakin Ia berkenan; semakin kita
mengenal-Nya, semakin kita terpikat dan terpesona dalam pengenalan akan Dia.
Kita akan senantiasa memandang-Nya dan akan senantiasa rindu untuk