Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Topik

: Manajemen Nyeri Non Farmakologi

Hari/Tanggal

: Rabu, 19 Oktober 2011

Waktu

: Jam 10.00 WIB (30 menit)

Penyaji

: Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Palembang


Program Profesi Ners

Tempat
1.

: Ruang Bedah G (RBG) RSMH Palembang


Tujuan

Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan klien diharapkan
mampu mengetahui dan memahami tentang manajemen nyeri non farmakologi
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30
menit klien diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian nyeri
2. Mengetahui tentang macam-macam nyeri
3. Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri
4. Mengetahui tentang manajemen nyeri
II. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien diruang Bedah G (RBG) RSMH Palembang
III. Strategi Pelaksanaan
1. Metode

: Ceramah,diskusi, demonstrasi

2. Media

: Leaflet

IV. Seting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji

Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta penyuluhan

V. Pengorganisasian Kelompok
a.Moderator

: Weni Apriyani, S.Kep

b. Penyaji

: Sukron,S.Kep

c.Fasilitator

: Tiara Ambar Wulan, S.Kep

d. Observer

: Julian Feriza, S.Kep

VI. Pelaksanaan Kegiatan


No
Kegiatan
1 Pendahuluan

Penyuluh
- Salam Pembuka

Peserta
Menjawab salam

- Memperkenalkan diri

Mendengarkan

Waktu
5 menit

Media

5 menit

Leaflet

- Menyampaikan topik
2

Kerja

& tujuan penyuluhan


1. Penyampaian Materi

Mendengarkan

Menjelaskan tentang:

dengan

a. Pengertian Nyeri

perhatian

penuh

b. Macam-macam nyeri
c. Rentang dan skala
nyeri
2.Mendemonstrasikan

Memperhatikan

menegemen nyeri

dan menikuti

7 menit

Menegemen nyeri
3. Tanya Jawab

Bertanya

5 menit

Menjawab

5 menit

Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
4. Evaluasi
Memberikan pentanyaan

pertanyaan

tentang:
a. Pengertian nyeri
b. macam-macam nyeri
b. Rentang & skala nyeri
d. Menegemen nyeri
3

Penutup

Menjelaskan dan

Menyimpulkan

mempraktekkan
Mendengarkan

Salam Penutup

Menjawab salam

3 menit

VII. Evaluasi
3

a. Evaluasi Struktural

Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik

Kesiapan penyuluh dari mahasiswa STIKES Muhammadiyah Palembang


Profesi Ners

b. Evaluasi Proses

Peserta
-

Peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.

Pertemuan berjalan dengan lancar.

Penyuluh
-

Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.

c. Evaluasi Hasil

Tes lisan : di akhir ceramah

Penilaian

Lampiran
4

NYERI
1. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak
dapat dibagi dengan orang lain
Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang
dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka
(IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)
Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun
seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979)
Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor
affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.
Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan
tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu
mengatakannya.
2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut
Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan
b. Nyeri Kronik
Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6 bulan
Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik
NYERI AKUT

NYERI KRONIK

Ringan sampai berat

Ringan sampai berat

Respon sistem syaraf Symphatic:

Respon sistem syaraf

Nadi meningkat
Pernafasan meningkat
Peningkatan tekanan darah

Parasymphatic:
Tanda-tanda vital normal
Kulit kering, hangat
Pupil normal atau dilatasi
5

Diaphoresis
Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka jaringan;

Penyembuhan berlangsung lama

hilang dengan penyembuhan


Klien tampak gelisah dan cemas

Klien tampak depresi dan menarik


diri

Klien melaporkan nyeri

Klien sering tidak menyatakan nyeri


tanpa ditanya

Klien memperlihatkan perilaku yang

Perilaku nyeri tidak ada

mengindikasikan nyeri: menangis,


menggaruk atau memegang area
3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI
Skala Intensitas Numerik (kunatitatif)
0

Skala Ekpresi (kualitatif)


9

10

Skala Intensitas Deskriptif Sederhana

Tidak Ringan
Ada
Sedang

Hebat Sangat Paling


Hebat Hebat

4. MANAJEMEN NYERI
a. Farmakologis
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral (
IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat

b. Non Farmakologis
1) Stimulasi dan pijatan
6

Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir
menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.
2) Kompres Es dan Panas

Es

menurunkan

prostaglandin,

sensitivitas

reseptor

nyeri

kuat,

menghambat inflamasi

Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang

3) Distraksi
Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :
Memfokuskan sesuatu selain nyeri
Persepsi nyeri berkurang
Melihat film, musik, kunjungan temanteman atau keluarga, permainan,
aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :

Bernafas secara pelan pelan, massase sambil menarik nafas pelanpelan,


mendengarkan lagu, sambil menepuk nepukkan jari/kaki.

Membayangkan hal hal yang indah sambil menutup mata

Menonton TV atau acara kegemaran

4) Relaksasi

Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama

Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan

Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar

Perlu latihan dulu.

5) Imajinasi Terbimbing

Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi


kesembuhan.

Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.

Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.


7

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung : Elemen.
Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica
Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta :
EGC.
G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses, English
University Press, London
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta
Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.
Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai