Tujuan:
untuk
mengevaluasi
efektivitas
dari
nebulisasi
beclomethasone dalam pencegahan kekambuhan viral wheezing.
Metode: Studi acak, double-blind, placebo-controlled trial. Anak-anak
usia 1-5 tahun dengan sedikitnya 1 episode viral wheezing dalam 12
bulan
terakhir,
dengan
URTI,
secara
acak
mendapatkan
beclomethasone 400 ug atau placebo dua kali sehari selama 10 hari.
Obat-obatan dimasukkan via nebulizer. Hasil primer yang dilihat
berupa insidens viral wheezing selama 10 hari periode pengobatan.
Hasil: total 525 anak diteliti, 521 anak yang di visit di akhir. 47 anak
didiagnosa wheezing, dengan data tidak signifikan secara statistik
dari kedua kelompok (RR 0,61). Pengobatana dianggap berguna oleh
63% orang tua. 46% pasien masih memiliki gejala infeksi pada akhir
pengobatan.
Kesimpulan: steroid inhalasi tidak efektif dalam mencegah
kekambuhan viral wheezing.
Latar Belakang
1 dari 3 pasien <3 tahun min 1
episode wheezing sering pada kasus
URTI, pada 40% kasus, wheezing
muncul kembali pada URTI berikutnya.
Efikasi obat dalam pencegahan masih
kontroversi, short acting b2-agonists =
pilihan utama pd episode akut.
Studi ini 2 fase: RCT (fase 1) + 6 bulan
observasi prospektif (fase 2)
Metode
Pasien : pasien usia pra-sekolah dengan
riwayat viral wheezing (Okt10-Mar12)
- kriteria inklusi: usia 1-5 tahun, memiliki
gejala URTI viral, minimal memiliki 1
episode viral wheezing dlm 12 bulan, dan
tidak memiiki asthma-like symptoms
- Kriteria eksklusi: hipersensitivitas steroid,
penggunaan kortikosteroid oral dan atau
/ inhalasi, penyakit respirasi kronis, dan
munculnya wheezing pada awal visit.
Metode (2)
Desain studi: acak, double-blind,
desain grup paralel.
Tatalaksana: Suspensi
beclomethasone 400 ug atau placebo
2 x sehari selama 10 hari
diberikan via nebulizer pagi dan
malam hari.
Metode (3)
Visit 1
Mengumpulkan
data demografis,
anamnestic, data
klinis anak
Visit 2
Menilai compliance
terapi
Metode (4)
Skor wheezing
0 = tidak ada wheezing
1 = wheeze pada
2 = wheeze pada
kesuluruhan ekspirasi
dgn/ tanpa fase
inspirasi, terdengar hny
dgn stetoskop
3 = wheezing inspirasi
dan ekspirasi terdengar
meski tanpa stetoskop
Keluaran
Hasil primer: persentase anak
dengan wheezing selama episode
URTI.
Hasil sekunder: persentasi pasien
dengan: wheezing sedang-berat,
butuh tindakan medis selama
penelitian, harus dibawa ke UGD,
memiliki skor asthma-like symptom,
dan sangat adherent terhadap terapi
HASIL
HASIL
Hasil
Wheezing didapatkan pada 47 anak
(9,0% CI: 6,7-11,3) (26 saat periode 10
hari dan sisanya setelah akhir penelitian)
dengan hasil yang tidak signifikan secara
statistik diantara 2 kelompok. 40 kasus
ringan dan 7 kasus sedang.
18 anak (6,8% [95% CI:4,2 hingga 10,4] yang
menerima beclomethasone dan 29 (11,1% [95%
CI: 7,7 hingga 15,4] menerima plasebo.
Hasil
Persepsi orang tua dari keparahan gejala dan efikasi
terapi:
62% merasa berguna (tdk ada perbedaan antara
kedua kelompok)
Hari 1 = overall mean skor SD 2,85 2,04 pada
kelompok beclomethasone dan 2,94 2,06 pada
kelompok placebo.
Hari 10 = skor turun jadi 1.20 1.66 and 1,53 2,01
Tidak ada hasil yang signifikan ketika mengevaluasi
gejala individual.
Pada akhir terapi, orang tua melaporkan gejala URTI
pada 46% anak.
Kesimpulan
Steroid inhalasi memiliki keuntungan
dalam mencegah viral wheezing,
meskipun tidak banyak, dan tidak
memiliki pengaruh yang terlalu
bermakna dalam mengurangi gejala
URTI. Obat ini mungkin memiliki
efikasi yang besar pada anak dengan
viral wheezing episode berulang.