Anda di halaman 1dari 5

L

s
o
M
b
d
k
u
p
g
fy
n
r
t
a
ilh
m
e
:
jc
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK

A. Langkah Langkah Pengambilan Keputusan

Terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam melakukan pengambilan keputusan
termasuk didalamnya pengambilan keputusan jangka pendek.

B. Konsep Biaya dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

O p p o rt
u n it y
cost

R e le v
a n t
C o st

kon sep
b ia y a
u n tu k
p en g am b
ila n
ke p u tu sa
n
S u
n k
cos
t

C. Penerapan Konsep Biaya Relevan dalam Situasi Tertentu


Dalam penerapan konsep biaya relevan ada empat situasi yang akan dihadapi oleh perusahaan
yaitu :
Pesan an K hu su s (

M e m b u a t S e n d ir i a t a u M e m b e li d a r i L u a r (

M e m p e r t a h a n k a n a t a u M e n g h e n t ik a n

L a n g s u n g D iju a l a t a u D ip r o s e s le b ih L a n ju t

1. Pesanan Khusus (Special Order)


Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas dibawah yang
dimiliki perusahaan. Pada saat ini terdapat calon pembeli yang ingin melakukan
pesanan khusus pada perusahaan dengan harga jual dibawah harga reguler

perusahaan. Keputusan pesanan khusus memfokuskan pada pertanyaan apakah


pesanan khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan pesanan seperti ini seringkali
menarik khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi di bawah kapasitas produktif
maksimunya.
2. Membuat Sendiri atau Membeli dari Luar (Make Or Buy)
Dalam situasi ini perusahaan biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada
produk didalam perusahaan itu sendiri, namun terdapat penawaran yang lebih murah
dari pemasok diluar perusahaan untuk memasok komponen tersebut. Dalam hal ini
keputusan yang harus diambil oleh perusahaan adalah tetap memproduksi komponen
dalam perusahaan atau membeli dari pemasok. Ada banyak faktor penting yang
menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan ini; salah satunya adalah
pertimbangan biaya. Selain tentu saja faktor seperti kompetensi (atau kapabilitas
produksi), volume atau kuantitas, kebijakan multiple-sources, inventori, ataupun
pertimbangan lain terkait strategi perusahaan
3. Mempertahankan atau Menghentikan (Keep Or Drop)
Situasi ini muncul apabila perusahaan memiliki beberapa jenis produk dan ada
beberapa jenis produk yang tidak menguntungkan bagi perusahaa. Dalam hal ini
perusahaan harus memutuskan apakah akan tetap berproduksi atau menghentikan
penjualan dan produksi produk tersebut.
4. Langsung Dijual atau Diproses lebih Lanjut (Sell Or Process Further)
Situasi ini terkait dengan perusahaan yang memproduksi joint product. Joint poduct
berasal dari satu proses produksi yang akan menghasilkan beberapa jenis produk.
Alokasi dalam joint product bukan merupakan biaya relevan melainkan sunk cost.
Keputusan untuk memilih apakah produk yang dihasilkan dari joint product tersebut
akan dijual atau diproses lebih lanjut dilakukan setelah joint product selesai.
D. Teori Kendala (Theory of constraint)
Theory Of Constraint (TOC) atau teori kendala mulanya berkembang dalam akuntansi
manajemen sektor swasta. Konsep dari teori tersebut adalah setiap perusahaan menghadapi
sumber daya yang terbatas dan permintaaan yang terbatas atas setiap produk. Keterbatasanketerbatasan ini disebut kendala (constraint). Teori ini menawarkan suatu cara untuk
mengatasi kendala dalam produksi dan lebih memusatkan perhatian pada peningkatan
produktivitas secara berkesinambungan serta pengukuran secara global atas throughput,
inventory dan total biaya. TOC merupakan filosofi manajemen yang memfokuskan untuk
mengidentifikasi kendala-kendala yang mempengaruhi proses produksi suatu perusahaan,

kemudian mengoptimalkan pengunaan sumber daya yang memiliki kendala tersebut untuk
memaksimumkan throughput dan meningkatkan keuntungan.
TOC memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi yaitu: throughput, persediaan dan
beban

operasi.

Tujuan

manajemen

dinyatakan

dengan

meningkatkan throughput,

meminimalkan persediaan, dan menurunkan biaya operasi. TOC adalah metode untuk
memaksimalkan

laba

operasi

ketika

dihadapkan

dengan

beberapa

operasi bottleneck dan nonbottleneck. TOC mendefinisikan tiga ukuran sebagai berikut:
1. Throughput Margin, yaitu pendapatan dikurangi direct material dari barang yang
terjual (komponen direct material dalam cost of good sold). Tingkat di mana suatu
organisasi menghasilkan uang melalui penjualan.
2. Biaya Persediaan, yaitu jumlah biaya bahan baku dalam direct material, work in
process, dan persediaan barang jadi, biaya research and development, dan biaya
peralatan dan gedung. Seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah
bahan baku menjadi throughput.
3. Operating cost, yaitu semua biaya operasi (selain direct material) yang terjadi untuk
memperolehthroughput margin. Operating cost meliputi gaji dan upah, sewa,
penyusunan dan semacamnya. Seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk
mengubah persedian menjadi throughput.

REFERENSI
Atkinson, Anthony A. Kaplan, Robert S, Matsumura, Ella Mae, And Young S. Mark,
Management Accounting : information For Decision Making and Strategy Executive, 6
Edition, Pearson Education, 2012.
Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M., and Guan, Liming, Cost Management, 6
edition Western Cengage Learningt, 2009
https://kampuskeuangan.wordpress.com
https://sites.google.com/
http://alkanurkidyunmusisa.blogspot.com/2013/10/akuntansi-manajemen.html
http://shiftindonesia.com/make-or-buy/
http://www.akuntansipendidik.com/2014/02

https://tenof.wordpress.com/tag/teori-kendala/

Anda mungkin juga menyukai