Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas Klien
Inisial Klien

: Tn. S

Usia

: 40 Tahun

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Laki- laki

Nomor Reg

: 02 23 68

Masuk RSJ

: 7 Desember 2015

Alamat

: Balkot 3

B. Tujuan Kunjungan Rumah


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa dan menjadi sistem pendukung yang efektif
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien
selama dirumah sakit
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan data
sekunder (Rekam Medik ) mengenai
1) Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit
2) Faktor predisposisi dan presipitasi
3) Genogram keluarga
4) Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien
5) Suport sistem keluarga
c. Melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
terkait dengan Tn. S dan 5 tugas perkembangan keluarga.
1) Keluarga mampu mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien
mengalami gangguan jiwa (gangguan persepsi sensori halusinasi dan Resiko
perilaku kekerasan)

2) Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap


klien.
3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien yang sakit di rumah.
4) Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di keluarga dan
memodifikasi lingkungan yang terapeutik yang ada di masyarakat.
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
d. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang
ditemukan
e. Memotivasi pihak keluarga untuk melajutkan

perawatan ketika klien sudah

pulang dari runah sakit.


f. Mengkaji keadaan rumah dan lingkungan sekitar.

C. Rencana Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
Memperkenalkan diri dengan terlebih dulu memberi salam dan menjelaskan
bahwa perawat merupakan mahasiswa dari Avicenna yang sedang praktek di
RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara di ruang Teratai dan merupakan perawat
praktek yang merawat klien selama 2 minggu. Menjelaskan tujuan dan kontrak
waktu bila keluarga bisa menerima kedatangan mahasiswa.
b. Validasi
Mengkaji dan menvalidasi data tentang klien antara lain: alasan klien dibawa ke
RSJ. faktor predisposisi dan presipitasi, genogram, psikososial dan lingkungan,
persepsi keluarga tentang penyakit klien, sistem pendukung di keluarga, usahausaha yang telah dilakukan keluarga, serta kendala keluarga dalam merawat
klien dirumah dan mendiskusikan dengan keluarga hal-hal yang dapat dilakukan
dirumah.
c. Kontrak

Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang topik yang akan


dibicarakan terkait dengan masalah keperawatan dan perkembangan kondisi
klien dan waktu yang diperlukan untuk membicarakan masalah klien serta
memilih tempat yang nyaman bagi keluarga dan perawat untuk berbincangbincang dan berdiskusi
2. Fase kerja
a. Tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa
Diagnosa I:
Perubahan sensori persepsi: halusinasi dengar
Tuk 4 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga tentang :
Pengertian halusinasi
Pengertian halusinasi
Jenis halusinasi yang dialami oleh klien
Tanda dan gejala halusinasi
Cara berkomunikasi
Pemberian obat
Pemberian aktivitas kepada klien
Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau

SP 1 Keluarga :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien:
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan jenis halusinasi
yang dialami pasien beserta proses terjadinya
a. Pengertian halusinasi
b. Gejala halusinasi yang dialami klien
c. Jenis halusinasi
d. Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutuskan
halusinasi
3. Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga
SP 2 Keluarga :
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien


halusinasi di rumah, beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian bersama
SP 3 Keluarga :
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow-up pasien setelah pulang kapan perlu mendapat
bantuan: halusinasi tidak terkontrol, dan resiko mencederai orang lain

Diagnosa 2
Resiko perilaku kekerasan: mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tuk 8 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga tentang :
Pentingnya peran serta keluarga sebagai pengukung klien untuk
mengatasi perilaku kekerasan
Potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku
kekerasan
Jelaskan pengertian, penyebabmakibat dan cara merawat klien
perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga
Peragakan cara merawat klien ( Menangani perilaku kekerasan )
Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
Cara berkomunikasi
Pemberian obat
Pemberian aktivitas kepada klien
Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau

SP 1 Keluarga
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala serta proses terjadinya
PK
3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK
SP 2 Keluarga
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan PK
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK
SP 3 Keluarga
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Menanyakan perasaan keluarga setelah berbicara dan berdiskusi dengan perawat
b. Evaluasi Obyektif
Keluarga dapat menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien, caracara merawat klien, mendemontrasikan cara merawat klien, dapat menyebutkan
akibat bila masalah tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebutkan tempat
yang dapat dikunjungi bila kambuh
c. Tindak lanjut
Meminta keluarga untuk dapat melakukan perawatan klien dirumah seperti yang
telah didiskusikan dengan perawat saat kunjungan rumah
d. Kontrak

Menganjurkan keluarga untuk datang ke RSJ

bila masih ada yang kurang

paham tentang cara perawatan di rumah dan dapat meminta penjelasan dari
perawat.
Strategi Komunikasi
1. Orientasi
Selamat pagi Pak, Bu. Perkenalkan Saya Ravita Dayani dan teman-teman, kami dari
mahasiswa STIK Avicenna Kendari, yang lagi dinas di Rumah Sakit Jiwa provinsi
Sulawesi Tenggara. Kami yang merawat anak bapak/ibu dirumah sakit
Kami ditugaskan oleh Rumah Sakit jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara untuk melakukan
kunjungan rumah pasien yang bernama Tn. S maksud dan tujuan kunjungan rumah ini
adalah untuk membantu proses keperawatan Tn. S melalui pengumpulan data lengkap,
selain itu, untuk memberikan informasi kepada Bapak dan Ibu mengenai kondisi
perkembangan Tn. S selama di rawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara,
Kendari.
2. Validasi
Bapak dan Ibu, apakah sebelumnya Tn. S pernah mengalami sakit seperti ini?, selama
sakit tersebut, apakah Tn. S dirawat di RSU atau RSJ?, untuk saat ini Tn. S dibawa ke
RSJ. untuk menerima perawatan, bagaimana prosesnya hingga Bapak dan Ibu
memutuskan Tn. S dirawat dan membawanya ke sama?, apa yang telah terjadi pada Tn. S
sebelumnya?, Tn. S mempunyai saudara berapa? Tn. S anak ke berapa?, saat dirumah,
siapa orang terdekat dengan Tn. S?, Bagaimana hubungan antara Tn. S dengan anggota
keluarga di rumah dan masyarakat sekitar sini?, siapakah orang dalam keluarga yang
dekat dengan Tn. S? apakah Tn. S pernah atau sering cerita kepada keluarga tentang
masalahnya yang sedang atau telah dialaminya? Menurut Bapak dan Ibu, gangguan yang
sedang dialami Tn. S ini bagaimana? Sebelum dirawat di RSJ Provinsi, apa yang telah

dilakukan atau diberikan keluarga untuk Tn. S dalam proses kesembuhannya? Kendala apa
yang dialami oleh keluarga dalam memberikan perawatan kepada Tn. S? apakah bapak
Ibu pernah menjenguk Tn. S di RSJ. selama Tn. S dirawat disana?, kapan terakhir Bapak
dan Ibu menjenguk Tn. S belakangan ini selama di RSJ?.
a. Kontrak
Apa Bapak dan Ibu tidak keberatan jika Kami berada disini kurang lebih satu jam
untuk mendiskusikan tentang perkembangan Tn. S selama dirawat di RSJ Provinsi
Sulawesi Tenggara dan memberitahukan kepada keluarga bagaimana cara merawat
Tn. S saat Tn. S pulang kerumah nanti.
b. Fase Kerja
Baiklah Bapak dan Ibu, Kami akan menjelaskan dan menceritakan tentang kondisi
atau keadaan terakhir yang sedang dialami oleh Tn. S, saat ini Tn. S sudah
kooperatif saat komunikasi, baik dengan teman-temannya disana dan para perawatan
yang memberikan perawatan disana, Tn. S sudah dapat mengendalikan
halusinasinnya dengan cara melakukan jadwal kegiatan yang sudah ditentukan oleh
klien sendiri dan perawat.
saat ini Tn. S sedang Resiko gangguan sensori persepsi halusinasi dan resiko
perilaku kekerasan.
Kami akan menjelaskan satu persatu gangguan yang sedang dialami Tn. S tersebut,
kita mulai dari Halusinasi adalah tanggapan yang salah tanpa rangsangan dari luar
yang dapat berupa halusinasi pendengarang, penglihatan, penciuman, perabaan dan
kecap.
Tanda dan gejala adalah berbicara sendiri, pembicaraan kacau kadang tidak masuk
akal, tertawa sendiri tanpa sebab, ketakutan, ekspresi wajah tegang, tidak mau

mengurus diri, sikap curiga dan bermusuhan, menarik diri dan menghindari orang
lain.
Halusinasi mempunyai beberapa tahapan, antara lain tahap I dimana halusinasi
bersifat menyenangkan, tanda dan gejalanya yaitu menyeringai atau tertawa tidak
sesuai, menggerakkan bibir tanpa bicara, gerakan mata cepat, bicara lambat, diam
dan pikiran dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikan.
Tahap II dimana bersifat menjijikan, dengan tanda antara lain cemas, konsentrasi
menurun, ketidakmampuan membedakan yang nyata dan tidak nyata.
Tahap III yaitu halusinasi yang bersifat mengendalikan, tandanya antara lain
cenderung mengikuti halusinasinya. Kesulitan berhubungan dengan orang lain,
perhatian atau konsentrasi menurun/ cepat berubah dan kecemasan berat
(berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk/ perintah).
Tahap IV adalah halusinasi bersifat menaklukan, tandanya adalah klien mengikuti
perintah halusinasi, klien tidak mampu mengendalikan diri, klien tidak mampu
mengikuti perintah nyata dank lien berisiko mencederai diri dan orang lain dan
lingkungan.
Cara mengendalikan halusinasi antara lain dengan mengajarkan klien untuk tidak
mengikuti perintah halusinasi misalnya, Kami tidak mau mendengar kamu!.
Mengajarkan klien untuk meminta tolong dengan orang lain untuk menghentikan
halusinasi. Misalnya : Apakah kamu (orang lain itu) mendengar apa yang Kami
dengar? Meminta orang lain untuk menyapa jika klien berbicara sendiri.
Dan bagaimana penanggulanangan halusinasi di rumah?, penanggulangan atau
penanganan klien di rumah antara lain jangan biarkan klien sendiri, anjurkan untuk
terlibat dalam kegiatan rumah, Bantu klien untuk berlatih cara menghentikan
halusinasinya. Memotivasi keluarga untuk mengawasi klien minum obat, dan

menjelaskan prinsip benar untuk minum obat. jika klien terlihat bicara atau tertawa
sendiri, segera sapa atau mengajak klien bicara, memotivasi anggota keluarga yang
lain untuk mengontrol keadaan klien,

memberi pujian positif pada klien dan

keluarga saat mampu melakukan apa yang dianjurkan, dan segera membawa ke RSJ
jika halusinasi berlanjut dan beresiko mencederai diri, dan orang lain.
Bapak dan Ibu apa yang sudah Kami jelaskan tadi adalah tentang gangguan
halusinasi dan sekarang akan Kami lanjutkan menjelaskan apa sebenarnya resiko
perilaku kekerasan.
Kami mau memberi tahu bahwa Penyebab, tanda dan gejala bentuk perilaku
kekerasan dan akibat perilaku kekerasan yang di alami oleh Tn. S. Bapak/Ibu bisa
tidak menceritakan awal munculnya perilaku kekerasan Tn. S? Nah Bapak/Ibu tahu
tidak apa yang menyebabkan perilaku kekerasan muncul? Ya....Betul....Salah
satunya adalah cemas,kekerasan dalam keluarga,sosial, lingkungan yang ribut
kritikan yang mengarah kepada penghinaan kehilangan orang yang dicintai serta
hubungan yang kurang harmonis.
3. Terminasi
a. Evaluasi
1)
Evaluasi subjektif
Sekarang bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah Kami menyampaikan
keadaan Tn. S kepada Bapak dan Ibu?.
Apakah Bapak dan Ibu sudah mengerti tentang masalah yang sekarang dialami
oleh Tn. S?, dan bagaimana peran Bapak dan Ibu dalam membantu proses
penyembuhannya?.
Apakah Bapak dan Ibu sudah memahami apa itu Halusinasi?, bagaimana tandagejalanya?, apa itu resiko perilaku kekerasan?, dan bagaimana tanda dan

gejalanya?, apa peranan keluarga dalam menghadapi klien dengan halusinasi, dan
resiko perilaku kekerasan?.
2)

Evaluasi objektif

Baiklah Bapak dan ibu, coba Bapak dan Ibu jelaskan kembali apa yang
sedang anak/ saudara Bapak dan Ibu alami? Dan bagaimana peran Bapak dan
Ibu dalam membantu proses penyembuhannya?, apa yang harus Bapak dan Ibu
lakukan bila gangguan-gangguan itu muncul?, bagaimana peran keluarga
dalam memberikan perawatan pada Tn. S?.
b. Tindak lanjut
Tn. S sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dalam proses penyembuhannya,
kapan Bapak dan Ibu bersedia mengunjungi anak Bapak dan Ibu?, sekarang Bapak
dan Ibu telah mengerti gangguan apa yang sedang dialami Tn. S jadi Kami harap
Bapak dan Ibu menerapkannya pada Tn. S agar proses penyembuhannya Tn. S
menjadi lebih optimal.
c. Rencana yang akan datang
Baiklah Bapak dan Ibu sudah satu jama kita berdiskusi tentang masalah dan cara
perawatan Tn. S yang saat ini masih dirawat di RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara.
Mudah-mudahan apa yang telah Kami sampaikan tadi dapat bermanfaat bagi Bapak
dan Ibu dalam memberikan perawatan Tn. S saat pulang nanti.
Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan, Bapak dan Ibu dapat menghubungi RSJ
Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan lebih
lanjut.
D. Terminasi Akhir
Pak/bu, kami mengadakan kunjungan rumah ini hanya satu kali, mudah-mudahan
bapak/ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan, kami permisi..

E. Hasil Kunjungan Rumah


Mahasiswa dan pihak rumah sakit diterima dengan baik oleh keluarga pada hari
Selasa, 29 Desember 2015 pukul 16.00 WITA. Hasil yang didapat dari kunjungan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien selama di
RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara .
Menurut pengamatan dokter, kondisi klien sudah mulai stabil meskipun terkadang
masih bicara terus, sehingga klien dibawa pulang dulu untuk dirawat dirumah.
2. Menvalidasi data, melengkapi data yang telah diperoleh dari klien dan data
sekunder mengenai :
a. Alasan masuk klien ke RSJ Provinsi SULTRA
Ibu klien mengatakan bahwa klien masuk RSJ Sultra dikarenakan klien
sering jalan tanpa tujuan, bicaranya kacau serta sering mengulang-ngulang
perkataan yang sama.
b. Faktor Predisposisi dan Prepitasi
Klien menyelesaikan pendidikannya sampai S1
c. Psikososial dan Lingkungan
Psikososial :Semenjak sakit klien tidak memiliki teman, sering bicara kacau
dan sering jalan sendiri tanpa tujuan.
Lingkungan : Klien di jauhi oleh tetangganya karena klien sering bicara
kacau
d. Persepsi keluarga terhadap klien.
Keluarga menganggap penyakit klien merupakan cobaan dari Allah swt dan
harus diterima dengan sabar dan hati lapang. Keluarga juga berharap klien
cepat sembuh.
e. Pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien.
Menurut keluarga mereka kurang mengerti cara merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa dan sudah merasa bosan karena klien sudah
sering kali kambuh
f. Support sistim dalam keluarga.
Menurut keluarga klien paling dekat dengan bapaknya.
g. Kapan terakhir kali keluarga menjenguk klien.
Keluarga mengatakan jarang mengunjungi klien.
h. Harapan keluarga.

Keluarga sangat berharap klien dapat sembuh, dan dapat menjalani


kehidupan seperti dulu. Keluargapun berharap klien tidak kambuh lagi bila
klien sudah pulang.
i. Persiapan keluarga terhadap kepulangan klien.
Keluarga belum siap menerima kepulangan klien, kleuarga berharap klien
bisa dibawa dan dirawat kembali dirumah sakit.
j. Pelayanan kesehatan yang ada disekitar rumah.
Di dekat rumah klien ada satu Puskesmas yang tidak jauh, yang dapat
digunakan sebagai sumber fasilitas kesehatan.
F. Implementasi
Diagnosa keperawatan: Stimulasi Persepsi: Halusinasi Pendengaran
TUK 4 : Klien mendapatkan dukungan dari keluarga untuk mengatasi harga diri
Tindakan Keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
3. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang
dialami klien beserta proses terjadinya
4. Menjelaskan cara-cara merawat klien halusinasi.
Evaluasi :
Subyektif :

Keluarga mengatakankan senang setelah berbicara dan berdiskusi dengan perawat


Keluarga menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat klien, cara-cara merawat

klien
Keluarga menyebutkan akibat bila masalah tidak ditangani dengan tepat
Keluarga menyebutkan tempat yang dapat dikunjungi bila kambuh

Obyektif :

Keluarga (ibu) kontak mata +


Keluarga bersifat ramah selama berdiskusi
Keluarga tampak tidak bahagia dengan kepulangan klien.
Keluarga tampak menyebutkan cara-cara merawat klien
Keluarga tampak mendemonstrasikan cara merawat klien, dapat menyebutkan akibat
bila masalah tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebutkan tempat yang dapat
dikunjungi bila kambuh.

Analisa :

TUK 4 tercapai, klien mendapat dukungan keluarga dalam mengatasi halusinasi


Planing
Perawat :

Memotivasi keluarga untuk sebisa mungkin merawat klien dengan baik dirumah.

Klien :

Memotivasi keluarga untuk mempertahankan suasana di lingkungan rumah yang


dapat meningkatkan harga diri klien, keluarga kesepakatan untuk terlibat dalam
asuhan klien baik dirumah sakit atau dirumah sendiri.

DOKUMENTASI KEGIATAN HOME VISIT

Anda mungkin juga menyukai