CINCIN NEWTON
Agung Kurniawan,Yulita Inayatus S., Gontjang Prajitno
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: agung.kurniawan14@mhs.physics.its.ac.id
Abstrak Telah dilakukan percobaan yang berjudul
Cincin Newton, yang bertujuan untuk mempelajari peristiwa
interferensi pada percobaan cincin Newton, menjelaskan
fungsi-fungsi alat pada cincin Newton, mengukur panjang
gelombang dari lampu halogen dengan menggunakan metode
cincin Newton, dan mencari keseksamaan antara panjang
gelombang yang terukur dengan panjang gelombang yang
sebenarnya. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini
adalah interferensi cahaya. Alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah satu set newton rings dan satu buah
lampu halogen. Setelah alat dirangkai dinyalakan lampu
halogen, lalu diatur reflektor lalu diamati pada teropong dan
diukur jari jari pada orde yang telah ditentukan serta
dicatat, lalu dilakukan perthitungan panjang gelombang.
Peristiwa interferensi terjadi karena gelombang cahaya yang
masuk ke lensa plan konveks akan mengalami beda fase 180 o
saat dipantulkan dan bertemu dengan gelombang cahaya
datang maka akan saling menghilangkan, sedangkan
gelombang yang sebelum dipantulkan melewati medium udara
terlebih dahulu akan saling menguatkan sehingga membentuk
pola terang. Fungsi alat pada cin-cin newton, teropong untuk
mengamati pola gelap terang, skala vernier untuk mengukur
jari-jari pola gelap terang, reflektor untuk pemantul cahaya
lampu halogen, lensa plan konveks tempat terjadi pola gelap
terang, kaca plan pararel sebagai pemantul gelombang
transmisi. Lalu panjang gelombang lampu halogen yang
dihasilkan dari percobaan adalah 6,84 x 10-4 mm. Tingkat
keseksamaan antara panjang gelombang hasil percobaan dan
panjang gelombang yang sebenarnya memiliki error sebesar
4,25%.
Kata Kunci Cahaya, cincin Newton, interferensi cahaya.
I. PENDAHULUAN
(1)
(2)
) , m = 0, 1, 2,...
(3)
(4)
sin = =
(5)
(6)
II. METODOLOGI
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah satu set
alat Newtons Ring dan lampu halogen yanng berfungsi
sebagai sumber cahaya, serta line spectrum light source .
Komponen yang terdapat pada Newtons Ring adalah
teropong, lensa plan-konveks, kaca plan-paralel, reflektor,
dan skala vernier.
Adapun skema alat dalam percobaan ini dapat dilihat
pada gambar berikut:
(7)
dengan:
m = orde cincin (0,1,2,....)
R = 2500 mm
r = jari-jari cincin
10,00
y = 1,7646x + 0,3058
R = 0,9938
5,00
0,00
0
r2
Gambar 3. Grafik hubungan orde dengan kuadrat jari-jari cincin sebelah
kiri
y = 2,1838x - 1,2144
R = 0,9853
r2
Gambar 4. Grafik hubungan orde dengan kuadrat jari-jari cincin sebelah
kanan
mm
setelah semua data diolah, dicari error dengan
menggunakan persamaan berikut,
|
(8)
Orde
Rata-rata (mm)
1 (mm)
2 (mm)
3 (mm)
1,49
1,49
1,42
1,47
1,84
1,89
2,02
1,92
2,31
2,42
2,42
2,38
Orde
Rata-rata (mm)
1 (mm)
2 (mm)
3 (mm)
0,9
1,14
1,14
1,06
1,58
1,75
1,73
1,69
1,99
1,99
3,05
2,34
0,000860
0,000656
31,17
0,000735
0,000656
12,00
0,000757
0,000656
15,45
Rata-rata
0,000784
0,000656
19,54
0,000449
0,000656
31,49
0,000569
0,000656
13,27
0,000732
0,000656
11,61
0,000584
0,000656
11,05
Rata-rata
4
mendekati panjang gelombang lampu
sebenarnya yakni sebesar 6,56 x 10-4 .
halogen
yang
IV. KESIMPULAN
Peristiwa interferensi terjadi karena gelombang
cahaya yang masuk ke lensa plan konveks akan mengalami
beda fase 180o saat dipantulkan dan bertemu dengan
gelombang cahaya datang maka akan saling menghilangkan,
sedangkan gelombang yang sebelum dipantulkan melewati
medium udara terlebih dahulu akan saling menguatkan
sehingga membentuk pola terang. Fungsi alat pada cin-cin
newton, teropong untuk mengamati pola gelap terang, skala
vernier untuk mengukur jari-jari pola gelap terang, reflektor
untuk pemantul cahaya lampu halogen, lensa plan konveks
tempat terjadi pola gelap terang, kaca plan pararel sebagai
pemantul gelombang transmisi. Lalu panjang gelombang
lampu halogen yang dihasilkan dari percobaan adalah 6,84 x
10-4 mm. Tingkat keseksamaan antara panjang gelombang
hasil percobaan dan panjang gelombang yang sebenarnya
memiliki error sebesar 4,25%.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis A.K. mengucapkan rasa syukur kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Kemudian
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Gontjang Prajitno selaku dosen pengampu mata kuliah
Gelombang dan Optik. Selain itu penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Saudara Yulita Inayatus S. selaku
asisten laboratorium praktikum cincin Newton yang telah
membantu selama praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Varidi. 2010. Fisika Dasar. Erlangga, Jakarta.
[2] Giancoli. 2001. Fisika Edisi ke Lima. Erlangga, Jakarta.
[3] Sarojo,conyarn AGY. 2011. Gelombang dan Optik. Salemba Teknika,
Jakarta
[4] Serway, Jewet. 2010. Physics For Schientist and Engineers.
Brooks/Cole, Callifornia.
|
|
|
|