Rekayasa Lalu Lintas 2
Rekayasa Lalu Lintas 2
Hasil pekerjaan tersebut kemudian dinilai dalam lingkup tingkat pelayanan yang
dikehendaki serta konsekuensi perkembangan sosial-ekonomi sebagai akibat usulan
jaringan perangkutan. Beberapa penyempurnaan mungkin diperlukan, dan informasi
yang diperoleh selama usaha tersebut patut digunakan untuk memodifikasi hasil
yang telah dicapai pada tahap awal proses perencanaan. Kemudian pola perlalulintasan disusun sesuai dengan jaringan perangkutan yang telah disempurnakan.
Proses ini berulang terus sampai tercapai hasil yang memuaskan.
Tahapan Kegiatan (Kodoatie, RJ. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur)
Komponen utama dalam kegiatan perencanaan transportasi meliputi tahapan
sebagai berikut: Formulasi tujuan, sasaran dan lingkup perencanaan: merupakan
tahap awal dari perencanaan yang temasuk di dalamnya identifikasi masalah serta
pengenalan lokasi perencanaan untuk menentukan metode perencanaan dan
kebutuhan data. Prediksi kondisi masa yang akan datang: termasuk di dalamnya
adalah prdiksi besar pergerakan juga pola interaksi serta dampaknya. Analisis hasil
prediksi kondisi masa yang akan datang: analisis yang perlu dilakukan tergantung
pada tujuan, sasaran dan lingkup perencanaan. Misalnya dapat berbentuk
penentuan kebutuhan prasarana, pola operasi atau manajemen sarana-prasarana,
dampak peningkatan atau penyediaan prasarana terhadap ekonomi, lingkungan dan
sebagainya. Tahapan yang cukup sederhana untuk proses studi perencanaan
transportasi lengkap secara rinci adalah terdiri dari beberapa langkah dasar sebagai
berikut ini: Penyusunan tujuan dan sasaran perencanaan, yaitu menyajikan suatu
pernyataan yang jelas tentang tujuan dan sasaran rencana dengan beberapa
indikasi prioritas. Pengumpulan data lapangan, yakni melakukan pengumpulan
seluruh data yang diperlukan bagi suatu studi perencanaan transportasi. Identifikasi
masalah, yakni mengkaji secara mendalam permasalahan-permasalahan yang ada
dan mungkin di masa mendatang.
Penyusunan alternatif perencanaan, yaitu perumusan alternatif-alternatif
perencanaan dalam usaha mengantisipasi permasalahan yang ada dan yang
dimungkinkan akan ada. Prediksi dampak perencanaan, yaitu melakukan prediksi
terhadap komponen-komponen dampak yang mungkin akan timbul di masa
mendatang untuk masing-masing alternatif perencanaan. Tahap Evaluasi, yaitu
tahapan akhir yang melihat dampak yang dapat diperkirakan pada tahap ini
dibanding dengan tujuan dan sasaran perencanaan yang ditetapkan.
Perencanaan Transportasi Jangka Panjang Kegiatan perencanaan transportasi yang
paling besar pada tahun-tahun terakhir ini ialah perencanaan transportasi perkotaan,
dimana fokus perhatiannya adalah merencanakan prasarana jalan dan transportasi
umum untuk masa depan. Dalam bidang perencanaan transportasi perkotaan inilah
sebagian besar riset dan pengembangan alat-alat model baru yang telah dilakukan
dimana sebagian besar pengalaman dalam perencanaan transportasi jangka
panjang telah dikembangkan. Perencanaan transportasi memiliki suatu hirarki sama
seperti jenis perencanaan pengambilan keputusan lainnya yang pada satu pihak
Persoalan yang dihadapi adalah buruknya pelayanan atau rendahnya user benefit
yang diterima oleh masyarakat dari angkutan umum. Keadaan ini diperparah oleh
tidak adanya bentuk disinsentif yang diberikan kepada pengguna kendaraan pribadi.
Hal ini juga disebabkan kurang kebijaksanaan dari pemerintah yang lebih memihak
angkutan umum dan mampu menurunkan daya tarik kendaraan pribadi.
Tingkah laku dan peluang (behaviour and probabilistic) pemilihan moda dari
masyarakat pengguna moda (user) transportasi dari golongan berpendapatan tinggi
dan menengah cenderung memilih kendaraan pribadi dari pada angkutan umum.
Karenanya, persoalan inefisiensi pergerakan harus dijawab dengan mengurangi
jumlah kendaraan tanpa merubah jumlah permintaan pergerakan dengan cara
menaikkan kapasitas angkut kendaraan yang dapat diterima oleh setiap tingkat
golongan pendapatan Pada pasar persaingan sempurna, keseimbangan pada
sistem transportasi perkotaan ditentukan oleh pilihan pengguna atas dasar
pertimbangan kinerja kendaraan. Oleh karenanya, perubahan perilaku dan peluang
pengguna dalam pemilihan moda perlu dikaji agar pilihan masyarakat (consume
choice) lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi.
Kecepatan rata-rata adalah ukuran yang penting dari kinerja lalu-lintas, yang
dinyatakan dalam kilometer/jam atau mil/jam. Terdapat dua jenis kecepatan ratarata, yakni: kecepatan sesaat rata-rata (spot speed) atau time mean speed, dan
kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) atau travel time.
Kecepatan sesaat rata-rata (spot speed) yaitu nilai rata-rata dari
serangkaian kecepatan sesaat dari individu kendaraan yang melintasi titik tertentu
pada suatu ruas jalan, yang dirumuskan dengan:
ut = 1/N u(1-n) ..(3)
dimana:
us = D / t .. (4)
dimana:
dimana:
k = Konsentrasi lalu-lintas
q = Arus/Volume lalu-lintas
us = kecepatan rata-rata ruang (time mean speed)
b. Pada saat konsentrasi tinggi, pengamat mungkin juga tidak dapat mencatat arus lalulintas karena arus lalu-lintas berhenti.
c. Dengan demikian, kurva model ini akan berada diantara dua titik nol dari fungsi arus
lalu-lintas.
beberapa model hubungan antara arus lalu-lintas dan konsentrasi (Daniel L dan
Mathew J.H, 1975).
Model Parabolik Arus Lalu-lintas Konsentrasi, merupakan model yang
dirumuskan oleh Greenshields, sebagai berikut:
q = k u = k ut (1-k / kj) = u .k ut k2/ kj .. (8)
Untuk kondisi arus lalu-lintas maksimum digunakan turunan (diferensial) dari
persamaan, dengan penetapan dq/dk = 0, dan pendefinisian qm (arus lalu-lintas
maksimum) = ut kj / 4 = um kj / 2 ; km (konsentrasi maksimum) = kj / 2 dan um
(kecepatan maksimum) = ut / 2.
Model Logaritmik Arus Lalu-lintas Konsentrasi, merupakan model yang
dirumuskan oleh Greenberg (gambar 2), sebagai berikut:
q = k u = k um ln (kj / k) . (9)
Untuk kondisi arus lalu-lintas maksimum digunakan turunan (diferensial) dari
persamaan diatas, dengan km = kj / ; um = um ; qm = um kj / e.
hubungan antara kecepatan dan arus lalu-lintas ada yang berbentuk linier dan
ada yang berbentuk kurva (lihat gambar 4).
C.
k1,2 =
u/t = akselerasi aliran lalu-lintas yang dilihat oleh pengamat dari suatu titik
pengamatan tetap.
Kuantitas angka yang ada di dalam kurung dapat diambil postif, negatif, atau nol.
3. Perilaku Gelombang Kejut Untuk Model Kecepatan-Konsentrasi Spesifik.
Dengan mengacu pada model kecepatan-konsentrasi Green Shield dapat
dirumuskan:
uw = ut .[ 1 ( 1 + 2) ] ..
(13)
dimana: uw = Kecepatan pada garis batas terjadinya perubahan arus lalu-lintas dan
konsentrasi dari suatu pergerakan yang tidak kontinyu.
ut