Kata Pengantar: Irigasi P
Kata Pengantar: Irigasi P
DAFIK ADIYANTO
07 / 2ATP3
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK N 1 (STM PEMBANGGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron Kotak Pos 104, Telp.(0293)491576 Temanggung
TAHUN 2011/2012
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Wassalamialaikum Wr.Wb
Penyusun
IRIGASI
Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan,
1.
2.
3.
4.
Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah
lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang
sering kekurangan air.
Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
Meningkatkan intensitas tanam
Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam
pembangunan jaringan irigasi perdesaan
Manfaat Irigasi
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di
pedesaan. Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya,
dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang
bermanfaat.
Kebutuhan Air Irigasi
1.
2.
3.
4.
5.
Asp
: Air yang tersimpan
Adk
: Air yang diberikan
Sesungguhnya nilai efsiensi dapat juga terjadi pada
saluran primer, bangunan bagi, saluran sekunder dsb.
EF = [(Adbk Ahl)/Adbk] x 100 %
Dimana :
EF
: Efsiensi
Adbk : air yang diberikan
Ahl
: air yang hilang
Pola Tanam Dan Sistem Golongan
1. Pola Tanam
Penentuan pola tanam merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan air.
2. Sistem Golongan
Untuk memperoleh tanaman dengan pertumbuhan
yang optimal guna mencapai produktiftas yang tinggi, maka
penanaman harus memperhatikan pembagian air secara merata ke
semua petak tersier dalam jaringan irigasi. Sumber air tidak selalu
dapat menyediakan air irigasi yang dibutuhkan, sehingga harus
dibuat perencanaan pembagian air yang baik agar air dapat
digunakan merata. Kebutuhan air yang tertinggi untuk mencapai
petak tersier adalah Qmax.
Kebutuhan Air
1.Penyiapan Lahan
Faktor-faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air
untuk penyiapan lahan adalah :
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
penyiapan lahan
Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan.
Faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan
lahan adalah :
Tersedianya tenaga kerja dan ternak atau traktor untuk menggarap
tanah
Perlu memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup
waktu untuk menanam padi sawah atau padi ladang ke dua.
Sebagai pedoman : diambil jangka waktu 1.5 bulan untuk
menyelesaikan penyiapan lahan diseluruh petak tersier.
Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan
PWR =
Dengan :
PWR : kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm)
Sa
: Derajat kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan
dimulai (%)
Sb
: Derajat kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan dimulai
(%)
N
: Porositas tanah dalam (%) pada harga rata-rata untuk
kedalaman tanah
d
: Asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan
lahan (mm)
Pd
: Kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan
(mm)
FL
: Kehilangan air disawah selama 1 hari (mm)
Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan
IR = Mek/(ek 1)
Dengan :
IR
: Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hari)
M : Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat
evaporasi dan perkolasi disawah yang sudah dijenuhkan M = Eo+P
(mm/hari)
Eo : Evaporasi air terbuka yang diambil 1.1 Eto selama
penyiapan lahan (mm/hari)
P
: Perkolasi
k
: MT/S
S
: Kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan
air 50 mm, yakni 200+50= 250 mm
2. Penggunaan Konsumtif
Adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk fotosintesis
dari tanaman tsb. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus
berikut :
Etc= evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
Eto= evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)
Kc= koefsien tanaman
3. Perkolasi
Laju perkolasi sangat tergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada
tanah lempung berat dengan karakteristik pengolahan yang baik,
laju perkolasi dapat mencapai 1 3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang
lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi.
4. Penggantian Lapisan Air
Penggantian lapisan air dilakukan setelah pemupukan.
Penggantian lapisan air dilakukan menurut kebutuhan. Jika tidak ada
penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2 kali,
masing-masing 50 mm (atau 3.3 mm/hari selama bulan) selama
sebulan dan 2 bulan transplantasi.
5. Curah Hujan Efektif
Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan efektif bulanan
diambil 70 % dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan
periode ulang 5 tahun.
Re = 0.7 x Rs (setengah bulanan dengan T = 5 tahun)
A.
a.
b.
c.
d.
1.
Dimana :
Re = curah hujan efektif (mm/hari)
Rs = curah hujan minimum dengan periode ulang 5 tahun (mm)
6. Kebutuhan Air di Sawah untuk Petak Tersier
Banyaknya air untuk irigasi pada petak sawah dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Ir = S+Et+P-Re
dimana :
Ir
= kebutuhan air irigasi
S
= kebutuhan air untuk pengolahan tanah atau
penggenangan
Et
= evapotranspirasi
Re = curah hujan efektif
Padi
Perhitungan
kebutuhan
air
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan tabel.
Dengan rotasi (alamiah) didalam petak tersier kegiatan-kegiatan
penyiapan lahan diseluruh petak dapat diselesaikan secara
berangsur-angsur. Rotasi alamiah digambarkan dengan pengaturan
kegiatan-kegiatan setiap waktu bulan bertahap.
Transplantasi akan dimulai pada pertengahan bulan kedua dan akan
selesai dalam waktu 1 bulan sesudah selesainya penyiapan lahan.
Harga-harga evapotranspirasi tanaman acuan Eto, laju perkolasi P
dan curah hujan efektif Re adalah harga-harga asumsi.
Kedua penggantian lapisan air (WLR) diasumsikan. Masing-masing
WLR dibuat bertahap.
B. Tanaman Ladang dan Tebu
Penyiapan Lahan
Masa prairigasi diperlukan guna menggarap lahan untuk
ditanami dan untuk menciptakan kondisi lembab yang memadai
untuk persemaian yang baru tumbuh. Banyak air yang dibutuhkan
bergantung kepada kondisi tanah dan pola tanam yang diterapkan.
jumlah air 50-100 mm dianjurkan untuk tanaman ladang
jumlah 100-200 mm untuk tebu
2. Penggunaan Konsumtif
Asumsi harga-harga koefsien yang dipakai secara umum di
Indonesia adalah sbb:
Evapotranspirasi harian 55 mm
Kecepatan angin antara 0 dan 5 m/dt
Kelembaban relatif minimum 70 %
Frekwensi irigasi/curah hujan per 7 hari
3.Perkolasi
Pada tanaman ladang, perkolasi air kedalam lapisan bawah
tanah hanya akan terjadi setelah pemberian air irigasi. Dalam
mempertimbangkan
efsiensi
diperhitungkan.
Keberlanjutan Sistem Irigasi
irigasi,
perkolasi
hendaknya
Jenis-jenis Irigasi
-
Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap
air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui
bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi
dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian.
Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air
ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah
yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
-
Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga
berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih
dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara
lokal.
-
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/evananp/2010/05/14/pengertian-irigasi
http://wismpimrijabar.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2085924-irigasi/#ixzz1pLTWJgfD
http://nationalinks.blogspot.com/2009/03/sarana-irigasi.html