Anda di halaman 1dari 16

Tugas Jiwa

Fitrian Irya Nata ( 04121003043 )

Jenis Napza
NAPZA dibagi dalam 3 jenis, yaitu
narkotika,psikotropika, dan bahan adiktif
lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke
dalam beberapa kelompok.

1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun bukan sintetis,
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat
berat. Narkotika juga memiliki daya toleran (penyesuaian)
dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat.
terdiri dari 3 golongan narkotika :
golongan 1 : ganja, heroid, kokain,morfin, opium
golongan 2 : petidin dan turunannya, benzetidin,
betametadol
golongan 3 : kodein dan turunannya

Candu atau opium merupakan sumber utama dari narkotika alam.


Dari candu ini dapat dihasilkan morfin, heroin. Candu berasal dari
getah tanaman Papaver Somniferum (Gambar 1A) yang dibiarkan
mengering sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah
akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak (Gambar
1B). Bentuk ini dinamakan candu mentah atau candu kasar. Cara
menggunakan candu adalah dengan menghisapnya sama seperti
cara orang merokok.

Morfin (C17 H19 NO3) adalah zat utama yang berkhasiat narkotik yang
terdapat pada candu mentah (Gambar 2). Khasiat morfin adalah untuk
analgetik, menurunkan rasa kesadaran (sedasi, hipnotis), menghambat
pernafasan, menghilangkan refleks batuk dan menimbulkan rasa nyaman
(euphoria) yang kesemuanya berdasarkan penekanan susunan saraf pusat
(SSP). Cara menggunakan morfin adalah dicampur dengan tembakau
kemudian dihisap, diminum, disuntikkan pada lengan bagian bawah sebelah
dalam, digosokkan pada goresan silet bagian bawah lengan bagian dalam.1

Ganja atau kanabis adalah nama singkat untuk tanaman Cannabis Sativa (Gambar 3). Ganja
mengandung sejenis bahan kimia yang disebut delta-9- tetrahydrocannabinol (THC) yang dapat
mempengaruhi suasana hati manusia dan cara orang tersebut melihat serta mendengar hal-hal
disekitarnya. Ganja dianggap narkoba yang aman dibandingkan dengan putaw atau shabu.
Kenyataannya sebagian besar pecandu narkoba memulai dengan mencoba ganja. Jika
menggunakan ganja, maka pikiran akan menjadi lambat, terlihat bodoh dan membosankan.
Ganja dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan denyut nadi, keseimbangan
dan koordinasi tubuh yang buruk, ketakutan dan rasa panik, depresi, kebingungan dan
halusinasi. Cara menggunakan ganja yaitu dengan membuat lintingan rokok, dicampur dengan
tembakau dan menghisapnya.

Kokain merupakan alkaloida tanaman belukar Erythroxylon Coca dari Amerika Selatan (Gambar
4). Kokain digunakan dengan tujuan untuk lebih fit, segar, kuat, bersemangat, hilang rasa kantuk
dan tidak terasa lapar. Bila terlanjur kronis akan menimbulkan tidak bergairah bekerja, tidak
dapat tidur, halusinasi, tidak nafsu makan, berbuat dan berpikir tanpa tujuan, tidak punya ambisi,
kemauan dan perhatian. Pada tingkat overdosis dapat menyebabkan kematian karena serangan
dan gangguan pada pernafasan dan terhadap jantung. Disamping itu dapat juga menimbulkan
keracunan pada SSP sehingga korban dapat mengalami kejang-kejang, tingkah laku yang kasar,
pikiran yang kacau dan mata gelap. Cara menggunakan kokain adalah menyuntikkannya secara
intravena atau subkutan, dihirup dengan hidung (sniff), dikunyah, dilarutkan kemudian diminum,
dihisap seperti orang merokok

Gambar jenis narkotika :

Gambar jenis narkotika :

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah ataupun sintetis, bukan
narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dibagi dalam tiga golongan yaitu :
depresan, stimulan dan halusinogen.
1. Depresan
Depresan adalah obat yang bekerja mempengaruhi otak dan SSP, dapat
menyebabkan timbulnya depresi pada si pemakai, yaitu bekerja
mengendorkan atau mengurangi aktivitas SSP. Obat ini terkenal dengan
sebutan sebagai obat penenang atau obat tidur. Yang termasuk golongan
depresan adalah barbiturat dan turunannya, benzodiazepin, metakualon,
alhohol dan zat-zat pelarut (solvent). Secara medis obat-obatan tersebut
dapat berguna untuk membantu mengurangi rasa cemas dan gelisah,
meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan epilepsi, serta
merangsang untuk segera tidur

2. stimulan
Yang digolongkan stimulan adalah obat-obat yang mengandung zat-zat
yang merangsang terhadap otak dan saraf. Obat-obat tersebut
digunakan untuk meningkatkan daya konsentrasi dan aktivitas mental
serta fisik. Obat-obat yang dimasukkan dalam golongan stimulan adalah
amphetamine, ekstasi dan shabu. Stimulan dalam kerjanya
meningkatkan kegiatan SSP sehingga merangsang dan meningkatkan
kemampuan fisik orang yang menggunakan, mengkonsentrasikan diri
untuk membuat prestasi yang lebih baik, sanggup bekerja lebih kuat dan
lebih lama tanpa istirahat. Akan tetapi, karena dipaksa, walaupun
kemampuan fisik masih ada, daya mentalnya tidak dapat mengikutinya
sehingga akan mengakibatkan efek yang tidak baik. Stimulan sering
digunakan secara sembunyi-sembunyi di kalangan olahragawan, disebut
dengan dopping. Jenis stimulan yang sering digunakan di masyarakat
adalah shabu (Gambar 7B). Cara menggunakan shabu adalah dengan
diuapkan atau dihisap. Pemakaian yang unik yaitu dengan membakarnya
di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut dengan bong

3. Halusinogen
Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan daya
khayal
(halusinasi) yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi tentang
lingkungan dan dirinya, baik yang berkaitan dengan pendengaran,
penglihatan maupun perasaan. Dengan kata lain obat-obatan jenis
halusinogen memutarbalikkan daya tangkap kenyataan objektif.
Diperkirakan ada sekitar 100 jenis zat halusinogen yang biasanya
digunakan oleh manusia dan tiga jenis halusinogen yang paling
sering disalahgunakan, yaitu LSD (d. Lysergic Acid Diethylamide),
Psilosibin dan Meskalin. Efek-efek yang ditimbulkan setelah
penggunaan halusinogen adalah rasa khawatir yang akut, gelisah
dan tidak bisa tidur, biji mata yang membesar, suhu badan
meningkat, tekanan darah meningkat, gangguan jiwa berat

Terdapat 4 golongan psikotropika :


golongan 1 : MDMA, ekstasi, LSD, dan STP
golongan 2 : amfetamin, metamfetamin,
metakualon
golongan 3 : lumibal, buprenorsina,
fleenitrazepam
golongan 4 : nitrazepam (BK,
mogadon, dumolid), diazepam, dan lain-lain.

3. Bahan Adiktif Lainnya


Golongan adiktif lainnya adalah zat-zat
selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan.
Contohnya :
- Rokok
- Kelompok alkohol dan minuman lain
yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan

Alkohol

Anda mungkin juga menyukai