PRAKTIKUM II
KARBOHIDRAT
2.1. Pengujian Sifat-sifat Karbohidrat
2.1.1. Pengujian Sifat-Sifat Monosakarida dan Oligosakarida secara
Kualitatif
Pendahuluan
Sejumlah uji kualitatif telah dikembangkan untuk mengidentifikasi
berbagai jenis gula. Umumnya uji-uji ini didasarkan atas perubahan warna. Uji
kualitatif selalu dilakukan sebelum melakukan uji kuantitatif terhadap sakarida
yang ada dalam bahan makanan tertentu. Jenis bahan makanan umumnya sudah
dapat memberi gambaran jenis gula apa yang ada didalamnya, misalnya:
1. Sari buah dan madu mengandung fruktosa dan sukrosa
2. Produk-produk susu mengandung laktosa, dan bila rasanya manis mungkin
juga sukrosa
3. Ubi jalar mengandung pati, sukrosa, dan glukosa.
Beberapa uji kualitatif yang umum digunakan meliputi antara lain:
1. Uji Benedict yakni uji untuk gula reduksi
2. Uji Barfoed yakni uji untuk membedakan monosakarida dalam sistem
yang mengandung disakarida
3. Uji Seliwanoff yakni uji untuk membedakan ketosa
Pendahuluan
Rasa manis ditimbulkan oleh berbagai senyawa organik seperti alkohol,
glikol, gula, derivat-derivat gula dan sebagainya. Dalam makanan gula digunakan
terutama karena rasanya yang manis; karena itu kemanisan relatif dari berbagai
jenis gula penting untuk diketahui.
Intensitas rasa manis tidak dapat diukur dengan cara kimia maupun fisik;
tetapi harus diukur dengan inderawi (metode subjektif). Biasanya penilaian indera
rasa manis dilakukan dengan menggunakan sukrosa/ gula pasir sebagai standar.
Pada Tabel 3 disajikan rasa manis relatif dari berbagai jenis sakarida.
6
Tabel 3. Kemanisan Relatif Sakarida
Laktosa
Jenis Sakarida
Kemanisan Relatif
39
Maltosa
46
D-manosa
59
Galaktosa
63
Gula Invert
65
L atau -glukosa
69
Sukrosa
100
D-Fruktosa
114
Tujuan Praktikum
1. Belajar mengidentifikasi sakarida dengan uji Benedict, barfoed, dan Seliwanoff.
2. Membandingkan kemanisan relatif berbagai jenis gula secara inderawi.
Acara I : Pengujian Secara Kualitatif
1. Uji Benedict (Dedi Fardiaz, dkk.1992)
Prinsip :
Uji Benedict digunakan untuk membedakan gula reduksi berdasarkan
reduksi ion kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks
seperti sitrat pada larutan benedict atau tartrat pada larutan fehling. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya pengendapan CaCO3 dalam larutan Nakarbonat padalarutan benedict, sedangkan pada larutan Fehling untuk mencegah
pengendapan Cu(OH)2 atau CuO dalam larutan Natrium Hidroksida.
Bila kadar gula reduksi tinggi, tampak endapan merah Cu2O, tetapi bial kadarnya
lebih rendah akan tampak warna biru, hijau, merah, atau merah kekuningan.
7
Bahan dan Metoda
Bahan-bahan:
Larutan glukosa
Larutan fruktosa
Larutan sukrosa
Larutan Maltosa
Larutan Benedict
Alat-alat :
Tabung reaksi
Penangas air
Penjepit
Prosedur Kerja :
a. Buat larutan Benedict: Larutkan 173 g kristal Natrium sitrat dan 100 gram
Na2CO3 anhidrous di dalam kira-kira 800 ml air, aduk dan saring. Kemudian
tambahkan 17,3 g kupri-sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 ml air, dan
encerkan dengan air suling sampai volumenya menjadi 1 liter.
b. Ke dalam tabung reaksi masukkan 1-2 ml larutan benedict. Tambahkan 1-2
tetes sampel, masukkan dalam penangas air selama 5 menit, lalu dinginkan.
Perhatikan warna yang terjadi dan catat bila terbentuk endapan. Perubahan
warna larutan tidak menyatakan reaksi positif. Endapan yang terjadi berwarna
hijau, kuning atau merah
2. Uji Barfoed (Dedi Fardiaz,dkk.1992)
Prinsip :
Uji Barfoed berdasarkan reduksi ion Cu2+ menjadi Cu+. Pereaksi Barfoed
mengandung kupri-asetat dalam asam asetat. Uji ini digunakan untuk
membedakan monosakarida dari disakarida.
Masalah pada uji ini terjadi apabila:
a) Sampel mengandung terlalu banyak gula atau asam
b) Pemanasan terlalu lama
Bahan-bahan :
Larutan glukosa
Larutan fruktosa
Larutan Sukrosa
Larutan Maltosa
Larutan Barfoed
Alat-alat :
Tabung reaksi
Penjepit
Pemanas Bunsen
Prosedur Kerja
a. Buat larutan Barfoed: larutkan 13,3 g kristal kupri asetat di dalam 200 ml air,
saring bila perlu. Setelah itu tambahkan 1,9 ml asam asetat glasial. Larutan ini
harus dibuat baru
b. 1 ml larutan Barfoed + 2 tetes larutan sampel, lalu panaskan diatas penangas
air selama 10 menit. Amati perubahan yang terjadi.
3. Uji Seliwanoff (Dedi Fardiaz,dkk.1992)
Prinsip :
Uji ini digunakan untuk membedakan ketosa dari disakarida lain. Reaksi
ini disebabkan oleh perubahan fruktosa oleh HCl panas membentuk hidroksimetilfruktural, selanjutnya terjadi kondensasi hidroksi-metil-fulfural dengan resorcinol
membentuk warna merah.
Bahan :
Larutan fruktosa
Larutan sukrosa
Larutan Seliwanoff
Alat:
Tabung reaksi
Penangas air
Prosedur Kerja
a. Buat larutan seliwanoff: larutkan 0,005 g resorsinol dalam 100 ml HCl encer
(1 bagian HCl pektat diencerkan dengan 2 bagian air)
b. Masukkan 2 ml larutan seliwanoff ke dalam tabung reaksi, tambahkan
beberapa tetes larutan yang akan diperiksa
c. Didihkan selama 30 detik atau masukkan ke dalam penangas air yang telah
mendidih airnya selama 60 detik. Perhatikan perubahan warna, warna merah
dengan adanya endapan menunjukkan reaksi positif untuk ketosa, kalau
endapan dilarutkan dalam alkohol terjadi larutan merah
Bahan :
Cup Plastik
Air akua
Sendok teh
Sukrosa
Gelas Ukur
Fruktosa
Gelas minum
Prosedur Kerja
Laktosa
Glukosa
1. Larutan Gula
Buat larutan sukrosa, fruktosa, glukosa, dan laktosa berkonsentrasi 10%,
masing-masing sebanyak 250 ml (konsentrasi 10% = 10 g gula dalam 90 g air)
2. Cicipi setiap larutan dan beri penilaian terhadap intensitas rasa manis relatif
dengan memakai larutan sukrosa sebagai standar (nilai 100). Bila akan
mencicipi larutan berikutnya, kumur-kumur dulu. Semua anggota grup harus
melakukan pencicipan ini.
3. Bahas dalam masing-masing grup skor yang diberi tiap anggota kelompok
10
11
Gambar 2. Granula Pati Pati dilihat dengan Mikroskop Cahaya Pada Perbesaran
500 X
a) Pati Jagung
b) Pati Gandum
c) Padi Jagung Waxy
d) Pati Kentang
12
(c)
13
Bahan :
Mikroskop
Tepung beras
Spatula
5 buah
Tepung terigu
5 buah
Maizena
1 buah
Tapioka
Sendok kecil
1 buah
Kentang
5 buah
Kertas saring
Blender
Pisau
Talenan
Corong
1 buah
14
Prosedur Kerja
1. Siapkan 4 buah beker gelas, beri masing-masing 1 sendok tepung. Tambahkan
akuades, aduk dengan gelas pengaduk
2. Kentang dikupas, potong-potong, blender (tambahkan air secukupnya), lalu
saring ke dalam beker 100 ml. Ambil filtratnya.
3. Buat preparat dari 5 jenis pati tersebut, kemudian amati bentuk granula pati di
bawah mikroskop. Gunakan perbesaran 400-500 X. Gambar apa yang tampak
dibawah mikroskop
4. Buat preparat baru + 1 sampai 2 tetes larutan iodium dalam KI 0,01 N, dan
periksa di bawah mikroskop. Gambar apa yang terlihat.
Bahan :
Panci kecil
Tapioka
Gelas ukur
Akuades
Pengaduk
15
Termometer
Gelas Obyek dan penutupnya
Sendok
Timbangan
Prosedur Kerja
1. Buat 200 ml suspensi tapioka 5% dan 10%. Amati warna, kekeruhan, dan
kekentalan suspensi tersebut
2. Panaskan masing-masing dengan api kecil, dengan termometer dijepit pada
dinding panci.
Amati perubahan yang tampak selama pemanasan (warna, kekeruhan,
kentalan). Catat suhu pada mana mulai tampak perubahan kekentalan
3. Ambil sedikit bahan pada suhu 700C dan buat preparat. Amati dengan
mikroskop dan gambar apa yang tampak.
4. Setelah masak, dinginkan. Amati perubahan yang tampak.