Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF

Studi Kasus dari Sudut Pandang Pelaku Fraud (Fraudster)


Oleh:
Ary Suharyanto (F1314098)
FRAUDSTER: AMY
Amy, 32 Tahun, belum pernah ada catatan kriminal baik untuk dirinya maupun keluarganya
sebelumnya, bekerja sebagai penjaga sebuah toko pakaian. Suatu hari dia menemukan kartu
kredit seorang wanita yang tertinggal di tempat ia bekerja. Setelah lama menyimpan kartu
tersebut, akhirnya Amy memutuskan menggunakan kartu kredit tersebut secara tidak sah.
Ketika ia menggunakan kartu tersebut pertama kali untuk belanja ditempatnya bekerja,
langkah antisipasinya hanya sebatas berharap bahwa pemilik kartu kredit lupa akan kartu
kreditnya.
Tahap berikutnya, Amy mencoba menggunakan kartu kredit tersebut untuk belanja di tempat
yang lebih besar, namun karena sistem keamanan yang lebih ketat, Amy memutuskan tidak
menggunakannya dan beralih pada jual beli online. Langkah antisipasi yang dilakukan Amy
adalah mengubah alamat ditujukannya tagihan dan pengiriman barang. Alamat yang dituju
adalah rumah saudaranya yang disewakan kepada para siswa dengan tingkat pergantian
penghuni yang sangat tinggi. Aktivitas belanja online dilakukannya melalui laptop pribadi dari
rumahnya. Selannjutnya Amy meningkatkan jumlah nilai transaksi dibanding awal-awal
transaksi kreditnya (escalating after first theft). Keberanian Amy melakukan kecurangan juga
didukung sistem belanja online yang kurang mengantisipasi adanya penyalahgunaan identitas
pelanggan.
Hal tersebut berlangsung selama berbulan-bulan, dan suatu saat ada pelanggan yang
menyadari kartu kreditnya hilang dan ketika melakukan pengecekan pada bank menunjukkan
kartu kreditnya digunakan orang lain, maka pemilik dengan mudah dapat mengetahui siapa
pelakunya. Kesalahan Amy disini sebagai pelaku fraud adalah meninggalkan jejak-jejak
identitasnya, sehingga mudah terlacak. Penangkapan itu sendiri sudah cukup membuat Amy
kapok akan perbuatannya. Dia tetap dihukum melakukan kegiatan sosial.

PEMBAHASAN:
Berdasarkan fraud triangle theory, terdapat tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya
fraud, yaitu pressure (tekanan/dorongan), opportunity (peluang), dan rationalization
(rasionalisasi).
Dalam kasus tersebut, Amy diceritakan banyak melakukan pencurian kartu kredit terhadap
pelanggan yang memperlakukannya secara kurang baik. Hal ini menjadi salah satu yang
mendorongnya untuk melakukan pembalasan dengan cara yang dia bisa. Kejahatan bukan
hanya terjadi karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan. Dalam hal
ini, tanpa sengaja ada kesempatan untuk melakukan pencurian dengan tertinggalnya kartu
kredit pelanggan. Kemudian, baik secara sadar atau tidak sadar, terencana atau tidak
terencana, rasionalisasi dilakukan oleh Amy. Mungkin tidak akan ketahuan oleh pemiliknya,
atau dapat juga berfikir bahwa pemiliknya tidak akan mempermasalahkan jika penggunaannya
sedikit rdalam ukuran pemilik kartu kredit, dan satu hal yang tidak dilepaskan adalah adanya
pertimbangan bahwa ada kesempatan pula untuk melakukan pembalasan atas perlakukan
pelanggan kepadanya. Hal ini dapat diketahui dari korban cenderung pernah memperlakukan
Amy secara tidak baik.
Kasus Amy dapat dikategorikan dalam jenis kecurangan pelanggan dalam bentuk pencurian
identitas. Dalam teori kecurangan pelanggan dijelaskan bahwa fraud jenis ini mempunyai tiga
siklus:
1. Penemuan yang terdiri dari memperoleh informasi dan melakukan verifikasi atas
informasi
2. Tindakan yang terdiri dari mengumpulkan seluruh dokumentasi dan menyusun tindakan
3. Percobaan yang terdiri dari tindakan tingkat pertama. tindakan tingkat kedua, dan tindakan
tingkat ketiga
Sebelum melakukan kecurangan tersebut seharusnya Amy mengetahui hal ini dan membuat
antisipasi pada masing-masing tahap sehingga tindakan kecurangannya tidak mudah terlacak.
Kesalahan Amy pada tahap pertama adalah dia tidak melakukan verifikasi atas informasi,
dalam hal ini kartu kredit yang didapatnya. Tanpa adanya informasi yang cukup, langsung saja
dia gunakan untuk belanja dengan harapan pemilik lupa akan kartu kreditnya. Kesalahan Amy
pada tahap kedua adalah dia kurang bagus dalam menyembunyikan kecurangannya. Amy
mengubah alamat tujuan tagihan dan pengiriman barang ke alamat rumah saudaranya yang
2

disewakan, serta melakukan transaksi online melalui laptop pribadi dari rumah. Ini merupakan
kesalahan paling fatal, karena meninggalkan jejak-jejak identitas Amy sendiri sebagai pelaku
kecurangan, sangat mudah dilacak. Kesalahan Amy pada tahap ketiga adalah jumlah transaksi
yang terus meningkat, yang merupakan salah satu indikasi memang benar adanya tindak
kecurangan. Terakhir, Amy tidak menyiapkan langkah antisipasi jika pemilik mulai menyadari
kartu kreditnya dipergunakan orang lain. Seorang fraudster yang handal, maka mempunyai
langkah antisipasi terhadap hal ini. Dengan melakukan tindakan-tindakan lain yang akan
menyulitkan investigator ketika mengungkap dan melacak identitas fraudster.
Oleh karena itu, apabila saya menjadi seorang Amy yang akan saya lakukan ketika melakukan
tindakan kecurangan dan untuk memastikan saya tidak akan mudah dilacak dan ditangkap
ketika aktivitas kecurangan diketahui adalah sebagai berikut:
1. Mencari Partner In Crime
Amy diketahui mempunyai latar belakang sebagai orang baik, tidak memiliki catatan
kriminal sebelumnya dan tidak berpendidikan tinggi (asumsi, karena hanya bekerja
sebagai penjaga toko). Fraud yang dilakukan Amy sebenarnya merupakan hasil
pengalaman hasil coba-coba, karena berhasil maka dia meneruskan, jadi bukan dari
analisis mendalam atau perencanaan matang. Akan lebih bagus jika Amy mencari teman
yang pintar dalam teknologi informasi dan atau keuangan. Sebagai contoh dalam serial
TV Breaking Bad, sang suami awalnya bekerja sendiri tanpa diketahui istri sebagai
produsen narkoba. Lama kelamaan dia bingung cara menyimpan dan memberi alasan
darimana dapat uang sebanyak itu. Sang istri kebetulan adalah akuntan, sehingga tahu
bagaimana cara menutupi uang hasil kejahatan dengan money loundring. Maka mereka
membeli tempat pencucian mobil sebagai alat untuk money loundringnya dengan sang
isteri sebagai pengelolanya.
2. Mengorganisir
Dalam sejarah, kejahatan yang terorganisir akan menang, atau minimal bertahan lama.
Misalnya Alcapone di Amerika yang kejahatannya bertahan lama, dan bahkan tertangkap
bukan karena kejahatan aslinya, melainkan karena pajak. Dia mampu mengorganisir
kejahatannya sehingga tidak dapat dibuktikan oleh pihak berwajib. Namun Amy tentu
saja bukan Alcapone, dalam hal ini Amy cukup menjadi salah satu unsur organisasi
kejahatan, yaitu sebagai pemasok kartu kredit kepada pelaku yang lebih besar. Hal ini
tentu akan lebih aman bagi dia, karena sekali lagi lebih banyak orang lebih banyak ide.
3

Apalagi ini menyangkut kejahatan perbankan dimana merupakan salah satu bidang yang
mempunyai tingkat keamanan terbaik.
3. Pengendalian Diri
Meskipun sudah menjadi salah satu sifat manusia untuk tamak, selalu ingin lebih dan
lebih, namun bagaimanapun untuk dapat bertahan lama melakukan suatu fraud, maka
harus dapat menahan diri. Dalam kasus diceritakan, setelah keberhasilan untuk tidak
ketahuan dalam beberapa percobaan awal, Amy terus menerus melakukannya tanpa
berhenti. Kadang dibutuhkan berhenti sejenak atas suatu hal untuk dapat melihat kembali
atau evaluasi apa yang telah dilakukan. Apa kelebihan dan terutama apa kekurangan yang
ada sehingga kedepan jika melakukan lagi akan lebih baik dan aman. Banyak pencurian
akhirnya terungkap karena pelaku terlalu tamak dalam melakukan pencurian.
4. Sembunyikan Diri
Sebagaimana diulas dibagian sebelumnya bahwa sistem keamanan perbankan merupakan
salah satu yang paling aman. Seharusnya Amy melakukan transaksi yang lebih rumit,
misalnya hanya melakukan pembelian dari luar negeri, kemudian di kirim ke tempat yang
lain, toh dia sudah mempunyai banyak data alamat pelanggan. Setelah barang dikirim,
langsung menghubungi perusahaan kurir, dan mengatakan bahwa alamat sebenarnya
salah. Atau berkerja sama dengan perusahan pengiriman barang bila ada akses kesana.
Selain itu sebaiknya Amy menggunakan identitas palsu sehingga pelacakan akan lebih
lama. Setidaknya menghambat menemukan dirinya.
5. Belajar dari Pendahulu
Bisa dikatakan Amy merupakan amatir dalam kejahatan ini. Banyak baca banyak tahu,
mungkin itu merupakan istilah yang tepat bagi Amy. Kejahatan kartu kredit telah lama
ada dan sudah banyak yang tertangkap sebelumnya. Hal ini perlu di pelajari Amy agar
kejahatan yang dilakukannya semakin sempurna hingga tidak ketahuan.

FRAUSTER: BARRY

Barry, 45 Tahun, residivis atas kejahatan kekerasan, pencurian, dan obat-obatan. Mempunyai
sejarah panjang dalam kejahatan, terutama perdagangan obat ilegal. Awalnya dia melakukan
transaksi secara tunai secara biasa, namun lama kelamaan ada yang menawarkan memakai
kartu kredit curian dari orang lain. Percobaan pertama dia gagal, namun selanjutnya dia
akhirnya berhasil menggunakan kartu kredit curian dengan bantuan beberapa pihak.
Perbedaan dengan Amy, Barry ini lebih canggih karena sebelum menggunakan kartu kredit
curiannya, dia meneliti dulu informasi pemiliknya secara hati-hati. Aktivitas tersebut terus
dilakukannya dan selalu berhasil. Dengan banyaknya keberhasilan, akhirnya dia merasa
bahwa dia tak akan tersentuh hukum. Seorang teman memberi saran kepada Barry agar kartu
kredit curiannya tidak hanya untuk belanja melalui internet, namun juga digunakan dalam judi
online untuk menambah penghasilannya. Secara tidak langsung tindakan Barry ini dapat juga
disebut tindak pencucian uang hasil kejahatannya. Untuk sementara perbuatannya aman.
Namun karena dia menceritakan tindakannya kepada orang lain serta bekerja sama dengan
orang lain dalam aktivitasnya akhirnya dia tertangkap juga
PEMBAHASAN
Sebagaimana diceritakan dalam kasus tersebut, secara modus, Barry jauh lebih canggih, dan
lebih berpengalaman daripada Amy. Sejarah panjang dengan pihak berwajib membuatnya
banyak tahu bagaimana berhadapan atau menghindari hukum. Jika dihubungkan dengan
rekomendasi langkah kepada Amy di atas, maka Barry ini telah melakukan mencari partner in
crime, mengorganisir kejahatan, menyembunyikan diri, dan belajar dari pendahulu yang
dalam hal ini adalah dirinya sendiri. Pada akhirnya ketahuan dan tertangkap pun karena
kelengahannya dalam bekerja sama dengan orang lain.
Jika saya menjadi Barry, yang akan dilakukan adalah:
1. Mempertahankan bisnis lama.
Adakalanya seseorang memang ditakdirkan untuk ahli disuatu hal dan tidak cocok untuk
hal lain. Barry mempunyai sejarah panjang dalam pedagangan obat ilegal, sehingga sudah
tahu celah-celah dan hal-hal detail menganai hal tersebut. Terbukti lambat laun hal itu
semakin berkembang dan bahkan sampai pada titik dimana dia merasa kelebihan. Hal ini
dapat dilihat dari saat dia menerima saran temannya untuk melakukan bisnis lain, berjudi.
Seharusnya Barry fokus ke bisnis utama saja, tetapi mengembangkan area dagang

misalnya sampai ke luar negeri, sehingga dia menjadi semacam God Father obat-obatan
ilegal.
2. Keep Hiding
Sebagaimana dijelaskan dalam kasus, sebenarnya Barry ini sangat lihai dalam
menjalankan aksinya. Lama baru ketahuan pihak berwajib. Cara-caranya pun bisa
dibilang canggih. Dikarenakan aksi telah terorganisisr dan dirasa cukup untuk sehari hari,
menjaga need agar tidak menjadi Greed sehingga tidak perlu melibatkan orang lebih
banyak lagi.
3. Money laundry hasil kejahatannya dengan usaha yang legal.
Seharunya Barry mulai mengupayakan melakukan usaha yang legal. Dia mempunyai
sejarah kejahatan yang panjang, yang membuatnya menjadi incaran pihak berwajib. Maka
akan lebih baik jika dia mulai memikirkan untuk membuat suatu usaha yang legal, yang
sebenarnya bertujuan untuk sedikit membersihkan namanya. Jadi tidak melulu terkenal
karena kejahatannya, tetapi orang dapat berpandangan bahwa dia sudah berubah.
Sebagai contoh dalam serial TV Breaking Bad, seorang mafia pengedar narkoba
mempunyai usaha restoran cepat saji yang telah berkembang di beberapa tempat. Dia juga
mempunyai usaha laundri besar yang sebenarnya hanya digunakan untuk memanfaatkan
transportasinya. Jadi pengiriman barang narkoba menggunakan transportasi makanan
cepat saji, sedangkan usaha laundry dimanfaatkan untuk mendapatkan bahan kimia yang
dibutuhkan untuk membuat narkoba. Di sisi lain, si mafia ini suka sekali melakukan
kegiatan amal sehingga disukai orang banyak. Rumah tempat tinggalnya pun biasa saja,
meski tetap di kawasan mewah, tapi biasa saja. Tidak berlebihan sebagaimana biasanya
mafia.
4. Pengendalian Diri
Ini merupakan penyebab utama akhirnya Barry tertangkap. Dia mulai kemaruk dan tidak
memperhatikan lagi langkah-langkahnya. Dia tidak berhati-hati karena mengingingkan
hasil yang lebih besar lagi melalui perjudian. Di dalam dunia kejahatan, persaingan antara
pelaku sangat tinggi. Maka jika ada kesempatan, pasti akan saling menjatuhkan.

Tidak ada kejahatan yang sempurna, hanya masalah waktu yang akan membukanya

Anda mungkin juga menyukai