Studi Efisiensi Lebar Alas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Pada Perumahan The Mutiara
Studi Efisiensi Lebar Alas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Pada Perumahan The Mutiara
DISUSUN OLEH :
IRWAN SOEWANDY
D11105048
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Tugas Akhir pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Judul : STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE KANTILEVER
PADA PERUMAHAN THE MUTIARA.
Disusun Oleh :
NAMA : IRWAN SOEWANDY
D111 05 048
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
ABSTRAK
Dinding penahan tanah adalah suatu struktur konstruksi yang dibangun untuk
menahan tanah yang mempunyai kemiringan/lereng dimana kemantapan tanah
tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding penahan
tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh
tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat kondisi topografinya. Tujuan dari
studi ini adalah untuk mengetahui efisiensi lebar alas dari dinding penahan tanah
tipe kantilever pada perumahan The Mutiara sehingga stabil terhadap gaya guling,
geser, dan daya dukung tanahnya. Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan
menggunakan Teori Rankine serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan
kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic
berdasarkan data-data karakteristik keteknikan (c dan ). Hasil perencanaan
dinding penahan tipe kantilever dengan menggunakan data tanah hasil uji
laboratorium pada lokasi perumahan The Mutiara dengan lebar alas (L) 1 sampai
dengan 3,5 meter didapatkan bahwa lebar alas yang paling efisien untuk dinding
penahan tanah tipe kantilever pada perumahan The Mutiara sehingga stabil
terhadap gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya adalah 3,5 meter.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT yang tanpa henti pula melimpahkan Rahmat dan Hidayah,
serta limpahan keajaiban yang
menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
kesarjanaan pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Tak lupa pula kami haturkan salam dan salawat kepada junjungan kami
Muhammad SAW, beserta Ahlul Bait dan para sahabat beliau yang senantiasa
menjadi sumber inspiratif bagi setiap perjalanan kami di muka bumi.
Bermula dari sebuah ketertarikan, kami berani memutuskan untuk
mendalami disiplin keahlian Geoteknik. Dan berdasar atas ketertarikan pula kami
secara khusus mengangkat sebuah judul dalam penyusunan Tugas Akhir, yaitu
STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH TIPE
KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA.
Pada kenyataannya, sebuah ketertarikan saja tidaklah cukup untuk dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan sesuai waktu yang ditargetkan
untuk penyelesaiannya. Tak dapat dihindari berbagai kendala yang harus dihadapi
penulis yang muncul pada saat pengerjaannya. Namun akhirnya Tugas Akhir ini
tetap dapat kami selesaikan berkat dorongan motivasi, arahan, kritikan serta
berbagai bantuan yang juga merupakan wujud keajaiban Tuhan yang tiada terkira
bagi kami. Untuk itu dengan hormat dan penuh rasa syukur, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
3.
Bapak Prof. Dr. Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MSME. selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
4.
Bapak Prof. Dr. Ir.Lawalenna Samang, MS. M. Eng., selaku ketua Jurusan
Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
iii
5.
Bapak dan Ibu dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
6.
Bapak dan Ibu staff jurusan serta staff laboratorium Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin
Yang teristimewa kami persembahkan kepada:
1.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ii
iii
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
I-2
1.3
I-2
1.4
Batasan Masalah..................................................................
I-3
1.5
I-3
II-1
2.2
II-4
II-5
II-7
II-11
II-12
2.3
II-14
II-14
III-1
3.2
III-1
III-2
III-2
III-3
IV-1
4.2
IV-2
4.2.1
4.3
IV-2
Pembahasan .........................................................................
IV-8
Kesimpulan .........................................................................
V-1
5.2
Saran ....................................................................................
V-2
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
II-13
IV-1
IV-5
IV-8
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
II-2
Gambar 2.2
II-3
Gambar 2.3
II-3
Gambar 2.4
II-4
Gambar 2.5
II-6
Gambar 2.6
II-7
Gambar 2.7
II-8
Gambar 2.8
II-9
Gambar 2.9
II-11
II-12
II-14
II-16
Gambar 3.1
III-3
Gambar 4.1
IV-2
Gambar 4.2
IV-4
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
IV-9
IV-9
IV-10
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dinding
penahan
tanah
haruslah
benar benar
berakibat
I -1
rumah tinggal yang ada di bawahnya juga ikut hancur. Tentu hal seperti ini tidak
diharapkan terjadi lagi. Olehnya itu, dibutuhkan sebuah perencanaan dinding
penahan tanah yang betul-betul stabil dan efisien. Stabil dari segi kekuatan untuk
menopang besarnya gaya guling, gaya geser dan daya dukung. Selain itu,
perencanaan dimensi harus memperhatikan sisi efisiensinya. Salah satu cara untuk
melakukan efisiensi yakni dengan melakukan perubahan pada lebar alas.
Oleh karena itu pada penelitian ini kami bermaksud untuk meneliti
tentang: STUDI EFISIENSI LEBAR ALAS DINDING PENAHAN TANAH
TIPE KANTILEVER PADA PERUMAHAN THE MUTIARA.
I -2
Berikut ini adalah yang menjadi batasan masalah pada penulisan ini agar
ruang lingkupnya tidak terlalu meluas, antara lain:
Permukaan tanah yang berada dibelakang dinding penahan tanah adalah datar
dan tidak dipengaruhi oleh pembebanan apapun juga.
I -3
I -4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II -1
tulangan )atau
diperoleh
dari
pasangan
kali.
Stabilitas
berat
konstruksinya
sendiri
konstruksi.
Material Yang
Ditahan
yang tersusun dari suatu dinding vertical dan tapak lantai. Masing
masing berperan
sebagai
balok
atau
berat
pelat
sendiri
kantiliver.
dinding
Stabilitas
penahan dan
( toe ). Biasanya
berfungsi
pada
sebagai
bagian
pengikat
timbunan
tarik
dinding
dengan
interfal
II -3
tumit
lebih
pendek
dari
pada
bagian
penahan dan berat tanah diatas tumit tapak. Dinding ini lebih
ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 meter.
lain
yang
ada
di
bawah
tanah.
begitu
banyak
variabelnya.
Ini
termasuk
jenis
bahan penimbunan, kepadatan dan kadar airnya, jenis bahan di bawah dasar
pondasi, ada tidaknya beban permukaan, dan lainnya. Akibatnya, perkiraan
detail dari gaya lateral yang bekerja pada berbagai dinding penahan
hanyalah masalah teoritis dalam mekanika tanah.
Jika suatu dinding penahan dibangun untuk menahan batuan solid, maka
tidak ada tekanan pada dinding yang ditimbulkan oleh batuan tersebut.
Tetapi jika dinding dibangun untuk menahan air, tekanan hidrotatis akan bekerja
pada dinding. Pembahasan berikut ini dibatasi untuk dinding penahan tanah,
perilaku tanah pada umumnya berada diantara batuan dan air, dimana
tekanan yang disebabkan oleh tanah jauh lebih tinggi dibandingka n oleh air.
Tekanan pada dinding akan meningkat sesuai dengan kedalamannya.
Pada
prinsipnya
kondisi
tanah
dalam
kedudukannya
ada
kemungkinan, yaitu :
- Dalam Keadaan Diam ( Ko )
- Dalam Keadaan Aktif ( Ka )
- Dalam Keadaan Pasif ( Kp )
tanah
dibatasi oleh
dinding dengan
permukaan
II -5
volume tanah
h = K v
o
..............................................................................( 2.1)
Karena = , maka
= ().........................................................................(2.2)
Sehingga koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam dapat
diwakili oleh hubungan empiris yang diperkenalkan oleh Jaky ( 1994 ).
= 1 sin ....................................................................(2.3)
II -6
H
Po = 1/2 K o H
2
H/3
B
Ko H
Gambar
2.6
menunjukkan
distribusi
tekanan
tanah
dalam
keadaan diam yang bekerja pada dinding setinggi H. Gaya total per
satuan lebar dinding, Po, adalah sama dengan luas dari diagram
tekanan tanah yang bersangkutan. Jadi :
Po =
KoH2.............................................................................(2.4)
II -7
ke kiri terhadap titik A, maka tekanan tanah yang bekerja pada dinding
penahan akan berkurang perlahan-lahan sampai mencapai suatu harga
yang seimbang. Tekanan tanah yang mempunyai harga tetap atau
seimbang dalam kondisi ini disebut tekanan tanah aktif.
= tan2 (450 -
) ................(2.6)
H ...........................................................(2.7)
) ...............(2.9)
Pp = 1/2 H2 Kp + 2c
H........................................................(2.10)
II -10
Seperti yang terlihat pada gambar 2.9 diatas, ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan keruntuhan pada dinding penahan tanah, antara lain oleh:
a. penggulingan
b. penggeseran
c. keruntuhan daya dukung
Maka dari itu, dalam merencanakan dinding penahan tanah langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menetapkan ukuran dinding penahan untuk
menjamin stabilitas dinding penahan. Dinding penahan harus stabil terhadap
guling, geser, dan daya dukung tanah.
II -11
H
Pa
2
3
Pp
O
B
Gambar 2.10 Diagram tekanan tanah untuk dinding kantilever
Faktor keamanan terhadap guling didefinisikan sebagai(ditinjau dari
kaki/titik O pada gambar):
FSguling =
......................................................................................(2.11)
II -12
Dimana:
MO = jumlah momen dari gaya-gaya yang menyebabkan momen pada
titik O
MR = jumlah momen yang menahan guling terhadap titik O
Momen yang menghasilkan guling:
MO = Ph
.......................................................................................(2.12)
Luas
Jarak momen
dari titik O
Momen
terhadap titik O
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A1
W1=a*A1
X1
M1
A2
W1=b*A2
X2
M2
A3
W1=b*A3
X3
M3
A4
W1=b*A4
X4
M4
MR
..............................................................(2.13)
......................................................................................(2.11)
Dimana:
FR = jumlah gaya-gaya yang menahan gaya-gaya horisontal
Fd = jumlah gaya-gaya yang mendorong
H
V
Ph
Pp
R
B
Gambar 2.11 kontrol terhadap pergeseran dasar dinding
Dari gambar 2.11 diatas, kekuatan geser tanah pada bagian dasar dinding:
s = tan + ca ......................................................................................(2.12)
dimana:
= sudut geser antara tanah dengan dasar dinding
ca = adhesi antara tanah dengan dasar dinding
II -14
..............................................................(2.13)
Batas minimum yang diizinkan untuk faktor keamanan geser adalah 1,5
Pada banyak kasus, Pp digunakan untuk menghitung faktor keamanan
terhadap geser, dimana sudut geser dan kohesi c juga direduksi k1=
dank2= 1/2c 2/3c
k1& ca = k2c
FSgeser =
............................................................(2.14)
II -15
qmax
qmin
atau
e=
-
q=
=
Distribusi tekanan pada dasar dinding penahan dapat dihitung sebagai
berikut:
II -16
dimana: Mnet =
I = (1/12)(1)(B3)
-
qmax =
...............................................................................(2.15)
qmin =
................................................................................(2.16)
3 ..........................................................................................(2.18)
II -17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III -1
III -2
Mulai
Tipe Kantilever
Stabilitas terhadap
penggulingan, penggeseran, dan
keruntuhan kapasitas dukung
tanah
Keamanan terhadap
guling, geser dan
keruntuhan
Tidak
aman
Aman
Selesai
III -3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data tanah
Untuk keperluan perencanaan dinding penahan, diperlukan data tanah di
lapangan. Dalam penelitian ini digunakan data tanah yang terletak di lokasi
perumahan the mutiara di jalan andi pangerang pettarani makassar. Kondisi
geologi tanah pada sekitar lokasi perencanaan dikategorikan sebagai tanah
lempung/berkohesi. Parameter tanah yang perlu diketahui untuk melakukan
perencanaan dinding penahan tanah adalah:
-
c (kN/m2)
(0)
17
20,03
18,34
18,3
12,1
24,156
17,2
7,09
15,27
IV -1
IV -2
= 0,7 m
= 0,7 m
Untuk Lebar L
Untuk tinggi D
= 3,5 m
= 0,7 m
= 1
IV -3
= Tan2
45
) = Tan2
( 45 -
24,2
)
2
Tan
32,9
= 0,4
) = Tan2
( 45 +
24,2
)
2
Tan2
57,1
= Tan2
45
2,4
8,5 * 7
2
+ 0,5 * 9,8 * 7
- 2 * 12 * 0,4 * 7
= 121,25 kN/m
Tekanan tanah pasif
Pp
= 0,5 D2 Kp + 2 c D Kp
= 0,5 * 1
= 59,14 kN/m
+
2 c Kp
D Kp
Ka H
w H
- 2 c Ka
IV -4
2
4
H= 7
D= 1
o
w1
w2
w3
w4
B=(b+c+L) =
4,9 m
Bagian
IV -5
Ph
FSguling =
H/3 =
121,3
S MR
=
Mo
* 2,3 =
1558,69
282,9
282,9
= 5,5
><
kN/m
2 ( OK !!! )
Pa
4,9
1558,68825 - 282,93
561,44
= 0,18
4,9
<< B
=
=
6
6
0,82 ( OK !!! )
SV
(
B
1 +
6e
561,4
6 * 0,18
)=
( 1 +
4,9
B
4,9
) = 139,5
kN/m2
qmin = qtumit =
SV
(
B
1 -
6e
561,4
6 * 0,18
)=
( 1 4,9
B
4,9
)=
kN/m2
89,7
IV -6
B' = B - 2e =
Fcd =
+ 0,4
D
1
= 1 + 0,4 (
) = 1,09
B'
4,54
Fqd =
tan ( 1 - sin )2
Fd =
tan
tan
12,2
-1
D
= 1 + 2 tan 24,2 (
B'
1 -
sin 24,2 )2
1
= 1,07
4,54
Pa
V
121,25
561,435
-1
0
2
90 0
12,2
1 90
0
Fci =
Fqi
1 -
= 0,75
Fi =
0,25
12,2
24,2
FSdaya dukung =
425,7
qu
qmax
kN/m2
425,7
=
139,5
3,05
>>
3( OK !!! )
IV -7
4.3 Pembahasan
Dari hasil perhitungan diperoleh angka keamanan dinding penahan tanah
terhadap guling, geser dan daya dukung pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil perhitungan faktor keamanan lebar alas L dinding penahan tanah
L (m)
3,5
1,2
2,6
4,4
5,5
1,7
2,37
3,04
3,38
1,6
2,55
3,05
FSguling
(2)
FSgeser
(2)
Fsdaya dukung
(3)
IV -8
Gambar 4.3 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan guling
Dari gambar 4.3 diatas terlihat bahwa pada lebar alas L 1m 3,5m, dinding
penahan tanah memiliki stabilitas guling (FSguling) antara 1,2 hingga 5,5. Ini
berarti bahwa semakin lebar alas dinding penahan, semakin besar stabilitas
gulingnya.
Gambar 4.4 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan geser
IV -9
Dari gambar 4.4 diatas terlihat bahwa pada lebar alas L 1m 3,5m, dinding
penahan tanah memiliki stabilitas geser (Fsgeser) antara 1,7 hingga 3,38. Ini
berarti bahwa semakin lebar alas dinding penahan, semakin besar stabilitas
gesernya.
Gambar 4.5 Hubungan perubahan lebar alas terhadap faktor keamanan Daya
Dukung
Dari gambar 4.5 diatas terlihat bahwa pada lebar alas L 1m 3,5m, dinding
penahan tanah memiliki stabilitas daya dukung (FSdaya dukung) antara 1 hingga
3,05. Ini berarti bahwa semakin lebar alas dinding penahan, semakin besar
stabilitasnya terhadap daya dukungnya.
IV -10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perencanaan dinding penahan tipe kantilever dengan
menggunakan data tanah hasil uji laboratorium pada lokasi perumahan The
Mutiara dengan lebar alas (L) 1 sampai dengan 3,5 meter didapatkan bahwa:
1. Stabilitas guling (FSguling) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan
pada lebar alas L sebesar 2 meter. Kecenderungan nilai FSguling semakin
bertambah seiring dengan bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah
tersebut.
2. Stabilitas geser (FSgeser) dinding penahan tanah memenuhi faktor keamanan
pada lebar alas L sebesar 2 meter. Kecenderungan nilai FSgeser semakin
bertambah seiring dengan bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah
tersebut.
3. Stabilitas keruntuhan daya dukung tanah (FSdaya dukung) dinding penahan
tanah memenuhi faktor keamanan pada lebar alas L sebesar 3,5 meter.
Kecenderungan nilai FSdaya dukung semakin bertambah seiring dengan
bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah tersebut.
Dari ketiga hal diatas, maka dapat diketahui bahwa lebar alas yang paling
efisien untuk dinding penahan tanah tipe kantilever pada perumahan the mutiara
sehingga stabil terhadap gaya guling, geser, dan daya dukung tanahnya adalah 3,5
meter.
V -1
5.2
Saran
Untuk pengembangan penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan juga
penelitian terhadap
mengetahui sejauh mana pengaruh ketinggian tersebut agar stabil terhadap guling,
geser, dan keruntuhan daya dukung tanah.
V -2
DAFTAR PUSTAKA
Das, B.M., Noor, E. dan Mochtar, I.B., 1983, Mekanika Tanah Jilid 2,Penerbit
Erlangga.
Das, B. M., 2011, Principle of Foundation Enggineering, 7th edition, Cengage
Learning, Stamford USA.
Hakam, Abd, dan Mulya, R.P, 2011, Studi Stabilitas Dinding Penahan Tanah
Kantilever pada Ruas Jalan Silaing Padang Bukit Tinggi KM
64+500, Jurnal Rekayasa Sipil Vol 7 Februari 2011, Universitas
Andalas: Padang.
Ramadhani, Sriyati, 2010, Perencanaan Dinding Penahan Tipe Gravitasi pada
Lokasi Bukit BTN Teluk Palu Permai, Jurnal Smartek, Vol. 8 No. 1
Februari, 2010: 34-39, Universitas tadulako: Palu.
Setiawan, Hendra, 2011, Perbandingan Penggunaan Dinding Penahan Tanah
Tipe Kantilever dan Gravitasi dengan Variasi Ketinggian Lereng,
InfrastrukturVol 1 No.2 Desember : 88-95, Universitas Tadulako: Palu.