Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL


DI RUANG 15 RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :

DIDIK EKO SETYANTO


RATIH YULI
PRIMA RAHAYU
MARTINA ARIE

PROGRAM STUDI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUANG 15 RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR - MALANG
TAHUN 2016

PROGRAM STUDI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUANG 15 RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR - MALANG
TAHUN 2016
Telah diterima dan disetujui
Tanggal Februari 2016

Mengetahui

Kepala Ruangan

Pembimbing Institusi

15 IRNA 2

Mahasiswa

SATUAN ACARA PENYULUHAN


MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT
Topik Penyuluhan

: Infeksi Nosokomia

Sasaran

: Keluarga Pasien di Ruang 15 RSU Dr.


Saiful Anwar Malang

Hari/ Tanggal Penyuluhan

: Jumat , 12Februari 2016

Tempat Penyuluhan

: Ruang 15 RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Waktu

: 30 Menit

A. Analisa Situasi
Rumah sakit adalah tempat dimana orang-orang sakit dirawat
dengan berbagai macam penyakit yang diderita. Dimana sebagai
tenaga medis kita harus memperhatikan cara perawatan pasien baik
yang steril maupun non steril supaya pasien tidak terkena infeksi diluar
penyakitnya. Sebagian besar di rumah sakit telah banyak ditemukan
pasien terkena infeksi yang berasal diluar penyakit yang diderita atau
biasa disebut dengan istilah infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial
adalah infeksi yang diperoleh dari rumah sakit dan tidak diderita oleh
psien sebelumnya. Untuk mengurangi infeksi nosokomial supaya pasien
tidak terkena infeksi dari luar penyakitnya bisa dilakukan upaya
pencegahan seperti sebelum dan sesudah melakukan tindakan kita
harus cuci tangan dengan langkah yang benar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Keluarga Pasien mampu untuk mencegah penularan
sekaligus menghindari Infeksi Nosokomial selama berada di
Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus :
a. Keluarga mengerti dan memahami pengertian dari Infeksi
Nosokomial
b. Keluarga mengerti dan memahami sumber dan cara penularan
Infeksi Nosokomial
c. Keluarga mengerti dan memahami cara pencegahan Infeksi
Nosokomial

d. Keluarga mengerti dan memahami cara mencuci tangan yang


benar dengan menerapkan 6 langkah cuci tangan.
C. Kreteria Evaluasi :
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian Infeksi Nosokomial
b. Keluarga mampu menyebutkan sumber dan cara penularan
Infeksi Nosokomial
c. Keluarga mampu menjelaskan kembali cara pencegahan
Infeksi Nosokomial.
d. Keluarga mampu mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan
dengan benar.
D. Pokok Bahasan

Mencegah Infeksi Nosokomial

E. Sub Pokok Bahasan

Mencegah Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

F. Metode

Ceramah
Tanya Jawab

G. Alat Bantu
LCD

No

H. KEGIATAN
Tahap
Kegiatan

Waktu

1.

Pendahuluan

5 menit

2.

Penyajian

10
menit

Kegiatan Perawat

1.
2.

Perkenalan
Mengemukakan
latar belakang pokok
materi yang akan
disampaikan
3. Menggali
pengetahuan
dan
mengajukan
pertanyaan.
Menjelaskan:
1. Pengertian infeksi
Nosokomial
2. Sumber dan cara
penularan
infeksi
nosokomial
3. Cara pencegahan

Kegiatan Peserta

Media

1. Mendengarkan
2.Menjawab
pertanyaan

Mendengarkan
penjelasan
Mengikuti
instruktur
dari
perawat

LCD

3.

Evaluasi

10
menit

4.

Penutup

5 menit

I.

infeksi nosokomial
4. 6 langkah mencuci
tangan dengan benar
1.Menegaskan kembali
materi
yang
disampaikan
2. Menanyakan kembali
hal-hal yang penting
termasuk 6 langkah
mencuci tangan.
3. Menjawab
pertanyaan
1. Menarik kesimpulan
2. Salam penutup

1. Mendengarkan
2.Menjawab
dan
memperagakan 6
langkah
cuci
tangan
3. Bertanya

LCD

1. Mendengarkan
2.Menjawab salam

LCD

Evaluasi
Apa yang anda ketahui tentang Infeksi Nasokomial
Sebutkan sumber penularan Infeksi Nasokomial
Sebutkan cara pencegahan Infeksi Nosokomial

J. Lampiran
Materi
Leaflet

MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit
atau infeksi oleh kuman yang dapat selama berada di rumah sakit. Infeksi
nosokomial tidak saja menyangkut penderita tetapi juga yang kontak dengan
rumah sakit termasuk staf rumah sakit, suka relawan, pengunjung dan
pengantar.
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan selama berada
dalam tindakan perawatan dan pengobatan di RS.

Contohnya, apabila seorang penjenguk menderita tuberkulosis


(TBC) dan tidak sengaja bersin di depan pasien dengan imunosupresi atau
penurunan daya tahan tubuh, kemudian beberapa hari kemudian setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata pasien positif terkena TBC. Hal ini yang
disebut infeksi nosokomial.Penyebaran penyakit yang terjadi di rumah sakit
baik dari pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan.
B. Batasan-Batasan Infeksi Nosokomial.
Infeksi nosokomial disebut juga dengan Hospital acquired infection
apabila memenuhi batasan / criteria sebagai berikut:
1. Apabila pada waktu dirawat di RS, tidak dijumpai tanda-tanda klinik
infeksi tersebut.
2. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari
infeksi tersebut.
3. Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 x 24
jam sejak mulai dirawat.
4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi
sebelumnya.
5. Bila pada saat mulai dirawat di RS sudah ada tanda-tanda infeksi,
tetapi terbukti bahwa infeksi didapat penderita pada waktu perawatan
sebelumnya dan belum pernah dilaporkan sebagai indeksi nosokomial
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial.
Sesara umum faktor yang mempengaruhi terjadinya nosokomial
terdiri atas 2 bagian besar, yaitu :
1. Faktor endogen (umur, jenis kelamin, penyakit penyerta, daya tahan tubuh
dan kondisikondisi lokal)
2. Faktor eksogen (lama penderita dirawat, kelompok yang merawat, alat
medis, serta lingkungan).
Untuk mudahnya bagaimana seorang pasien mendapat infeksi
nosokomial selama dirawat di RS dapat diringkas sebagai berikut :
1. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui dirinya sendiri (auto infeksi)
2. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui petugas yang merwat di RS
3. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui pasien-pasien yang dirawat
ditempat / ruangan yang sama di RS tersebut.
4. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui keluarga pasien yang
bekunjung kerumah sakit tersebut.
5. Pasien mendapat infeksi niosokomial melalui peralatan yang dipakai
dirumah sakit tersebut.
6. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui peralatan makanan yang
disediakan rumah sakit ataupun yang didapatnya dari luar rumah sakit.

7. Disamping ke-6 cara-cara terjadinya infeksi nosokomial seperti yang


dinyatakan diatas, maka faktor lingkungan tidak kalah penting sebagai
faktor penunjang untuk terjadinya infeksi nosokomial, faktor lingkungan
tersebut adalah
Air
Bahan yang harus di buang ( Disposial)
Udara
D. Penyebab Infeksi Nosokomial
1. Agen infeksi
Pasien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama
ia rawat di rumah sakit. Kemungkinan terjadinya infeksi tergantung pada:

karakteristik mikroorganisme,
Resistensi terhadap zat-zat antibiotika,
Tingkat virulensi,
dan banyaknya materi infeksius.

2. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh
manusia yang sehat. Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam
melindungi tubuh dari datangnya bakteri patogen.
3. Virus
Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh
berbagai macam virus, termasuk virus hepatitis B dan C dengan media
penularan dari transfusi,
4. Parasit dan jamur
Beberapa parasit seperti Giardia lamblia dapat menular dengan
mudah ke orang dewasa maupun anak-anak.
5. Faktor alat
Dari suatu penelitian klinis, infeksi

nosokomial

tertama

disebabkan infeksi dari kateter urin, infeksi jarum infus, infeksi saluran
nafas, infeksi kulit, infeksi dari luka operasi dan septikemia.
E. Proses Penularan Infeksi Nosokomial
1. Langsung
antara pasien dan personel yang merawat atau menjaga pasien
2. Tidak langsung
obyek tidak bersemangat atau kondisi lemah
lingkungan menjadi kontaminasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan
(Sebagai contoh perawatan luka pasca operasi)

penularan cara droplet infection di mana kuman dapat mencapai ke


udara (air borne)
Penularan melalui vektor, yaitu penularan melalui hewan atau
serangga yang membawa kuman
Selain itu penularan infeksi nosokomial yaitu
1. Penularan secara kontak
Penularan ini dapat terjadi secara kontak langsung, kontak tidak
langsung dan droplet.
2. Penularan melalui Common Vehicle
Penularan ini melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh
kuman dan dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu
penjamu.
3. Penularan melalui udara dan inhalasi
Penularan ini terjadi bila mikroorganisme mempunyai ukuran yang
sangat kecil
4. Penularan dengan perantara vektor
Penularan ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal.

F. Tanda dan gejala Infeksi


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Demam
Bernapas cepat,
Kebingungan mental,
Tekanan darah rendah,
Urine output menurun,
Pasien dengan urinary tract infection mungkin ada rasa sakit ketika

kencing dan darah dalam air seni


g. Sel darah putih tinggi
h. Radang paru-paru mungkin termasuk
i.

kesulitan

bernapas

dan

ketidakmampuan untuk batuk.


Infeksi : pembengkakan, kemerahan, dan kesakitan pada kulit atau luka
di sekitar bedah atau luka

G. Dampak Infeksi Nosokomial


Infeksi nosokomial memberikan dampak sebagai berikut :
1. Menyebabkan cacat fungsional, stress emosional dan dapat
menyebabkan cacat yang permanen serta kematian.
2. Dampak tertinggi pada negara berkembang dengan prevalensi HIV/AIDS
yang tinggi.
3. Meningkatkan biaya kesehatan diberbagai negara yang tidak mampu
dengan meningkatkan lama perawatan di rumah sakit, pengobatan

dengan obat-obat mahal dan penggunaan pelayanan lainnya, serta


tuntutan hukum.
Selain itu Pencegahan Infeksi nosokomial juga dapat diatasi dengan
cara:
1. Cuci Tangan
Anjurkan keluarga untuk selalu cuci tangan, setelah ataupun sebelum
memegang pasien.
Anjurkan keluarga

cuci

tangan

sebelum

ataupun

sesudah

membersihkan klien saat Bab dan Bak


Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum ataupun sesudah
makan.
2. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada
tempatnya, seperti air ludah atau muntahan, pampers, bekas pelastik
makanan ataupun botol minuman dan langsung dibuang ditempat
sampah khusus yang disediakan RS. Tempat sampah warna kuning
digunakan untuk sampah medis, seperti botol infuse, sarung tangan,
masker, dan pelastik bekas medis dan tempat sampah warna hijau
digunakan untuk sampah non medis seperti bungkus bekas makanan,
botol bekas.
3. Sarung Tangan
Sarung tangan dapat digunakan oleh keluarga bila kontak dengan
dan kulit terluka ataupun saat membuang urinback.
4. Masker
Mengantisipasi , melindungi hidung, dan mulut saat kontak
dengan pasien, keluarga ataupun pasien lain yang ada diruangan
5 Peralatan Perawatan Pasien
Segera cuci baju, selimut pasien yang kotor dan diharapkan klien ganti
baju sehari 2 kali
Cuci peralatan bekas pakai sebelum digunakan kembali
6. Pembersihan Lingkungan
Bersihkan dan rapikan tempat pasien jika terlihat kotor.
7. Tidak memperbolehkah anak di bawah usia 12 tahun berkunjung ke rumah
sakit.

Dikarenakan Anak-anak mudah terserang penyakit. Anak-

anak rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuhnya yang lebih
rendah dibandingkan dengan orang dewasa.

DAFTAR PUSTAKA
Committee on Identifying Priority Areas for Quality Improvement, Karen Adams,
Janet M. Corrigan (2011). Priority Areas for National Action:
Transforming Health Care Quality. National Academies Press.
Steven Jonas, Raymond L. Goldsteen, Karen Goldsteen (2012). Introduction to
the US health care system. Springer Publishing Company.
Riana.

Infeksi

Nosokomial

RumahSakit.

Dimuat

fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-41324

dalam

http://riana-a-h
ADMINISTRASI

%20RUMAH%20SAKIT%20DAN%20PUSKESMAS-Infeksi
%20Nosokomial%20RumahSakit.html

Anda mungkin juga menyukai