Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas
061440411711
061440411712
061440411715
061440411716
061440412034
061440412035
: 3EG.C
ANALISIS PROKSIMAT
I.
TUJUAN PERCOBAAN
- Menjelaskan pengertian dan peranan abu yang terkandung dalam
-
batubara
Melakukan analisis menggunakan alat dengan baik dan benar
II.
III.
DASAR TEORI
Batubara merupakan mineral bahan bakar yang terbentuk sebagai suatu
cebakan sedimenter yang berasal dari penimbunan dan pengendapan
hancuran bahan berselulosa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan ini
terpadatkan dan terubah karena adanya proses tekanan dan panas. Bentuk
awal dari hasil penimbunan dan pemadatan ini adalah berupa gambut yang
setelah mengalami tekanan dan pemanasan akan berubah berturut-turut
menjadi lignit, sub-bituminus, bituminus atau antrasit tergantung dari
besarnya tekanan dan pemanasan yang dialaminya.
Pada dasarnya batubara memiliki tiga komponen yaitu batubara murni,
zat mineral dan lengas total. Pada perlakuan panas yang diberikan kepada
batubara maka akan terjadi penguraian terhadap batubara, cara ini biasa
ditunjukkan pada saat memberi perlakuan panas terhadap batubara, cara ini
disebut analisis proksimat. Dalam pengungkapan kualitas batubara, analisis
atau pengujian terhadap kualitas batubara didasarkan pada keadaan As
Received (ar), Air Dried Base (adb), Dry Base (db), Dry Ash Free (daf),
atau Dry Mineral Matter Free (dmmf).
Lengas (Moisture)
2.
permukaan.
Lengas Tertambat (Inherent Moisture)
Lengas ini adalah lengas yang terikat secara kimiawi dan fisika didalam
batubara dapat terjadi pada saat pembentukan batubara. Lengas ini banyak
pengaruhnya pada pengangkutan, penanganan, penggerusan, maupun pada
3.
pembakaran batubara.
Lengas Total (Total Moisture)
Lengas ini adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara
sesuai dengan kondisi diterima, baik yang terikat secara kimiawi maupun
akibat pengaruh kondisi luar seperti iklim. Ukuran butiran maupun proses
penambangan (Unsworth dkk, 1991).
Abu ( Ash )
Abu atau bisa juga disebut mineral matter,terjadinya di dalam batubara
dapat sebagai inherent mineral matter atau extraneous mineral matter.
Inherent mineral matter adalah berhubungan dengan tumbuhan asal
pembentukan batubara, mineral matter ini tidak dapat dihilangkan atau dicuci dari
batubara. Extraneous mineral matter berasal dari tanah penutup atau lapisanlapisan yang terdapat diantara lapisan batubara, biasanya terdiri dari slate, shale,
sand stone, clay atau limestone. Mineral matter ini dapat dikurangi pada saat
pencucian batubara.
Mineral matter atau abu dalam batubara terutama terdiri dari senyawa Si,
Al, Fe, dan sedikit Ti, Mn, Mg, Na, K dalam silikat, oksida, sulfida,sulfat dan
fosfat. Sedangkan unsur seperti As, Cu, Pb, Ni, Zn dan Uranium terdapat sangat
sedikit sekali yang disebut trace element.
LANGKAH KERJA
1. Menyalakan instrument
Pastikan gas telah terpasang degan benar
Oksigen 35 psi (2.4 bar)
Nitrogen...35 psi (2.4 bar)
Udara tekan 45 psi (3.1 bar)
Nyalakan analyzer
VI.
ANALISA DATA
TGA (Thermogravimetric) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kandungan proximate batubara diantaranya ialah kadar air, zat terbang, dan kadar abu.
Kadar abu dapat ditentukan apabila nilai kadar abu, kadar air, dan kadar zat terbang
dapat diketahui. Semakin besar nilai ketiga kadar tersebut maka akan semakin kecil
nilai kalornya. Sebaliknya, jika nilai ketiga kadar tersebut kecil maka akan semakin
besar nilai kalornya. Semakin besar nilai kalornya maka akan semakin tinggi
peringkatnya.
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh kadar karbon batubara
sebesar 41,42%. Berdasarkan kadar karbon tersebut dapat ditentukan pula peringkat
batubaranya yaitu termasuk ke dalam kelas subbituminus karena subbitumnus memiliki
kandungan karbon antara 35-45%.
VII.
KESIMPULAN
Semakin besar total kadar air, kadar zat terbang dan kadar abu maka kadar
karbon akan kecil, dan sebaliknya semakin kesil kadar ketiganya maka akan
semakin besar kadar karbonnya
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet 2015. Penuntun Praktikum Analisa Batubara. Palembang : POLSRI
GAMBAR ALAT
Cawan Crussible