Tifoid Presentasi
Tifoid Presentasi
NORMOKROM NORMOSITIK
AV I C I E N A B I N I S K A N D A R
PEMBIMBING :
D R . W I L L I A M S T J E N G , S P. A
Resume
Identitas:
Nama :
An. AS
Umur :
6 tahun
Jenis kelamin :
Alamat:
Laki-laki
Jl. XXXX
Tanggal masuk
14 April
Orang tua
Ayah
Anamnesis
Keluhan Utama
Demam 4 hari
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien demam selama 4 hari, demam tidak turun-turun dan terus meninggi
suhunya terutama pada sore atau malam hari. Keluhan ini disertai dengan
perasaan nyeri dan tidak nyaman di perut, mual dan muntah, nafsu makan
menurun, serta batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu, BAB cair (-). Pasien
kemudian dibawa di RS Swasta lalu dirujuk ke RSUD AWS.
Anamnesis
RPD :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya dan tidak pernah dirawat di RS
Riwayat Saudara-Saudaranya :
Aterm, spontan, 9 tahun, sehat
Aterm, spontan, 3 tahun, sehat
Aterm, spontan, 1 tahun, sehat
Anamnesis
RPK :
Keluhan serupa pada anggota keluarga disangkal
Anamnesis
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Post Persalinan
Pemeliharaan Prenatal
Periksa di
: dr. Sp.OG
Penyakit Kehamilan : Obat-obatan yang sering diminum : vitamin dan obat penambah darah
Riwayat Kelahiran
Lahir di : RS
Persalinan ditolong oleh
: bidan
: spontan
Pemeliharaan postnatal
Periksa di : bidan dan di puskesmas
Keadaan anak
: sehat
Keluarga berencana
: tidak
Anamnesis
Riwayat Makanan & Minuman
ASI
Susu sapi
Bubur susu
: 9 bulan
Tim saring
: 1 tahun
Buah
: 1 tahun
: 1,5 tahun
Anamnesis
Riwayat Imunisasi
Imunisasi wajib lengkap
Hepatitis B
3 kali
BCG
1 kali
Polio
4 kali
DPT
3 kali
Campak
1 kali
Anamnesis
BB Lahir
: 2900 gr
BB sekarang
: 20 kg
PB Lahir
: 51 cm
TB sekarang
: 110 cm
Gigi keluar
: lupa
Berdiri
Tersenyum
: lupa
Berjalan
Miring
: lupa
Tengkurap: lupa
Duduk
Merangkak
: lupa
: 1 tahun
: lupa
: lupa
Masuk SD
: 4 tahun
: 5 tahun
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum
: sakit sedang
Tanda Vital
Frekuensi nadi
Frekuensi napas
: 24 x/ menit
Temperatur
: 37 o C per axial
Pemeriksaan Fisik
Status Gizi
Berat Badan
: 20,9 kg
TB/U
BB/U
Pemeriksaan Fisik
Status generalisata
Kepala
Rambut
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+),
Pupil Isokor
(3mm), mata cowong (-/-)
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (+), mukosa bibir basah, pembesaran tonsil
(-/-), gusi
berdarah, mimisan (-)
Leher
Pembesaran Kelenjar
Pemeriksaan Fisik
Status generalisata
Thoraks
Inspeksi
tampak
Palpasi:
Perkusi:
Auskultasi :
Pemeriksaan Fisik
Status generalisata
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: Tampak datar
: Soefl, nyeri tekan abdomen (+), hepatomegali (-), splenomegali (-), turgor kulit
kembali cepat
Perkusi: Timpani
Auskultasi
Ekstremitas :
pembesaran
Akral hangat (+), Pallor (+), oedem (-), capillary refill test < 2 detik, sianosis (-),
KGB aksiler (-/-), pembesaran KGB inguinal (-/-).
Pemeriksaan Penunjang
WBC
: 12.300
HGB
: 9.0
HCT
: 26,2
PLT
: 337.000
GDS
: 157
Na
: 136
: 3,7
Cl
: 95
HDT
Tubex
: +6
Diagnosis
Demam tifoid + Anemia Normokrom Normositik
Penatalaksanaan
D5 NS 1500 cc/24 jam
Ambroxol 3 x1/2 cth
Paracetamol 4 x cth
Inj. Cefotaxim 3x600 mg
CTM 3x1/2 tab
Salbutamol 3x2 mg tab
Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang bisa
disebabkan oleh Salmonella enteric serotype typhi. Bakteri ini
ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi atau dari feces dan urin orang yang terinfeksi
(Parry, 2002).
Selain itu bakteri Salmonella Paratyphi juga bisa menyebabkan
demam tifoid namun gejala penyakitnya lebih ringan (Jerry,
2011)
Demam Tifoid
Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu :
Antigen O (Antigen somatik), yaitu terletak pada lapisan luar dari tubuh
kuman. Bagian ini mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga
endotoksin. Antigen ini tahan terhadap panas dan alkohol tetapi tidak tahan
terhadap formaldehid.
Antigen H (Antigen Flagella), yang terletak pada flagella, fimbriae atau pili
dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan
terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alkohol.
Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) dari kuman yang dapat
melindungi kuman terhadap fagositosis.
Demam Tifoid
Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu :
Antigen O (Antigen somatik), yaitu terletak pada lapisan luar dari tubuh
kuman. Bagian ini mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga
endotoksin. Antigen ini tahan terhadap panas dan alkohol tetapi tidak tahan
terhadap formaldehid.
Antigen H (Antigen Flagella), yang terletak pada flagella, fimbriae atau pili
dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan
terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alkohol.
Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) dari kuman yang dapat
melindungi kuman terhadap fagositosis.
Demam Tifoid
Manifestasi Klinis :
Demam Step-Ladder
Gejala GI Tract
Gejala CNS
Hepatosplenomegali
HDT : Anemia normokrom normositik
Leukositosis
Trombositopenia
Demam Tifoid
Uji Diagnostik :
Metode Isolasi kultur gallbladder
Metode Serologi
PCR
Reaksi Biokimia
Demam Tifoid
Penatalaksanaan :
Antibiotik
Hidrasi oral atau intravena
Antipiretik
Pemberian nutrisi yang tepat
Indikasi transfusi yang sesuai
Demam Tifoid
Komplikasi :
Komplikasi intestinal
Komplikasi ekstra-intestinal
Anemia
Anemia didefinisikan sebagai berkurangnya kadar hemoglobin
darah.
Anemia
Berdasarkan hapusan darah nya, anemia dapat diklasifikasikan menjadi:
(1) anemia normokrom normositik (MCV 76-96; MCH 27-32; MCHC 3238%)
(2) anemia hipokrom mikrositik (MCV <76; MCH <27%; MCHC <32%)
(3) anemia normokrom makrositik (MCV > 96; MCH 27-32; MCHC 3238%)
TEORI
KASUS
ANAMNESIS
Semua pasien demam tifoid selalu Demam tinggi tidak kunjung turun dan
menderita
demam
pada
awal
malam hari
titik
tertinggi
pada
akhir
minggu
hari
pagi harinya
dibandingkan
dengan
PEMERIKSAAN FISIK
dengan Demam
o (sesuai
manifestasi
demam
tifoid
klinis
dan
Anemis
Lidah Kotor
Ekstremitas pallor
anemia
pada bab 2)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Uji Tubex digunakan untuk o Laboratorium: Tubex test +6,
membantu
menegakkan
diagnosis
demam
tifoid,
dimana
nilai
+4-10
dapat
ditemukan
normokrom
anemia
normositik
usus
pada
atau
sumsum
Anemia
normokrom
normositik, Leukositosis
DIAGNOSIS
Demam Tifoid + Anemia Normokrom Manifestasi klinis pada pemeriksaan
Normositik
fisik
sesuai
dengan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
seperti
perasaan
manifestasi
tidak
enak
di
Pemeriksaan
penunjang
anemia
normokrom
normositik
yang
juga
sering
didapatkan
pada
kasus
demam
WHO
PENATALAKSANAAN
menyarankan untuk
D5 NS 1500 cc/24 jam
dukungan
Paracetamol 4 x cth
penting
pengelolaan
demam
dalam
tifoid
intravena
Pengobatan
merupakan
utama
dasarnya
infeksi
antibiotik
pengobatan
karena
pada
patogenesis
Salmonella
typhi
Terimakasih