2), 3)
ABSTRAK
Mobil sebagai sarana aktualisasi diri dan hobi. Bagi komunitas pehobi otomotif
seperti tersebut, mobil yang dipasok dari ATPM belum tentu dapat memenuhi selera
mereka. Sehingga keberadaan hobis otomotif menciptakan pasar baru bagi
pengusaha mobil. Pasar yang dibidik dan yang masih bertahan hingga sekarang
adalah pasar mobil impor.
Keberadan sentra otomotif yang representatif di Semarang atau bisa disebut Auto
Shopping Mall dapat menjadi wadah bagi hobiis dan pebisnis yang tertarik pada
bidang otomotif. Fasilitas otomotif di Semarang seperti bengkel dan showroom
masih terpisah pisah sehingga menyulitkan bagi masyarakat yang ingin
kepraktisan dan kemudahan. Atas dasar tesebut sentra otomotif yang tidak hanya
berfungsi sebagai showroom dan bengkel melainkan juga sebagai penjualan aksesoris
dan barang perawatan mobil dibangun di Semarang
Kata kunci : Auto Shopping Mall di Semarang
I.
PENDAHULUAN
dan sirkulasi.
Auto
pemikiran-pemikiran
perancangan
fisik
dengan
dan
Shopping Mall di
konsep
didasarkan
Dasar
pendekatan
perencanaan
dan
landasan
perancangan
Berasarkan
dilakukan
pedoman
eksplorasi
perancangan
desain
program
Auto
perencanaan
Shopping
Mall
dan
di
untuk
1.
2.
3.
4.
5.
Dari
rumusan
di
atas
diharapkan
dianggap
mendasar
dan
menentukan
1.2. Maksud
Menyediakan
pusat
otomotif
di
menampung
dan
wadah
yang
mengakomodir
dapat
segala
sasaran
yang
hendak
dicapai
adalah
perencanaan
Auto
untuk
Perencanaan
perancangan
perencanaan
di
dan
Auto
Shopping
Mall
di
2.
perencanaan
sebagai berikut :
1.
Pendekatan
Mall
anggapan
Shopping
Semarang.
Auto
dan
ketentuan
pembahasan
dan
ini
perancangan
pendekatan
penentu
berdasarkan
Semarang.
merancang
Faktor
3.
Auto
Shopping
Mall
harus
bisa
Nissan.
2.
3.
Masalah
struktur
elektrikal
hanya
dan
mekanikal
dibahas
secara
kegiatan
penjualan,
service,
tempat
berkumpulnya
untuk
komunitas
pecinta
otomotif.
fungsinya
sebagai
bangunan
2.2. KEGIATAN
DAN
PELAKU
memerlukan
aerodinamika,
maka
KEGIATAN
dengan
1.
Pengunjung Showroom
Pengunjung showroom adalah orang
yang mengunjungi auto Shopping Mall
ini untuk melihat-lihat display mobil
atau pun acsesoris yang ada.
2.
mobilnya.
yang
Ada
pula
fasilitas
tersebut
tempat
berkumpulnya
berfungsi
para
sebagai
pecinta
orientasi
serta
titik
tangkap
suatu
melalui
tangga
dan
juga
otomotif.
Pengelola, yaitu kelompok individu/
personel
bangunan
4.
sebuah
Pengunjung Bengkel.
Merupakan pengunjung yang bertujuan
3.
tema
yang
mengelola,
mempunyai
mengurusi
tugas
dan
III. METODOLOGI
Dalam perancangan Auto Shopping Mall
di semarang diperlukan landasan konseptual
yang akan melandasi perancangan fisik
bangunan. Adapun konsep tersebut akan
dijabarkan sebagai berikut:
1.
penunjangnya.
2.
3.
program
Auto
adalah
perencanaan
Shopping
dasar
4.
bagian lainya.
dan
Mall
di
pendekatan
macam
pelaku
kegiatan yaitu:
1.
berikut:
dalam
Pengunjung
Berdasarkan kepentingan pengunjung
dapat
dibedakan
dalam
beberapa
fungsional
dan
efektif
untuk
2.
Staf karyawan
a. Tenaga penjualan baik penjualan
otomotif maupun sparepart.
b. Tenaga mekanik, baik maintenance
bangunan.
maupun modifikasi
3.2 Pendekatan Aspek Fisiologis
Pendekatan
perancangan
2.
berikut:
karyawan).
a. Lantai
- Lantai harus terbuat dari bahan
mobil
yang
dan
untuk
kegiatan
perbengkelan,
administrasi,
ditampung
pameran,
kegiatan
serta
kegiatan
pengelola
kegiatan
dan
penunjang
lainya.
utama
yang
berlangsung
dan
promosi,
kegiatan
yang
cocok
untuk
aktivitas
tersebut.
1.
adanya
pergantian
ventilasi
harus
buatan
disesuaikan
beberapa
ruang-ruang
merupakan
penganggu lainnya.
tertentu
yang
ada
ruang
yang
yang
tidak
memerlukan
petir
Ruang
Pameran,
harus
e. Langit-langit
- Langit-langit
kuat,
dibersihkan
harus
bengkel,
memperhatikan
anti rayap
dijangkau,
showroom
terhubung
dengan
masuknya
serangga,
tikus,
dan
staf,
fasilitas
bangunan
yang
komunikasi
keselamatan,
pencahayaan
penghawaan
kombinasi
Rencana Sirkulasi
Perancangan Auto shopping mall untuk
mobilitas
1.
auto
persyaratan
terjadi.
fisik,
dan
sentral,
penggunaan
penghawaan,
mall
harus
secepat mungkin
sirkulasi
yang
terkontaminasi
menggunkan
kedua (SE).
oli
sistem
dan
Waste
sampah,
pemisahan
pintu.
3.
Rencana Utilitas
Sistem
jaringan
listrik,
1.
Rencana Arsitektural
Sistem
jaringan
air
adalah
bersih,
mencerminkan
kemajuan
masalah kontekstual.
2.
Distribution.
adalah
menggunkan
melingkar
pada
satu
penghawaan
tipe
3.
alami.
mempertimbangkan
Jaringan
pencahayaan,
penerangan
dalam
bangunan
suasana
dan
dengan
menggunakan
buatan buatan,
pelembutan
tumbuhan,
sirkulasi.
berupa
serta
tanah
dan
penegasan
alur
pendekatan
untuk
menghitung
lokasi
adalah
Kesesuaian
Kota
semarang.
kota.
Faktor
yang
menentukan
Semarang,
Tingkat
Aksesibilitas,
Luas
3054
6444
1500
68
11066
4426
15492
Utara
: Permukiman
Timur
Selatan
: Jl. Gendingan
Barat
: Pertokoan
Luas lahan
: 25.820 m2
: 10 m
Pemuda
terdapat
banyak
bangunan
:7m
bidang
KDB
: 60 %
KLB
: 0.6
komersial
yang
bergerak
di
12
la
1.
2. Gambar Situasi
3.
4.
10
5.
6.
11
7.
8.
12
9.
Tampak Depan
13
14
13. Potongan A- A
14. Potongan B B
15
16. 3D Exterior
16
17. 3D Interior
17
DAFTAR PUSTAKA
Kanisius, 1997
mampu
memenuhi
kebutuhan
otomotif
berkembang
Gramedia, 1995
Neufert, Ernets,1996, Data Arsitek Jilid 1,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Neufert, Ernets,1996, Data Arsitek Jilid 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta
18