2017
Kecenderungan Perilaku Aktor Politik
dan Persepsi Pemilih
Pasca Pilgub DKI Jakarta 2012
MONITORING
MOBILIZING
RISET MENENTUKAN
STRATEGI
Survei dilakukan untuk menggali informasi dalam rangka
menyusun strategi kampanye.
Informasi yang dibutuhkan (essential element of informations)
:
a. Popularitas dan elektabilitas
b. Isu-isu lokal yang aktual dan faktual
c. Kebutuhan dan harapan masyarakat
d. Kriteria tokoh masyarakat yang disukai
e. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja incumbent
f. Daerah yang menjadi basis kandidat/calon dan daerah yang
menjadi basis lawan
g. Tingkat pendidikan, suku dan agama yang dominan
h. Harapan masyarakat terhadap calon pemimpin mereka
Survei"What Happened" tetapi tidak menjelaskan "Why Did
It HappenFGD (focus group discussion)
MEMOLES CITRA
(TONJOLKAN HAL (+), TUTUPI HAL
(-))
Pencitraan tidak selalu berarti negatif, kandidat/calon yang
tidak "sempurna" memerlukan polesan agar tampil
menawan.
Underdog effectcitra teraniayasimpati
masyarakatdongkrak elektabilitasmenang (biasanya
memainkan isu SARA)
Semua harus dari dalamPencitraan tidak sekadar
penampilan atau retorika pidato tapi harus melekat dengan
diri kandidat/calon.
Seorang kandidat/calon yang dianggap arogan, meski sudah
dikritik dan diminta ramah, bisa saja dia tidak berubah.
Sebuah konsep pencitraan juga bisa sia-sia jika
kandidat/calon sudah memiliki sifat narsistik (mereka
sudah yakin betul dengan gaya mereka/merasa lebih
tinggi)kekalahan
PERAN STRATEGIS
PENCITRAAN
Berpolitik artinya berusaha memenangkan
pertarunganWINNING THE MIND AND HEART OF THE
PEOPLEtak hanya pikiran, tapi juga meraih hati rakyat. Setiap
politisi harus punya kemampuan itu
PencitraanHiperealitasean Baudrillard, Filsuf/Sosiolog
Perancisberusaha menciptakan kondisi yang di dalamnya ada
bauran "kepalsuan" dan "keaslian.
Kode Etikpencitraan tak boleh menipuMengelabui masyarakat
tentang track record kandidat/calon, memutarbalikan prestasi atau
mengada-ada.
Tentu saja tidak dilarang menyembunyikan hal-hal negatif tentang
kandidat/calon.
Kalau tidak mengatakan seluruhnya, Anda tidak bisa
dikatakan berbohong
Artinya harus mencari cara agar kelemahan kandidat/calon
tidak terlihat dan fokus menonjolkan hal-hal yang bisa
membuat orang jadi terkesan dan tentunya harus logis.
HUBUNGAN PENCITRAAN
DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN
MASYARAKAT
Jeli melihat "bungkusanKRITISkalangan menengah
berpendidikan belum tentu KRITIS pencitraan, disinformasi,
desepsi (penyesatan) pun masih dapat mempengerahui kalangan
menengah perkotaan dengan pendidikan mapan
Makin cerdas masyarakatdaya pengaruh pencitraan semakin
rendah"Sayangnya masyarakat kita belum cerdas dan kritis dalam
menghadapi "aneka" pencitraan itu
Masyarakat Desa vs Masyarakat Kotatinggkat pendidikan yang
lebih tinggi (kota) membuat dua sisi informasi (baik-buruk) lebih
efektif dalam mempengaruhi opinimemberi pencitraan bagus.
Sebalik tingkat pendidikan yang lebih rendah (desa) membuat dua
sisi informasi malah bikin bingung, maka untuk masyarakat tipe
seperti ini kandidat memaparkan keunggulan-keunggulannya saja.
"Bisa jadi pencitraan perlu bagi mereka yang merasa banyak
memiliki kekurangan. Namun hal itu bukan realitas" Padahal
yang penting adalah tindakan nyata. Dengan begitu, citra
akan muncul dengan sendirinya.
PERSOALAN TEKNIS
MENGHAMBAT
KEMENANGAN
Obama Jokowi ?
SBY dikenal sebagai dengan kesantunannya
Obama dikenal dengan retorikanya
Jokowi dikenal dengan kesederhanaanya
Ahok dikenal dengan keberanian dan
arogansinya
SBY wannabe, Obama wannabe, Jokowi
Wannabe, selanjutnya apa?
Apakah sekarang harus menjadi seperti
Ahok agar populer?
INCUMBENT VS PENANTANG
Incumbent (Populer) vs Penantang (Bebas Dosa)
Keunggulan incumbent adalah popularitas sedangkan tingkat
kepuasan publik atas kinerja incumbent menjadi pisau
bermata dua.
Bila tingkat kepuasan publik diatas 70% itu akan menjadi poin
plus dan sebaliknya jika dibawah 40% akan menjadi celah
black campaign. Dan akan menjadi kerja berat meski melawan
penantang yang belum jelas kinerjanya.
Penantangtak perlu repot menyampaikan pencapaian kinerja
cukup bicara tentang program-program yang akan dilakukan.
Incumbentselain harus menyampaikan program-program,
juga harus mensosialisasikan hasil kerjanya selama menjabat.
Hukumnya: Incumbent menonjolkan kesuksesan (kinerja dan
prestasi) dan penantang menonjolkan perubahan (terobosan
dan inovatif)
POSTER POLITIK
(BILLBOARD, BALIHO, BANNER,
SPANDUK)
Komunikasi visual relatif mudah dan
cepat ditangkap oleh audiens
Poster politikgestur dan pose dari sang
aktor politikkomunikasi visual yang
secara alam bawah sadar akan
mendukung pesan verbal yang
disampaikan.
Komunikasi Visual masih menjadi
metode ampuh dalam mendongkrak
popularitas calon
PEMIMPIN DALAM
KEBERSAMAAN
Pose ini banyak menempatkan pemimpin di
tengah-tengah kerumunan massa (tiga orang
atau lebih) dengan terlihat berdiri lebih tinggi
(atau lebih menonjol) dan menjadi center of
interest sebuah poster
Sikap dan gerakan gesture tangan juga
mengandung komunikasi visual yang
berpengaruh. Tangan yang mengepal
menggambarkan keyakinan dan kekuatan.
Tangan yang terbuka menggambarkan sikap
yang lebih egaliter dan terbuka untuk
masyarakat.