Anda di halaman 1dari 21

PILGUB ACEH

2017
Kecenderungan Perilaku Aktor Politik
dan Persepsi Pemilih
Pasca Pilgub DKI Jakarta 2012

TREND PERILAKU POLITIK


PILKADA
PASCA JOKOWI-AHOK 2012
Pasca Pilgub DKI Jakarta 2012 (kemenangan Jokowi dan
Ahok) marketing politik kampanye semula hanya pada
kalangan internal struktur/mesin partai politik
pengusung/pendukung (tim pemenangan) saja, kini lebih
meluas, gencar dan massif fenomena relawan politik yang
melampaui sekat-sekat identitas sosial budaya dan bergerak
berdasarkan atas dasar rasa simpati, spontanitas, kreativitas
dan lebih atraktif
Relawan tidak sekadar membantu berkorban pikiran dan
tenaga dalam mensosialisasikan program bahkan tidak sedikit
relawan yang rela berkorban materi dan harta benda demi
calon yang didukungnya
Paradoks (the end of political consultant) dari fenomena
relawan politik misalnya Teman Ahok yang ternyata
dibelakangnya digawangi oleh Cyrus Network yang
merupakan lembaga konsultan politik profesional

TREND PERILAKU POLITIK


PILKADA
PASCA JOKOWI-AHOK 2012 (2)
Menguasai media massa dan media sosial adalah
setengah dari kemenangan
Media sosial khususnya saat ini menjadi wahana
pertarungan gagasan dan isu di Pilkada
Fungsi media massa dan media sosial selain
digunakan sebagai saluran menyampaikan
program juga merupakan senjata melakukan
propaganda sekaligus perisai dari kampanye
hitam (mengkonter kampanye hitam)
Pendekatan, Pengelolaan dan manajerial
terhadap media massa dan media sosial harus
dilakukan secara sinergis dan integral

TIGA KUNCI UTAMA


MEMENANGKAN PILKADA
MAPPING

Struktur/Mesin Partai Politik (Tim Pemenangan) dan/atau


Konsultan Politik

MONITORING

Struktur/Mesin Partai Politik (Tim Pemenangan) dan/atau


Konsultan politik

MOBILIZING

Peran Aktif Relawan

RISET MENENTUKAN
STRATEGI
Survei dilakukan untuk menggali informasi dalam rangka
menyusun strategi kampanye.
Informasi yang dibutuhkan (essential element of informations)
:
a. Popularitas dan elektabilitas
b. Isu-isu lokal yang aktual dan faktual
c. Kebutuhan dan harapan masyarakat
d. Kriteria tokoh masyarakat yang disukai
e. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja incumbent
f. Daerah yang menjadi basis kandidat/calon dan daerah yang
menjadi basis lawan
g. Tingkat pendidikan, suku dan agama yang dominan
h. Harapan masyarakat terhadap calon pemimpin mereka
Survei"What Happened" tetapi tidak menjelaskan "Why Did
It HappenFGD (focus group discussion)

Hasil survei dan FGDpositioningpencitraanmenunjukkan


hal-hal positif dan menutupi hal-hal negatif

MEMOLES CITRA
(TONJOLKAN HAL (+), TUTUPI HAL
(-))
Pencitraan tidak selalu berarti negatif, kandidat/calon yang
tidak "sempurna" memerlukan polesan agar tampil
menawan.
Underdog effectcitra teraniayasimpati
masyarakatdongkrak elektabilitasmenang (biasanya
memainkan isu SARA)
Semua harus dari dalamPencitraan tidak sekadar
penampilan atau retorika pidato tapi harus melekat dengan
diri kandidat/calon.
Seorang kandidat/calon yang dianggap arogan, meski sudah
dikritik dan diminta ramah, bisa saja dia tidak berubah.
Sebuah konsep pencitraan juga bisa sia-sia jika
kandidat/calon sudah memiliki sifat narsistik (mereka
sudah yakin betul dengan gaya mereka/merasa lebih
tinggi)kekalahan

PERAN STRATEGIS
PENCITRAAN
Berpolitik artinya berusaha memenangkan
pertarunganWINNING THE MIND AND HEART OF THE
PEOPLEtak hanya pikiran, tapi juga meraih hati rakyat. Setiap
politisi harus punya kemampuan itu
PencitraanHiperealitasean Baudrillard, Filsuf/Sosiolog
Perancisberusaha menciptakan kondisi yang di dalamnya ada
bauran "kepalsuan" dan "keaslian.
Kode Etikpencitraan tak boleh menipuMengelabui masyarakat
tentang track record kandidat/calon, memutarbalikan prestasi atau
mengada-ada.
Tentu saja tidak dilarang menyembunyikan hal-hal negatif tentang
kandidat/calon.
Kalau tidak mengatakan seluruhnya, Anda tidak bisa
dikatakan berbohong
Artinya harus mencari cara agar kelemahan kandidat/calon
tidak terlihat dan fokus menonjolkan hal-hal yang bisa
membuat orang jadi terkesan dan tentunya harus logis.

HUBUNGAN PENCITRAAN
DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN
MASYARAKAT
Jeli melihat "bungkusanKRITISkalangan menengah
berpendidikan belum tentu KRITIS pencitraan, disinformasi,
desepsi (penyesatan) pun masih dapat mempengerahui kalangan
menengah perkotaan dengan pendidikan mapan
Makin cerdas masyarakatdaya pengaruh pencitraan semakin
rendah"Sayangnya masyarakat kita belum cerdas dan kritis dalam
menghadapi "aneka" pencitraan itu
Masyarakat Desa vs Masyarakat Kotatinggkat pendidikan yang
lebih tinggi (kota) membuat dua sisi informasi (baik-buruk) lebih
efektif dalam mempengaruhi opinimemberi pencitraan bagus.
Sebalik tingkat pendidikan yang lebih rendah (desa) membuat dua
sisi informasi malah bikin bingung, maka untuk masyarakat tipe
seperti ini kandidat memaparkan keunggulan-keunggulannya saja.
"Bisa jadi pencitraan perlu bagi mereka yang merasa banyak
memiliki kekurangan. Namun hal itu bukan realitas" Padahal
yang penting adalah tindakan nyata. Dengan begitu, citra
akan muncul dengan sendirinya.

PERSOALAN TEKNIS
MENGHAMBAT
KEMENANGAN

Kemampuan finansial lemah


Jaringan terbatas
Waktu yang terlalu sempit (telat
start/running) H-(2-3) bulan baru
pakai jasa konsultan.
Calon, konsultan dan Timses tidak
sinkron/kompak. Calon insting
politik. Konsultandata dan fakta.
Timsesperasaan dan pengalaman.

IKON POLITIK KAYA


POPULARITAS
SBY

Obama Jokowi ?
SBY dikenal sebagai dengan kesantunannya
Obama dikenal dengan retorikanya
Jokowi dikenal dengan kesederhanaanya
Ahok dikenal dengan keberanian dan
arogansinya
SBY wannabe, Obama wannabe, Jokowi
Wannabe, selanjutnya apa?
Apakah sekarang harus menjadi seperti
Ahok agar populer?

PERSEPSI POLITIK MAYORITAS


MASYARAKAT INDONESIA
Mayoritas masyarakat IndonesiaPRIMITIF RASIONAL
(Emosional-Rasional)Citra dan Uang No. 1 Program
nanti duluiklan-iklan politik yang mengumumkan atau
menekankan program tidaklah efektif.
Terlihat merakyat, berbadan kurus atau pernah
melakukan hal-hal yang mengundang simpati
dibandingkan dengan program-program dan kemampuan
berdebat menjadi pertimbangan kedua
Lebih mengedepankan emosional dibandingkan rasional.
Apalagi masyarakat sebagian telah terjebak pada sikap
apatis terhadap janji-janji program kerja yang kerap
tidak terlaksana saat terpilih
Meski demikian program kerja tetap harus digarap
matang dan semenarik mungkin.

INCUMBENT VS PENANTANG
Incumbent (Populer) vs Penantang (Bebas Dosa)
Keunggulan incumbent adalah popularitas sedangkan tingkat
kepuasan publik atas kinerja incumbent menjadi pisau
bermata dua.
Bila tingkat kepuasan publik diatas 70% itu akan menjadi poin
plus dan sebaliknya jika dibawah 40% akan menjadi celah
black campaign. Dan akan menjadi kerja berat meski melawan
penantang yang belum jelas kinerjanya.
Penantangtak perlu repot menyampaikan pencapaian kinerja
cukup bicara tentang program-program yang akan dilakukan.
Incumbentselain harus menyampaikan program-program,
juga harus mensosialisasikan hasil kerjanya selama menjabat.
Hukumnya: Incumbent menonjolkan kesuksesan (kinerja dan
prestasi) dan penantang menonjolkan perubahan (terobosan
dan inovatif)

POSTER POLITIK
(BILLBOARD, BALIHO, BANNER,
SPANDUK)
Komunikasi visual relatif mudah dan
cepat ditangkap oleh audiens
Poster politikgestur dan pose dari sang
aktor politikkomunikasi visual yang
secara alam bawah sadar akan
mendukung pesan verbal yang
disampaikan.
Komunikasi Visual masih menjadi
metode ampuh dalam mendongkrak
popularitas calon

PEMIMPIN YANG KUAT


Untuk menggambarkan kesan ini biasanya
kandidat seolah-olah berada di tempat yang lebih
tinggi dari sudut pandang kita sebagai audiens.
Kandidat a seperti berada satu tingkat diatas
kita, untuk melihatnya kita harus menengadah.
Gestur muka yang lebih berkesan statis,
ditujukan untuk memberi kesan kuat dan
berwibawa.
Pose ini mengandung sedikit arogansi namun
bertujuan memperlihatkan kandidat sebagai
tokoh ikonik dan terpercaya dengan kekuatannya
sebagai seorang pemimpin.

CONTOH POSTER POLITIK


PEMIMPIN YANG KUAT

PEMIMPIN YANG BERSAMA ANDA


Pesan

ini biasanya disampaikan


lewat pose yang dekat (setengah
badan hingga close-up), mata yang
melihat Anda secara intens seakan
seorang sahabat yang
mendengarkan Anda. Juga dengan
senyum yang ramah
memperlihatkan simpati yang
dalam.

CONTOH POSTER POLITIK PEMIMPIN YANG


BERSAMA ANDA

PEMIMPIN HARAPAN MASA


DEPAN
Pesan

ini biasanya disampaikan


lewat gestur menengadah,
menatap jauh ke depan atau ke
langit.

CONTOH POSTER POLITIK


PEMIMPIN HARAPAN MASA
DEPAN

PEMIMPIN DALAM
KEBERSAMAAN
Pose ini banyak menempatkan pemimpin di
tengah-tengah kerumunan massa (tiga orang
atau lebih) dengan terlihat berdiri lebih tinggi
(atau lebih menonjol) dan menjadi center of
interest sebuah poster
Sikap dan gerakan gesture tangan juga
mengandung komunikasi visual yang
berpengaruh. Tangan yang mengepal
menggambarkan keyakinan dan kekuatan.
Tangan yang terbuka menggambarkan sikap
yang lebih egaliter dan terbuka untuk
masyarakat.

CONTOH POSTER POLITIK


PEMIMPIN DALAM
KEBERSAMAAN

Anda mungkin juga menyukai