Anda di halaman 1dari 45

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
TERIMA KASIH KEPADA:
Dosen Pembimbing I dr.Harnold harun, Sp. KJ
Dosen Pembimbing II DR.dr. Imran, Sp. S, M.kes
Dosen penguji:
dr. Syahrial, Sp. KJ
dr. Liza salawati, M.kes

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA PROGRAM


STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA ANGKATAN 2010

OLEH:
MUHAMMAD REZA
0707101050063

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH 2011

LATAR BELAKANG
KECEMASAN

KEGAGALA
N
ADAPTASI
LINGKUNGA
N BARU

DIRASAKAN OLEH
SEMUA INDIVIDU
AKADEMIK :
PROSES
BELAJAR
NON
AKADEMIK:
LINGKUNGAN
BARU

AKADEMIK
DAN NON
AKADEMIK

HASIL
AKADEMIK

NILAI
AKADEMIK
YANG BURUK
->DROP OUT

KESEHATAN
MENTAL

KECEMASAN,
CULTURE SHOCK
DAN DEPRESI

EFEK
FATAL

MAHASISWA
!!!
KEMAMPUAN
MENJALANKAN FUNGSI
HOMEOSTATIS DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
(ADAPTASI)

MASALAH
YANG
HARUS
DITELITI??

RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimanakah gambaran tingkat kecemasan
Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala Angkatan
2010?

TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
tingkatan kecemasan yang dialami oleh mahasiswa
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala angkatan 2010.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan
pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala angkatan 2010.

MANFAAT PENELITIAN
BAGI AKADEMIK
Memberikan data ilmiah tentang hasil gambaran persentase dan tingkatan
kecemasan terhadap fenomena dan angka persentase pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Angkatan 2010 melalui hasil proposal dan skripsi yang
dibuat oleh peneliti.
BAGI MASYARAKAT
Memberikan informasi tentang kecemasan kepada masyarakat,dengan
informasi ini masyrakat bisa lebih memperhatikan bagaimana menghadapi
kecemasan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
BAGI INTUSTISIONAL
Dengan penelitian ini, bidang Institusional Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala bisa menjadikan data persentase dan tingkatan kecemasan yang
dialami oleh mahasiswa sebagai arsip dan selanjutnya bisa dilakukan
evaluasi bahwa problema kecemasan yang dialami merupakan salah satu
masalah serius yang harus diperhatikan dan dituntaskan secara serius.

TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP MAHASISWA
PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
DEFINISI KECEMASAN
EPIDEMIOLOGI KECEMASAN
FAKTOR RESIKO DAN ETIOLOGI KECEMASAN
PATOFISIOLOGI KECEMASAN
GEJALA FISIK DAN PSIKIS DARI KECEMASAN

KONSEP DASAR MAHASISWA


MAHASISWA
BARU

PROSES BELAJAR
LANGSUNG/TIDAK
LANGSUNG

MEMASUKI
LINGKUNGAN
BARU/PROSES
PEMBELAJARAN
BARU
UNTUK
ADAPTASI

Lanjutan

MAHASISWA BARU:
Seseorang yang baru memasuki lingkungan baru , yang dituntut
untuk menggunakan kemampuan beradaptasi baik secara fisik
maupun psikologis.
LINGKUNGAN BARU
Adalah suatu situasi baru, dimana mahasiswa melaksanakan
studi yang langsung maupun tidak langsung dalam
mempengaruhi proses belajar baik fisik maupun non fisik.

PROSES BELAJAR
LANGSUNG: PROSES KEGIATAN BELAJAR DI KAMPUS YANG
MENGIKUTI STANDAR AKADEMIKA
TIDAK LANGSUNG : PROSES PENYESUAIAN DIRI
TERHADAP LINGKUNGAN KAMPUS, PERGAULAN DAN POLA
PENGATURAN WAKTU

PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA


ADAPTASI
(ADAPTATION)
PENYESUAIAN DIRI DALAM
BAHASA
INGGRIS

PENYESUAIAN
(ADJUSMENT)

ADAPTASI/ADAPTATION
Perubahan yang dilakukan seseorang terhadap diri
orang lain supaya tetap bisa sesuai dengan lingkungannya.
PENYESUAIAN/ADJUSTMENT
Usaha untuk bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, agar bisa menjadi lebih sesuai dengan
dirinya sendiri.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


GANGGUAN PENYESUAIAN
Perbedaan cara belajar dari pasif ke aktif
Perbedaan sistem sks dengan sitem paket
Pepindahan tempat tinggal dari bersama
orang tua menjadi tinggal di rumah
kontrakan ( SEBAHAGIAN MAHASISWA)
Teman baru dan pergaulan di lingkungan
Kualitas informasi yang transparansi di
perguruan tinggi.

DEFINISI KECEMASAN
KECEMASAN DALAM BAHASA INGGRIS(ANXIETY)
DALAM BAHASA LATIN :
(ANGUSTU) KAKU
(ANCY) MENCEKIK

Kecemasan adalah suatu fungsi egoisme


seseorang untuk memperingatkan tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya
sehingga
dapat
disiapkan
reaksi
emosional yang sesuai.

EPIDEMOLOGI KECEMASAN
Perkiraan yang diterima untuk prevalensi
gangguan kecemasan umum satu tahun
terentang antara 3 (tiga) sampai 8 (delapan)
persen. Sebanyak 25% pasien yang ditemui
psikiater didiagnosis mengalami gangguan
kecemasan
Di negara berkembang yang padat penduduk
seperti Pakistan prevalensi depresi dan
kecemasan mencapai 33,62 % (Khan, 2007)

FAKTOR RESIKO DAN ETIOLOGI KECEMASAN


ETIOLOGI MENURUT Stuart dan sudeen (2000):
A. USIA PENGARUH POLA PIKIR
B. STATUS KESEHATAN JIWA DAN FISIK:
Lelah fisik Mood rusak
Mood rusak Fsik terganggu

C. NILAI BUDAYA DAN SPIRITUAL :


Nilai
yang mempengaruhi pemikiran
seseorang, dalam penelitian dadang hawari
dikatakan seseorang yang spiritual akan lebih sulit
terganggu mentalnya dibandingkan orang yang
sekuler.

Lanjutan

D. PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan yang rendah pada
seseorang efek pada pola pikir POLA
PIKIR BURUK + MASALAH CEMAS.
E. DUKUNGAN SOSIAL
Ada /tidak nya dukungan sosial berpengaruh pada
kesehatan mental seseorang.

F. PENGALAMAN MASA LALU


Trauma masa lalu terulang lagi sehingga cemas
kembali
G. ADAPTASI
Kegagalan Adaptasi Dalam Pola
Hidup/Lingkungan Sehari-hari= Cemas

FAKTOR RESIKO KECEMASAN

A. Motif-motif yang selalu


bertentangan
B. Mengalami konflik antara
prilaku dan nilai
C. Lingkungan Asing

Patofiologi Kecemasan Norepinefrin


BADAN SEL SISTEM NORADREGENIK
LOCUS CERELIUS DI PONS RONSTAL

KELUAR MELALUI KORTEKS CEREBRAL MELALUI BATANG OTAK

ABLASI LOCUS CERELIUS


KARENA STIMULUS
MENGGANGGU BADAN SEL SISTEM NORADREGENIK
EFEK
RESPON
KECEMASAN, KETAKUTAN EFEK ABLASI TERSEBUT

GEJALA FISIK DAN PSIKIS KECEMASAN


Komponen
Simptom
Suasana hati Diikuti oleh symptom psikologis berupa perasaan tegang,
dan mudah marah
Pikiran

Diikuti oleh symptom berupa rasa kuatir, sukar


berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan
ancaman, memandang diri sangat sensifit dan merasa
tidak berdaya

Motivasi

Diikuti oleh symptom berupa menghindari situasi


ketergantungan yang tinggi dan ingin melarikan diri dari
masalah

Perilaku

Diikuti oleh symptom berupa gugup, kewaspadaan yang


berlebihan, gelisah

Gejala
biologis

Berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual dan


sering buang air

METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan
jenis deskriptif
TEMPAT PENELITIAN
Tempat penelitian dilakukan di
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh

WAKTU PENELITIAN :

NO

KEGIATAN

Pengajuan Judul
Penelitian

Studi kepustakaan

Penyusunan Proposal
Penelitian

Seminar Proposal

5
6

Perbaikan Proposal
Pelaksanaan
Penelitian

Penyusunan Laporan

Ujian Skripsi

Perbaikan Skripsi

10

Penyerahan Skripsi

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN


Mar'1 Apr'1 Mei'1 Jun'1
Agus'
Okt'1 Nov
Jul'10
Sep'10
0
0
0
0
10
0
'10

Des'10 Jan'11

Feb'1 Mar'1 Apr'1 Mei'1


1
1
1
1

POPULASI DAN SAMPEL


POPULASI

Seluruh mahasiswa FK 2010 dengan


jumlah 262 orang (POPULASI)
TEKNIK acak sederhana (Simple
Random Sampling)AKAN RUMUS
SLOVIN, JUMLAH SAMPEL 99 ORANG

SAMPEL
MAHASISWA FK SEJAK 2010

INKLUSI

MASIH AKTIF DI FK

BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

CARA PERHITUNGAN SAMPEL BERDASARKAN


RUMUS SLOVIN
n

N
1+N(d)
262
1+262(10%)

=99 ORANG

N = Besar populasi
n = Besar sample
d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat
ketidaktepatan yang diinginkan (10%)

VARIABEL PENELITIAN
Variabel
Kecemasan

Definisi

Alat Ukur

Cara

Operasional
Respon

Kuisioner

emosional

(HARS)

kecemasan bila

terhadap

Halminton

dijumpai (<14)

situasi

yang Anxiety

menyebabkan

Ratting

Ukur
Angket

Hasil Ukur
Dikatakan tidak ada

Dikatakan cemas
ringan bila dijumpai

gangguan alam Scale

(>20)

perasaan

Dikatakan cemas
sedang bila dijumpai
(21-27)
Dikatakan cemas
berat bila (28-40)
Dikatakan panik bila
dijumpai (42-56)

skala
Ordinal

ALAT PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan
data
dengan
kuesioner dalam bentuk checklist
dari HARS (Hamilton Anxiety
Ratting Scale) yang biasa digunakan
untuk mengukur derajat kecemasan
yang terdiri dari 14 item pernyataan.

CARA PENGISIAN KUESIONER


DENGAN MEMBERI TANDA CHECK PADA ITEM-ITEM PERTANYAAN
SESUAI DENGAN APA YANG DIRASAKAN RESPONDEN SAAT MENGALAMI
MENSTRUASI

SELANJUTNYA MENILAI HASIL PENGISIAN DENGAN POIN:


0 = Tidak ada item yang di conteng
1 = Menconteng satu dari gejala
2 = Menconteng kurang setengah dari gejala
3 = Menconteng setengah gejala
4 = Menconteng lebih dari setengah gejala.

CARA PENILAIAN/METODE PENGUKURAN


HARS
Penyimpulan jumlah poin dari setiap

pertanyaan:
- Berat: 28-40
- Sedang: 21-27
- Ringan: >20
-Tidak ada kecemasan: < 14
- Panik/ berat > 42

SKEMA KERJA PENELITIAN


Mahasiwa Fakultas Kedokteran Prodi
Pendidikan Dokter Angkatan 2010
Unversitas Syiah Kuala
Kriteria Inklusi/Eklusi
Pengukuran Kecemasan (HARS)
Tabulasi Data

PENGOLAHAN DATA
Editing

Coding

Transfering

Tabulating

ANALISIS DATA
SECARA
UNIVARIAT

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


Deskripsi Lokasi Penelitian
Dilakukan pada satu tempat, yaitu berlokasi
digedung aula Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh.
FK UNSYIAH = Luas bangunan 4389 m2
Lokasi = Jalan Tgk Syech Abdul Rauf Darussalam
Banda Aceh
Prodi = Pendidikan Dokter, Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Ilmu
Keperawatan dan Program Studi Ilmu Psikologi

HASIL PENELITIAN
KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN
Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2011, dari
100 orang sampel penelitian diperoleh sebanyak
53 orang penderita kecemasan dengan tingkat
kecemasan yang bervariasi, yang keseluruhannya
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Distribusi frekuensi penderita kecemasan


berdasarkan jenis kelamin

Penderita kecemasan yang ditemukan pada


penelitian ini adalah 53 orang, yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak orang 23 orang
(43%) dan perempuan sebanyak 30 orang
(57%). Data jelas terlihat seperti tabel dibawah
ini.

LANJUTAN !!!

Tabel Distribusi frekuensi penderita


kecemasan berdasarkan jenis kelamin
NO

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI

23 ORANG

43%

PEREMPUAN

30 ORANG

57%

53 ORANG

100%

TOTAL:

Distribusi frekuensi penderita kecemasan


berdasarkan umur
Penderita kecemasan yang ditemukan pada
penelitian ini mempunyai usia berkisar dalam
rentang antara 18 tahun sampai 20 tahun.
Penderita yang diteliti tersebar paling banyak
pada kelompok umur 18 tahun, masing-masing
sebanyak 20 orang (38%), kemudian kelompok
umur 19 tahun, adalah 20 orang (38%) dan
paling sedikit pada kelompok umur 20 tahun,
yaitu sebanyak13 orang (24%). Data jelas terlihat
seperti tabel dibawah ini.

LANJUTAN !!!!

Tabel Distribusi frekuensi penderita kecemasan


berdasarkan umur
NO

UMUR

18 TAHUN

20 ORANG

38%

19 TAHUN

20 ORANG

38%

20 TAHUN

13 ORANG

24%

53 ORANG

100%

TOTAL :

Distribusi hasil berdasarkan jumlah


sampel penelitian
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 100 orang sampel, 53 orang menderita
kecemasan dengan tingkat kecemasan yang
bervariasi. Jumlah mahasiswa yang mengalami
kecemasan berjumlah 53% (n=53) dan yang tidak
mengalami kecemasan 47% (n=47). seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini.

LANJUTAN !!!!

Grafik distribusi hasil berdasarkan jumlah


sampel penelitian
53%

47%

TIDAK CEMAS

CEMAS

Distribusi frekuensi penderita kecemasan


berdasarkan gejalanya
Penderita kecemasan yang ditemukan dalam
penelitian ini berdasarkan gejala gejala suasana
hati 20 orang (38%), gejala pikiran 10 orang
(19%), gejala penurunan motivasi 10 orang
(19%), prilaku 10 orang (19%) dan gangguan
biologis 3 orang (5%) seperti yang terlihat pada
gambar dibawah ini.

LANJUTAN !!!!

Grafik Distribusi frekuensi penderita


kecemasan berdasarkan gejalanya
38%

19%

19%

19%

5%
0%

Distribusi frekuensi penderita


berdasarkan tingkatan cemas
Penderita kecemasan yang ditemukan pada
penelitian ini mempunyai gejala kecemasan
ringan 30 orang (57%), kecemasan sedang 13
orang (24%), kecemasan berat 10 orang (19%),
dan sedangkan dengan kecemasan berat sekali
tidak dijumpai pada penelitian ini, seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini

LANJUTAN !!!!

Grafik Distribusi frekuensi penderita


berdasarkan tingkatan cemas
57%

57%

19%

cemas ringan

cemas sedang

cemas berat

0%
panik

Pembahasan
penelitian ini didapatkan jumlah penderita
kecemasan, perempuan lebih banyak dari pada
laki-laki, yaitu sebanyak 30 orang (57%) adalah
perempuan dan 23 orang (43%) adalah laki-laki.
Penelitian yang dilakukan oleh Gail (2002) pada
penelitiannya terhadap mahasiswa penderita
kecemasan menyebutkan bahwa jumlah
perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, yaitu
57% (n=45) adalah perempuan dan 43% (n=40)
adalah laki-laki.

LANJUTAN !!!!

Penelitian ini menunjukkan bahwa umur


mahasiswa yang mengalami kecemasan berkisar
antara 18 sampai 20 tahun dengan rentang umur
yang paling sering mengalami kecemasan berada
pada kelompok 18 dan 19 tahun, yaitu sebanyak
20 orang (38%). Penelitian yang dilakukan oleh
Gail (2002) menyebutkan bahwa kecemasan
paling sering dialami pada kelompok usia 18-19
tahun (47,7%).

LANJUTAN !!!!

Hasil penelitian ini juga menyebutkan bahwa


mahasiswa dengan gejala kecemasan gangguan
suasana hati 38% (n=20), gejala gangguan pola pikir
19% (n=10), gejala penurunan motivasi 19% (n=10),
gejala perubahan perilaku 19% (n=10) dan gejala
gangguan biologis 3% (n=3).
mahasiswa yang paling dominan menderita
kecemasan adalah tingkatan kecemasan ringan
dengan data yang diperoleh sebagai berikut,
kecemasan ringan 57% (n=30), kecemasan sedang
24% (n=13), kecemasan berat 19% (n=10) dan
kecemasan berat sekali/panik 0% (n=0) .

LANJUTAN !!!!

Budianto (2009)
Menggunakan Halminton Anxiety Ratting
Scale, data yang diperoleh sebagai berikut
kecemasan ringan (54,29%), kecemasan sedang
(34,29%), kecemasan berat (11,42%), dan
panik/berat sekali (0 %).

SEKIAN
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH KEPADA:
Dosen Pembimbing I dr.Harnold harun, Sp. KJ
Dosen Pembimbing II DR.dr. Imran, Sp. S, M.kes
Dosen penguji:
dr. Syahrial, Sp. KJ
dr. Liza salawati, M.kes

Anda mungkin juga menyukai