Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Nama / NPM

: Meylin / 1506800325

Fakultas / Prodi

: Teknik / Teknik Kimia

Kelompok

: fd2

No

: OR01

Nama Percobaan

: Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Tanggal Percobaan

: 27 Oktober 2015

LABORATORIUM FISIKA DASAR

UPP IPD

I.

Tujuan Praktikum
Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi

II.

Alat
Piranti laser dan catu daya
Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/1mm)
Piranti scaner beserta detektor fotodioda
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III.

Landasan Teori

III.1 Laser
Laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation) adalah sebuah alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran
terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koherens dari medium "lasing" yang
dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat berkelanjutan dan
dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak,
dengan menggunak teknik Q-switching, modelocking, atau gain-switching.
Dalam operasi detak, banyak daya puncak yang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah
medium laser juga dapat berfungsi sebagai amplifier optikal ketika di-seed dengan cahaya dari
sumber lainnya. Signal yang diperkuat dapat menjadi sangat mirip dengan signal input dalam
istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi; Ini tentunya penting dalam komunikasi optikal.
Kata kerja "lase" berarti memproduksi cahaya koherens, dan merupakan pembentukanbelakang dari istilah laser.
Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan foton hampir ke
seluruh arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas.
Banyak sumber cahaya juga incoherens; yaitu, tidak ada hubungan fase tetap antara foton yang
dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam
cahaya yang sempit, dijelaskan-baik, terpolarisasi, sinar koherens mendekati-monokromatik,
terdiri dari panjang gelombang tunggal atau warna.
Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-padat (vibronic solidstate lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar gelombang; properti ini membuat
mereka cocok untuk penciptaan detak singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka
femtodetik (10-15 detik). Banyak teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan

kepada aksi laser (lihat ilmu laser), meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan
cara trial and error.
Untuk mengetahui laser lebih lanjut, perhatikan persamaan berikut:
Hf = E2 E1
Jika elektron secara spontan meluruh, berubah dari suatu keadaan menjadi keadaan lain,
elektron tersebut memancarkan foton dengan energi sebesar persamaan diatas. Proses ini disbut
emisi spontan. Transisi dari suatu keadaan ke keadaan lainnya bisa dihalangi, dalam hal ini
adalah fotonnya. Dengan kata lain, energi foton h dapat menghalangi transfer elektron dari
keadaan 1 ke keadaan 2 menghasilkan foton lainnya dengan energi sebesar Hf. Ini disebut
pemancaran terangsang (stimulated emission), yaitu proses yang menghasilkan dua foton
berenergi Hf. Lebih jauh, kedua foton ini akan terfase. Jadi, laser yang ideal terbentuk dari
suatu kumpulan foton berfrekuensi tepat sama dan semua foton tersebut terfase. Sifat yang
terjadi akibat kesamaan frekuensi adalah monokromatisme dan sifat yang terjadi akibat
kesamaan fase adalah koherensi. Jadi syarat terbentuknya laser adalah sumber cahaya yang
monokromatis dan koheren. Namun kenyataannya laser tidaklah monokromatik murni ataupun
koheren murni. Meskipun demikian, ketika mengarakterisasikan sistem laser yang sebenarnya,
secara umum diasumsikan bahwa sinar laser pada awalnya adalah terfase, dan inkoherensi laser
timbul karena sifat monokromatis yang jelek dari sumber. Jadi sebenarnya koherensi dan
monokromatisme secara umum digunakan untuk mengukur parameter yang sama.
Kebanyakan laser dirancang dengan tiga elemen penting, media tambahan (gain
media), sumber pemompa (pumping source), dan lubang resonansi (resonant cavity). Gain
media adalah keadaan energi yang berperan dalam perangsangan pancaran, pumping source
menyediakan energi untuk melengkapi keadaan-keadaan sehingga perangsangan keadaan
dapat terjadi, dan resonant cavity menyediakan jalur untuk foton.Dalam praktikum kali ini kita
menggunakan laser Helium Neon (HeNe). Laser HeNe ini adalah laser dengan biaya yang
rendah, ukurannya kecil, usia penggunaannya panjang (sekitar 50.000 jam operasi), dan
sinarnya berkualitas tinggi. Laser ini menghasilkan beberapa miliwatt daya keluaran, dan lazim
digunakan dalampanjang gelombang sekitaAAr merah (633 nm). Laser HeNe adalah peralatan
bertegangan tinggi berarus rendah dalam pijaran tak normal pada discharge region. Lecutan
arus hanya beberapa miliampere, dan tegangan tabung discharge berkisar antara beberapa ratus
volt sampai beberapa kiloVolt.

III. 2 Interferensi & Difraksi

Interferensi dan difraksi merupakan fenomena penting yang membedakan gelombang


dari partikel. Interferensi ialah penggabungan secara superposisi dua gelombang atau lebih
yang bertemu pada satu titik di ruang. Difraksi merupakan pembelokan gelombang di sekitar
sudut yang terjadi apabila sebagian muka gelombang dipotong oleh halangan atau rintangan.
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang akibat rambatan gelombang melalui
penghalang atau celah sempit (celah yang lebarnya lebih kecil daripada panjang gelombang).
Cahaya yang keluar dari susunan celah-celah dapat juga membentuk pola terang gelap yang
sangat menarik. Dengan mengukur pola ini, kita dapat menentukan panjang gelombang cahaya.
Pola gelombang hasilnya dapat dihitung dengan memperlakukan setiap titik pada muka
gelombang asal sebagai sumber titik sesuai dengan prinsip Huygens dan dengan menghitung
pola interferensi yang berhasil dari sumber ini.

Kisi difraksi atau kisi interferensi terdiri dari banyak kisi paralel yang dapat
mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi-kisinya. Kisi seperti ini disebut pula sebagai kisi
transmisi. Jika kisi difraksi disinari dengan berkas cahaya paralel maka sinar-sinar yang
ditransmisikan oleh kisi dapat berinteferensi (Gbr.1). Sinar-sinar yang tidak mengalami deviasi
( = 0) berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas yang tajam (maksimum/ puncak) pada
pusat layar. Interferensi konstruktif juga terjadi pada sudut ketika sinar-sinar mempunyai
selisih panjang lintasan l = m, dimana m merupakan bilangan bulat. Jadi jika jarak antar kisi
adalah d (Gbr.1.) maka l = d sin , sehingga

[1]
dengan m = 1, 2, 3, ...

Gbr.1.Diagram difraksi pada kisi difraksi


Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil
dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan meng-alami lenturan sehingga
terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang celah
tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi. Difraksi merupakan pembelokan cahaya
di se-kitar suatu penghalang /suatu celah.
IV.

Prosedur Percobaan
Secara manual, prosedur percobaan untuk mengukur panjang gelombang sinar

laser dengan menggunakan kisi difraksi yaitu :


1.

Memasang kisi.

2.

Menghidupkan power supply.

3.

Men-scan intensitas pola difraksi.

4.

Mengklik navigasi video untuk melihat praktikum yang sedang dijalankan.

5.

Mengklik navigasi data untuk melihat hasil praktikum dan kemudian mendownload

data tersebut.
6.

Mengklik navigasi grafik untuk melihat grafik hasil praktikum.

Gambar 1. Pengukuran panjang gelombang laser

Tugas & Evaluasi

Dari data eksperimen yang diperoleh, buatlah grafik intensitas pola difraksi ( I,
pada eksperimen dinyatakan dalam arus sebagai fungsi dari posisi (x), I vs x ).

Berdasarkan spektrum yang diperoleh, tentukan letak terang pusat (m = 0),


intensitas maksimum orde pertama (m = 1) , orde ke-2, orde ke-3 dst. Berilah bilangan
orde pada grafik tersebut untuk setiap intensitas maksimum pola difraksinya.

Ukurlah jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde untuk
menentukan sudut difraksi tiap-tiap orde. Pada eksperimen ini, jarak antara kisi difraksi
dengan

detektor

sebesar

(130

cm

Buatlah grafik sin sebagai fungsi orde difraksi (sin vs m) dan hitunglah
panjang gelombang () sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh.

Berilah analisis dan diskusikan hasil eksperimen ini.

Data Hasil Percobaan


Posisi (mm)

Intensitas

0.00

0.11

0.44

0.12

0.88

0.11

1.32

0.11

1.76

0.12

2.20

0.11

2.64

0.12

3.08

0.11

3.52

0.11

3.96

0.12

4.40

0.12

4.84

0.12

5.28

0.13

5.72

0.13

6.16

0.13

6.60

0.13

7.04

0.13

7.48

0.14

7.92

0.21

8.36

0.27

8.80

0.39

9.24

0.46

9.68

0.47

10.12

0.44

10.56

0.38

11.00

0.28

11.44

0.16

11.88

0.14

12.32

0.13

12.76

0.12

13.20

0.12

13.64

0.12

14.08

0.12

14.52

0.11

14.96

0.12

15.40

0.11

15.84

0.11

16.28

0.12

16.72

0.11

17.16

0.11

17.60

0.12

18.04

0.11

18.48

0.12

18.92

0.11

19.36

0.11

19.80

0.12

20.24

0.11

20.68

0.11

21.12

0.12

21.56

0.11

22.00

0.11

22.44

0.12

22.88

0.11

23.32

0.12

23.76

0.11

24.20

0.11

24.64

0.12

25.08

0.11

25.52

0.11

25.96

0.12

26.40

0.11

26.84

0.12

27.28

0.12

27.72

0.11

28.16

0.12

28.60

0.12

29.04

0.11

29.48

0.12

29.92

0.11

30.36

0.11

30.80

0.12

31.24

0.11

31.68

0.11

32.12

0.12

32.56

0.11

33.00

0.11

33.44

0.12

33.88

0.11

34.32

0.12

34.76

0.12

35.20

0.11

35.64

0.12

36.08

0.12

36.52

0.11

36.96

0.12

37.40

0.11

37.84

0.11

38.28

0.12

38.72

0.11

39.16

0.12

39.60

0.12

40.04

0.11

40.48

0.12

40.92

0.12

41.36

0.12

41.80

0.12

42.24

0.11

42.68

0.12

43.12

0.12

43.56

0.12

44.00

0.12

44.44

0.12

44.88

0.12

45.32

0.12

45.76

0.12

46.20

0.13

46.64

0.15

47.08

0.21

47.52

0.28

47.96

0.38

48.40

0.45

48.84

0.38

49.28

0.42

49.72

0.50

50.16

0.72

50.60

2.45

51.04

4.35

51.48

4.96

51.92

4.96

52.36

4.96

52.80

4.96

53.24

4.96

53.68

3.66

54.12

1.09

54.56

0.55

55.00

0.41

55.44

0.39

55.88

0.38

56.32

0.29

56.76

0.21

57.20

0.17

57.64

0.14

58.08

0.13

58.52

0.12

58.96

0.12

59.40

0.12

59.84

0.12

60.28

0.12

60.72

0.12

61.16

0.12

61.60

0.12

62.04

0.11

62.48

0.12

62.92

0.11

63.36

0.12

63.80

0.12

64.24

0.11

64.68

0.12

65.12

0.12

65.56

0.11

66.00

0.12

66.44

0.12

66.88

0.11

67.32

0.12

67.76

0.12

68.20

0.12

68.64

0.12

69.08

0.12

69.52

0.12

69.96

0.12

70.40

0.12

70.84

0.12

71.28

0.12

71.72

0.11

72.16

0.12

72.60

0.12

73.04

0.11

73.48

0.12

73.92

0.11

74.36

0.12

74.80

0.12

75.24

0.11

75.68

0.12

76.12

0.12

76.56

0.11

77.00

0.12

77.44

0.12

77.88

0.12

78.32

0.12

78.76

0.12

79.20

0.12

79.64

0.12

80.08

0.12

80.52

0.12

80.96

0.12

81.40

0.12

81.84

0.12

82.28

0.12

82.72

0.12

83.16

0.12

83.60

0.12

84.04

0.12

84.48

0.12

84.92

0.12

85.36

0.12

85.80

0.12

86.24

0.12

86.68

0.13

87.12

0.13

87.56

0.13

88.00

0.14

88.44

0.15

88.88

0.18

89.32

0.27

89.76

0.51

90.20

0.55

90.64

0.88

91.08

0.67

91.52

0.78

91.96

0.99

92.40

1.63

92.84

4.87

93.28

4.96

93.72

4.96

94.16

4.96

94.60

4.96

95.04

4.96

95.48

4.96

95.92

4.96

96.36

4.08

96.80

1.22

97.24

0.82

97.68

0.78

98.12

0.76

98.56

0.67

99.00

0.41

99.44

0.28

99.88

0.19

100.32

0.14

100.76

0.13

101.20

0.13

101.64

0.13

102.08

0.13

102.52

0.13

102.96

0.13

103.40

0.12

103.84

0.12

104.28

0.12

104.72

0.12

105.16

0.12

105.60

0.12

106.04

0.12

106.48

0.12

106.92

0.12

107.36

0.12

107.80

0.12

108.24

0.12

108.68

0.12

109.12

0.12

109.56

0.11

110.00

0.12

110.44

0.12

110.88

0.12

111.32

0.12

111.76

0.12

112.20

0.12

112.64

0.12

113.08

0.12

113.52

0.12

113.96

0.12

114.40

0.12

114.84

0.12

115.28

0.12

115.72

0.12

116.16

0.12

116.60

0.12

117.04

0.12

117.48

0.12

117.92

0.12

118.36

0.12

118.80

0.12

119.24

0.12

119.68

0.12

120.12

0.12

120.56

0.12

121.00

0.12

121.44

0.12

121.88

0.12

122.32

0.12

122.76

0.12

123.20

0.12

123.64

0.13

124.08

0.13

124.52

0.14

124.96

0.13

125.40

0.13

125.84

0.13

126.28

0.13

126.72

0.13

127.16

0.13

127.60

0.13

128.04

0.14

128.48

0.14

128.92

0.14

129.36

0.15

129.80

0.15

130.24

0.16

130.68

0.19

131.12

0.29

131.56

0.53

132.00

0.73

132.44

1.07

132.88

1.09

133.32

1.16

133.76

1.53

134.20

1.98

134.64

4.96

135.08

4.96

135.52

4.96

135.96

4.96

136.40

4.96

136.84

4.96

137.28

4.96

137.72

4.96

138.16

4.96

138.60

1.98

139.04

1.17

139.48

1.20

139.92

1.11

140.36

0.96

140.80

0.65

141.24

0.46

141.68

0.30

142.12

0.16

142.56

0.15

143.00

0.15

143.44

0.14

143.88

0.14

144.32

0.15

144.76

0.14

145.20

0.14

145.64

0.14

146.08

0.14

146.52

0.14

146.96

0.14

147.40

0.13

147.84

0.14

148.28

0.14

148.72

0.14

149.16

0.15

149.60

0.14

150.04

0.13

150.48

0.13

150.92

0.13

151.36

0.13

151.80

0.13

152.24

0.13

152.68

0.13

153.12

0.13

153.56

0.13

154.00

0.13

154.44

0.13

154.88

0.13

155.32

0.13

155.76

0.13

156.20

0.13

156.64

0.13

157.08

0.13

157.52

0.13

157.96

0.13

158.40

0.13

158.84

0.14

159.28

0.14

159.72

0.14

160.16

0.14

160.60

0.14

161.04

0.14

161.48

0.15

161.92

0.14

162.36

0.15

162.80

0.16

163.24

0.15

163.68

0.16

164.12

0.16

164.56

0.17

165.00

0.18

165.44

0.20

165.88

0.25

166.32

0.31

166.76

0.33

167.20

0.29

167.64

0.28

168.08

0.29

168.52

0.30

168.96

0.32

169.40

0.33

169.84

0.37

170.28

0.39

170.72

0.44

171.16

0.52

171.60

0.60

172.04

0.69

172.48

1.10

172.92

2.21

173.36

4.96

173.80

4.96

174.24

4.96

174.68

4.96

175.12

4.96

175.56

4.96

176.00

4.95

176.44

4.95

176.88

4.94

177.32

4.94

177.76

4.95

178.20

4.95

178.64

4.95

179.08

4.95

179.52

4.95

179.96

4.96

180.40

4.96

180.84

4.96

181.28

4.96

181.72

4.96

182.16

4.96

182.60

4.96

183.04

4.96

183.48

2.40

183.92

0.66

184.36

0.46

184.80

0.41

185.24

0.37

185.68

0.34

186.12

0.34

186.56

0.37

187.00

0.38

187.44

0.38

187.88

0.34

188.32

0.29

188.76

0.25

189.20

0.24

189.64

0.23

190.08

0.25

190.52

0.29

190.96

0.30

191.40

0.28

191.84

0.17

192.28

0.14

192.72

0.14

193.16

0.14

193.60

0.14

194.04

0.14

194.48

0.14

194.92

0.13

195.36

0.13

195.80

0.13

196.24

0.13

196.68

0.13

197.12

0.13

197.56

0.13

198.00

0.13

198.44

0.12

198.88

0.12

199.32

0.13

199.76

0.12

200.20

0.13

200.64

0.13

201.08

0.12

201.52

0.13

201.96

0.13

202.40

0.13

202.84

0.13

203.28

0.13

203.72

0.13

204.16

0.13

204.60

0.12

205.04

0.13

205.48

0.13

205.92

0.13

206.36

0.13

206.80

0.13

207.24

0.13

207.68

0.13

208.12

0.14

208.56

0.14

209.00

0.14

209.44

0.14

209.88

0.14

210.32

0.14

210.76

0.14

211.20

0.14

211.64

0.14

212.08

0.14

212.52

0.15

212.96

0.16

213.40

0.16

213.84

0.17

214.28

0.21

214.72

0.31

215.16

0.54

215.60

0.86

216.04

1.03

216.48

1.26

216.92

1.49

217.36

1.56

217.80

2.77

218.24

4.96

218.68

4.96

219.12

4.96

219.56

4.96

220.00

4.96

220.44

4.96

220.88

4.96

221.32

4.96

221.76

3.40

222.20

1.28

222.64

1.10

223.08

1.08

223.52

0.96

223.96

0.68

224.40

0.60

224.84

0.45

225.28

0.22

225.72

0.15

226.16

0.14

226.60

0.14

227.04

0.13

227.48

0.14

227.92

0.13

228.36

0.13

228.80

0.14

229.24

0.13

229.68

0.14

230.12

0.13

230.56

0.13

231.00

0.13

231.44

0.13

231.88

0.13

232.32

0.13

232.76

0.13

233.20

0.13

233.64

0.12

234.08

0.12

234.52

0.12

234.96

0.12

235.40

0.12

235.84

0.12

236.28

0.12

236.72

0.12

237.16

0.12

237.60

0.12

238.04

0.12

238.48

0.12

238.92

0.12

239.36

0.12

239.80

0.12

240.24

0.12

240.68

0.12

241.12

0.12

241.56

0.12

242.00

0.12

242.44

0.12

242.88

0.12

243.32

0.12

243.76

0.12

244.20

0.12

244.64

0.12

245.08

0.12

245.52

0.12

245.96

0.12

246.40

0.12

246.84

0.12

247.28

0.12

247.72

0.12

248.16

0.12

248.60

0.12

249.04

0.12

249.48

0.12

249.92

0.12

250.36

0.13

250.80

0.12

251.24

0.12

251.68

0.12

252.12

0.12

252.56

0.12

253.00

0.13

253.44

0.13

253.88

0.13

254.32

0.13

254.76

0.13

255.20

0.14

255.64

0.15

256.08

0.19

256.52

0.26

256.96

0.37

257.40

0.50

257.84

0.66

258.28

0.82

258.72

0.81

259.16

0.94

259.60

2.34

260.04

4.96

260.48

4.96

260.92

4.96

261.36

4.96

261.80

4.96

262.24

4.96

262.68

4.96

263.12

2.86

263.56

1.28

264.00

0.78

264.44

0.71

264.88

0.65

265.32

0.53

265.76

0.42

266.20

0.41

266.64

0.25

267.08

0.17

267.52

0.14

267.96

0.13

268.40

0.13

268.84

0.12

269.28

0.12

269.72

0.12

270.16

0.13

270.60

0.12

271.04

0.13

271.48

0.13

271.92

0.12

272.36

0.12

272.80

0.12

273.24

0.12

273.68

0.12

274.12

0.12

274.56

0.12

275.00

0.12

275.44

0.12

275.88

0.12

276.32

0.12

276.76

0.11

277.20

0.12

277.64

0.12

278.08

0.12

278.52

0.12

278.96

0.12

279.40

0.12

279.84

0.12

280.28

0.11

280.72

0.12

281.16

0.12

281.60

0.11

282.04

0.12

282.48

0.12

282.92

0.11

283.36

0.12

283.80

0.12

284.24

0.12

284.68

0.12

285.12

0.12

285.56

0.12

286.00

0.12

286.44

0.11

286.88

0.12

287.32

0.12

287.76

0.11

288.20

0.12

288.64

0.12

289.08

0.11

289.52

0.12

289.96

0.12

290.40

0.12

290.84

0.12

291.28

0.11

291.72

0.12

292.16

0.12

292.60

0.12

293.04

0.12

293.48

0.12

293.92

0.12

294.36

0.12

294.80

0.12

295.24

0.12

295.68

0.12

296.12

0.12

296.56

0.12

297.00

0.12

297.44

0.12

297.88

0.13

298.32

0.15

298.76

0.18

299.20

0.22

299.64

0.28

300.08

0.32

300.52

0.33

300.96

0.37

301.40

0.67

301.84

1.16

302.28

1.77

302.72

2.28

303.16

2.60

303.60

2.55

304.04

2.22

304.48

1.47

304.92

0.93

305.36

0.44

305.80

0.31

306.24

0.28

306.68

0.27

307.12

0.25

307.56

0.22

308.00

0.22

308.44

0.18

308.88

0.14

309.32

0.13

309.76

0.12

310.20

0.12

310.64

0.12

311.08

0.12

311.52

0.12

311.96

0.12

312.40

0.12

312.84

0.12

313.28

0.12

313.72

0.12

314.16

0.12

314.60

0.11

315.04

0.12

315.48

0.12

315.92

0.12

316.36

0.12

316.80

0.12

317.24

0.12

317.68

0.12

318.12

0.11

318.56

0.12

319.00

0.12

319.44

0.11

319.88

0.12

320.32

0.12

320.76

0.11

321.20

0.12

321.64

0.11

322.08

0.11

322.52

0.12

322.96

0.11

323.40

0.12

323.84

0.12

324.28

0.11

324.72

0.12

325.16

0.12

325.60

0.11

326.04

0.12

326.48

0.11

326.92

0.11

327.36

0.12

327.80

0.11

328.24

0.11

328.68

0.12

329.12

0.11

329.56

0.11

330.00

0.12

330.44

0.11

330.88

0.12

331.32

0.12

331.76

0.11

332.20

0.12

332.64

0.11

333.08

0.11

333.52

0.12

333.96

0.11

334.40

0.11

334.84

0.12

335.28

0.11

335.72

0.12

336.16

0.12

336.60

0.11

337.04

0.12

337.48

0.12

337.92

0.11

338.36

0.12

338.80

0.12

339.24

0.11

339.68

0.12

340.12

0.11

340.56

0.12

341.00

0.12

341.44

0.12

341.88

0.12

342.32

0.13

342.76

0.12

343.20

0.13

343.64

0.14

344.08

0.16

344.52

0.18

344.96

0.19

345.40

0.20

345.84

0.19

346.28

0.18

346.72

0.16

347.16

0.14

347.60

0.13

348.04

0.12

348.48

0.12

348.92

0.12

349.36

0.12

349.80

0.12

350.24

0.12

350.68

0.12

351.12

0.11

351.56

0.12

352.00

0.12

352.44

0.11

352.88

0.12

353.32

0.12

353.76

0.11

354.20

0.12

354.64

0.11

355.08

0.11

355.52

0.12

355.96

0.11

356.40

0.11

356.84

0.12

357.28

0.11

357.72

0.12

358.16

0.12

358.60

0.11

359.04

0.12

V.

Pengolahan Data

1.

Grafik Intensitas vs. Posisi


Dari data eksperimen yang diperoleh (sebagaimana terlampir pada bagian
lampiran di akhir laporan ini), kita dapat membuat grafik intensitas pola difraksi
sebagai fungsi posisi (I vs x). Di mana sumbu x akan menyatakan posisi (dalam mm)
dan sumbu y menyatakan nilai intensitasnya. Hasil grafik yang diperoleh :

Grafik Intensitas Pola Difraksi


6
5

Intensitas

3
2
1
0
0

25

50

75

100

125

150

175

200

225

Posisi (mm)

250

275

300

325

350

375

400

1. Letak terang pusat (m = 0), Intensitas maksikum orde pertama (m = 1), orde
kedua (m = 2), orde ketiga (m = 3), dst.

GRAFIK INTENSITAS POLA DIFRAKSI


6

Intensitas

3
2
1

359,04; 0,12

0
0

25

50

75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Posisi (mm)

2. Setelah mengetahui posisi terang pusat dan posisi intensitas maksimum setiap orde,
berikutnya kita menentukan jarak antara terang pusat dengan intensitas maksimum
dari setiap orde. Jarak ini digunakan untuk menentukan sudut difraksi untuk tiaptiap orde.
Pada percobaan ini, jarak antara kisi difraksi dengan detektor sebesar L= (130+1) cm.
Jarak terang pusat ke masing-masing orde merupakan selisih antara letak terang pusat
dengan letak orde yang bersangkutan. Berikut ini adalah perhitungannya :
Jarak terang pusat ke orde pertama (m=-1) : 175,56 mm- 136,4 mm = 39,16 mm
Jarak terang pusat ke orde pertama (m=1)
Jarak terang pusat ke orde kedua (m=-2)
Jarak terang pusat ke orde kedua (m=2)
Jarak terang pusat ke orde ketiga (m=-3)
Jarak terang pusat ke orde ketiga (m=3)

: 220 mm-175,56 mm = 44,44 mm


: 175,56 mm-94,60 mm = 80,96 mm
: 261,36 mm-175,56 mm = 85,8 mm
: 175,56 mm-52,36 mm = 123,2 mm
: 303,6 mm-175,56 mm = 128,04 mm

Langkah berikutnya adalah mencari nilai sudut difraksi untuk masing-masing orde dengan
menggunakan rumus :

= 1 1 (untuk sudut yang sangat kecil)


Dalam hal ini, jarak y merupakan jarak antara jarak pada orde yang sama dibagi 2 sehingga
diperoleh :

1. Jarak terang pusat dengan terang orde 1


Jarak 1 =posisi terang pusat posisi terang orde 1
=175,56 136,4,0
= 44,44 mm
Jarak 2 =posisi terang pusat posisi terang orde 1
=175,56 94,60
= 41,36 mm
Jarak (y) = (44,44 + 41,36 ) / 2
= 42,9 mm
Sin

=y/L
= 0,0429 / 1,3
= 0,033

= sin-1 0,033
= 1,89

2. Jarak terang pusat dengan terang orde 2


Jarak 1 =posisi terang pusat posisi terang orde 2
=175,56 94,6
= 80,96 mm
Jarak 2 =posisi terang pusat posisi terang orde 2
=175,56 261,36
= 85,8 mm
Jarak (Y)= (80,96 + 85,8 ) / 2
= 83,38 mm
Sin

=y/L

= 0,08338 / 1,3
= 0,0641

= sin-1 0,0641
= 3,68

3. Jarak terang pusat dengan terang orde 3


Jarak 1 =posisi terang pusat posisi terang orde 3
=175,56 52,36
=123,2 mm
Jarak 2 =posisi terang pusat posisi terang orde 3
=175,56 303,6
= 128,04 mm
Jarak (Y)= (123,2 + 128,04 ) / 2
= 125,62 mm
Sin

=y/L
= 0,12562 / 1,3
= 0,09663

= sin-1 0,09663
= 5,55

3. Grafik sin sebagai Fungsi Orde Difraksi (sin vs m)


Setelah menghitung nilai sin dari masing-masing orde, maka kita membuat grafik sin
sebagai fungsi orde difraksi. Grafik ini digunakan untuk menghitung panjang
gelombang () sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh dari grafik tersebut.
Orde

sin

0,033

0,0641

0,09663

Dari ringkasan data tersebut, maka akan dibuat grafik di mana sumbu x merupakan m
(orde) dan sumbu y merupakan sin .

Grafik sin vs Orde


0,12
0,1

sin

0,08
0,06
0,04
0,02
0

0,5

1,5

2,5

3,5

Orde

4. Perhitungan nilai dengan penggunaan sin


Untuk membuat gradien garis tersebut dibutuhkan metode least square, yaitu sbb:
Xi

Yi

Xi2

0,033

0.001089

0.033

0.004109

0.1282

0,0641

Yi2

XiYi

0, 09663

0.009337

0.28989

0.191988

14

0.014535

0.45109

Data-data tersebut akan digunakan pada perhitungan-perhitungan selanjutnya.


Kemudian menentukan nilai gradien m dari persamaan garis y = mx+b, yaitu
sebagai berikut:

n xy ( xi )( yi )
n xi 2 ( xi) 2

m = 0.031815

Setelah didapat grafik hubungan sin dan orde, maka kita menghitung panjang gelombang
dari sinar laser tersebut.
=
sin =

Yang mana sebanding dengan : y = mx


di mana : =

1
50

= 2 102 = 2 x 10^-5 m

Jadi = ( ).
Berdasarkan grafik, diperoleh bahwa gradien garis grafik adalah 0,032026. Maka :
nilai = 0,031815 x 2 x 10-5 m
= 6,36 x 10-7 mm
= 636 nm.
5 Pembuatan Grafik tan vs. Orde
Setelah menghitung nilai sin dari masing-masing orde, maka kita membuat grafik sin
sebagai fungsi orde difraksi. Grafik ini digunakan untuk menghitung panjang gelombang ()
sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh dari grafik tersebut.
Berdasarkan perhitungan pada bagian sebelumnya, maka diperoleh data :
Orde
1
2
3

tan
0.0323
0.0643
0.0971

Kemudian jika dibuat grafik sebagai berikut:

Grafik tan vs. Orde


Series1
0,12
0,1

tan

0,08
0,06
0,04
0,02
0
0

0,5

1,5

2,5

3,5

orde

6 Perhitungan nilai dengan penggunaan tan


Data-data tersebut akan digunakan pada perhitungan-perhitungan selanjutnya. Kemudian
menentukan nilai gradien m dari persamaan garis y = mx+b, yaitu sebagai berikut:

n xy ( xi )( yi )
n xi 2 ( xi) 2

m = 0,0324
Setelah didapat grafik hubungan sin dan orde, maka kita menghitung panjang gelombang
dari sinar laser tersebut.
=
tan =

Yang mana sebanding dengan : y = mx


di mana : =

1
50

= 2 102

Jadi = ( ).
Berdasarkan grafik, diperoleh bahwa gradien garis grafik adalah 0.0322375. Maka :
nilai = 0.0324 x 2 x 10-5 m
= 6,48 x 10-7 mm
= 648 nm.

7.

Perhitungan kesalahan relatif antara dari konsep sinus dan tangen


Pada kasus ini, karena kecil, maka sin dan tan dianggap sama, sehingga nilai sin

dan tan juga sama, yang menghasilkan penyimpangan relative

648 636
100% =
100% = 0,12%

648
VI. Analisis
VI.1 Analisis Percobaan
Praktikum pengukuran panjang gelombang laser- OR bertujuan mengukur panjang
gelombang dari sinar laser. Prinsip dasar yang digunakan ialah dengan menembakkan laser
merah pada kisi. Kemudian data dianalisis sehingga mendapat panjang sinar laser merah
monokromatik. Terdapat 817 data yang yang didalamnya terdapat posisi titik terang pusat,
titik terang orde pertama, kedua, ketiga dst.
Kisi difraksi adalah alat yang bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang cahaya,
yang terdiri atas sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama pada permukaan datar.
Dalam percobaan ini, praktikan berasumsi bahwa kisi difraksi yang digunakan berjumlah 500
garis/mm (N). Nilai ini akan sangat berpengaruh dalam perhitungan, karena d=1/N. Kisi
difraksi pertama kali dibuat oleh Fraunhofer dengan menggunakan kawat - kawat halus. Kisi
kisi dapat dibuat dengan menggunakan sebuah ujung intan untuk menggoreskan banyak alur
yang berjarak sama pada sebuah kaca atau permukaan logam, atau dengan reduksi fotografis
dari sebuah pola pita hitam putih pada kertas. Kisi diletakkan pada jarak 130 cm dari layar
dengan akurasi 1 cm. Kisi ditembak dengan cahaya laser dan terjadi spektrum. Lalu, praktikan
dapat menghitung nilai intensitas pola difraksi dan memplotkannya terhadap posisi. Sinar laser
yang akan diukur ditembakan pada sebuah celah sempit. Hal ini bertujuan agar timbul
kombinasi gelap terang dari cahaya laser. Dengan menggunakan sensor, didapat nilai dari
intensitas gelap-terang ini. Pada bagian yang terang intensitas cahaya tentu saja akan besar /
naik. Pada bagian gelap, intensitas akan kecil. Maka karena hasil dari difraksi ini adalah gelap
terang, maka dengan memindahkan sensor pada setiap posisi dapat diketahui bagaimana pola
gelap terang dari sinar laser ini. Dari pola gelap terang akan muncul terang pusat dimana pada
1 periode gelap-terang bagian terang / yang memiliki intensitas tinggi paling lebar daerahnya
sesuai dengan posisi sensor tersebut. Dengan mengetahui mana daerah terang pusat akan
didapatkan nilai-nilai dari terang 2, terang 3 dan seterusnya. Muncul daerah gelap terang ini

sebenarnya dikarenakan adanya pembiasan dari cahaya laser yang membentuk sudut . Sudut
ini nilainya akan sangat kecil, hal ini disebabkan karena lebar daerah gelap terang akan diatur
jauh lebih kecil dari pada jarak celah ke layar. Jika terlalu dekat maka daerah gelap terang
tersebut akan sulit diamati.
Hal pertama yang dilakukan adalah membuat grafik hubungan antara posisi dan
intensitas. Grafik hubungan intensitas dengan posisi dapat dilihat pada bagian perhitungan.
Pada grafik akan dilihat bahwa kurva menunjukan pucak-puncak naik turun pada beberapa
posisi. Kurva naik turun tersebut menggambarkan orde terang yang terukur pada saat
percobaan sebagai hasil dari difraksi.

VI.2 Analisis Hasil


Berdasarkan hasil praktikum online pada r-Lab didapat data hasil percobaan berupa
hubungan antara posisi dan intensitas dalam jumlah yang cukup besar, yaitu 817 data.
Setelah dibuat grafik, kemudian ditentukan orde terang pusat dan orde terang lainnya.
Orde terang pusat dapat dengan mudah dikenali karena orde ini memiliki intensitas tinggi yang
cukup lama pada beberapa posisi. Lama tidaknya intensitas ini dapat terlihat dari banyaknya
posisi yang ditempati oleh suatu intensitas. Orde terang pusat memiliki rentang posisi terbesar
dibanding dengan puncak lainnya. Kemudian untuk menentukan nilai puncak orde pertama,
kedua, dan ketiga cukup melihat puncak tepat disebelah kanan puncak terang pusat.
Setelah ditentukan orde dari masing-masing puncak, kemudian ditentukan sudut yang
terbentuk dengan persamaan,
tan =

ym
L

dengan Ym adalah jarak antara pucak orde 1, 2, atau 3 yang sedang ditentukan nilai sudutnya
dengan terang pusat dan L adalah jarak antara kisi difraksi dengan detector. Setelah mendapat
nilai sudut dari masing-masing orde, perhitungan kemudian dilakukan dengan menghitung
nilai panjang gelombang dari masing-masing cahaya yang dipancarkan oleh sinar laser.
Perhitungan panjang gelombang () ini dapat menggunakan dua metode, yaitu metode tan dan
metode sin. Kedua metode ini dapat digunakan. Persamaan awal untuk menentukan nilai
panjang gelombang adalah persamaan difraksi,
d sin = m.
sin =

dimana d =

dan N = 500/mm = 5000/cm, sehingga d = 1/50000 = 0,00002 m.

persamaan awal yang telah disusun kembali kemudian dihubungkan dengan persaman garis
linear yang selama ini telah diketahui yaitu: = .
Dengan memplotkan nilai y = sin dan x = m (orde), maka akan didapatkan nilai
slope persamaan garis yaitu m atau b yang apabila dihubungkan dengan persamaan sin di atas,
akan didapat bahwa
=

Maka nilai kemudian dapat ditentukan dengan menyusun ulang persamaan diatas menjadi,
= .
Setelah didapat nilai dari kedua metoda penentuan, yaitu metoda sin dan metoda tan
itentukan nilai penyimpangan kesalahan dari metoda sin dengan persamaan:
% Penyimpangan = |

sin tan
|
sin

Dari percobaan ini, didapatkan hasil yang cukup mendekati antara metode sinus dan tangen,
yaitu dengan sin didapatkan =636 nm dan dengan tan didapatkan =636 nm. Kesalahan
relatif antara keduanya sebesar 0,12 %. Panjang gelombang dengan grafik sin besarnya sama
dengan panjang gelombang dengan grafik tan . Hal ini disebabkan oleh sudut sangat kecil
sehingga nilai tan dan sin hampir sama.

VI.2 Analisis Grafik


Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh 3 grafik. Ketiga grafik tersebut antara lain grafik
intensitas pola difraksi, grafik sin terhadap m dan grafik tan terhadap m (bilangan orde).
Grafik intensitas pola difraksi merupakan grafik perbandingan antara intensitas(I)dan posisi
(x). Grafik tersebut menunjukkan adanya gelombang turun naik yang menandakan bahwa
terjadi difraksi.

Dalam grafik ini, letak titik terang pusat dapat ditentukan dari posisi tengah yang
memiliki arus paling besar. Untuk menghitung posisi orde pertama, kedua, dan seterusnya, kita
dapat menggunakan data hasil percobaan. Caranya adalah, dengan memperhatikan intensitas
dimulai dari titik terang pusat. Posisi orde maksimum ke-m diambil dari posisi arus yang
awalnya konsisten naik, kemudian menurun. Posisi arus sebelum turun inilah yang diambil
sebagai posisi orde maksimum ke-m. Pengurutannya dimulai dari titik terang pusat. Titik

terang dapat dikatakan sebagai puncak dalam grafik. Hal ini berlaku sama untuk pengolahan
grafik di kiri dan kanan titik terang pusat.
Grafik kedua merupakan hasil perbandingan antara sin atau tan terhadap n (bilangan
orde). Sin atau tan diperoleh berdasarkan hasil perhitungan phytagoras antara panjang L
dan jarak titik terang pusat ke m. Grafik ini hampir berbentuk garis lurus yang terus naik, dari
kiri bawah ke kanan atas. Hal ini berarti, makin besar n, makin besar sin dan makin besar n
makin besar tan .
Setelah dilakukan perhitungan least square grafik kedua, diperoleh garis lurus yang
bergradien m 0.031815 .

VII.

Kesimpulan

1. Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang akibat gelombang merambat melalui


penghalang atau celah sempit. Cahaya yang keluar dari susunan celah -celah dapat juga
membentuk pola terang gelap yang sangat menarik. Dengan mengukur pola ini, kita
dapat menentukan panjang gelombang cahaya.
2. Pola difraksi maksimum (terang) dapat dihitung dengan rumus:
d sin = m ; m = 0, 1, 2, 3, . . .
3. Panjang gelombang yang diperoleh yaitu:
Berdasarkan perhitungan dengan grafik sin = 636 nm.
Berdasarkan perhitungan dengan grafik tan = 636nm.
4. Penyimpangan relatif perhitungan tan terhadap perhitungan sin adalah 0%.
Penyimpangan relatif yang sangat kecil tersebut menunjukkan bahwa perhitungan
panjang gelombang dengan menggunakan sin dan tan memberikan hasil panjang
gelombang yang sama.
5. Nilai sin berbanding lurus dengan nilai orde. Semakin besar orde, maka nilai dari
sin semakin besar pula.
6. Nilai tan berbanding lurus dengan nilai orde. Semakin besar orde, maka nilai dari
tan semakin besar pula
7. Hasil percobaan ini memiliki orde berjumlah 3 dengan letak terang pusat pada tengahtengah grafik.
Karena sudut difraksi dalam percobaan sangat kecil, maka nilai sin tan .

Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley &
Sons, Inc., NJ, 2005.

Link Rlab
http://sitrampil5.ui.ac.id/or01

Anda mungkin juga menyukai