Jtptunimus GDL Ekokurniad 5498 3 Babiip F
Jtptunimus GDL Ekokurniad 5498 3 Babiip F
TIJAUAN PUSTAKA
A. Dukungan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Friedman (1998), keluarga merupakan unit terkecil
dalam
masyarakat
yang
merupakan
klien
penerima
asuhan
b.
Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersamasama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai
rumah mereka.
c.
d.
b.
Fungsi sosialisasi:
Untuk sosialisasi primer yang bertujuan membuat anggota
keluarga menjadi anggota masyarakat yang produktif.
c.
Fungsi reproduktif:
Menjaga kelangsungan generasi dan keberlangsungan hidup
anggota keluarga.
d.
Fungsi ekonomis:
Mengadakan sumber-sumber ekonomi yang memadai dan
pengalokasian secara efektif.
e.
b.
c.
d.
Memelihara lingkungan.
e.
sistem
pendukung
bagi
anggotanya.
Anggota
keluarga
10
b.
dengan
pemberian
dukungan
semangat,
serta
d.
umpan
balik,
membimbing
dan
mempengaruhi
11
12
2. Batasan Lansia
Menurut dokumen kelembagaan lansia dalam kehidupan bangsa
yang diterbitkan oleh Departemen Sosial dalam rangka perencanaan
hari lansia nasional tanggal 29 Mei oleh Presiden RI, Batas umur
lansia adalah 60 tahun atau lebih (Setiabudhi, 1999), dan menurut
Pedoman Pembinaan Kesehatan Lansia bagi petugas kesehatan yang
diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 1999, umur lansia
dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
a. Usia pra senelis atau Virilitas adalah seseorang yang berusia 4549 tahun
b. Usia lanjut adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Usia lanjut resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun
atau lebih atau dengan masalah kesehatan.
Menurut WHO penggolongan lansia meliputi:
a.
13
penyakit degeneratif
seperti,
sistem
pernapasan,
pendengaran,
penglihatan,
14
fisioligis
yang
terjadi
pada
lansia
ketidakinginan
lansia
untuk
berinteraksi
dengan
mengalami
kepuasan.
Pernyataan
tadi
merupakan
15
(Hurlock, 2000).
d. Perubahan Ekonomi
Menurut
16
Kesepian (loneliness)
2)
3)
4)
Gangguan cemas
5)
c. Permasalahan sosial
Menurut Setiabudhi (1999), permasalahan sosial lansia
secara umum yaitu :
1) Masih besarnya jumlah lansia yang berada di bawah garis
kemiskinan.
2) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota
keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai
dan dihormati, berhubung terjadi perkembangan pola
kehidupan keluarga yang secara fisik lebih mengarah pada
bentuk keluarga kecil.
17
Setiabudhi
(1999),
Masalah
lanjut
usia
2)
3)
4)
5)
6)
C. Senam Lansia
1. Pengertian Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok
dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga (Santosa,
18
b.
Senam otak
c.
Senam osteoporosis
d.
Senam hipertensi
e.
f.
b.
dalam
kehidupan (adaptasi)
c.
d.
19
g.
h.
i.
j.
20
tubuh.
Kemudahan
dalam
menjangkau
lokasi
ini
21
4. Sikap lansia
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas
merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk
mengikuti kegiatan senam lansia. Dengan sikap yang baik
tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti
kegiatan yang diadakan di posyandu lansia dalam hal ini senam
lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah
suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek.
Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi
dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada
stimulus yang menghendaki adanya suatu respons.
D. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keikutsertaan Senam Lansia
Mengingat pada orang lanjut usia (lansia) banyak dari organ tubuh
yang mulai mengalami proses degenerasi atau menua serta berbagai
macam penyakit kronis yang mulai mengghinggapi mereka. Maka untuk
mendapatkan kesegaran tubuh perlu memilih olah raga yang sesuai
dengan kondisi kesehatanya. Olahraga yang dapat dilakukan berupa jalan
pagi atau olah raga aerobik seperti senam lansia, yang dilakukan secara
teratur dua atau tiga kali dalam seminggu dengan intensitas yang terukur
sehingga kualitas kesegaran fisik pada lansia dapat ditingkatkan
(Takasihaeng, 2002).
Dukungan sosial merupakan informasi verbal maupun non verbal,
saran, bantuan yang nyata yang diberikan oleh orang-orang yang dekat
dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya, atau yang berupa
kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional
atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dukungan sosial juga
dapat didefinisikan sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan,
atau sikap penerimaan, dukungan sosial tersebut diperoleh dari kelompok
22
23
E. Kerangka Teori
4. Dukungan keluarga
Dukungan Emosional
Dukungan Informasi
Dukungan Instrumental
Dukungan Penghargaan
24
F. Kerangka Konsep
Variabel. Independent
Variabel Dependent
Dukungan Keluarga
- Informasi
- Instrumental
- Penghargaan
- Emosional
variabel
independent.
Kondisi
pendahuluan
atau
variabel
independent dikaitkan dengan terjadinya kondisi atau efek lain atau variabel
dependent (Dempsey, 2002).
H. Hipotesis
Hipotesis dari rencana penelitian ini adalah, ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan keikutsertaan senam lansia.
25