KARDIOVASKULER
KELOMPOK 8
Bobzi Razvidi
2014730016
2014730033
Harniza Mauludi
2014730039
Khilda Zakiyyah S.
2014730047
2014730059
2014730070
Refidani Munawar
2014730082
2014730099
Kusuma Intan
20117300
Rizki 20127300
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami.
Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk paling mulianya
para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat, dan umatNya semua.
Pada semester 3 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas
Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Kardiologi. Dalam Praktikum Fisiologi
dalam percobaan Cold-Pressor Test dan Test Kesanggupan Kardiovaskuler ini kelompok kami
diharapkan untuk dapat memahami masala-masalah yang timbul dari kedua percobaan ini yang
berhubungan dengan system Kardiovaskuler.
Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Praktikum Sistem Kardiologi bagi kami
mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah.
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan pemberian materi kepada :
DR. dr. Busjra M. Nur, M.Sc . Kami mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan ini masih banyak
kesalahan serta kekurangan dapat kiranya bapak dan ibu memberi kami masukan dan arahan.
Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnya.
Jakarta, 15 Oktober 2015
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai system
transpor tubuh. Pembuluh darah mengangkut dan mendistribusikan darah yang dipompa
melaluinya oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan nutrien,
pembuangan zat sisa, dan penyampaian sinyal hormon. Arteri yang sangat elastik
mengangkut darah dari jantung ke organ dan berfungsi sebagai reservoar tekanan untuk
terus mendorong darah maju ketika jantung relaksasi dan sedang terisi.Tekanan darah
arteri rerata diatur secara ketat untuk menjamin penyaluran darah yang adekuat ke organorgan. Jumlah darah yang mengalir melalui suatu organ bergantung pada caliber
(diameter internal) arteriol yang banyak mengandung otot yang mendarahi organ tersebut.
Kaliber arteriol berada dibawah kontrol sehingga curah jantung dapat secara terusmenerus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada saat tersebut. Kapiler yang
berdinding tipis dan berpori adalah tempat pertukaransebenarnya antara darah dan sel
jaringan sekitar. Vena yang sangat mudahdiregangkan mengembalikan darah dari organ
ke jantung dan berfungsi sebagaitempat cadangan darah.Pada praktikum fisiologi ini,
mahasiswa melakukan percobaan dengan menggunakan sfigmomanometer guna untuk
mengukur tekanan darah secara tak langsung yang disalurkan melalui jaringan ke arteri
brakhialis dibawahnya yaitu pembuluh utama yang membawa darah ke lengan bawah,
dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri manusia,
menjelaskan perbedaanhasil pengukuran tekanan darah a. brakhialis pada sikap berbaring,
duduk dan berdiriserta faktor perubahan hasil pada ketiga sikap tersebut.
BAB II
TES PENINGKATAN TEKANAN DARAH DENGAN PENDINGINAN
(COLD-PRESSOR TEST)
2.1 ALAT:
2.4 PERMASALAHAN
1. Mengapa OP harus berbaring selama 10 20 menit
Agar OP tenang dan relaks sehingga pada saat pengukuran sistolik dan
diastolik sebelum pendinginan didapat tekanan darah murni pada saat istirahat
2. Apakah kontraindikasi untuk melakukan Cold-Pressor Test
Bila tekanan darah dari waktu kewaktu menunjukan peningkatan. Test ini
dapat sebagai salah satu cara mengetahui apakan orang tersebut beresiko
tinggi terhadap penyakit hipertensi
3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah orang percobaan
dengan cepat
Pada poin 4 dalam cara percobaan disebutkan setelah pemeriksaan sistolik dan
diastolik sebelum pendinginan manset Sfigmomanometer tidak dilepas dari
OP, sehingga pada saat waktu sebelum detik ke 30 pemeriksa mulai menaikan
tekanan sampai pada tekanan darah basal sehingga pada saat detik ke 30 mulai
dapat melepaskan tekanan sehingga didapatkan nilai sistolik dan diastolik
pada detik ke 30. Begitupun pada detik ke 60.
4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah orang percobaan selama
pendinginan. Terangkan mekanismenya
OP
M. Sigit Haryanto
19 tahun
176 cm
65 kg
Tekanan darah
Tekanan
(mmHg) dalam
keadaan basal
Darah
(mmHg) Tekanan
darah
(mmHg)
dalam
M.
Haryanto
Sigit 120/80
140/100
130/90
keadaan basal
120/80
BAB III
TES KESANGGUPAN KARDIOVASKULER :
THE YMCA THREE-MINUTE STEP TEST
3.1 ALAT
1. Stopwatch
2. Bangku setinggi 12 inci
3. Metronom (frekuensi 96x/menit)
3.2 KERANGKA TEORI
2. Suruh OP menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada waktu detakan
metronom.
3. Pada detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua), kaki lainnya dinaikkan ke
bangku sehingga OP berdiri tegak di atas bangku.
4. Pada detakan ke 3, kaki yang pertama kali naik diturunkan.
5. Pada detakan ke 4, kaki yang masih di atas bangku diturunkan pula sehingga OP
berdiri tegak lagi di depan bangku.
6. Siklus tersebut diulang terus-menerus sampai OP tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari
5 menit.
Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah
stopwatch.
7. Segera setelah itu, OP disuruh duduk, dalam waktu kurang dari 5 detik hitunglah dan
catat frekuensi denyut nadinya selama 1 menit dan catat hasilnya.
8. Tentukan indeks kesanggupan kardiovaskular OP dengan memasukan frekuensi
denyut nadi OP selam 1 menit setelah tes ke table YMCA-1 dan table YMCA-2. di
bawah
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil tes?
Faktor yang mempengaruhi hasil tes diantaranya adalah emosi, kelelahan,
olahraga sebelum tes, istirahat, frekuensi denyut nadi maksimal yang berbeda dari
rata-rata populasi dan kesalahan penghitungan.
3.4 HASIL PERCOBAAN
Identitas OP
Nama
Usia
Tinggi Badan
Berat Badan
Denyut Nadi
Hasil
Harniza Mauludi
19 tahun
159 cm
49 Kg
102x/menit
Above Average
Bobzi Razvidi
19 tahun
178 cm
Kg
125x/menit
Poor
Dari ketiga OP tersebut diatas indeks kesanggupan kardiovaskuler berbedabeda dalam melakukan aktivitas otot bergantung dengan beberapa faktor yang telah
disebutkan di atas.
Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional
individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantungyang diperlukan pada
tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik
akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah
jantung dan redistribusi aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif.
Peningkatan curah jantung dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut
jantung.
Kesanggupan kardiovaskuler seseorang dinyatakan dengan tabel YMCA
dibawah ini. Semakin rendah nilai frekuensi denyut nadi seseorang maka
kesanggupan kardiovaskulernya semakin baik.
KESIMPULAN:
Kesanggupan kardiovaskuler seseorang dapat dinyatakan dengan merujuk pada
frekuensi denyut nadi tabel YMCA. Semakin rendah nilai frekuensi denyut nadi
seseorang maka kesanggupan kardiovaskulernya semakin baik.