Anda di halaman 1dari 47

REFERAT

ULKUS KORNEA
Pembimbing :
dr.Rety Sugiarti Sp.M
Oleh
Luthfita Rahmawati

Kornea adalah jaringan


transparan, yang ukurannya
sebanding dengan kristal sebuah
jam tangan kecil. Kornea ini
disisipkan ke sklera di limbus,
lengkung melingkar pada
persambungan ini disebut sulkus
skelaris

DEFINISI

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian


jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai
defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi
dari epitel sampai stroma.

EPIDEMIOLOGI

Insidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 per 100.000 penduduk di
Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi
karena trauma, pemakaian lensa kontak, dan kadang-kadang tidak di ketahui
penyebabnya.

Etiologi
Penyebab tukak kornea adalah bakteri, jamur,
achantamoeba dan herpes simpleks.
Bakteri : streptokokus alfa hemolitik,stafilokokus
aureus,moraxela likuefasiens, psedomonas
aeruginosa,nocardia asteroides,alcaligenes sp., streptokokkus
anaerobik,streptokokkus betahemolitik,enterobakter hanifae,
proteus sp, stafilokkokus epidermidis

Infeksi campuran
moraxella sp dan staf.ilokokus aureus, streptokokus alfa
hemolitik dan stafilokokus aureus.

PATOFISIOLOGI

Karena
kornea
avaskuler,
maka pertahanan pada waktu
peradangan
tidak
segera
datang, seperti pada jaringan
lain yang mengandung banyak
vaskularisasi.

KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea , yaitu:
1. Ulkus kornea sentral

Ulkus kornea bakterialis

Ulkus kornea fungi

Ulkus kornea virus

Ulkus kornea acanthamoeba


2. Ulkus kornea perifer

Ulkus marginal

Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)

Ulkus cincin (ring ulcer)

Gejala yang diberikan (subjektif):

mata merah

Sakitmata ringan hingga berat

Fotofobia,

Penglihatan menurun,

Mata terkadang kotor

Tanda:

Kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek


epitel yang bila diberi pewarnaan flouresen akan
berwarna hijau ditengahnya.

Iris sukar dilihat karena keruhnya kornea akibat edema


dan infiltrasi sel radang pada kornea.

Gejala penyerta: penipisan kornea, lipatan descement,


reaksi jaringan uvea (akibat gangguan vaskularisasi iris)
berupa suar, hipopion, hifema dan sinekia posterior.

Kokus gram (+),


staf aureus dan
treptokok
pnemoni.

Pseudomonas

jamur

Virus

Tukak
yang
terbatas,
Berbentuk bulat
atau lonjong,
Berwarna putih
abu-abu pada
anak
tukak
yang supuratif.

Tukak
akan
melebar dengan
cepat,
bahan
purulen berwarna
kuning
hijau
terlihat melekat
pada permukaan
tukak.

Infiltrat
akan
berwarna
abuabu
dikelilingi
infiltrat
halus
disekitarnya
(fenomena
satelit).

Bila
tukak
berbentuk
dendrit
akan
terdapat hipestesi
pada kornea.

jamur dan bakteri

Virus

akan terdapat defek epitel akan


terlihat
reaksi
yang
dikelilingi
leukosit hipersensitivitas disekitarnya.
polimorfnuklear.

DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan klinis dengan menggunakan slit lamp dan pemeriksaan
laboratorium.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala obyektif berupa adanya injeksi


siliar, kornea edema, terdapat infiltrat, hilangnya jaringan kornea. Pada
kasus berat dapat terjadi iritis yang disertai dengan hipopion.

Pemeriksaan laboratorium :

Untuk setiap tukak kornea : pemeriksaan agar darah sabouraud, triglikolat,


dan agar coklat.

Untuk tukak yang disebabkan karena jamur : sediaan hapus yang memakai
larutan KOH.

Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti :

Ketajaman penglihatan

Tes refraksi

Tes air mata

Pemeriksaan slit-lamp

Keratometri (pengukuran kornea)

Respon reflek pupil

Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.

Pewarnaan kornea dengan zat


fluoresensi.

Goresan
ulkus
analisa
atau
(pulasan gram,
atau KOH)

untuk
kultur
giemsa

Pada jamur dilakukan


pemeriksaan
kerokan
kornea dengan spatula
kimura dari dasar dan
tepi
ulkus
dengan
biomikroskop
dilakukan
pewarnaan KOH, gram
atau Giemsa.

Gambar 9. Pewarnaan gram ulkus kornea fungi

Gambar 11. A. Pewarnaan


gram ulkus kornea bakteri

Gambar 10 b.Pewarnaan gram


ulkus kornea herpes zoster

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan ulkus kornea di rumah

Jika memakai lensa kontak, secepatnya untuk


melepaskannya

Jangan memegang atau menggosok-gosok mata yang


meradang

Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan


sesering mungkin dan mengeringkannya dengan handuk
atau kain yang bersih

Berikan analgetik jika nyeri

Pengobatan Lokal
Sulfas atropine sebagai salap atau larutan

Kebanyakan dipakai sulfas atropine karena bekerja


lama 1-2 minggu.

Skopolamin sebagai midriatika.

Analgetik.

Antibiotik

Anti jamur : topikal amphotericin B 1, 2, 5 mg/ml, Thiomerosal 10 mg/ml,


Natamycin > 10 mg/ml, golongan Imidazole

Antivirus

Untuk menghindari penjalaran ulkus dapat dilakukan :

Kauterisasi

Pengerokoan epitel

Bila terjadi perforasi dengan prolaps iris yang telah


berlangsung lama, kita obati seperti ulkus biasa tetapi
prolas irisnya dibiarkan saja, sampai akhirnya sembuh
menjadi leukoma adherens. Antibiotik diberikan juga
secara sistemik.

Keratoplasti

Gambar 7.Ulkus kornea perforasi, jaringan iris


keluar dan menonjol, infiltrat pada kornea ditepi
perforasi.

Indikasi keratoplasti
terjadi jaringan parut
yang mengganggu
penglihatan, kekeruhan
kornea yang menyebabkan
kemunduran tajam
penglihatan

PENCEGAHAN

Lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk


kedalam mata

Jika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata


tidak bisa menutup sempurna, gunakan tetes mata agar
mata selalu dalam keadaan basah

Jika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan cara


memakai dan merawat lensa tersebut.

KOMPLIKASI

Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat

Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan panopthalmitis

Prolaps iris

Sikatrik kornea

Katarak

Glaukoma sekunder

PROGNOSIS

Semakin tinggi tingkat keparahan dan lambatnya mendapat pertolongan serta


timbulnya komplikasi, maka prognosisnya menjadi lebih buruk. Penyembuhan
yang lama mungkin juga dipengaruhi ketaatan penggunaan obat

ULKUS KORNEA SENTRAL

ETIOLOGI
Ulkus kornea sentral biasanya bakteri ( pseudomonas, pneumokok, moraxela
liquifaciens, streptokok beta hemolitik, klebsiela pneumoni, e,coli,
proteous), virus (herpes simpleks, herpes zoster), jamur (candida albikan,
fusarium solani, spesies nokardia, sefalosporium, dan aspergilus).

ULKUS KORNEA BAKTERIALIS

Ulkus Streptokokus : Khas


sebagai ulcus yang menjalar
dari tepi ke arah tengah kornea
(serpinginous). Ulkus bewarna
kuning keabu-abuan berbentuk
cakram dengan tepi ulkus yang
menggaung.

ULKUS KORNEA PSEUDOMONAS


Lesi pada ulkus ini
dimulai dari daerah
sentral kornea. ulkus
sentral ini dapat
menyebar ke samping
dan ke dalam kornea.

ULKUS KORNEA KARENA FUNGI


Pada permukaan lesi
terlihat bercak putih
dengan warna keabuabuan yang agak kering.
Terdapat satelit-satelit
disekitarnya.

ULKUS KORNEA VIRUS


Infiltrat dapat berbentuk dendrit
yang bentuknya berbeda dengan
dendrit herpes simplex. Dendrit
herpes zoster berwarna abu-abu
kotor dengan fluoresin yang
lemah.

Gambar 5.a Ulkus Kornea Dendritik

Bentuk dendrit herpes simplex


kecil, ulceratif, jelas diwarnai
dengan fluoresin dengan benjolan
diujungnya

Gambar 5.b Ulkus Kornea Herpetik

ULKUS KORNEA ACHANTAMOEBA


Tanda klinik khas adalah ulkus
kornea indolen, cincin stroma,
dan infiltrat perineural.

ULKUS MARGINAL
definisi : merupakan
peradangan kornea
bagian perifer berbentuk
khas yang biasanya
terdapat daerah jernih
antara limbus kornea
dengan tempat

ETIOLOGI

Alergi, toksik, infeksi dan penyakit kolagen vascular.

Pada infeksi local dapat mengakibatkan keratitis kataral


marginal, yang biasanya terdapat pada pasien setengah
umur dengan adanya blefarokonjungtivitis.

Dapat juga terjadi bersama-sama dengan radang


konjungtiva
yang
disebabkan
Moraxella
(disebut
konjungtivitis angular), basil Koch weeks atau proteus
vulgaris.

PATOGENESIS

Ulkus timbul akibat sensitisasi terhadap produk bakteri,


antibodi dari pembuluh limbus bereaksi dengan antigen
yang telah berdifusi melalui epitel kornea. Infiltrat dan
ulkus marginal mulai berupa infiltrat linier atau lonjong
terpisah dari limbus oleh interval bening dan hanya pada
akhirnya menjadi ulkus dan mengalami vaskularisasi.

Proses ini sembuh sendiri umumnya setelah 7 sampai 10


hari.

MANIFESTASI KLINIS
Subjektif (keluhan pasien)
1.
2.
3.
4.

Penglihatan / visus menurun


Rasa sakit pada mata
Fotofobia
Lakrimasi

Objektif (tanda klinis)


1. infiltrate dan tukak yang diduga
kompleks Ag dan Ab secara
histoptologik
:
terlihat
sebagai
ulkus/abses.
2. Terdapat satu mata blefarospasme,
injeksi konjungtiva, infiltrate / ulkus
yang memanjang dan dangkal. Dapat
terbentuk neovaskularisasi dari arah
limbus.
3. Pada konjungtivitis angular yang
disebabkan oleh Moraxella (diplobasil),
menghasilkan bahan-bahan proteoitik
yang mengakibatkan defek epitel.

TERAPI

Antibiotic dengan steroid local dapat diberikan sesudah kemungkinan infeksi


virus herpes simpleks disingkirkan. Pemberian steroid sebaiknya dalam waktu
yang singkat disertai dengan pemberian vitamin B dan C dosis tinggi.

ULKUS MOOREN

definisi : suatu ulkus menahun


superfisial yang dimulai dari
tepi kornea, dengan bagian
tepinya bergaung dan berjalan
progresif tanpa
kecenderungan perforasi.

PATOGENESIS

Tukak ini menghancurkan membran Bowman dan stroma kornea, tidak


terdapat neovaskularisasi pada bagian yang sedang aktif, bila kronik akan
terlihat jaringan parut dan vaskularisasi. Jarang terjadi perforasi ataupun
hipopion.

GEJALA DAN TANDA


Subjektif
1. Sakit terlihat berat
2. 25% bilateral
3. proses yang terjadi : kematian sel
yang
disusul
dg
pengeluaran
kolagenase.

Objektif
Pasien tua terutama laki-laki, 75%
unilateral dengan rasa sakit yang tidak
berat, prognosis sedang dan jarang
perforasi.
Pasien muda laki-laki, 75% binocular,
dengan rasa sakit dan berjalan
progesif. Prognosis buruk, 1/3 kasus
terjadi perforasi kornea.

TERAPI

Pengobatan yang dicoba seperti steroid, antibiotika, anti virus, anti jamur,
kolagenase inhibitor, heparin dan pembedahan keratektomi, lameler
keratoplasti dan eksisi konjungtiva. Semua cara pengobatan biasanya belum
memberi hasil yang memuaskan.

Ulkus cincin (ring ulcer)

Terlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea terdapat ulkus yang


berbentuk melingkar dipinggir kornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau
dalam, kadang-kadang timbul perforasi.

DAFTAR PUSTAKA

Vaughan D. Opthalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika, Jakarta,


2000

Suharjo, Fatah widido. Tingkat keparahan Ulkus Kornea di RS


Sarjito Sebagai Tempat Pelayanan Mata Tertier.

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, Edisi ketiga FKUI, Jakarta, 2004

Perhimpunan Dokter Spesislis Mata Indonesia, Ulkus Kornea


dalam : Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa
Kedokteran, edisike 2,Penerbit Sagung Seto, Jakarta,2002

Wijaya. N. Kornea dalam Ilmu Penyakit Mata, cetakan ke-4, 1989

American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea.


Section 11. San Fransisco: MD Association, 2005-2006

James, Bruce., Chew, Chris., Bron Anthony. Lecture Notes


Oftamologi. Jakarta:Penerbit Erlangga, 2006. hal. 5

ANATOMI
Tepian palpebra
1.

Bulu mata

2.

Glandula Zeis: ini adalah


modifikasi kelenjar sebasea kecil,
yang bermuara di dalam folikel
rambut pada dasar bulu mata

Glandula Moll: ini adalah


modifikasi kelenjar keringat yang
bermuara ke dalam satu baris
dekat bulu mata

Menghasilkan komponen lipid

Kelenjar Meibom

Anda mungkin juga menyukai