Instrument untuk melakukan asesmen ada dua jenis, yaitu tes dan non-tes.
Dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran pada ranah kognitif.
Nontes digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran pada ranah
psikomotrik dan afektif.1
1. Tes
Tes didefinisikan beberapa macam bergantung dari sudut pandang
para ahli. Salah satunya seperti yang diungkap oleh Zainul, A. & Nasution,
N.
kesulitan atau tidak pada bagian tertentu dari materi pelajaran yang
diberikan.
d) Tes prestasi belajar umum (general achievement, survey test) adalah
tes yang diberikan setelah siswa mendapat pelajaran yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa secara menyeluruh dan
menenpatkan mereka sesuai dengan tingkat kemampuannya.
e) Tes formatif adalah tes yang diberikan setelah satu kegiatan belajar
diselesaikan yang bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi
tentang kualitas proses pembelajaran tersebut
f) Tes sumatif adalah tes yang diberikan setelah kegiatan belajar
diselesaikan dalam satu periode tertentu yang bertujuan untuk
mengumpulkan data/informasi mengenai taraf serap siswa terhadap
pelajaran yang telah diberikan.3
Tes dapat diklasifikasikan menurut bentuk, tipe, dan ragamnya.
Bentuk tes ada dua, yaitu tes uraian (essay test) dan tes objektif (objective
test). Tapi menurut Ebel dan Frisbie bentuk tes ada tifa, yaitu tes uraian
(essay test) dan tes objektif (objective test), dan tes problem matematika.
Dalam pembelajaran sains yang lazim digunakan adalah bentuk test uraian
dan objektif.4 Pada dasarnya, setiap bentuk tes memiliki kelebihan dan
kekurangan. Dengan demikian, dalam membuat tes sangat perlu
diperhatikan karateristik dari konsep bahan ajar yang diberikan kepada
siswa agar guru bias memilih tes yang tepat.
Kelebihan test uraian antara lain:
Dapat mengukur hasil belajar yang kompleks
Lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
Lebih mudah bagi guru untuk menyusun butir soalnya
Melatih kemampuan menulis
Melatih siswa berpikir secara integral tidak parsial
Melatih siswa memecahkan masalah.5
Kelemahan tes uraian antara lain:
3 Ibid
4 Ibid. hal 76
5 Ibid
Reliabilitasnya rendah
Diperlukan waktu yang relative lama untuk menyelesaikan suatu butir
soal
Jika siswa tidak mengetahui jawabannya, terkadang melantur kemana
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
mana
Siswa yang kurang memiliki kemampuan menulis akan dirugikan6
Tipe tes merupakan klasifikasi bentuk tes, yaitu:
Bentuk tes uraian, terdiri dari dua tipe
1) Tes uraian terbatas (restricted essay)
2) Tes uraian bebas (extended essay)
Bentuk tes objektif, terdiri dari tiga tipe
1) Tes benar-salah (true-false)
2) Tes menjodohkan (matching)
3) Tes pilihan ganda (multiple choice)
Ragam tes merupakan klasifikasi dari tipe tes, yaitu:
Tes uraian terbatas terdiri dari tiga ragam
1) Tes jawaban singkat
2) Tes melengkapi
3) Tes uraian terbatas sederhana
Tes uraian bebas (extended essay) terdiri dari dua ragam
1) Tes uraian bebas sederhana
2) Tes uraian ekspresif
Tes benar-salah (true-false) terdiri dari dua ragam
1) Tes benar-salah sederhana
2) Tes benar-salah dengan koreksi
Tes menjodohkan (matching) terdiri dari dua ragam
1) Menjodohkan sederhana
2) Menjodohkan sebab-akibat
Tes pilihan ganda (multiple choice) terdiri dari lima ragam
1) Pilihan ganda biasa
2) Pilihan ganda hubungan antar hal
3) Pilihan ganda analisis kasus
4) Pilihan ganda kompleks
5) Pilihan ganda membaca diagram7
Tes baru akan berarti bila terdiri dari butir-butir soal yang menguji
6 Ibid. hal. 77
7 Ibid. hal. 78
secara
representative.8 Sangat
penting
sebelum tes
lain
sebagainya.
Teknik
penilaian
tertulis
8 Ibid
9 Ibid
dibandingkan dengan tes lainnya seperti tes lisan atau tes tindakan. Hal
ini disebabkan pada tes tertulis soalnya sama.10
Teknik penilaian tertulis sebaiknya tidak dipergunakan untuk
mengukur kompetensi yang sifatnya keterampilan atau skill, seperti
keterampilan mencangkok, kemampuan melakukan eksperimen atau
percobaan (membuat pelajaran IPA), berbicara, menyunting, membuat
ouisi atau cerpen, membuat surat lamarankerja (mata pelajaran Bahasa
Indonesia) dan beberapa keterampilan lainnya yang ada dalam mata
pelajaran. Hal ini dikarenakan teknik penilaian tertulis tidak mampu
mengungkap kompetensi yang mau diukur, sebab keterampilanketerampilan diatas, seperti mencangkok berada pada dimensi atau
ranah keterampilan (skill) yang seharusnya diukur dengan unjuk kerja
(performance) dan produk (hasil).11 Dengan demikian, teknik penilaian
tertulis sebaiknya digunakan untuk mengukur karakteristik materi yang
sifatnya pengetahuan (kognitif).
b. Bentuk tes tertulis
Bentuk tes tertulis adalah bentuk tes tertulis apa yang digunakan
oleh guru dalam mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan
(kognitif) peserta didik. Tes tertulis terdiri dari: (1) soal pilihan ganda,
(2) isian, (3) jawaban singkat (pendek), (4) benar-salah, (5)
menjodohjan, dan (6) uraian.12
Dari berbagai bentuk tes tertulis diatas, tes memilih jawaban
benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang
hanya menilai kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu kemampuan
mengngat atau menghafal saja. Namun demikian, tes ini bisa
digunakan dengan catatan disesuaikan dengan karakteristik materi atau
10 Kunandar. 2014. Penilaian Autentik : Penilaian Hasil Belajar Peserta
Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Depok: PT. RajaGrafindo Persada.
hal. 173
11 Ibid
12 Ibid. hal. 174
14 Ibid