Disusun Oleh :
Yuli Rahmah
: 1113016300041
Ai Ummul Apiah
: 1113016300054
Fisika 7 B
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyusun
makalah ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam kami curahkan
kepada Nabi Muhammad saw. karena berkat bimbingan beliau kami tetap di jalanNya.
Penyusun berharap, makalah yang kami susun dapat memberi manfaat dan
dapat mengambil pelajaran dan bisa mengambil hikmah dari hal-hal yang telah
kami susun ini.
Tidak lupa pula dalam kesempatan kali ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kami kepada Ibu Fathiah Alatas, M. Pd. selaku dosen mata kuliah
Fisika Modern kami, yang telah memberikan kami kesempatan untuk membahas
materi tersebut. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman atas
dukungan dan masukannya dalam penyusunan makalah ini.
Kami tahu makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat kami harapkan, agar ke depan kami bisa menyusun makalah
dengan lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
dan para pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................ 1
1.1.
Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2.
1.3.
Tujuan ................................................................................................................. 2
1.4.
2.2.
Peluruhan Radioaktif........................................................................................... 4
a.
b.
c.
2.3.
Peluruhan Inti...................................................................................................... 9
a.
b.
c.
d.
e.
2.4.
a.
b.
Kesimpulan ........................................................................................................ 26
3.2.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini dunia teknologi sudah berkembang dengan pesat, mulai
dari bidang kedokteran, pertanian, perairan, dan pangan. Perkembangan
tersebut juga diiringi dengan penggunaan bahan radioaktif yang sudah
diteliti sehingga aman untuk dikonsumsi sesuai dengan takaran yang ada.
Maka dari itu, kami mencoba untuk membahas mengenai radioaktivitas.
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung
inti tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Reaksi
inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga berubah
menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang sangat besar.
Ada banyak kesamaan antara struktur atom dan struktur inti atom
yang memudahkan kita dalam mengkaji berbagai sifat inti atom. Perilaku
inti atom tunduk pada hukum-hukum fisika kuantum. Mereka memiliki
keadaan dasar dan eksitasi serta memancarkan foton (yang dikenal sebagai
sinr gama) sewaktu melakukan transisi antara berbagai keadaan
eksitasinya. Seperti halnya dengan keadaan atom, keadaan inti atom juga
di lebel oleh momentum sudut totalnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini terdapat pembatasan masalah yang
terseusun dalam rumusan masalah, sebagai berikut;
1) Bagaimana sejarah ditemukannya radioaktif?
2) Apa pengertian radioaktif dan radioaktivitas?
3) Apa yang dimaksud peluruhan inti?
4) Bagaimana penurunan persamaan aktivitas, hokum peluruhan
radioaktif dan waktu paro?
5) Bagaimana sejarah ditemukannya radioaktif , , dan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penemuan Radioaktif
Penemuan sinar-x oleh rontgen pada tahun 1895 merangsang Henri
Becquerel untuk menyelidiki asal-usul sinar-x. dalam percobaan yang
dilakukan, sebenarnya Becquerel sedang mempelajari gejala flueresens dan
fosforesens. Gejala flouresens adalah gejala di mana suatu benda dapat
memancarkan cahaya yang berbeda ketika menerima cahaya dari luar atau
menerima tembakan dari aliran partikel.1 Misalnya, dinding kaca dalam tabung
sinar katoda yang memancarkan dari aliran cahaya hijau ketika dinding kaca
dalam tabung sinar katode. Gejala fosforesens adalah gejala di mana suatu
benda dapat memancarkan cahaya beberapa selang waktu kemudian setelah
benda itu menerima cahaya dari luar2, misalnya pada jarum penunjuk arloji
yang bersinar pada malam hari setelah menerima cahaya matahari pada siang
hari.
Dalam penyelidikannya itu, secara kebetulan Becquerel menemukan
bahwa senyawa uranium menunjukkan keaktifan radiasi tertentu dengan daya
tembus yang sangat kuat, seperti sinar-X, meskipun senyawa uranium itu tidak
disinari terlebih dahulu. Mula-mula Becquerel menduga bahan ini menyimpan
energy matahari yang di peroleh sebelumnya. Kemudian Becquerel menguji
dugaannya dengan menempatkan bijih uranium dalam kotak hitam yang
tertutup rapat dan menyimpannya beberapa bulan. Ternyata, walau sudah
tertutup rapat dan tidak ada sumber energy, bahan uranium tersebut tetap
menunjukan keaktifan radiasi, yakni dapat menghitamkan pelat film. Ini bearti,
tanpa terkena sinar matahari pun, bahan uranium tetap menghasilkan sinar
tembus seperti halnya sinar-x. pemancaran sinar tembur (sinar radioaktif)
secara spontan oleh inti-inti stabil (misalnya inti uranium) dinamakan
1
2
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA Kelas XII. (Jakarta: Erlangga, 2006) hlm. 362
Ibid.
radioaktifitas3. Nama ini diberikan oleh Marie Carie. Jadi, radioaktifitas alami
pertama kali ditemukan oleh Henri Becquerel. Becquerel tidak menyedari
bahwa sinar ini berbahaya sehingga beruntunglah Becquerel karena terhindar
dari bahaya sinar radioaktif ini. Sekarang, telah diketahui bahwa radiasi ini
dapat menyebabkan ionisasi molekul dalam sel-sel hidup, yang selanjutnya
dapat merusak sel. Beberapa waktu kemudian, pasangan suami-istri Marie
Curie dan pierre Curie berhasil menemukan dua unsur radioaktif baru:
polonium dan radium.
2.2. Peluruhan Radioaktif
Peluruhan radioaktif adalah proses statistik yang memenuhi teori
kemungkinan. Tidak ada hubungan sebab akibat yang terkait dalam peluruhan
inti, yang terdapat hanalah kemungkinan per satuan waktu4.
a. Aktivitas Bahan Radioaktif dan Hukum Peluruhan
Misalkan kita ambil suatu contoh bahan radioaktif yang
mengandung sejumlah tertentu inti atom radioaktif. Inti-inti radioaktif ini
tidak meluruh sekaligus pada suatu waktu. Sebagai gantinya inti-inti
radioaktif ini meluruh satu per satu selama suatu selang waktu tertentu. Laju
perubahan radioaktif dalam suatu bahan radioaktif disebut aktivitas5
(lambang A). aktivitas hanya ditetukan oleh banyaknya inti yang meluruh
per sekon. Jika peluang tiap inti untuk meluruh disebut tetapan peluruhan
(lambang )6, maka aktivitas bahan bergantung pada banyak inti radioaktif
dalam bahan (N) dan . Secara matematis ditulis dengan persamaan (2.1)
=
Tetapan peluruhan memiliki harga berbeda untuk inti yang berbeda tetapi
konstan tehadap waktu. Karena peluruhan, maka banyaknya inti radioaktif
3
Ibid.
Wiyatmo, Yusman. FIsika Nuklir : dalam Telaah Semiklasik dan Kuantum. (Yogyakarta: Pustaka
Palajar, 2009), h. 60
5
Krane, Kenneth. Fisika Modern. (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),1992), hlm.
359
6
Ibid. hlm. 360
4
Tanda negatif kita berikan karena N berkurang terhadap waktu. Sedang kita
menginginkan A berhaga positif . Dari (2.1) dan (2.2) kita peroleh
Atau
[ln ]
0 = []0
ln ln 0 =
ln
=
0
=
0
Hukum Peluruhan Radioaktif (2.3)
= 0
Dengan,
7
8
peluruhan
= 3,7 1010 Bq
s
b. Waktu Paro
Jika masa hidup suatu isotop radioaktif diambil sebagai waktu yang
diperlukan agar seluruh inti yang ada meluruh atau waktu yang diperlukan
agar aktivitas sama dengan nol, maka jelaslah dari persaman (2.4) bahwa
masa hidup isotop radioaktif apa saja adalah tak berhingga.
Grafik Peluruhan Radioaktif dan aktu Paro
0
1
2
= 0
2
1
1
2
=
2
21 =
ln 21 = ln
ln 2 = 1
ln 2 = 1
1 =
2
ln 2
0,693
1 1
1 2
Secara umum, banyak (inti) atom yang tinggal (belum meluruh) setelah
selang waktu = 1
dengan,
t
c. Latihan Soal
1. Usia-paruh
198
198
Au?
(b) berapakah probabilitas sebarang inti 198Au untuk meluruh dalam satu
detik? (c) andaikan kita mempunyai cuplikan
Au sebanyak 1,00g.
198
0,693
12
0,693
2,70
24 3600
= 2,97 106 1
(b) Probabilitas peluruhan per detik adalah tetapan luruh. Jadi,
probabilitas peluruhan sebarang
198
2,97 106 1
(c) Jumlah atom dalam cuplikan adalah
= 1,00 106
1
198
6,021023
= 3,04 1015
= = (2,97 106 1 )(3,04 1015 )
= 9,03 109
= 1,50 0,244
(d) Aktivitas meluruh menurut persamaan (2.4):
= 0
= (9,03 109
0,693
)(7 )
2,70
= 1,50 10 /
2.3. Peluruhan Inti
Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah peristiwa pemancaran
energi dalam bentuk sinar-sinar radioaktif dari inti tidak stabil untuk
membentuk inti stabil10. Peristiwa ini sering berlangsung secara spontan dan
10
Supiyanto. Fisika 3 untuk SMA Kelas XII. (Jakarta: Phibeta, 2007)., hlm. 293
Pada gambar 1 tersebut tampak bahwa sinar alfa dan beta dibelokkan
dalam pengaruh medan magnet. Hal ini disebabkan sinar alfa dan beta
adalah zarah bermuatan positif dan negative. Sedangkan sinar gamma tidak
dibelokkan dalam medan magnet, karena sinar gamma merupakan radiasi
elektromegnetik yang tidak bermuatan. Selanjutnya pada gambar 2 berikut
11
10
ini disajikan ilustrai tentang kemampuan daya tembus sinar alfa, beta dan
gamma.
Bagaimana dengan daya tembus sinar-sinar radioaktif?
Percobaan Becquerel telah memperlihatkan bahwa radiasi dapat
menembus film, tetapi tidak dapat menembus kunci. Kita sekarang akan
melihat bagaimana radiasi dapat dihentikan oleh bahan-bahan tertentu.
Sewaktu radiasi menembus bahan, radiasi ini kehilangan energy karena
bertumbukan dengan atom-atom penyusun bahan. Pada kejadian ini
ditkatakan bahwa radiasi diserap oleh bahan. Untuk mempelajari sifat
penyerapan oleh bahan ini, biasanya dilakukan percobaan seperti gambar
10.9 bahan yang menyerap sinar radioaktif disisipkan di antara tabung GM (Geiger-Muller) dan sumber radioaktif. Oleh karena bahaya radiasi,
orang yang melakukan oercobaan ini perlu memakai sarung tangan untuk
menghindari kontak langsung dengan sumber radiasi.
Sewaktu selembar kertas tipis disisipkan di antara sumber dan
tabung, pembacaan angka pada alat hitung berkurang bila dibandingkan
sebelumnya. Fakta ini menunjukkkan bahwa sebagian radiasi telah diserap
oleh kertas. Radiasi yang diserap oleh kertas tipis adalah radiasi sinar .
Sewaktu selembar aluminium setebal 3mm disiipkan di antara
sumber dan tabung pembacaan angka pada alat hitung berkurang makin
banyak. Fakta ini menunjukka bahwa sebagaian radiasi telah diserap oleh
aluminium. Tambahan radiasi yang diserap oleh lembaran aluminium
adalah sinar .
Sewaktu selembar timbal setebal 3cm disisipkan di antara sumber
dan tabung, pembacaan angka pada alat hitung berkurang makin banyak.
Fakta ini menunjukkan bahwa jenis radiasi ketiga telah banyak diserap.
Radiasi yang diserap oleh selembar timbal adalah radiasi .
11
Hasil percobaan ini dilukiskan pada gambar 2 dari hasil ini didapat
bahwa: urutan daya tembus sinar radioaktif yang terkecil ke yang terbesar
adalah , , lalu . Secara singkat, urutan daya tembusan adalah:
Gambar 2 : Ilustrasi kemampuan daya tembus sinar alfa, beta dan gamma
4
2
+ 24
208
81
1 + 24
(inti) +
12
4 (inti)
+
2
(Atom)
4
2
( 2) + 24 + 2
(Atom) + 24 (Atom)
12
Jika inti induk mula-mula dalam keadaan rehat (tak bergerak), hukum
kekekalan energi memberikan:
( ) = ( )
( + ) = ( + )
2 + 0 = 2 + + 2 +
( ) 2 = +
Dengan,
= Massa atom 24
= Energi kinetic turunan
= energy kinetic
Energy kinetic tidak pernah negatif, maka ( ) > 0
sehingga menjadi persamaan (3.1):
> ( + )
Keadaan dalam persamaan (3.1) merupakan syarat agar terjadi peluruhan
. Energy yang dilepaskan pada peluruhan, yaitu energy kinetic inti
turunan dan energy kinetic hasil peluruhan ( + ) disebut eneri
disintegrasi dengan symbol Q dalam persaman (3.2).
= + = ( ) 2
Hukum kekekalan momentum dalam peluruhan ini memberikan :
=
Jika persamaan diatas dikuadratkan dan dikalikan dengan faktor 1/2 maka
akan kita peroleh:
1
1
( )2 = ( )2
2
2
1
1
( 2 ) = ( 2 )
2
2
=
13
=1+
= +
(untuk A >> 4)
12
6
Ketiga inti memiliki cacah nucleon yang sama, tetapi cacah proton dan
neutronnya berbeda. 126 adalah inti stabil dengan cacah proton dan neutron
13
14
12
6
+ +
disebut anti neutrino, yaitu partikel netral yang tak bermassa seperti
foton. Artinya, kelajuannya sama dengan c dan seluruh energinya bersifat
kinetis. Analogi dengan
12
5
12
7
12
7
12
6
+ + +
14
15
Ibid.
Ibid.
15
+ 1 73 +
+1
+ 10 +
(inti)
Dengan,
= + +
Kita peroleh persamaan (3.4) :
= + / 2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa peluruhan hanya mungkin
jika > . Dari persamaan ini pula, nilai Q suatu peluruhan dapat
dihitung langsung, yaitu persamaan (3.5) :
= ( ) 2
Misalnya pada peluruhan
12
5
menjadi
12
6 ,
energy peluruhannya
adalah:
= ( ) 2
= Massa atom
12
5
= 12,014354 u
16
12
6
= Massa atom
= 12,000000 u
= 0,014354
= 0,014354 2
= 0,014354
931,5
2
= 13,37
b) Peluruhan Beta Positif ( + )
Persamaan reaksi peluruhan :
+1
+ +1 +
17
neutron menjadi proton dan electron, kalau tak ada antineutrino maka
hokum kekekalan momentum sudut akan melanggar. Namun, dengan
kehadiran antineutrino hal ini terhindar. Akibatnya, distribusi energy
sinar beta mempunyai spectrum yang kontinu. Hal ini dapat dipahami
karena energy peluruhan Q tidak hanya diberikan pada beta, tetapi juga
kepada neutrino/antineutrino. Persamaannya (3.6) :
= +
Energy maksimum sinar beta sama dengan energy disintegrasinya.
=
c. Peluruhan Gamma ()
Suatu inti dapat berda pada tingkat tereksitasinya misalnya sebagai akibat
pelulruhan , peluruhan atau tumbukan dengan neutron, dan sebagainya.
saat menuju tingkat dasarnya, inti tersebut melepas energy dalam bentuk
radiasi gamma16.
Energi sinar gamma () akan berkurang atau terserap oleh suatu material
yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi oleh bahan maka intensitas
dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut.
= 0 .
Dengan :
I
Io = Intensitas mula-mula
X = Tebal material
= Koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya
tergantung sifat material penyerap dan energi sinar gamma.
Jika tebal material penyerap L, maka:
=
16
(0 /)
18
0,693
d. Sifat Radiasi , , 17
Radiasi
Hakikat
Kelajuan
Daya
Ionisasi
Inti Helium
10 m/s
Kuat
Elektron
Mendekati
3 104
m/s
Sedang
Gelombang
Elektromag
netik
3 108
m/s
Lemah
Daya
Tembus
Oleh
Medan
Magnet
Dihentikan
Sedikit
oleh selembar
dibelokkan
kertas
Dihentikan
Dibelokkan
oleh lempeng
dengan
aluminium
kuat
Dihentikan
Tidak
oleh selembar
dibelokkan
timbal
e. Deret Radioaktif
Sering kali suatu peluruhan isotope radioaktif menghasilkan isotope
lain yang juga radioaktif. Inti anak yang radioaktif ini selanjutnya meluruh
menghasilkan isotope ketiga yang juga radioaktif. Proses peluruhan
radioaktif ini terus berlangsung sampai diperoleh isotope yang stabil. Proses
peluruhan berturut-turut seperti ini dikataan peluruhan radioaktif berantai,
yang umumnya mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang mengikuti suatu
deret radioaktif18.
Dalam proses peluruhan radioaktif, nomor massa A inti induk akan
berubah dengan 4 satuan (peluruhan ) atau A tidak berubah (peluruhan ).
Karena itu harga nomor massa A dari isotope-isotop anggota suatu
peluruhan berantai berbeda dengan kelipatan 4. Dengan demikian kita
17
18
19
harapkan ada empat deret radioaktif yang mungkin dengan nomor massa A
dapat kita nyatakan dengan rumus 4n, 4n+1, 4n+2, dan 4n+3, dengan n
adalah bilangan bulat.
Masing-masing deret radioaktif diberi nama sesuai dengan inti
induksinya. Deret radioaktif 4n+2 diberi nama deret uranium karena inti
induknya adalah 238
92 , yang mengalami peluruhan berantai sampai tercapai
inti akhir stabil
206
82.
232
90
208
82
237
93
, yang mengalami
237
93
Bumi), sehingga saat ini unsur 237Np sudah tidak terdapat di Bumi. Karena
itu ketiga deret ini masih hadir saat ini di Bumi. Demikian pula banyak
nuklida-nuklida yang memiliki waktu paro singkat dengan cepat meluruh
sampai habis sehingga pada hari ini tidak lagi kita jumpai di alam.
Karena deret radioaktif di alam memungkinkan lingkungan hidup kita
secara konstan dilengkapi dengan unsur-unsur radioaktif yang seharusnya
sudah musnah sejak lama. Sebagai contoh, suplai radium
226
88
dengan
waktu paro hanya 1600 tahun (jauh lebih kecil dari umur Bumi 5,0 x 109
tahun) seharusnya sudah musnah karena peluruhan radioaktif pada saat yang
lalu. Tetapi karena adaya deret radioaktif uranium yang diawali dengan inti
induk
238
92
(waktu paro 4,47 x 109 tahun atau mendekati umur bumi) yang
20
226
Waktu paro
Rumus
Inti
(tahun)
deret
akhir
Stabil
Uranium
238
92
4,47 109
4n+2
206
82
Aktinium
235
92
7,04 108
4n+3
207
82
Thorium
232
90
1,41 1010
4n
208
82
Neptunium
237
93
2,14 106
4n+1
209
83
Deret
235
236
U yang
19
20
Ibid.
Ibid., hlm. 385
21
235
21
22
22
23
yang lebih sedikit, dalam hal ini reaksi berantai akhirnya akan berhenti.
Kedua, keadaan superkritis jika reaksi pembelahan berikutnya lebih
banyak dari sebelumnya , sedangkan keadaan ketiga adalah keadaan
kritis jika cacahan reaksi pembelahan berikutnya tepat sama dengan
cacahan reaksi pembelahan sebelumnya.
Pada setiap reaksi pembelahan sebelumnya dilepaskan pula
sejumlah energi berupa energy kinetik inti dan neutron hasil reaksi.
Karena interaksinya dengan bahan moderator dan lainnya diubah
menjadi energy termal maka reactor manjadi panas. Oleh karena itu,
reactor harus dilengkapi sistem pendingin. Pada reactor daya, energy
panasnya dimanfaatkan untuk menguapkan air dan selanjutnya akan
menggerakkan turbin yang digandeng dengan dinamo pembangkit
listrik.
b. Reaksi Fusi
Dua inti ringan dapat bergabung membentuk sebuah inti yang
lebih berat. Energi inti berat lebih besar daripada jumlah energi ikat
kedua inti
ringan pembentuknya.
Karena
penggabungan dua inti ini, massa inti baru lebih kecil daripada jumlah
massa kedua inti ringan pembentuknya sehingga menyisakan defek
massa. Defek massa ini muncul sebagai energy fusi. Reaksi seperti
disebut reaksi penggabungan inti atau reaksi fusi24.
a. Syarat Terjadinya Reaksi Fusi
Contoh :
2
1
+ 21 31 + 11
proton-proton
dalam
inti
deuterium
menghalangi
24
sangat tinggi, dan energi sangat tinggi berarti suhu yang sangat
tinggi (sesuai dengan persamaan energy kinetic partikel ( =
3
2
).
25
Ibid.
25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan:
1. Penemuan sinar-x oleh rontgen pada tahun 1895 merangsang Henri
Becquerel untuk menyelidiki asal-usul sinar-x. Dalam penyelidikannya
itu, secara kebetulan Becquerel menemukan bahwa senyawa uranium
menunjukkan keaktifan radiasi tertentu dengan daya tembus yang
sangat kuat, seperti sinar-X, meskipun senyawa uranium itu tidak
disinari terlebih dahulu.
2. Peluruhan radioaktif atau radioaktivitas adalah pemancaran sinar
tembur (sinar radioaktif) secara spontan oleh inti-inti stabil (misalnya
inti uranium).
3. Persamaan aktivitas, hukum peluruhan radioaktif dan waktu paro:
0,693
Hakikat
Kelajuan
Daya
Ionisasi
Daya
Tembus
Oleh
Medan
Magnet
26
Inti Helium
107 m/s
Elektron
Mendekati
3 104
m/s
Sedang
Gelombang
Elektromag
netik
3 108
m/s
Lemah
Kuat
Dihentikan
oleh
selembar
kertas
Dihentikan
oleh
lempeng
aluminium
Dihentikan
oleh
selembar
timbal
Sedikit
dibelokkan
Dibelokkan
dengan
kuat
Tidak
dibelokkan
ringan
disertai
dengan
pelepasan
energi,
misalnya
itu, kami
menyempurnakan
mengharapkan
kekurangan
kritik
tersebut
dan saran
untuk
yang dapat
penyusun
makalah
berikutnya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khusunya bagi para pembaca
27
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 2000. Fisika Modern. Jakarta: Erlangga
Geutreau, Ronald & Savin W.1995. Teori dan Soal-Soal Fisika Modern. Jakarta:
Erlangga
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UIPress)
Kusminarto. 2011. Esensi Fisika Modern. Yogyakarta: ANDI
Supiyanto. 2007. Fisika 3 untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta
Wiyatmo, Yusman. 2009. Fisika Nuklir : dalam Telaah Semiklasik dan Kuantum.
Yogyakarta: Pustaka Palajar
Ahmad,hiakia.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.Bandung. PT. Citra Aditya Bakti
Ratna Dewi Syarifah. Nucler Physics diakses pada jumat 9 September 2016 di.
http://fisikanuklir.unnes.ac.id/index.php?tj=menu/output_menu&id_radio_
materi=13
iv