10
MENGENAL
LOGAM BERACUN
ISBN 978-979-1269-30-8
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
2010
Kata Pengantar
Catatan
21
Kata Sambutan
iii
iv
Seri Publikasi
Pengamanan
Bahan Berbahaya :
1. Rodamin B, (2002)
2. Kuning Metanil, (2002)
3. Formaldehid, (2002)
4. Boraks, (2002)
5. Timbal, (2002)
6. Air Raksa, (2002)
7. Kadmium, (2002)
8. Kromium, (2002)
9. Vinil Klorida, (2002)
10. Metanol, (2002)
11. Sianida, BBB.11.03, (2003)
12. Formalin, BBB.12.03, (2003)
13. Asbes, BBB.13.03, (2003)
14. Persistent Organic Pollutants (POPs) BBB.14.03, (2003)
15. Label Bahan Kimia, BBB.15.03, (2003)
16. Benzen, BBB.16.04, (2004)
17. Endosulfan, BBB.17.04, (2004)
18. Paraquat, BBB.18.04, (2004)
19. Dioktil Ftalat, BBB.19.04, (2004)
20. Benzo(a)piren, BBB.20.04, (2004)
21. Bis(chloromethyl)ether (BCME), BBB.21.05, (2005)
22. Dioksin, BBB.22.05, (2005)
23. Arsen, BBB.23.05, (2005)
24. Polichlorinated Biphenyls (PCBs), BBB.24.05, (2005)
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI
19
9. http://www.who.int/ifcs/documents/forums/forum
5/exec_summary.pdf
10. http://www.inchem.org/documents
Salam !
Buku kecil ini terdiri dari 8 bagian yang saling berkaitan
18
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
vi
Tim Penyusun
Kata Pengantar
ii
Kata Sambutan
iii
Salam
Daftar Isi
vi
1
1
14
14
Glosari
16
Daftar Pustaka
17
17
Glosari
1. Bagian Persejuta (bpj) atau part per million
(ppm) adalah cara untuk menyatakan
konsentrasi suatu zat atau campuran dalam
miligram per kilogram atau miligram per liter
medium.
2. Bahaya (hazard) adalah kapasitas yang
melekat pada bahan atau campuran untuk
menimbulkan efek merugikan terhadap
kesehatan atau lingkungan pada kondisi
paparan tertentu.
3. Paparan (exposure) adalah suatu kondisi
seseorang atau sekelompok orang yang
berinteraksi atau kontak dengan agen risiko.
4. Risiko (Risk) adalah probabilitas terjadinya
efek merugikan akibat paparan suatu bahan
kimia terhadap manusia atau lingkungan
5. Senyawa adalah zat yang tersusun atas
atom-atom dari dua atau lebih unsur yang
terikat secara kimiawi dalam perbandingan
yang tetap.
Periode
1
2
3
4
5
6
7
1
H
3
Li
11
Na
19
K
37
Rb
55
Cs
87
Fr
4
Be
12
Mg
20
21 22 23
Ca
Sc Ti V
38
39 40 41
Sr
Y Zr Nb
56 * 71 72 73
Ba
Lu Hf Ta
88 ** 103 104 105
Ra
Lr Rf Db
*Lantanida 57
La
*Aktinida 89
Ac
24
Cr
42
Mo
74
W
106
Sg
25
Mn
43
Tc
75
Re
107
Bh
10
11
12
13
14
15
16
17
18
30
Zn
48
Cd
80
Hg
112
Uub
5
B
13
Al
31
Ga
49
In
81
Ti
113
Uut
6
C
14
Si
32
Ge
50
Sn
82
Pb
114
Uuq
7
N
15
P
33
As
51
Sb
83
Bi
115
Uup
8
O
16
S
34
Se
52
Te
84
Po
116
Uuh
9
F
17
Cl
35
Br
53
I
85
At
117
Uus
2
He
10
Ne
18
Ar
36
Kr
54
Xe
86
Rn
118
Uuo
70
Yb
102
No
26
Fe
44
Ru
76
Os
108
Hs
27
Co
45
Rh
77
Ir
109
Mt
28
Ni
46
Pd
78
Pt
110
Ds
29
Cu
47
Ag
79
Au
111
Uuu
58 59 60 61 62
Ce Pr Nd Pm Sm
90 91 92 93 94
Th Pa U Np Pu
63
Eu
95
Am
64
Gd
96
Cm
65 66 67 66 2
Tb Dy Ho Er Tm
97 98 99 100 101
Bk Cf Es Fm Md
Logam berat 2
Logam berat merupakan logam yang mempunyai berat jenis
(specific gravity) 5,0 atau lebih, dengan nomor atom antara
21 (scandium) dan 92 (uranium) dari Sistem Periodik Bahan
Kimia (Gambar 1).
Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di
muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai logam berat.
Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat dapat
dibedakan menjadi logam berat esensial dan logam berat
non esensial.
Logam berat esensial
Logam
Beracun
yang
Penting
Logam
Beracun
yang
Kurang
Penting
Logam
Esensial
dengan
Potensi
Beracun
Logam
dengan
Toksisitas
berhubungan
dengan
Terapi
Kromium (Cr)
Arsen (As)
Timbal (Pb)
Merkuri (Hg)
Nikel (Ni)
Besi (Fe)
Seng (Zn)
Selenium (Se)
Aluminium (Al)
Emas (Au)
Barium (Ba)
15
Batuan
Industri
Air Minum
Limbah Logam
Berat
Sungai
Laut
Irigasi
Tambak
Zooplankton
Fitoplankton
Pertanian
Ikan
Ikan
Manusia
Gambar 3. Skema perjalanan logam berat dari sumber pencemar
sampai ke tubuh manusia
0,01%
Kadmium (Cd)
0,01%
Kromium (Cr)
0,1%
Merkuri (Hg)
0005%
Timbal (Pb)
0,01%
60 ppm
Kadmium (Cd)
50 ppm
13
Kromium (Cr)
25 ppm
Merkuri (Hg)
25 ppm
Timbal (Pb)
90 ppm
14
Arsen (As)
25 mg/kg
Kadmium (Cd)
75 mg/kg
Kromium (Cr)
60 mg/kg
Merkuri (Hg)
60 mg/kg
Timbal (Pb)
60 mg/kg
B. Regulasi Internasional
1. Peraturan yang berkaitan dengan Keamanan Pangan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bekerjasama
dengan FAO (WHO-FAO Joint Commission on
Food Additives) mengeluarkan peraturan
sementara (provisional) mengenai asupan
logam berat dalam makanan yang diperbolehkan, antara lain:
Arsen (As)
Organ
Sasaran
Mekanisme
Kerja
Bahaya
Antidotum
Berikatan dengan
gugus sulfhidril,
sehingga fungsi
enzim pada
jaringan tubuh
akan terganggu
kerjanya.
Berikatan dengan
enzim pada siklus
Kreb, sehingga
proses oksidasi
fosforilasi tidak
terjadi.
Menyebabkan
kematian
(nekrosis) pada
lambung, saluran
pencernaan,
kerusakan
pembuluh darah,
perubahan
degenerasi pada
hati dan ginjal.
Kulit berwarna,
hard patches pada
kulit, kanker kulit,
paru, ginjal dan
kandung empedu
serta dapat
menyebabkan
gangrene.
Kerusakan hati,
jaundice dan
sirosis, penyakit
pembuluh darah
tepi; sindroma
Raynaud's;
penyakit blackfoot
(sejenis gangrene);
kekurangan darah
(anemia),
menyebabkan
penurunan
biosintesis heme;
dan hiperkeratosis
pada kulit.
Arsen dan
senyawanya,
Karsinogenik pada
manusia (Grup 1)
British Anti
Lewisite / BAL
(2,3dimercapto
propanol)
Penisilamin
Dimercaptosuccinic acid
(DMSA)
Dimercapto
propane
sulfonate
(DMPS)
Kadmium
(Cd)
Penyakit itai-itai
(menyebabkan
tulang lunak dan
gagal ginjal
dimana penderita
mengalami
Quinamic
acid,bis-(3carboxy-5-N-dicarboxymethyl-aminomethyl-
Timbal (Pb)
3 mg/orang/minggu ( 0,05
mg/kg BB/minggu)
Timah (Sn)
12
Tulang
Ginjal
Hati
Plasenta
Paru
Otak
Logam
Beracun
Organ
Sasaran
Kulit
Paru
Ginjal
Kandung
empedu
Kromium
(Cr (VI))
Saluran
pencernaan
Hidung,
tenggorokan,
paru-paru
Ginjal
Hati
Merkuri
Paru-paru
(Hg), metil Sistem
merkuri
saraf
pusat
Ginjal
Hati
Mekanisme
Kerja
Bahaya
asam
aminolevulinat
dehidratase
proksimal ginjal,
sehingga
menyebabkan
ekskresi protein
molekul kecil,
asam amino, dan
glukosa bersama
urin.
Anak-anak:
kerusakan otak
dan sistem saraf,
osteoporosis
(hilangnya mineral
tulang) dan
osteomalasia
(tulang menjadi
rapuh) serta
gangguan ginjal
yang parah)
Cr(VI) merusak
ginjal, hati dan sel
darah lewat reaksi
oksidasi.
Cr(IV) dan Cr(V)
berikatan langsung
dengan DNA
Mengganggu
pembelahan sel
DNA dengan
menghambat
fungsi enzimatik
Antidotum
No
6,7-dihydroxy1,2,-3,4tetrahydroisoquinolinyl-8)-5,8-dimethyl-6,7-dihydroxyl-1,2,3,4tetrahydroisoquinoline-3-carboxylic acid
Quinamic acid
Pusing, haus
CaEDTA
berat, sakit perut, BAL
muntah, syok,
Sediaan
oliguria atau anuria mengandung
dan uremia.
tiosulfat
Kanker paru
Iritasi saluran
pernafasan
Paparan kronis
dapat merusak hati
dan ginjal
Cr(VI) karsinogenik
pada manusia
(Grup 1)
Teratogenik (bayi BAL
mengalami
ketidaknormalan
syaraf termasuk
retardasi mental
kemungkinan
menyebabkan
autis -, gangguan
jalan,
pendengaran,
penciuman, bicara,
menelan dan
refleks yang tidak
normal (tremor).
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Jenis Pangan
Air minum dalam kemasan
Sari buah dan nektar buah
Sari buah konsentrat
Sirup
Minuman ringan
Minuman bubuk
Minuman beralkohol
Minuman dalam kemasan
kaleng
Kopi bubuk
Teh
Pangan olahan yang diolah
dengan proses panas dan
dikemas dalam kaleng
Pangan olahan yang tidak
dikemas dalam kaleng
Pangan olahan lainnya
0,003
0,001
0,03
0,03
0,03
1,0
1,0
0,03
0,03
150,0
250,0
0,005
0,2
1
1
0,2
1
0,2
2
2
40,0
0,25
0,2
0,03
0,25
11
Catatan
Tim Penyusun
Pengarah
Ketua
Sekretaris
Anggota
22
No
Jenis Pangan
25 Jerohan olahan
26 Ikan olahan
27 Ikan predator olahan seperti
cucut, tuna, marlin,dll
28 Kekerangan (bivalve) moluska
olahan dan teripang olahan
29 Udang olahan dan crustacea
olahan lainnya
30 Telur olahan
31 Gula pasir,glukosa
32 Fruktosa
33 Terasi
34 Madu
35 Garam
36 Rempah/bumbu
37 Sup dan kaldu
38 Kecap
39 Ragi
40 Saus
41 Susu formula bayi (dihitung
terhadap produk siap
konsumsi)
42 Susu formula lanjutan
(dihitung terhadap produk
siap konsumsi)
43 MP ASI siap santap
44 MP ASI biskuit
45 MP ASI siap masak
46 MP ASI bubuk instant
47 Air mineral alami
10
0,5
0,1
0,5
0,5
1,0
0,3
0,4
1,0
1,0
1,0
1,5
0,5
1,0
1,0
0,5
Logam
Beracun
Organ
Sasaran
Mekanisme
Kerja
Bahaya
Mempengaruhi
fungsi mitokondria,
penggunaan ATP
untuk transpor
natrium dan
kalsium, dan
aktivitas glutation
transferase,
menghambat
fosforilasi oksidatif,
menghambat
oksidasi glukosa
dan inkorporasi
fosfat kedalam
fosfolipid sel otak
Iritasi
Dapat melintasi
plasenta dan
masuk kedalam
fetus pada hewan
Timbal
menghasilkan
radikal reaktif yang
merusak struktur
sel DNA dan
membran sel.
Timbal
mengganggu
proses transkripsi
DNA, enzim yang
membantu sintesis
vitamin D dan
enzim yang
mempertahankan
kekuatan membran
sel.
Timbal berikatan
dengan gugus
sulfhidril pada
berbagai enzim,
meniru (mimic)
logam lain yang
bertugas sebagai
kofaktor dalam
reaksi enzimatik.
Pada anak-anak:
CaEDTA
hiperaktif,
BAL
gangguan mental D dan penurunan
penisilamin
kecerdasan
(intelegent IQ).
Dapat melintasi
plasenta dan juga
terdapat dalam air
susu ibu yang
terpapar timbal.
Keracunan timbal
plumbism :
hilangnya nafsu
makan (anorexia),
anemia (karena
timbal akan
mengikat sel darah
merah), kehilangan
berat badan, susah
buang air besar
(konstipasi), lesu
atau lekas marah
Encepalopatitimbal : kelemahan
1,0
1,0
1,0
0,1
0,1
0,5
0,5
0,5
2,0
1,0
0,05
0,01
0,03
1
5
1
0,02
0,05
0,01
0,03
0,02
0,1
0,1
0,38
0,38
0,005
0,05
0,05
0,05
0,05
0,003
0,03
0,03
0,114
0,114
0,001
0,5
1
2
10
7
0,1
0,05
40
40
152
152
0,30
0,3
1,14
1,14
0,01
Antidotum
Dimerkaprol
Logam
Beracun
Organ
Sasaran
Mekanisme
Kerja
Timbal
mengganggu
aktivitas enzim
asam amino
levulinat
dehidratase
(ALAD) yang
penting dalam
biosintesis heme
(kofaktor Hb)
Timbal
mengganggu
pelepasan
glutamat,
neurotransmiter
yang berperan
penting dalam
fungsi organ,
dengan
menghambat
reseptor NMDA.
Bahaya
Antidotum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
6,
7, 8
A. Regulasi di Indonesia
1. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009
tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran
Mikroba dan Kimia dalam Makanan, ditetapkan batas
maksimum cemaran logam dalam produk pangan antara
lain:
No
17
18
19
20
21
22
23
24
Jenis Pangan
Susu olahan (dihitung
terhadap produk siap
konsumsi)
Es Krim
Lemak dan minyak nabati
Lemak dan minyak hewani
Minyak nabati yang
dimurnikan
Mentega
Margarin
Minarin
Es lilin
Acar buah
Acar sayuran
Selai dan sejenisnya
Tomat olahan
Buah olahan dan sayur
olahan
Pasta tomat
Kembang gula/permen dan
coklat
Coklat bubuk
Serealia dan produk serealia
Tepung terigu
Tepung beras
Tepung dan hasil olahannya
Produk bakeri
Daging olahan
Daging olahan dalam
kemasan kaleng
0,03
0,5
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,5
1,0
1,0
1,0
1,0
0,2
0,1
0,1
0,05
0,03
0,03
0,2
0,1
0,1
0,1
0,03
0,5
1
1
1,0
0,1
0,4
0,5
0,5
0,5
0,3
0,03
0,3
1
0,05
0,05
0,03
0,5
1
200,0