Anda di halaman 1dari 8
Duncan’s Multiple Range Test (Uji wilayah berganda Duncan) {Uji Duncan didasarkan pada sekumpulan nilai beda nyata yang ukurannya semakin besar, tergantung pada jarak di antara pangkat-pangkat dari dua nilai tengah yang dibandingkan. Dapat digunakan untuk menguji perbedaan diantara semua pasangan perlakuan yang mungkin tanpa memperhatikan jumiah perlakuan, Langkah perhitungan: 1. Urutkan nilai tengah perlakuan (biasanya urutan menaik) 2. Hitung wilayah nyata terpendek untuk wilayah dari berbagai nilai tengah dengan menggunakan formula berikut: KqG Kuadrat Tengah Galat r tlangan age = ill wilayah ayata Duncan @ toraf nyata > {arak reltifantara perlakvan tertentu dengan peringkat berikutnya (2, 3 v= derajat bebos galat; 3. kriteria pengujian *Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya dengan rilai wilayah nyata terpendek (R,) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: TolakH,(Berbeda nyata) + pike! TerimaH, (tidak berbeda nyata)| Pengertian peringkat (p) dalam pembandingan rata-rata dengan menggunakan uji jarak berganda (Multiple Range Test): P 5 3Dokiz 13.26 — 3 3Dok4 14.64 =! 6 Gabungap-18.70 |, 4 3Dok7 | 19.92 2 3d0k5 | 23.98 — 1 3poki | 28,82 —? p=é 1p =jarak relatifantara satu nila rata-rata dengan rata-ata perlakuan pada peringkat berikutnya setelah rata-rata tersebut diurutkan, yang dihitung mulai dari nilai rata-rata tersebut (angke 1) sampaip rata-rata berikutnya. (© 2011 hep:/wmwu.smarstat ino | Perbandingan Rata-ata 2. Misal = p= 2, berart jarak dengan 1 rial rata-rata peringkat berikutnya (perbandingan antara dua nila rata-rata yang bertetangga), misalnya: ‘+ Jarak peringkat 1 dengan peringkat 2(3D0k33 vs 3Doks); atau + Jarakperingkat 2 dengan peringkat 3 (3Dok4 vs Gabungan), * jarak peringkat 5. dengan peringkat 6 (3D0K5 vs 3D0k1), dst. , berartjarak dengan 2 nial rata-ata peringkat berikutnya, misalnya: jarak peringkat 1 dengan peringkat 3 (3D0k13 vs Gabungan), + Jarakperingkat 2 dengan peringkat 4 (3D0k4 vs 3D0K7), + Jarakperingkat n dengan peringkat n+ (p-1) = p=, berartijarak dengan (t-1) nilai rata-rata peringkat berikutnya, misal untuk contoh di atas: ‘+ p= 6berarti perbandingan antara rata-rata perlakuan terkecil (3Dok13) dengan rata-rata perlakuan terbesar (3Dok1) Contoh Penggunaan Uji Duncan Terdapat berbagai cara dalam menyusun notasi huruf untuk mengujl perbedaan diantara rata-rata erlakuan. Hal ini tergantung dari algoritma atau logika_masing-masing, namun_intinya ‘membandingkan selisih diantara rata-rata perlakuan dengan nilai pembanding yang sesuai. Apabila rilai selisih mutlaknya lebih kecil atau sama dengan nilai pembanding, berarti kedua rata-rata tersebut tidak berbeda nyata. Berbeda dengan penyusunan notasi pada penggunaan uji Tukey dan LSD yang hanya menggunakan satu nilai pembanding, kali ini kita akan menggunakan nilai selisih rata-rata perlakuan yang kemudian kita bandingkan dengan nilai pembanding yang sesuai. Tahapan Lengkapnya adalah sebagai berikut: Sebagai gambaran, kita gunakan kembali data percobaan Red Clover. 1L._Langkah 1: Hitung nilai wilayah nyata terpendek (R,): ‘+ Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari Tabel Analisis Ragam. © KIG=11.7887 © vedb=24 + Tentukan nilai kritisnya dari tabel wilayah nyata student yang didasarkan pada derajat bebas galat dan banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan. ‘© Ada tiga parameter yang dibutuhkan untuk menentukan nilai qa yaitu taraf nyata (a), p banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan, dan derajat bebas galat (db). Pada contoh ini, p= 2, 3, 4, 5,6, nilai db = 24 (Iihat db galat pada tabel Analisis Ragamnya) dan @=0.05. Selanjutnya, tentukan nilai roar 24- © Untuk mencari nilai rooss, 29 kita dapat melihatnya pada tabel Significant Ranges for Duncan’s Multiple Range Test pada taraf nyata a = 0.05 dengan p = 6 dan derajat bebas (v) =24. Perhatikan gambar berikut untuk menentukan q-tabel. © 701 en/savasmanstatinf | Peroandingse tots EE Critical Points for Ouncan’s Multiple Range Statistic ~ ALPHA = 0.05 Towson derajat betes Za To 20 1 TOO T8pO E00 1800 1800 18.00 2 “609 609 609 609 609 6.09 3450 450 450 450 450 450 4 393, 401 402 402 402 402 s 383 3.83 6 7 8 9 10 20 292307 315 322328) 331. 347 2 © 291306 314321337 330 347 28 2.90 304 313 320 326 330 347 30-289 304 32 320 3250329 347 ‘© Dari tabel tersebut kita dapatkan nila nilai rq, Yaitu 2.92; 3.07; 3.15; 3.22; dan 3.28 tung wityah mats teroagdcTNG oe 5 1535-1536 1536 1536 1596 292 307 315 322 3.28 450° 473° 485 496 5.05 * Kriteria pengujian: © Bandingkan nilal mutlak selsth kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya dengan nila wilayah nyata terpendek (R,) yang sesuai dengan kriteria penguiian sebagai berikut: >R, _ TolakH,(Berbeda nyata) TerimaH, (tidak berbeda nyata) © [lika|yu, - 4 (© 2011 hep:/wmwu.smarstat ino | Perbandingan Rata-ata 2. Langkah 2: Urutkan nilairata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Pada contoh ini, rata-rata perlakuan diurutkan dari kecil ke besar. Langkah selanjutnya adalah menghitung perbedaan diantara rata-rata perlakuan. Cara ke-1 Buat Tabel Matrik (Crosstabulasi) selisih rata-rata diantara semua kombinasi pasangan perlakuan. Karena bersifat setangkup, cukup buat tabel matrik segitiga bawah saja seperti yang disajikan pada Tabel di bawab ini ‘abel Matriks selisih rata-rata perlakuan Pry 300K13 3Dok4 Gabungan 3D0K7 3DokS DOKI Corre a7 Y ames TY eee Ala 5 5 Be Dos 13.26 2 Dota 14.64 aq « ab s 3 6 Gabungan 18.70 4 300k7 1992 6.65" 5.28" 2 3D0k5 23.98 10.72" 5.28 oo] 1 30okt__ 288215568" 1018"" 1012" 29!" 42a!” 009 eene (Rp) 1536 1536 153615351536 292 307 335 322 328 450 473 485 495 505 Keterangan: 1. Angka pada badan Tabel adalah nila selisih di antara rataan perlakuan 2. Superscript (2); (3); i (6 dengan perlakuan lainnya 3. Bandingkan selisih rata-rata dengan pembanding yang sesuai dengan peringkatnya (Rp). Apabila lebih kecil dari nilai Rp (tn), berikan garis yang sama di sebelah kanannya, Pemberian garis yang ‘sama dihentikan apabila nila selisih rata-rata > nilal Rp. Lanjutkan ke pembandingan perlakuan. berikutnya. ‘= Misainya apabila kita membandingkan 3D0k13 dengan 3Dok4, bandingkan selisihnya (1.38) dengan peringkat Rp yang sesuai, Rp(2) = 4.50. Karena 1.38 4.50 yang menunjukkan tidak ada perbedaan, maka kita berikan garis yang sama pada kedua rataan tersebut. + 3Dok13 vs Gabungan: Bandingkan selisihnya (5.44) dengan Rp(3) = 4.73. Karena 5.4¢ 4.73 (*}; stop! Garis yang sama tidak diberikan lagi. Lanjutkan dengan pembandingan 3D0k4 vs lainnya. = 3Dok4 vs Gabungan. Bandingkan selisihnya (4,06) dengan Rp\2) (tn) sehingga berikan garis yang sama pada kolom 3D0k4;, * 3Dok4 vs 3D0k7: 5.28 2 4.73 (*); stop! garis yang sama tidak diberikan lagi. Lanjutkan dengan pembandingan Gabungan vs lainnya. dst. sampai pada perbandingan pada kolom ke-9. © 701 nn/savasmansttinf | Perondingse tots EO », yaitu jarak relatif (peringkat) antara rataan perlakuan yang satu 480. Karena 4,064.50 4. Abalkan (buang) Garis yang berwarna merah, karena garis tersebut sudah terwakill oleh garis yang terdapat pada Gabungan! 5. Terakhir, berikan kode huruf untuk garis tersebut. Garis yang diberi notasi hanya garis yang berwarna hitam. Garis hitam pertama diberi huruf “a", kedua huruf “b", ketiga huruf “c’ keempat huruf “d”, abaikan pemberian kode huruf pada garis merah (garis yang sudah terwakili leh gar lainnya, dalam hal ini huruf “d”), terakhir garis ke-S huruf “e”. Cara ke-2 Langkah Maju ke #1: ‘| Berikan huruf mutu “a” pada nilai rata-rata perlakuan terkecil pertama, yaitu 13.26. ‘= Bandingkan perbedaan antara 3D0k13 (13.26) dan perlakuan peringkat berikutnya dengan ‘menggunakan nilai Rp yang sesual, ‘= Berikan huruf yang sama (dalam hal ini “a") apabila selisihnya < Rp yang sesual p= 2: 3D0k13 vs 3DokA: [13.26 ~ 14.64|= 1.38. Bandingkan hilal ini dengan Rp(2) = 4.50. Karena 1.38 < 4.50, yang berart tidak berbeda, maka 3Dok4 diberi huruf “a”, p= 3: 3Dok13 vs Gabungan: |13.26 ~ 18.70] = 5.44, Bandingkan nial ini dengan Rp(3) = 4.73. Karena 5.44> 4.73, yang berarti berbeda nyata, maka Gabungan diberi huruf yang berbeda, yaitu *b”. = Pembandingan antara 3Dok13 dengan perlakuan selanjutnya tidak usah dilakukan karena pasti berbeda, Dengan demikian, pada langkah maju, pembandingan selanjutnya untuk grup yang sama dihentikan apabila perlakuan berikutnya sudah diberikan notasi yang berbeda. No Perlakuan _Rataan Nota Ca ‘3 3001S 1326 a 300KI3S... 1 3 300s aso ase 2 450 6 —Gabungan 1870 3b 54se 373 4 300k7 19.92 2 3005 ase 130012882 2. Langkeh Mundur: Kita sudah memberikan huruf b pada perlakuan Gabungan, namun kita belum tahu apakah gabungan berbeda dengan perlakuan lain yang terletak di antara 3D0k13 (“a”) dan Gabungan ("b")! Dalam contoh ini hanya satu perlakuan, yaitu 3Dok4. Cara yang lebih praktis adalah dengan pengecekan langkah mundur, yaitu membandingkan Gabungan dengan perlakuan sebelumnya yang nilzinya lebih kecil dari Gabungan namun lebih besar dari 3D0K13. p= 2: Gabungan vs 3Dok4: |18.70~ 14.64] = 4.06. Bandingkan nila ini dengan Rp(2) = 4.50. Karena 4.06 < 4.50, yang berarti tidak berbeda, maka 3Dok4 selain tadi sudah diberi huruf “a, juga diberi huruf “b” karena tidak berbeda dengan gabungan. $3001? 2263 2 300ks = 1464 8G ng 2 450 6 Gabungan 18.70, ‘Pb ..vsGabungan 1 4 300k7— 19.92 2 300k5 23.98 1 300kt___ 28.82 © 701 en/savasmanstatinf | Perondingse torts EO 3. Langkah Maju ke #2: ‘+ Titik awal sekarang mulai dari perlakuan terkecil yang mendapatkan huruf “b", dalam hal ini pada perlakuan 3Dokd (14.64). = Bandingkan perbedaan antara 3Dok4 (14.64) dan perlakuan peringkat berikutnya yang. belum diberi notasi huruf yaity 3Dok7 dst dengan menggunakan nilai Rp yang sesual Dengan demikian, p = 2: 3Dok4 vs Gabungan: tidak perlu dilakukan! karena sebelumnya sudah diberi notasi “b”! ‘= Berikan huruf yang sama (dalam hal ini “b”) apabila selisihnya < Rp yang sesuai 3Dokd vs 3D0k7: [14.64 ~ 19.92| = 5.28. Bandingkan nila ini dengan Rp(3) = 4.73. Karena 5.28 > 4.73, yang berarti berbeda nyata, maka 3Dok4 diberi huruf yang berbeda, kukan yaitu “c’. Pembandingan antara 3Dok4 dengan perlakuan selanjutnya tidak usah karena pasti berbeda. COT ET a 5300132263 3 300K8 1464 a YS BDok vs. 6 —Gabungan 18.70 5 2 450 4 300K7 1992 > sat 3 ans 2 300s 23.98 a 1 300kt__28.82 4. Langkah Mundur: kita sudah memberikan huruf ¢ pada perlakuan 3D0K7, namun kita belum tahu apakah Dok? berbeda dengan perlakuan sebelumnya yang nilainya terletak di antara 3Dok7 dan 3Dokd! Dalam contoh ini hanya Gabungan. + p= 2: 3D0K7 vs Gabungan: |19.92 ~ 18.70] = 1.22. Bandingkan nila ini dengan Rp(2) = 4.50. Karena 1.22 s 4.50, yang berarti tidak berbeda, maka Gabungan selain tadi sudah diberi huruf “b”, juga diberi huruf “c” karena tidak berbeda dengan 3D0k7. TT Tn c $3001? 2263 30okd 14.68 8 Gabungan 18.70 be 12m 2 450 300K7 19.92 Fe 300K Va. 1 300K 23.98 30k 28.82 Langkah Maju ke #3; ‘+ Titik awal sekarang mulai dari perlakuan terkecil yang mendapatkan huruf “c", dalam hal ini pada perlakuan Gabungan (18.70). ‘= Bandingkan perbedaan antara Gabungan (18.70) dan perlakuan peringkat berikutnya yang belum diberi notasi huruf yaitu 3DOkS dst dengan menggunakan nilai Rp yang sesual Dengan demikian p = 2: Gabungan vs 3D0k7 tidak perlu dilakukan lagi! ‘= Berikan huruf yang sama (dalam hal ini “c") apabila selisihnya s Rp yang sesuai = p=3: Gabungan vs 3D0kS: |18,70- 23.98] = 5.28. Bandingkan nila ini dengan Rp(3) Karena 5.28 > 4.73, yang berarti berbeda nyata, maka 3D0K5 diberi huruf yang berbeda, yaitu “d". Pembandingan antara Gabungan dengan perlakuan selanjutnya tidak usah dlilakukan karena pasti berbeda. © 701 en/savasmansttinf | prondingse tots EO COT om co $3003 1326 a 3 300s = 464 6 —Gabungan 18.70 bel Gabunganve. 1 4 300k7 19.92 € 2 450 2 300s 2398 > 6 528" 3 473 1 300r___ 28.82 6. Langkah Mundur: = Sekarang kita bandingkan perlakuan 3Dok5 dengan perlakuan sebelumnya yang terletak antara 3DokS dan Gabungan. p= 2: 3D0KS vs 3D0k7: |23.98 - 19.92| = 4.06 Bandingkan nilai ini dengan Rp(2) = 4.50. Karena 4.06 < 4.50, yang berarti tidak berbeda, maka 3DokS selain tadi sudah diberi huruf “c', juga diberi huruf “c” karena tidak berbeda dengan 3D0k5. F nae 3 Me 28 é iam reese 3/an ‘ ss2 fa tos 2 480 2 2s sa sos i aaa Langkah Maju ke #4: ‘= Titik awal sekarang mulai dari perlakuan terkecil yang mendapatkan huruf “é”, dalam hal ini pada perlakuan 3D0k7 (19.92). ‘3DoK7 vs 3D0kS. Sudah! ‘p= 3: 3D0k7 vs 3Dok1: |19.92 ~28.82| = 8.90. Bandingkan nilai ini dengan Rp(3) = 4.73. Karena 8.9 > 4.73, yang berarti berbeda nyata, maka 3Dok1 diberi huruf yang berbeda, yaitu Ne 3 jokes sb & obungon 1870 be fs” i992 CT ters 2 dons 2398 ‘ 2 450 i joer ase Soe toe 5 as Langkah Mundur: ‘= Terakhir kita cek kembali apakah perlakuan 3Dok1 berbeda dengan perlakuan sebelumnya yang terletak antara 3Dok1 dan 3D0k7, yaitu dengan 3D0kS. + p= 2:3D0k1 vs 300K5: [28.82 ~ 23.98] = 4.84. Bandingkan nila ini dengan Rpl2) = 450. Karena 4.84 > 4.5, yang berartiberbeda, maka 3DOKS tidak diberhuruf “e” oS ee 3 sok uel sf & Gatungan 180 be : Soon” i992 tid 3 an 2 sons 208 a hste 2480 1 soonr__23a2 te sso i © 701 nn/savasmansttinf | Perondingse tots EO ‘= Hasil akhimnya adalah sebagai berikut oS ee 7 3 sok er sf = & Gatungan 180 oe & Soon” i902 ir jos os ee) i ion zaa aa ‘Apabila kita sudah terbiasa, prosedur penyusunan notasi huruf di atas sebenarnya bisa diringkas dalam bentuk pengelompokan pada kolom yang sama untuk nila rata-rata yang tidak berbeda nyata, seperti pada contoh tabel berikut: ry Eo ata A fot ‘5 3DokIs 13.25 13.260, 2 3 3Dokd 14.54 14.600 18680 ab 6 Gobungon 1870 > 18700 187000, be 4 300k7 19.92 > t19920 199200, CT 2 3Dok5 23.98 > 173.580 ¢ 1 3bok1___28.82 ‘> n28R20 keterangon: 4 Pembandingan dengan peringkotberkutnya(langkoh maju) pemberian notes boru(pindoh pado kolom berikutryo) “4 Pembandingan dengan peringkatsebelumnyo langkah mundi) ©7011 nn/savasmansttinf | Prondingse tots ER

Anda mungkin juga menyukai