Aspek Geotektonik
Ada 3 aspek yang memperngaruhi perkembangan bumi yaitu teori kontinental drift
(the theories of continental drift), lantai samudra (ocean floor spreading) dan
lempeng tektonik (plate techtonics). Hal ini yang menyebabkan terjadinya
vulkanisme, gempa bumi, perubahan iklim, distribusi binatang dan tumbuhan pada
masa lampau, penyimpangan kutub dan lain-lain.
Adanya
pengaruh
geologi,
paleonthologi
modern
dan
iklim
menyebabkan
pembentukkan batubara pada periode dan tempat tertentu saja, dan juga korelasi
batubara antar daerah.
Tumbuhan yang berlimpah membentuk carboniferous pada zaman cryptogams yang
tersimpan di subtropical lagonal atai rawa deltaic.
Tektonik mempunyai pengaruh penting dalam pembentukkan batubara, karena
suatu cekungan yang surut merupakan kondisi yang tepat untuk mengakumulasikan
tumbuhan yang mati.
Penyebab pembatubaraan :
Faktor biokimia merupakan bagian penting dalam langkah awal pembatubaraan,
Proses pembusukan mikrobiologi dapat berlangsung apabila jamur dan bakteri
mampu untuk menghancurkan material. Sebab Jamur tidak terjadi diluar kedalam 40
cm, pembentukan batubara muda tidak dipengaruhi oleh organisme ini. Efek dari
bakteri akan berkurang cepat seiring kedalaman. Setelah tahap humification dan
pembentukan batubara muda, faktor geofisika memegang peranan penting. Pada
kondisi aerobic tanah bakar hanya dapat mengubah batubara coklat (brown coal).
2.
3.
Seiring dengan adanya evolusi bumi, maka tumbuhan yang telah mati tersebut akan
terendapkan dan terakumulasi kemudian akan mengalami perubahan bentuk secara
kimia menjadi gambut dan berlanjut dengan proses terhumifikasi yang akan
membentuk batubara.