Dokter akan memikul tanggung jawab hukum yang utama untuk perawatan, akan
tetapi kepemimpinan mungkin akan bergeser di antara anggota kelompok, sesuai
dengan derajatnya masing-masing dimana mereka memiliki informasi dan
keterampilan yang lebih efektif dalam manajemen perawatan.
B. Averting drug-food interactions (Mencegah interaksi obat makanan
Begitu banyak dokumen yang dipublikasikan mengenai interaksi antar obat.
Bab 3 dari teks ini menawarkan sampel yang representatif untuk dipertimbangkan.
Pengetahuan
tentang
interaksi
terbukti
memungkinkan
untuk
memahami
dengan interaksi antara berbagai obat dan nutrisi, serta yang berhubungan dengan
interaksi nutrisi dan produk herbal menawarkan contoh yang tepat dari masalah dan
mekanisme untuk interaksi.
Ringkasan:
Begitu banyak dokumen yang dipublikasikan mengenai interaksi antar obat.
Munculnya obat baru, reformulasi dari bentuk sediaanyang ada, dan
pengalaman dengan perawatan pasien yang terus menerus akan menjamin
bahwa interaksi baru akan diakui dan didokumentasikan secara berkala.
Penyebab interaksi muncul dari dasar ilmiah umum dalam farmakologi dan
farmakokinetik. Hal ini dapat menjadi bukti yang berharga pada kasus dimana
efek makanan dan obat terlihat seperti dalam kasus fitoestrogen dan makanan
farmakologiaktif dan nutraceutical lainnya. Dasar ilmiah dari pemahaman tetap
penting bagi kasus di mana bahan makanan dapat mengubah penyerapan atau
disposisi obat. Bab ini berhubungan dengan interaksi antara berbagai obat dan
nutrisi, serta yang berhubungan dengan interaksi nutrisi dan produk herbal
menawarkan contoh yang tepat dari masalah dan mekanisme untuk interaksi.
C. Weaving the savety net (menyusun jaringan yang aman)
Konsep jaringan yang aman mengakui bahwa masalah akan terjadi disistem
apapun yang dirancang oleh pikiran manusia atau dioperasikan oleh manusia. Proses
ini bertujuan untuk merencanakan dan memasukkan ke dalam tempat perlindungan
sehingga ketika terjadi masalah, sistem gagal aman. Ini berarti, di dalam praktek dosis
tidak dapat diberikan, atau bahwa nutrisi tidak dapat diberikan, oleh rute atau dalam
dosis yangdapat membahayakan pasien. Dosis mungkin dapat terlewatkan. Kalori
atau nutrisi lainnya dapatdihilangkan untuk sementara waktu, tetapi pasien tidak
mengalami overdosis atau interaksi berbahaya.
Ringkasan:
Konsep jaringan yang aman mengakui bahwa masalah akan terjadi di sistem
apapun yang dirancang oleh pikiran manusia atau dioperasikan oleh manusia.
Ini berarti, di dalam praktek dosis tidak dapat diberikan, atau bahwa nutrisi
tidak dapat diberikan, oleh rute atau dalam dosis yang dapat membahayakan
pasien. Dosis mungkin dapat terlewatkan. Kalori atau nutrisi lainnya dapat
dihilangkan untuk sementara waktu, tetapi pasien tidak mengalami overdosis
atau interaksi berbahaya.
D. Selection (seleksi)
Seleksi pasien ini digunakan sebagai langkah pertama. Dokter menentukan bahwa
seseorang adalah calon yang tepat untuk perawatan yang melibatkan keduamya terapi
obat dan perubahan gizi. Semua anggota tim perawatan harus terlibat dari tahap
pertama yaitu perencanaan untuk memulai pengobatan. Apoteker dan ahli diet yang
benar berbagi di seleksi pasien, langkah pertama dalam perencanaan.
Spesialis dalam obat dan terapi gizi juga memiliki kepentingan yang sama, setelah
pasien diidentifikasi. Keduanya akan meninjau pesanan untuk keakuratan, kejelasan,
rencana nutrisi melengkapi terapi obat? Akankah pembelian produk nutrisi pasien di
pasar terbuka, atau harus dengan pada resep? Apakah pasien mampu untuk membeli
makanan tertentu? Langkah perencanaan memberikan waktu yang tepat untuk
merefleksikan seleksi pasien dan untuk memastikan bahwa pengobatan cocok untuk
orang tersebut.
Ringkasan:
Seleksi pasien ini digunakan sebagai langkah pertama. Semua anggota
tim perawatan harus terlibat dari tahap pertama yaitu perencanaan untuk
memulai pengobatan, yaitu apoteker dan ahli gizi. Spesialis dalam obat dan
terapi gizi juga memiliki kepentingan yang sama, setelah pasien diidentifikasi.
Keduanya akan meninjau pesanan untuk keakuratan, kejelasan, dan konsisten
dengan tujuan pengobatan.Obat-obat dan zat gizi berinteraksi yang baik diatasi
dengan deteksi sebelum produk dikeluarkan. Pencegahan selalu lebih baik untuk
perbaikan.Pertanyaan mendasar juga ditujukan untuk mengkaji ulang rejimen
yang dipakai untuk menunjukan apoteker dan ahli gizi. Langkah perencanaan
memberikan waktu yang tepat untuk merefleksikan seleksi pasien dan untuk
memastikan bahwa pengobatan cocok untuk orang tersebut.
E. Education (pendidikan)
Pendidikan merupakan langkah logis selanjutnya yang aman untuk terapi.
Ketika pasien telah dipilih, keselamatan merupakan perhatian penting. Risiko
perawatan di rumah telah dibenarkan oleh keselamatan yang jelas atas perawatan di
pasien dan WHO mengusulankan pengasuh awam yang akrab dengan lingkungan
rumah.
Ringkasan:
Logistik merupakan masalah biasa. Meskipun demikian, sangat penting
untuk menggunakan logistik terapi untuk pasien, terlepas dari pendidikan dan
kemauan untuk mematuhi treatment, tidak berguna tanpa penggunaan secara
rutin. Fungsi logistik lain yaitu dapat digunakan untuk pengobatan, makanan,
dan persediaan. Biaya pengobatan akan menjadi isu utama. Pasien miskin akan
membutuhkan bimbingan melalui proses pengobatan seperti orang umum
seperti melalui program bantuan.Pasien dengan asuransi swasta perlu
menjelaskan mengenai pekerjaannya dan berapa gaji yg dibayarkan. Dalam
setiap kasus, pasien akan memerlukan bantuan untuk biaya pengobatan yang
masuk ke dalam anggaran yang realistis.
Dibeberapa negara bagian Amerika yang masih merupakan wilayah
pedesaan, logistik barang medis sulit untuk dapat menjangkau ke daerah
tersebut karena kesulitan dalam hal transportasi. Logistik barang medis dapat
dijangkau apabila ada permintaan khusus oleh keluarga, gereja, maupun
kerabat.
G. Follow up (upaya tindak lanjut)
Tindak lanjut menutup putaran. Konsep ini tentu tidak asing lagi bagi semua
perawat karena itu adalah merupakan langkah terakhir penting dalam kegiatan
jaminan kualitas diamanatkan oleh otoritas akreditasi seperti Komisi Bersama
Akreditasi Kesehatan Organisasi (JCAHO). Dalam kasus terapi obat-hara, seluruh tim
harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa informasi yang cukup
mengalir kembali dari pasien untuk mendokumentasikan hasil perawatan. Data akan
berbeda dengan pasien dan pengobatan yang dilakukan. Ini akan mencakup gambar
spesimen darah dan pelaporan nilai laboratorium yang sesuai.
Laboratorium klinis yang berbeda akan melengkapi laporan dengan informasi
tentang rentang normal nilai-nilai dan ketepatan pengukuran mereka sendiri. Berat
badan dan hidrasi status pasien merupakan dasar untuk menilai keberhasilan
intervensi gizi. Di mana pasien memiliki penyakit yang mendasari seperti gagal
jantung kongestif, berat setiap pagi dan pelaporan hasilnya bisa menyelamatkan
nyawa. Pasien membutuhkan garis hidup komunikasi sebagai bagian dari proses
tindak lanjut. Akses ke telepon adalah fundamental. Pasien yang tidak memiliki
telepon di rumahnya membutuhkan perlindungan kunjungan rutin oleh orang yang
memiliki satu. Tim asuhan, pada bagiannya, perlu menyediakan pasien dengan nomor
yang memungkinkan akses ke staf profesional pada 24 jam setiap hari. Pasien akan
memerlukan instruksi dan pengingat untuk melaporkan muncul tanda-tanda dan gejala
abnormal. Ini akan bersifat individual sesuai dengan obat tertentu dan makanan yang
terlibat. Minimal, namun, mereka akan mencakup laporan mual, muntah, pendarahan,
dan setiap penyimpangan dalam sirkulasi dan respirasi.
Anggota profesional dari tim perawatan akan menyelidiki semua laporan di
luar jangkauan. Lebih sering, tim hanya akan mendokumentasikan penerimaan
laporan yang menunjukkan diharapkan kemajuan yang sesuai. Pada akhir pengobatan,
bila pasien dipulangkan sepenuhnya untuk perawatan diri, laporan ini membentuk
substansi ringkasan yang tepat. Dimana pengobatan tidak berakhir dalam hasil yang
diinginkan, penyebab varians akan memiliki didokumentasikan dengan baik.
H. The professional caregivers role in coordinating therapy (peran profesional pengasuh
koordinasi terapi)
Setiap pengasuh profesional yang terlibat dalam terapi kronis, terutama yang
melibatkan terapi obat-gizi, dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk hasil
pasien yang baik pada titik-titik di seluruh terapi perawatan. Peluang tersebut dimulai
dengan perencanaan pengobatan. Apoteker dan ahli diet yang akan terlibat dalam
produk seleksi, termasuk mempersiapkan dan mengadaptasi produk untuk berbagai
rute administrasi. Merancang rejimen(protokol pengobatan yang spesifik) akan sering
melibatkan rawat inap, di mana perubahan bisa terpengaruh dengan cepat dan
komplikasi dapat ditangani.
Dalam kebanyakan kasus, pasien akan habis untuk perawatan diri, sering
dibantu oleh pengasuh awam seperti anggota keluarga. Kenyataan ini menempatkan
premi pada waktu menggunakan pendidikan untuk manfaat maksimal. Di mana pasien
akan dalam pengaturan perawatan rumah, perlindungan dari fasilitas perawatan
berlisensi harus diganti dengan orang-orang dari cocok lingkungan hidup. Diskusi
proses DIRI menunjukkan kekhawatiran tertentu dan strategi saran untuk menemui
mereka. Salah satu aspek dari perawatan diri yang tidak bisa begitu mudah dipenuhi
adalah mengatasi keterbatasan fisik dan perilaku.
Terapi penghentian adalah salah satu metode untuk memperluas setrategi dalM
menghindari interaksi obbt dan makanan. Ketika pengobatan berakhir, anggota tim
mrmpunyai kesempatan terakhir untuk berkontribusi dalam perawatan pasien. Salah
satu dari hasil dari pemberhentian terapi akan tercapai. Dalam arti yang terbatas,
ingeraksi makanan dan obat dapat dihindari. Jika interaksi tersebut belum sepenuhnya
dihindari, maka efek negatif pada pasien dapat diminimalkan atau dikurangi
semaksimal mungkin. Pasien akan pulih, mengalami beberapa perbaikan, tidak ada
perubahan sama sekali, kondisinya semakin memburuk, bahkan meninggal.
Terbatasnya berbagai kemungkinan. Bahkan pengobatan yang optimalpun akan siasia.
Pengasuh akan menutup wilayah surveilens mereka dengan mencari ke
rekening untuk melihat efek yang dihadilkan dari pengobatan mereka. Jika tujuannya
tercapai, jika tujuannya tercapai akan tercatat dalam titik akhir terapi. Ini akaa
mencakup parameter seperti berat badan, nilai laboratorium, hasil pengukian, gejala
remisi, dan lain-lain seperti kasus orang yang sehat. Laporan obat dan praktik diet
akan dicocokkan dengan hasil untuk melihat apakah penyebabnya dapat disimpulkan.
Jika tujuan tersebut tidak tercapai, akaa dapat dinyatakan dalam hasil titik akhir terapi.
Meneliti catatam obat dan penggunaan makanan dapat memungkinkan tim untuk
mengidentifikasi kelemahan dalam perawatan serta sebagai varian pada bagian dari
pasien atau pengasuh awam dalam menerapkan rencana tersebut. Jika kegagalan
terjadi maka perlu untuk menyatakan sejelas mungkin dari hasil tersebut. Kedepannya
pengobatan pasien dapat ditingkatkan melalui identifikasi kesalahan dari yang ada.
Interaksi obat dan makanan didaerah terus berkembang dari studi dan
pengamatan. Data untuk meningkatkan pengetahuan tentang menghindari dan
mengurangi efek ini akan terus berkembang dari pengalaman dalam uji klinis dari
perawatan pasien secara langsung. Memperhatikan dokumentasi dan titik akhir
laporan pengobatan sangat penting untuk menghasilkan laporan yang menentukan
nilai untuk orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Pendidikan yang tepat dan
baik merupakan progam dasar terapi yang efektif. Dokumentasi yang terjaga adalah
satu-satunya cara untuk menunjukkan kualitas pengobatan. Tim pengasuh akan
mendapatkan timbal balik yang terus-menerus. Proses ketika menghindari interaksi
makanan dan obat-obatan. Mereka akan memberikan kontribusi pada literatur yang
melindungi pasien.