www.ibnumajjah.wordpress.com
Oleh:
Ummu Fadhil
.
.
:
Allah taala berfirman :
mengampuni
bagimu
dosa-dosamu.
Dan
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu
kepada
Allah,
dan
katakanlah
perkataan
yang
suatu
urusan
yang
berat
lagi
agung
yaitu
Pintu-pintu
kebajikan
berbagai
macam
bentuknya,
begitu
juga
jalan-jalan
keburukan
kamu
yang
kepada
benar),
Allah
bertaqwa
dan
katakanlah
kepada
Allah
maksiat
yang
dilarang
oleh
Allah
merupakan
diantara
wasiat
terakhir
Saya mewasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa
kepada Allah. [HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan Ia
menshahihkannya]
Beliau mengawali wasiatnya dengan taqwa, dan
taqwa juga merupakan wasiat Allah jalla waazza
kepada orang-orang terdahulu dan yang kemudian.
Sebagaimana dalam firman Allah :
Dan
sesungguhnya
Kami
telah
memerintahkan
pelajaran
darinya,
niscaya
ia
akan
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada
Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosa-dosamu dan bagi (dosa) orangorang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat
tinggalmu. (QS. Muhammad :19).
Bagaimana bisa mengetahui yang salah dan benar
kecuali
hanya
dengan
ilmu,
anda
mengetahui
kepadanya,
dan
meminta
tambahan
ampunan
kedalamnya,
menjauhinya.
kedalamnya
dan
Akan
anda
dari-Nya
jika
anda
terjerumus
sebelum
itu
anda
(berusaha)
jika
anda
terjerumus
tetapi
meminta
ampun
kepada
Allah
yang
besar.
Sebagaimana
dalam
sebuah
hadits
Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan atasnya
Ia akan memberikannya pemahaman dalam agama.
[HR. Bukhari dan Muslim]
Memahami agama Allah adalah dengan mengetahui
hukum-hukumnya, perintah-perintah dan larangan-Nya
serta mempelajari syariat-Nya, ini merupakan nikmat
yang paling besar, sesungguhnya orang yang tidak
mengetahui hukum-hukum agama dan dalil-dalilnya ia
akan hidup bingung kanan dan kiri, (berada) diantara
syubuhat dan syahwat.
Dan siapa yang berada diantara dua jurang ini jurang syubuhat dan jurang syahwat ia akan celaka,
segala urusan baginya bercampur-baur tanpa ada
(sedikitpun)
padanya
pembeda,
dan
hawa
nafsu
hatinya
pertahanan
dan
penasehat
yang
mengingatkannya kepada Allah, dan saat menghadapNya, berdiri dihadapan Allah di hari akhirat, kala itu ia
akan celaka -kita memohon kepada Allah keamanan
dan keselamatan-. Maka pemahaman terhadap agama
sangatlah penting, kedudukan setiap orang dalam
untuk
mencapai hal
itu,
yaitu
pemahaman
terhadap agama.
Dan lebih wajib lagi atas orang yang meletakkan
dirinya di atas (jalan) dakwah kepada Allah jalla
waazza, siapa yang meletakkan dirinya diatas dakwah,
ia wajib memahami dan mengetahui apa yang ia
dakwahi dan mengetahui keadaan orang yang ia
dakwahi. Dan meletakkan hukum-hukum Allah dengan
benar, sebagaimana yang diperintahkan Allah jalla wa
ala, dan dikehendaki dan dijelaskan oleh Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam.
Apabila ia berdakwah tanpa ilmu maka apa yang ia
rusak lebih banyak dari apa yang ia perbaiki, karena
seorang
pengajak
penyeru
kepada
kemungkaran.
kebaikan
kepada
kebaikan
Dan
mesti
Allah
orang
tahu
otomatis
ia
juga
dan
melarang
kepada
yang
mengajak
kepada
betul
akan
kebaikan,
tahu
Dan
hendaklah
ia
bijaksana,
lembut,
terjadi),
kapan
ia
maju
(melakukan
suatu
mendahulukan
(suatu
pekerjaan)
dan
kapan
ia
hendaklah
manusia,
dan
masalah
yang
ia
berlemah-lembut
sebagainya
ditempuh
rahimahumullah,
dari
oleh
dibawah
kepada
bermacam-macam
ulama-ulama
naungan
islam
hadits-hadits
paling
tinggi.
Allah
subhanahu
wataala
berfirman :
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang tang menyeru kepada Allah, menerjakan
amal yang sholeh dan berkata: sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan
sekali
orang
yang
memikirkan
dan
memahaminya.
Sesungguhnya dakwah itu adalah urusan yang
sangat mulia, oleh sebab itu Rasulullah sallallahu alaihi
wasallam tidak membiarkannya begitu saja dan tidak
jelas, sebagaimana yang telah kalian ketahui wahai
saudara sekalian, tentang hadits Muadz radhiallahu
anhu dalam kisah pengutusannya ke negeri Yaman dan
wasiat Nabi sallallahu alaihi wasallam kepadanya :
Sesungguhnya engkau (akan) mendatangi kaum
ahli kitab (Yahudi & Nasrani), hendaklah dakwah
yang
pertama
sekali
engkau
serukan
adalah
tidak
ada
Haq
Muhammad
sesembahan
selain
adalah
Allah,
utusan
yang
dan
Allah,
diibadati
bahwasanya
jika
mereka
dai
(dalam
dakwahnya)
wajib
untuk
dicontohkan
oleh
Rasulullah
sallallahu
alaihi
Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk
jadi
saksi,
dan
pembawa
kabar
gembira
dan
Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang
kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu
hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah
kepada
Allah.
Dan
cukuplah
Allah
sebagai
sebagaimana
firman
Allah
subhanahu
Maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga);
mereka kekal didalamnya. (QS. Ali Imrom 107).
Rahmat Allah itu adalah surga -kita memohon
kepada Allah supaya ia tidak mengharamkan bagi saya
dan kalian rahmat-Nya-, ia memberi kabar gembira
dengannya (surga tersebut), maka orang-orang yang
dihati
mereka
ada
kebaikan
dan
keutamaan
dan
Allah.
Dan
cukuplah
Allah
sebagai
barisan,
yang
mana
mereka
menghasut
berhati-hati
terhadap
mereka.
kenapa?
Maka
seorang
dai
itu
hendaklah
alim,
fakih
manusia.
kesanggupannya
dan
Mengeluarkan
menjauhi
segala
kekasaran
dan
Maka
disebabkan
rahmat
dari
Allahlah
kamu
Wahai
ikhwan
sekalian.perhatikanlah
nasehat
ini,
sesungguhnya
Ia
telah
memberikannya
yang
wasallam
penyayang.
sangat
beliau
penyantun
dan
sallallahu
sayang
alaihi
kepada
umatnya :
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang
rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan
dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. AtTaubah :128).
Beliau
menyayangi
orang-orang
beriman,
terhadap
menauladani
Rasulullah
seorang
sallallahu
dai,
alaihi
karena
ia
wasallam,
yang
terdapat
didalam
shohihain,
ini
kesanggupan
manusia.
dalam
Dan
memberikan
hendaklah
petunjuk
seorang
dai
ia dan
saudaranya yang
lain
yang mana
yang saya
maksud adalah
(ijtihad)
dalam
dengan
saudara-saudaranya
mesti
terjadi
pembicaraan
ini-
untuk
memegang
wasiat
berdua:
Sampaikanlah kabar gembira, dan janganlah kalian
membuat orang lari, berikanlah kemudahan, dan
janganlah kalian memberi kesulitan, bersepakatlah
kalian, dan janganlah berpecah belah, bersatulah
dan janganlah kalian berselisih, dan (tathoowaaa)
saling menghargailah kalian.
Wahai ikhwan sekalian(ini) adalah kata-kata yang
agung, dari pendidik yang paling mulia yaitu Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam maka sampaikanlah oleh
kalian khabar gembira, dan janganlah kalian membuat
orang lari, berikanlah kemudahan, dan janganlah kalian
memberi kesulitan, bersepakatlah kalian, dan janganlah
kalian berpecah belah, bersatulah dan janganlah kalian
berselisih, dan saling menghargailah kalian.
Apabila
seseorang
bersikukuh
dan
berpegang
dari
pertama
kalinya.
Dan
tindakan
yang
saudara
se-IslamNabi
sallallahu
alaihi
Sampaikanlah kabar gembira, dan janganlah kalian
menyebabkan
manusia
lari
[HR.
Bukhari
dan
Muslim],
Maka
jadilah
kalian
orang
tamak
dalam
para
sahabat
beliau.
Dan
janganlah
kalian
perbuatan
kalian.
Berhati-hatilah,
karena
pemindahan
gambaran
yang
kepada
Allah
subhanahu
wataala
dan
senantiasa
sehingga
Allah
mendekatkan
mencintainya,
diri
kepada
Allah
maka
apabila
Allah
pemindahan
gambaran
dalam
keluar,
yaitu
agar
mereka
mendengarnya
dalam
pengajianmu,
gambaran
dalam
yang
telah
engkau
enteng
meremehkannya.
maka
kita
Masalah-masalah
tidak
boleh
keyakinan
tidak
sallallahu
alaihi
wasallam,
janganlah
menganggap
Dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu menjadi gentar, dan hilang
kekuatanmu (QS. Al-Anfal: 46)
Wahai saudara seislam ingatlah Allah wahai para
duat, ingatlah Allah wahai para penuntut ilmu, dalam
menjauhi perbuatan yang hina dan tercela ini, yaitu
perselisihan yang menyebabkan perpecahan, belakangmembelakangi, saling marah-marahan, saling iri, saling
perang, dan saling memusuhi kita berlindung kepada
Allah dari semua itu-. Seorang dai lebih mulia dan jauh
dari semua ini, karena ia mengajak manusia kepada
agama Allah bukan mengajak mereka kepada dirinya
sendiri, hendaklah ia ikhlas dan termasuk orang-orang
yang jujur didalam ikhlasnya itu, jauh dari perbuatan
yang tercela ini, Allah subhanahu wataala berfirman
didalam kitab-Nya :
didalam
Muhammad
kitab
bin
tauhid
Abdul
karya
Syekh
Wahhab
Islam
rahimahullah
yang
maruf,
beliau
kebanyakan
manusia
jika
mereka
untuk
menjauhi
sebab-sebab
perselisihan,
biasa
terjadi
perselisihan
tanawwu(yang
keadaan
bagaimanapun.
(Bersatulah
dan
janganlah
kalian
berselisih,
bersepakatlah
dan
akan
mengambil
jalan
yang
bukan
mereka
berpegang
kepadanya,
lalu
Dan
janganlah
kamu
bercerai-berai.
(QS.
Ali
Imram: 103),
dan
ini
juga
perkataan
Nabi
sallallahu
alaihi
sebab-sebabnya,
(kemudian
saling
panjangnya
jalan
mengharuskan
kita
Rasul-Nya
jangan
dipahami
sebaliknya
saya
Sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan
tidaklah (pula) aku temasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk. (QS. Al-Anam : 56).
Jika saya setuju dengan ini yaitu dengan kesalahan
yang sudah jelas dan nyata yang tidak boleh ditempuh
dan melakukannya.
Ini
yang
saya
maksudkan.
Saya
mengatakan
membuat
lemah
para
musuh
dan
dan
sifat-sifat-Nya
yang
tinggi,
agar
Ia
kepada
saya
dan
kalian
keikhlasan
dalam
kebaikan
dan
taqwa
dan
kita
menentang orang yang menentang Allah dan RasulNya, dan semoga Ia menjauhkan kita darinya, karena
Ia
maha
kuasa
dan
mampu
melakukannya,
dan