Inguinalis
Clinical Science Session
Definisi
Hernia berasal dari kata latin yang
berarti rupture
Hernia didefinisikan sebagai suatu
penonjolan abnormal organ atau
jaringan melalui daerah yang lemah
(defek) yang diliputi oleh dinding.
Meskipun hernia dapat terjadi di
berbagai tempat dari tubuh kebanyakan
defek melibatkan dinding abdomen
pada umumnya daerah inguinal.
Hernia Abdominalis
Berdasarkan letaknya, hernia
abdominalis dapat dibagi menjadi:
Groin
Inguinalis: indirek (lateralis),
direk (medialis), gabungan
Femoralis
Anterior umbilikal, epigastrik
Pelvis obturator, sciatic, perineal
Posterior lumbar
Etiologi
Peningkatan tekanan intra
abdomen yang berulang
(obesitas, aktivitas, tumor,
kehamilan, ascites, dll)
Adanya kelemahan jaringan /otot
Tersedianya kantong
Anatomi
Kanalis inguinalis
terletak di daerah antara
SIAS dan tuberkulum
pubikum
Panjang sekitar 4 cm
Oblique, ke arah inferomedial
Memiliki 2 pintu, yaitu
cincin inguinalis internal
dan eksternal
Patofisiologi
Normal: terjadi penurunan ligamentum
gubernaculum pada tiap sisi abdomen. Pada
daerah ini juga akan turun prosesus vaginalis
yang menuntun turunnya testis. Nantinya, sisi ini
akan membentuk kanalis inguinalis.
Faktor Risiko
Kelainan pada daerah kanal inguinalis
Aktivitas yang menyebabkan
peningkatan tekanan abdomen terusmenerus (pekerjaan, dll)
Gangguan paru (PPOK, TB Paru)
Gangguan BAB (mengejan berlebihan
terus menerus)
Sifat Hernia
Hernia reponibel
isi hernia keluar masuk (spontan/ reduksi
manual)
Hernia ireponibel
isi hernia tidak dapat masuk/ dikembalikan
ke rongga asalnya
Hernia inkarserata
isi hernia terjepit oleh cincin inguinal canal,
terdapat gangguan pasase usus
Hernia strangulata
isi hernia terjepit oleh cincin inguinal canal,
terdapat gangguan vaskularisasi
Diagnosis: Anamnesis
Pasien mengeluh ada benjolan di lipat paha.
Pada beberapa orang benjolan muncul pada
saat aktivitas, (seringnya saat mengangkat
beban, mengejan, dll) dan dapat hilang
dengan istirahat/ tidak dapat hilang sama
sekali.
Ditemukan riwayat yang menunjukkan
adanya peningkatan tekanan intraabdomen
(pekerjaan, penyakit, dll)
Beberapa pasien mengeluh adanya sensasi
nyeri yang menyebar biasanya pada hernia
ingunalis lateralis, perasaan nyeri yang
menyebar hingga ke scrotum.
Pemeriksaan Fisik
(Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan berdiri dan berbaring)
Inspeksi
Perhatikan ada/ tidaknya massa pada daerah inguinal. Jika tidak
ada, kita dapat meminta pasien melakukan manuver valsava
Palpasi
Mulai palpasi dari daerah skrotum, telusuri spermatic cord
dengan satu jari sampai menenui cincin inguinalis eksterna
(superior dan lateral dari tuberkulum pubikum). Telusuri kanal
inguinalis ke arah lateral sampai ke cincin inguinalis interna.
Posisikan satu jari di cincin eksterna, minta pasien untuk batuk/
valsava, perhatikan apakah ada massa yang menyentuh jari
Lakukan hal yang sama dengan satu jari di cincin interna dan
satu jari lain di cincin eksterna
Auskultasi
Untuk memastikan organ yang terprotusi pada hernia, dapat
dilakukan identifikasi bising usus pada massa yang muncul
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Untuk mengetahui keadaan umum pasien
dan kemungkinan adanya gangguan pasase
dan vaskularisasi usus
Pemeriksaan Radiologis
USG dan CT-scan dapat dilakukan untuk
memastikan lokasi serta isi kantung hernia
Penatalaksanaan
Tata laksana nonbedah
Mencari dan memperbaiki faktor risiko terjadinya hernia
(yang modifiable)
Medikamentosa simtomatik (analgesik)
Komplikasi
Komplikasi dan kegawatdaruratan hernia yang dihindari adalah
keadaan terjepit yang mengganggu pasase (inkarserata) atau
vaskularisasi (strangulata)
Jepitan cincin hernia gangguan perfusi jaringan isi hernia.
Bendungan vena edema organ atau struktur di dalam hernia dan
transsudasi ke dalam kantong hernia jepitan pada cincin hernia
makin bertambah peredaran darah jaringan terganggu isi hernia
menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa
cairan serosanguinus dapat terjadi perporasi menimbulkan
TERIMA
KASIH